Artikel Siklus Penggajian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS PENGGAJIAN

Vira T. Wagimin (18061104082)


Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi,
Bahu, Manado, 95115, Indonesia
e-mail : [email protected]
ABSTRAK

Menurut Neunar (1997:210) system akuntansi gaji untuk kebanyakkam perusahaan ialah
suatu system dari prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan untuk
menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap pegawai, berapa
jumlah yang harus di kurangi dan pendapatan untuk berbagai pajak dan potongan lainnya dan
berapa saldo yang harus diberikan kepada karyawan.
Menurut Mulyadi (2003:17) system akuntansi gaji dirancang untuk menangani transaksi
perhitungan gaji karyawan dan pembayarannya, perancangan system akuntansi penggajian dan
pengupahan ini harus dapat menjamin validitas, otoritas kelengkapan, klasifikasi penilaian,
ketepatan waktu dan ketepatan posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan
pengupahan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Penggajian, Pendokumentasian Proses dan
Perekaman Data, Risiko Siklus Penggajian, Pengendalain Siklus Penggajian.
PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk mencapai
laba yang maksimal, perusahaan harus dapat beroperasi secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, maka itu dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik.
Sistem informasi akuntansi yang efektif sangat dibutuhkan bagi keberhasilan jangka panjang
suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini terdiri dari perangkat-perangkat kumpulan
sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Berdasarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi oleh sistem informasi akuntansi ini akan diubah dan
diolah menjadi
informasi.
Sistem informasi menerima input (masukan) yang disebut transaksi yang kemudian
dikonversi melalui berbagai proses menjadi output (keluaran) berupa informasi yang akan
didistribusikan kepada para pemakai informasi. Tujuan dari sistem informasi ini yaitu
mentransfer data menjadi informasi yang berguna bagi pengambil keputusan.
Sistem informasi akuntansi yang handal sangat diperlukan untuk menghasilkan inform
asi yang akurat bagi para pemakainya. Sistem informasi akuntansi memberikan pihak
manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan. Menurut Romney dan Steinbart (2016:13), sistem informasi akuntansi terdapat lima
siklus, yaitu siklus pendapatan (revenue cycle), siklus pengeluaran (spending cycle), siklus
penggajian (payroll cycle), siklus produksi (production cycle) dan siklus keuangan (financial
cycle), pada penelitian ini hanya menggunakan satu siklus yaitu siklus penggajian.
Siklus penggajian adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang
terkait dengan manajemen yang efektif atas tenaga kerja. Data ini harus diperbaharui setiap
periode penggajian. Setiap perubahan pembayaran harus dimasukkan secara tepat waktu.
PEMBAHASAN

