Bank Syariah Di Timur Tengah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“PERKEMBANGAN BBANK SYARIAH DI TIMUR TENGAH


(QATAR DAN IRAN)”
Dosen Pengampu : Khaidar Rahmaini Jamila, M.Sc.IBF

Disusun Oleh:
Kelompok 4:

1. Dwi Santika Herba (0503172187)


2. Hilal Mhd Aldzulhijjri (0503173247)
3. Isnaini Fazrah (0503172098)

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat


rahmat, karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Perkembangan Bank Syariiah di Timur Tengah
(Qatar dan Iran)” ini, dan kami juga berterima kasih kepada Ibu
Khaidar Rahmaini Jamila, M.Sc.IBF , selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan


baik segi susunan kalimat dan segi isinnya. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat


dipahami dan diambil hikmahnya oleh para pembaca agar ilmu yang
kita dapatkan semakin banyak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 26 November 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
A. Perbankan Syariah di Qatar.....................................................................................3
B. Perbankan Syariah di Iran........................................................................................8
BAB III................................................................................................................................18
Kesimpulan..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lain sebagai salah satu instrumen
penting dalam sistem ekonomi telah berkembang pesat dalam dua dekade terakhir ini seiring
dengan pertumbuhaan di dalam perekonomian global. Pertumbuhan yang begitu signifikan
kemungkinan dipengaruhu oleh banyak faktor yakni : ekonomi, politik, sosial, budaya,
geografis, dan pertahanan keamanan. Perbankan syariah memperoleh popularitas sejak awal
tahun 1970 dan terdaftar pertumbuhan yang cukup besar selama bertahun-tahun. Neraca
gabungan bank syariah tumbuh dari $ 150 juta pada tahun 1990 menjadi sekitar $ 1 miliar
pada tahun 2010 dengan lebih dari 300 lembaga syariah yang beroperasi di 80 negara.

Tahun 2011 merupakan tahun yang luar biasa bagi pertumbuhan industri jasa
keuangan di dunia. Pada tahun ini industri keuangan syariah menembus angka USD 1.357
triliun. Penerbitan sukuk tumbuh 77% atau senilai USD 85 milyar. Sedangkkan pertumbuhan
perbankan syariah global tumbuh 16,04%. Tentunya ini adalah yang menggembirakan bagi
industri keuangan syariah global. Berikut dijelaskan negara-negara yang mengalami
pertumbuhan menurut Islamic Finance Index Country (IFCI) adalah Iran, Malaysia, Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Bank syariah mengalami ekspansi yang luar biasa.
Bank syariah memperoleh pangsa pasar yang cepat di negara-negara domestik mereka.
Tentunya, evaluasi kinerja bank syariah sangat penting karena efek globalisasi.

Qatar adalah sebuah emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung
kecil di Jazirah Arab, kebanyakan penduduk qatar beragama islam. Selain etnik Arab, Qatar
juga terdiri dari banyak ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Qatar
merupakan negara islam yang telah memperhatikan sektor bisnisnya dalam dunia perbankan
syariah. Pendorong utama pertumbuhan pembiayaan domestik di Qataradalah infrastruktur
yang didanai pemerintah dan proyek-proyek investasi.

Republik Islam Iran atau Iran adalah sebuah negara di Timur Tengah yang terletak di
Asia Barat Daya. Sebagian besar penduduk Iran adalah muslim. Iran merupakan satu dari dari
lima negara yang penduduk muslim mayoritasnya mengikuti ajaran syi’ah, 90% dari jumlah
penduduk adalah penganut ajaran syi’ah, sementara ajaran sunni dianut oleh 8% dari

1
penduduknya, 2% lagi adalah penganut agama baha’i, Mandean, Hindu, Zoroastrianisme,
Yahudi dan kristen. Sejarah sistem perbankan di Iran dimulai sesaat setelah revolusi Islam di
negara tersebut, yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini pada tahun 1979. Sedangkan
perkembangan dalam arti riil baru dimulai sejak januari 1984.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan bank syariah di Qatar?
2. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh bank syariah di Qatar?
3. Bagaimana perkembaangan bank syariah di Iran?
4. Bagaimana ciri perbankan syariah di Iran?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bank syariah di Qatar
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh baank syariah di Qatar
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bank syariah di Iran
4. Untuk mengetahui bagaimana ciri perbankan syariah di Iran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. BANK SYARIAH DI QATAR

Qatar adalah sebuah emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung
kecil di Jazirah Arab, kebanyakan penduduk qatar beragama islam. Selain etnik Arab, Qatar
juga terdiri dari banyak ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Kebanyakan
ekspatriat berasal dari Asia Selatan, yaitu wilayah India, Pakistan, dan Maladewa.
Kebanyakan muslim di Qatar mengikuti aliran Islam sunnah, sedangkan yang mengikuti
syi’ah hanya 3%. Sedangkan penganut kristen kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa
yang bekerja di Qatar.

Qatar merupakan negara islam yang telah memperhatikan sektor bisnisnya dalam
dunia perbankan syariah. Lembaga keuangan syariah pertama di Qatar adalah Qatar Islamic
Bank (QIB) yang dirikan pada tahun 1982. Sejak itu QIB muncul sebagai kekuatan di pasar
lokal dan internasional. Saat ini bank memainkan peran utama dalam mengembangkan
produk dan jasa keuangan yang kompetitif dan inovatif berbasis syariah di seluruh dunia.
QIB memegang pangsa pasar 19% dari keseluruhan pasar perbankan Qatar. Hal ini membuat
QIB sebagai pelopor bank syariah di Qatar dan salah satu dari lima besar secara global.1

Laporan dari The Standard & Poor mencatat wilayah GCC memiliki salah satu pasar
perbankan syariah terbesar di dunia, dan menikmati metrik kinerja yang sehat. Selain itu,
dukungan pemerintah untuk sektor ini akan membantu bank-bank syariah untuk terus
memperluas pangsa pasar mereka. Salah satunya adalah Qatar, bank-babk islam di Qatar
tumbuh dalam neraca keseimbangan 28% antara tahun 2009 sampai 2013 ketika mereka
memanfaatkan investasi besar pemerintah.2

Aset perbankan syariah Qatar diperkirakan tumbuh menjadi 100 milyar dollar AS
pada 2017. Angka tersebut naik dari 54 milyar dollar AS pada 2012. Pertumbuhan bank
syariah Qatar yang telah melampaui bank-bank di negara-negara tetangga di GCC, karena
investasi infrastruktur yang besar di bidang ini dari pemerintah Qatar selama beberapa tahun
terakhir.

1
Rostanti Qomaria, http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/09/20/mten2r-aset-
perbankan-syariah-qatar-diprediksi-capai-100-miliar-dolar-as. Diakses pada 26 November 2020, pukul 09.30
2
Suharso, Yudi. Industri Bank Syariah di Qatar Terus Bertumbuh Lebih Cepat. http://mysharing.co/industri-
bank-syariah-di-qatar-terus-bertumbuh-lebih- cepat/. Diakses pada 26 November 2020, pukul 09.30

3
Dari 15 bank syariah dunia, peringkat teratas dihuni oleh dua bank asal Qatar sebagai
bank syariah paling efisien di dunia. Negeri petrodollar ini sendiri menyumbangkan empat
nama yaitu Masraf Al-Rayan pada peringkat pertama, Qatar Internasional Islamic Bank pada
peringkat kedua, Qatar Islamic Bank pada peringkat ke empat, dan Barwa Bank pada
peringkat dua belas.3

Qatar Islamic Bank (QIB) telah diakui oleh Global Finance sebagai bank syariah
teraman di Qatar dan salah satu bank teraman di Timur Tengah dan Pasar negara
berkembang. Menandai tambahan baru dalam daftar pencapaiannya, QIB juga dikenal
sebagai bank teraman kedua di seluruh sektor perbankan, dan bank syariah paling aman
ketiga di Timur Tengah. Global Finance mengevaluasi peringkat dan total ukuran aset
pemain kunci di setiap wilayah, memberikan gambaran umum tentang lembaga keuangan
mana yang menawarkan keamanan terbesar. Peringkat tersebut merupakan standar keamanan
finansial yang diakui dan terpercaya selama seperempat abad. Bank-bank tersebut dipilih
melalui evaluasi peringkat mata uang asing jangka panjang - dari lembaga pemeringkat
Moody's, Standard & Poor's dan Fitch - dari 500 bank terbesar di emerging markets.

Peringkat tersebut mencerminkan strategi pertumbuhan sukses QIB, kebijakan


pembiayaan yang hati-hati, dan pendekatan disiplin terhadap manajemen risiko. Selama
beberapa tahun terakhir, manajemen QIB telah mengerjakan program transformasi untuk
membangun keunggulan kompetitif jangka panjang dengan memperkenalkan produk dan
layanan baru, meningkatkan tingkat layanan pelanggan, mengembangkan efisiensi internal,
meningkatkan kerangka kerja manajemen risiko bank, dan bermigrasi ke platform teknologi
baru yang memungkinkan bank untuk lebih melayani pelanggannya.

Pada semester pertama 2017, QIB mencapai laba bersih QR 1,165 miliar, tumbuh 10
persen year on year (yoy). Total aset meningkat 9,2 persen yoy menjadi sebesar QR 147
miliar. Pembiayaan mencapai QR 110 miliar, tumbuh sebesar 13,6 persen yoy. Total
pendapatan untuk paruh pertama 2017 berada di QR 3,14 miliar, mencatat pertumbuhan 18,4
persen dibandingkan dengan QR 2,657 miliar pada paruh pertama tahun 2016, yang
mencerminkan pertumbuhan yang sehat di kegiatan operasional inti bank. Pada bulan Juli
2017, Moody's Investors Service mengafirmasi peringkat deposito jangka panjang QIB di

3
Dream. 15 Bank Syariah Paling Pandai Cari Uang di Dunia. http://www.dream.co.id/dinar/15-bank-syariah-
paling-pandai-cari-uang-di-dunia-151023z.html. Diakses pada 26 November 2020, pukul 10.00

4
"A1". Pada bulan Juni 2017, Fitch Ratings mengafirmasi Peringkat Nilai Penerbit Emiten
Jangka Panjang (IDR) QIB di 'A +' dan S & P mengafirmasi kembali peringkat QIB di "A-".4

Direktur Asosiasi Standard & Poor di Doha, Timucin Engin menyebut pertumbuhan


aset pada 2017 akan membuat pasar perbankan syariah Qatar menjadi ketiga terbesar di
kawasan Teluk, setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Qatar saat ini memiliki salah satu
sektor perbankan syariah dengan pertumbuhan tercepat di dunia, berkat lonjakan permintaan
pembiayaan lokal untuk infrastruktur pemerintah dan proyek-proyek investasi.

Pendorong utama pertumbuhan pembiayaan domestik di Qataradalah infrastruktur


yang didanai pemerintah dan proyek-proyek investasi. Pemerintah menjamin bahwa
setidaknya sebagian proyek besar tersebut disusun sesuai hukum syariah untuk
memungkinkan bank syariah berpartisipasi. Sebagai akibat dari tindakan mendukung
pemerintah, sektor perbankan syariah Qatar telah tumbuh lebih cepat dari sektor perbankan
secara keseluruhan selama beberapa tahun terakhir. Antara 2006 dan 2012, pinjaman
domestik dan deposito bank-bank syariah Qatar tumbuh rata-rata masing-masing 46 persen
dan 40 persen. Angka tersebut melampui pinjaman domestik dan deposito perbankan secara
keseluruhan 31 persen dan 23 persen.

Pendorong utama lainnya adalah inisiatif terbaru dari pemerintah Qatar, seperti
melarang bank konvensional terlibat dalam perbankan Islam, demikian lanjut laporan
Standard & Poor tersebut. 

Pangsa pasar pembiayaan domestik bank syariah Qatar meningkat dari 13 persen pada
2006 menjadi 25 persen pada akhir 2012, sedangkan pangsa deposito meningkat dari 13
persen menjadi 28 persen. Pertumbuhan bank syariah Qatar memiliki dampak bagi bank
konvensional di negara itu. Sebagian besar bank konvensional kecuali Bank Nasional Qatar
(QNB) kehilangan pangsa pasar untuk para pemain syariah selama beberapa tahun terakhir.
Di saat yang sama, bank-bank konvensional besar lainnya telah menghadapi persaingan
signifikan dari bank syariah, khususnya di sektor pinjaman ritel. 5

Untuk lebih meningkatkan perkembangan industri perbankan syariah di dunia, IMF


(International Monetary Fund)-World Bank Group sebagai lembaga keuangan internasional
bertujuan untuk mempererat kerjasama moneter global, memperkuat stabilitas keuangan,

4
Republika.co.id, September 2017. Diakses pada 26 November 2020, pukul 10.00
5
Republika.co.id, 2013. Diakses pada 26 November 2020, pukul 10.15

5
mendorong perdagangan internasional. World Islamic Banking Competitiveness Report
menampilkan data country outlook perbankan syariah dari negara lain.6

Sejumlah Negara yang Aktif Mengembangkan Perbankan Syariah (Per 2018)

Negara Populasi Muslim % Aset Perbankan Pangsa


Syariah (USD Perbankan
Bil) Syariah %

Qatar 2.685.053 77, 5 97 6

Indonesia 268.074.000 87,2 28 34


Saudi Arabia 33.413.660 97,1 390 16

Malaysia 32.328.000 61,4 214 38


UAE 9.400.000 67 194 26

Turkey 80.810.525 98,6 39 5

Sumber : Global Islamic Finance Landscape, IFDI, 2019

Berdasarkan Islamic Finance Development Report 2017, ICD-Thomson Reuters,


diolah, negara dengan aset keuangan syariah terbesar adalah Iran. Sementara itu Qatar
termasuk dalam kelompok sepuluh negara dengan aset keuangan syariah terbesar bersama
dengan Saudi Arabia, Malaysia, UAE, Kuwait, Bahrain, Indonesia, Turkey, dan Bangladesh.7

10 Negara dengan aset keuangan syariah terbesar :

Negara Aset Keuangan Syariah


1. Iran 545.377

2. Saudi 472.654
3. Malaysia 405.985

6
Dewi Khalimatussa’diah, Jurnal Ilmiah: Analisis Kinerja Perbankan Syariah, 2020

7
OJK, Laporam Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017, hal.3

6
4. UAE 203.262
5. Bahrain 120.204

6. Kuwait 99.159
7. Indonesia 81.839

8. Qatar 68.062
9. Turkey 49.573
10. Bangladesh 30.870

Sumber: Islamic Finance Development Report 2017, ICD-Thomson Reuters, diolah

Tim manajemen eksekutif senior Bank Islam Internasional Qatar berkomitmen


mengembangan perbankan syariah, terutama dalam hal produk-produk inovatif dan strategi
pelayanan. Bank Islam International akan lebih mengembangkan pembiayaan berbasis
syariah dan meningkatkan kualitas layanan pada nasabah. Chief Excecutive Officer (CEO)
Bank Islam Internasional, Abdulbasit A Al-Shaibei mengatakan berbagai departemen bank
akan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
sementara dan jangka panjang. Rencana ini merupakan kunci keberhasilan bank memberikan
kontribusi terhadap perekonomian nasional. Menurut dia, Bank Islam Internasional sangat
penting untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan perbankan syariah, terutama dalam
hal produk dan layanan inovatif sesuai syariah.

Bank akan fokus pada pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berskala besar, namun
tetap tidak melupakan pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bank akan terus
memberikan pembiayaan pada segmen UKM karena dapat mendukung perekonomian
nasional dan memberi dampak positif terhadap masyarakat. Bank baru-baru ini
memperkenalkan sistem mengelola pembiayaan UKM  sebagai bagian dari komitmen
mengembangkan sektor UKM.

Al-Shaibei mengatakan bank merasa bertanggung jawab besar dan berkomitmen


terhadap kontribusi pengembangan ekonomi nasional Qatar yang saat ini sedang
melaksanakan beberapa proyek skala besar. (Republika.co.id, 2013)

7
B. BANK SYARIAH DI IRAN

Sejarah Bank Syariah di Iran

Republik Islam Iran atau Iran adalah sebuah negara di Timur Tengah yang terletak di
Asia Barat Daya. Sebagian besar penduduk Iran adalah muslim. Iran merupakan satu dari dari
lima negara yang penduduk muslim mayoritasnya mengikuti ajaran syi’ah, 90% dari jumlah
penduduk adalah penganut ajaran syi’ah, sementara ajaran sunni dianut oleh 8% dari
penduduknya, 2% lagi adalah penganut agama baha’i, Mandean, Hindu, Zoroastrianisme,
Yahudi dan kristen.

Sejarah sistem perbankan di Iran dimulai sesaat setelah revolusi Islam di negara
tersebut, yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini pada tahun 1979. Sedangkan
perkembangan dalam arti riil baru dimulai sejak januari 1984.8

Langkah pertama yang diambil oleh penguasa baru adalah mengambil alih semua
bank komersial di Iran. Menurut Mehdi Barzagan, perdana menteri Iran pada saat itu, proses
pengembilalihan tidak dapat dihindarkan, karena bank-bank tersebut tidak menghasilkan
keuntungan dan memperlihatkan tanda-tanda tidak sehat. Hal tersebut diambil untuk
melindungi hak-hak dan kekayaan negara dan untuk kemajuan ekonomi negara. Sebagai hasil
pengambilalihan dan re-organisasi bank-bank tersebut, sistem perbankan diwakili oleh hanya
enam bank komersial dan tiga bank khusus.9

Sistem perbankan Islam di Iran dilaksanakan secara bertahap. Pelaksanaannya


memakan waktu 6 tahun agar sistem tersebut dapat terlaksana secara penuh. Langkah
pertama yang diambil setelah pendirian sistem perbankan islam adalah memperkenalkan
biaya jasa (service charge) ke dalam sistem perbankan pada tahun 1981 untuk menggantikan
sistem riba. Melalui sistem ini bank menetapkan 4% biaya jasa atas pemberian pinjaman.
Untuk pinjaman, pada sisi lain, nasabah penyimpan diberikan keuntungan minimum yang
berjaminan (guaranteed minimum profit). Pada saat yang sama, peraturan perundang-
undangan yang komprehensif untuk pengislamisasian seluruh sitem perbankan telah disusun
oleh sebuah komite yang terdiri atas para banker, para akademisi, usahawan dan ulama.
Akhirnya pada bulan Maret 1982, komite tersebut mengajukan usulan peraturan perundang-

8
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani, 2010), hal.24
9
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah, (Jakarta: Jayakarta Agung Offset, 2010), hal.80

8
undangan kepada The revolution Council. Undang-Undang tersebut diundangkan pada
Agustus 1983 sebagai The Law For Usury-Free Banking.10

Undang-Undang tersebut mewajibkan bank-bank di Iran untuk dalam tempo tiga


tahun mengubah secara menyeluruh kegiatan usaha mereka sesuai dengan prinsip syariah dan
mengubah simpanan nasabah yang berdasarkan bunga (outstanding interest-based deposits)
menjadi simpanan yang bebas bunga dalam kurun waktu satu tahun sejak tanggal Undang-
Undang tersebut diundangkan. Sebagai akibatnya, sejak tanggal 21 Maret 1984, nasabah
penyimpan tidak diperbolehkan menempatkan uang mereka ke dalam rekening berunsur riba
dan bank-bank tidak diizinkan menyediakan fasilitas kredit berdasarkan bunga. Mulai bulan
Maret 1985, seluruh sistem perbankan di Iran telah berubah sepenuhnya menjadi perbankan
Islam.11

Regulasi di atas tentunya berdampak pada penguatan infrastruktur perbankan syariah


di Iran, disamping political will dari pemerintah untuk memajukan industri perbankan
syariiah.

Hal ini bisa dilihat dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun
2011 sampai 2015, Iran menduduki urutan teratas diikuti Malaysia dan Arab Saudi di posisi
kedua dan ketiga dari 42 negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan
industri keuangan syariah. Menurut Syukron (2013), hal ini dikarenakan kepiawaian Iran
dalam berperan secara efektif di kawasan Teluk dan Asia Tengah. Selain itu, Iran memiliki
bank Islam terbesar di dunia, dan tentu saja terletak lebih sentral ke dunia Islam, sehingga
Iran mampu menarik investasi daei kawasan Teluk seperti UEA dan Bahrain.

Ciri-Ciri Bank Syariah di Iran

Dr.Mesbahi Mughaddam, anggota parlemen Iran dan ahli ekonomi islam dalam
seminar internasional “Islamic Banking and Financa” di aula kampus STEIAD Jakarta, sabtu
(10/10/2015) menyampaikan ada empat ciri perbankan syariah di Iran:

1. Perbankan syariah di Iran memiliki ciri berfilosofis objektif. Yaitu bank sebagai wakil
dari nasabah yang mengelola uang nasabah memanfaatkannya untuk sejumlah
kegiatan produksi dan keuntungannya akan dibagikan antara pelaku produksi, pihak
perbankan dan nasabah. Disini nasabah merupakan pemilik modal dari uang yang
ditabungkan.
10
Haron dan Wan Azmi, 2009, hal.81
11
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah, Jakarta: Jayakarta Agung Offset, 2010 : 80-81

9
2. Adanya keseimbangan. Dalam perbankan syariah pemilik uang adalah nasabah, bukan
pihak bank. Bank dalam hal ini sebagai pihak pengelola yang diberi wewenang oleh
nasabah untuk memutuskan kegiatan-kegiatan perekonomian untuk kegiatan produksi
seperti untuk pertanian, perkebunan dan persawahan.
3. Adanya sistem kontrol dengan cara pelaporan yang dilakukan oleh pihak bank kepada
para nasabah terkait kegiatan-kegiatan ekonomi atau produksi yang dilakukan oleh
bank. Dalam perbankan konvensional yang berlaku hanyalah pasar uang dan tidak ada
pasar produksi, sementara di perbankan syariah yang berlaku di Iran ada
keseimbangan antara pasar uang dan pasar produksi.
4. Sistem perbankan syariah memberikan keadilan dan membuat ekonomi berjalan
sebagaimana semestinya. Jika di bank konvemsional pemilik banl akan mendapatkan
jatah keuntungan lebih besar, tapi di bank syariah nasabah yang merupakan pemilik
modal akan mendapatkan pembagian lebih banyak.12

Produk Bank Syariah di Iran

Sistem perbankan tanpa riba yang ada di Iran didasarkan pada aturan
dasar fiqh dengan tujuan untuk menemukan solusi-solusi syariah untuk penyiapan sumber
daya perbankan. Bank di Iran dapat menerima deposito dan tabungan yang diberikan
bersandar pada aturan:
1. Deposito qardhul hasan : rekening koran dan tabungan
2. Deposito dan investasi berjangka. Bank berfungsi sebagai perwakilan dari para
nasabah dalam menggunakan tabungan dan investasi tersebut, dalam hal
seperti mudharabah, musyarakah, ijarah dengan syarat kepemilikan, transaksi
angsuran, muzara’ah, musaqah, investasi langsung, salaf dan jualah.

Deposito perbankan dibagi menjadi tiga bagian:

12
Dewan Pengurus pusat Ahlul Bait Indonesia, https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/index.php/s13-
berita/mengintip-bank-syariah-iran/) 10 Oktober 2015. Diakses pada 26 November 2020, pukul 17.00

10
1. Rekening koran atau giro (qardhul hasan).  Rekening koran pada transaksi yang ada di
Iran memiliki esensi pinjaman dan sama dengan rekening koran yang berlaku pada
bank-bank lain.
2. Tabungan (qardhul hasan). Tabungan pada transaksi yang ada di Iran memiliki esensi
pinjaman dan sama dengan tabungan yang berlaku pada bank-bank lain, dengan
perbedaan bahwa pada bank tanpa riba tidak diberikan bunga kepada pemilik
tabungan. Tabungan ini memiliki empat jenis simpanan yaitu, tabungan biasa,
tabungan qardhul hasan khusus, tabungan qardhul hasan pemuda, dan
tabungan qardhul hasan pertanian.
3. Deposito dan investasi berjangka. Pada rekening investasi hubungan antara bank dan
pemilik investasi adalah hubungan perwakilan, dan dana yang dikumpulakn pada
deposito ini menjadikan bank sebagai wakil pemilik investasi dan digunakan sebagai
aktifitas ekonomi seperti mudharabah, musyarakah, ijarah dengan syarat kepemilikan,
transaksi angsuran, muzara’ah, musaqah, dan lainnya. Pada awal investasi dan
deposito ini tingkat keuntungan yang dimiliki tidaklah jelas akan tetapi dikarenakan
adanya perkembangan pelaksanaan dan beragamnya model transaksi yang dilakukan
memberikankeyakinan bahwa transaksi ini akan memberikan keuntungan yang
sesuai. Deposito dan investasi berjangka dibagi  menjadi jangka pendek (3 bulan) dan
jangka panjang (satu tahun).

Fasilitas pembiayaan perbankan di Iran :


1. Qardhul hasan merupakan perjanjian yang menyebabkan bank bisa memberikan
pinjaman kepada nasabah dan para nasabah mengembalikan pokok pinjaman yang
dipinjam. Fasilitas ini diberikan kepada :
a. Perusahaan produksi, pelayanan jasa, penyediaan tenaga kerja, dan segenap
kebutuhan-kebutuhan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Orang-orang yang secara langsung berpartisipasi dalam masalah pertanian,
peternakan dan perkebunan
c. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti biaya pernikahan, pengobatan,
perbaikan rumah, permohonan beasiswa, dan lain-lain.
Masa pengembalian akad ini paling lama lima tahun, sedangkan untuk pinjaman
khusus kebutuhan pribadi maksimal 3 tahun.

11
2. Mudharabah adalah perjanjian antara bank dengan para nasabah untuk melakukan
sebuah perjanjian perdagangan. Bank berfungsi sebagai penjamin kebutuhan dan
nasabah berfungsi sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
operasional sesuai dengan perjanjian mudharabah, keuntungan dibagai sesuai
perjanian pada akhir periode. Bank berhak melakukan kontrol dan survey terhadap
penggunaan dan pengembalian dana mudharabah, sehingga dengan hal tersebut bank
dapat memperikirakan profit dan loss yang dihasilkan.
3. Musyarakah madani dapat diartikan sebagai percampuran saham-saham perusahaan
yang bersifat tunai maupun tidak. Dengan cara join untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang ditentukan dalam aktifitas ekonomi. Musyarakah madani pada bank
sebenarnya adalah perjanjian perusahaan dimana dalam fiqh dikenal dengan
istilah syirqatul inan. Para nasabah yang menginginkan pengembangan produksi,
perniagaan dan pelayanan jasa untuk jangka waktu yang telah ditentukan dapat
melakukan kerjasama dengan pihak bank sebagaimana nasabah yang melakukan
perjanjian mudharabah.
4. Musyarakah hukum adalah pemenuhan bagian dari investasi saham baru perusahaan
dimana bank berfungsi sebagai perantara pelaksana.
5. Penjualan angsuran. Bank akan menyediakan barang fasilitas yangdibutuhkan dalam
penggunaan produksi dan pelayanan bank dengan cara penjualan berangsur, seperti
bahan dasar dan suku cadang, perumahan, dll. Nasabah yang hendak membeli barang
tersebut diberikan dengan cara pinjaman dan kredit kemudian membayar harga barang
tersebut dengan cara angsuran.
6. Transaksi salaf adalah pembelian secara tunai pada hasil produk (pabrik, pertanian,
pertambangan) akan dilakukan setelah penentuan harga pasti. Ketika produsen dalam
rentang masa produksi barang tiba-tiba mengalami kendala masalah perputaran
investasi, maka produsen dapat memenuhi kebutuhan keuangannya dengan
menentukan harga sebelum penjualan barang.
7. Penyewaan dengan syarat kepemilikan. Cara ini berdasar pada perjanjian sewa
dimana dipersyaratkan bahwa penyewa ketika tiba masa akhir penyewaan dan
penyewa memenuhi serta melaksanakan syarat-syarat yang telah ditentukan pada
perjanjian bank maka bank akan menjadi pemilik dari yang disewakan tersebut.
8. Muzara’ah adalah jenis perjanjian syariah dimana dari pemilik tanah memberikan
tanah miliknya kepada orang lain dalam jangka waktu tertentu untuk dikelola, adapun
hasil yang diperoleh dari pengelolaan tanah tersebut dibagi berdasarkan kesepakatan

12
awal. Akad ini meruapakan salah satu bagian dalam pemenuhan kebutuhan keuangan
pada bidang pertanian. Bank dengan perjanjian muzara’ah akan berperan sebagai
pemilik tanah. Perjanjian ini berakhir dengan pembagian hasil dan pemberian saham
kepada bank, dan bank bisa saja menjual hasil-hasil tersebut kepada si pengelola
tanah.
9. Musaqah. Pada perjanjian ini bank berfungsi sebagai pemilik kebun dan segala
aktifitasnya akan menjadi tanggung jawab bank.
10. Jualah merupakan penyedia jasa pekerjaan. Jualah menyediakan pekerjaan sesuai
dengan perjanjian dan menggaji orang yang ia pekerjakan berdasarkan pada
kesepkatan yang telah dilakukan. Dalam perbankan, bank dapat memberikan
pelayanan ini kepada para nasabah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka
melalui perjanjian lainnya. Pembayaran para pekerja dapat dilakukan secara sekaligus
pada satu tempat atau dengan cara angsuran dimana nilai kerja yang ada secara
berangsur nantinya sama pada masa jatuh tempo perjanjian kerja.
11. Pembelian dain. Model ini digunakan untuk memenuhi sumber daya keuangan pada
bagian produksi dan perdagngan.
12. Investasi langsung adalah investasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
invetasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan rancangan produksi. Sementara untuk
perniagaan dan pelayanan dapat dilakukan dengan perusahaan-perusahaan saham
dengan menggunakan satu atau beberapa bank.13

Pertumbuhan dan Perkembangan Bank Syariah di Iran

Setelah proses nasionalisasi 1979 dan peleburan bank-bank menjadi milik


pemerintahan pada bulan Maret 1980, hingga saat ini, terbentuklah beberapa bank baru
diantaranya:

1. Bank Umum Milik Pemerintah


a. Bank Melli Iran (National Bank Of Iran) merupakan lembaga keuangan
terbesar di Iran. Bank Melli berada di peringkat 76 bank terbesar di dunia pada
tahun 1984. Dalam laporan hasil riset the Banker pada tahun 2007, Bank
Melli tercatat sebagai bank syariah dengan aset terbesar, yakni lebih dari 35
milliar dollar AS. (Bank Syariah di Negeri Mullah. 14Pada tahun 2008 Uni

13
Sistem Perbankan Islam Berkaca pada Iran (Sayyid Abbas Musawiyan, Dewan Ahli Fiqih Bank Sentral Iran)
14
http://www.pasarmuslim.com/ekonomi.php?bid=1214. Diakses pada 26 November 2020, pukul 17.20

13
Eropa meloloskan sanksi yang membekukan dana dan aset ekonomi Bank
Melli di Uni Eropa terkait program nuklir Iran.15
b. Bank Mellat (Bank of Nation) merupakan lembaga keuangan terbesar kedua di
Iran. Dibentuk pada tahun 1980 dari 10 bank swasta pra-revolusi.16
c. Post Bank Of Iran mulai beroperasi secara resmi setelah pengesahan anggaran
dasarnya oleh kabinet pada bulan Desember 1996. Pendiriannya berawal pada
tahun 1983 dimana terdapat usulan untuk mendirikan layanan perbankan bagi
pos melalui jaringan pos yang luas. Tahun 1986 dan 1987 dimulailah
persiapan infrastruktur dan pendirian kantor pos yang melayani jasa
keuangan. Pada Maret 2008, Departemen Keuangan Amerika Serikat
memasukkan Post Bank Of Iran sebagai lembaga keuangan yang terlibat
dalam program nuklir Iran dan membiayai kegiatan teroris.
d. Bank Sepah (Army Bank) selalu menjadi milik negara dan bisnisnya selalu
terkait dengan militer. Statusnya ini tidak berubah sejak revolusi. Selain
mengurusi pekerjaan domestik, bank ini juga membiayai import barang
militer. Diperkirakan sebagai bank terbesar ketiga di Iran dengan 1.700 cabang
dan 1.232 ATM. Amerika Serikat mengenakan sanksi terhadap Bank Sepah
pada bulan Januari 2007 atas kecurigaan program nuklir. Sebagai akibatnya
seluruh cabang di Itali, Jerman dan Perancis membekukan asetnya. Namun
demikian, majalah The Banker memasukkan Bank Sepah sebagai 10 besar
lembaga keuangan terbesar di dunia.
e. Bank Tejarat (Trade Bank) didirikan pada tahun 1979 berawal dari
penggabungan lima bank umum, enam bank multinasional, dan Bank
Bazargani.17 Saat ini Bank Tejarat membiayai sekitar 70% impor Iran dan
memiliki cabang di London dan Paris. Pada November 2008, bank
mengumumkan telah memperluas fasilitas ke berbagai sektor sebesar 148
triliun rial Iran, seperti sektor industri, sektor komersial, konstruksi dan
perumahan, pertambangan dan pertanian.
f. Bank Refah didirikan pada bulan Juli 1960 sebagai bank umum milik
pemerintah di bawah Organisasi Keamanan Sosial. Bank Refah merupakan
bank umum retail yang sepenuhnya dimiliki, dikontrol dan didanai oleh
15
Business Monitor International, Iranian Commercial Banking Report Q2 2010, (London: Business Monitor
ltd, 2010), hal.34
16
http://en.bankmellat.ir/portal.aspx?tabid=405. Diakses pada 26 November 2020, pukul 19.30
17
http://www.tejaratbank.ir/portal/default.aspx?tabid=1