SIKLUS PENGGAJIAN
Siklus penggajian merupakan aktivitas bisnis dan pemrosesan data yang berulang dan
berkaitan dengan pengelolaan karyawan. Pemrosesan data dalam penggajian biasanya kompleks
karena berkaitan dengan pajak penghasilan yang peraturannya sering berubah., sehingga
mengakibatkan system penggajian memerlukan modifikasi secara berkesinambungan pula.
System penggajian juga digunakan untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja ke produk atau
departemen untuk menetapkan harga produk.
1.Pendokumentasian proses dan perekaman data
Bagian personalia (human resources management/HRM department) secara periodic
melakukan update terhadap master table gaji untuk merekam kejadian seperti adanya karyawan
baru, karyawan keluar, kenaikan gaji, perubahan PTKP atau perubahan tariff pajak penghasilan
(PPh) pasal 21.
Data kehadiran dan jam kerja yang diperoleh dari presensi dan time card merupakan data
yang paling penting dalam siklus penggajian. Karyawan yang dibayar berdasarkan jam kerja
(biasa disebut sebagai uapah dan diterapkan pada perusahaan manufaktur) menggunakan time
card untuk merekam waktu datang dan pulang setiap harinya. Sedangkan, karyawan yang
memperoleh gaji tetap (seperti manajer dan staf professional) menggunakan daftar presensi
untuk merekam kehadirannya.
Karyawan bagian penjualan seringkali dibayar berdasarkan gaji ditambah komisi atau
bonus. Komisi diberikan berdasarkan jumlah produk yang berhasil dijualnya, sedangkan bonus
diberikan apabila penjualan melebihi target yang ditetapkan. Dengan demikian, diperlukan staff
yang mencatat jumlah penjualan dari setiap wiraniaga, sehingga diperlukan link antara setiap
informasi gaji dengan system informasi penjualan.
Masing-masing kepala bagian bertanggung jawab untuk memvalidasi data kehadiran dan
jam kerja dari daftar presensi dan time card. Selanjutnya, kepala bagian menyusun laporan
kehadiran dan jam kerja yang diserahkan ke bagian penggajian untuk digunakan sebagai dasar
perhitungan pembayaran gaji dan upah.
Bagian penggajian melakukan verifikasi atas laporan kehadiran dan jam kerja dari
seluruh kepala bagian dengan daftar presensi dan time card. Selanjutnya bagian penggajian
menghitung gaji dan upah seluruh karyawan beserta potongan iuran pensiun PPh pasal 21. Bagi
karyawan yang dibayar berdasarkan jam, kemudian dihitung upah lembur dan bonusnya untuk
menghitung penghasilan brutonya. Bagi karyawan yang memperoleh gaji tetap, besar gajinya
setiap bulan, kecuali ada tambahan berupa komisi, bonus, atau insentif lainnya untuk
menentukan penghasilan brutonya. Selanjutnya, dijumlah semua pengeluaran, seperti iuran
pensiun, biaya jabatan, atau PTKP untuk memperoleh penghasilan kenak pajaknya. Dari situ
dihitung besarnya PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh perusahaan sehingga diketahui
besarnya penghasilan neto yang harus dibayarkan ke karyawan. Perhitungan tersebut dicetak
dalam bentuk register gaji untuk direview oleh controller.
Selanjutnya, setelah controller menyetujui laporan gaji tersebut, bagian penggajian
mencetak slip gaji serta melakukan update field penghasilan bruto, pengurangan-pengurangan,
dan penghasilan neto karyawan sampai saat ini selama tahun ini (year-to-date/YTD) dalam
master table gaji. Register gaji diserahkan ke kasir supaya kasir segera melakukan transfer.
System informasi penggajian akan menghasilkan file berupa daftar yang berisi nama karyawan,
nomor rekening bank, dan jumlah rupiah yang ditransfer ke masing-masing rekening karyawan.
Setelah bank melakukan validasi transfer, bukti transfer diserahkan ke bagian penggajian untuk
dicatat ke table gaji per bulan.
Bagian penggajian juga berkewajiban untuk menyetor PPh Pasal 21 yang telah dipotong
ke kantor pajak dan melaporkan pemotongan tersebut dalam SPT Masa PPh Pasal 21.
2.Risiko dan Pengendalian
Master file gaji hanya boleh diubah oleh bagian personalia. Hal ini sesuai dengan prinsip
pembagian tugas dalam pengendalian internal, sehingga mencegah sembarang orang dapat
melakukan akses ke master file gaji untuk membuat karyawan fiktif atau mengubah besarnya
gaji. Selain itu, semua perubahan dalam master file gaji harus direview dan disetujui oleh
supervisor. Pencatatan data kehadiran dan jam kerja yang tidak akurat akan menyebabkan
kesalahan dalam laporan biaya tenaga kerja langsung yang berakibat pada kerugian perusahaan
karena mengeluarkan biaya yang lebih besar dari yang seharusnya atau merusak mental
karayawan karena merasa dirugikan oleh perusahaan karena dibayar lebih rendah dari yang
seharusnya diterima.
KESIMPULAN

Siklus penggajian merupakan aktivitas bisnis dan pemrosesan data yang berulang dan
berkaitan dengan pengelolaan karyawan. Pemrosesan data dalam penggajian biasanya kompleks
karena berkaitan dengan pajak penghasilan yang peraturannya sering berubah., sehingga
mengakibatkan system penggajian memerlukan modifikasi secara berkesinambungan pula.
System penggajian juga digunakan untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja ke produk atau
departemen untuk menetapkan harga produk.
Teknologi access card sangat penting digunakan dalam siklus penggajian karena dapat
mengurangi risiko yang akan terjadi. Dengan menggunakan access card perusahaan dapat
melakukan validasi atas kehadiran dan jam kerja masing-masing kepala bagian meningkatkan
pengendalian dan tercapainya data kehadiran dan jam kerja yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-sistem-akuntansi/
 Buku system informasi akuntansi konsep dan penerapan, penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai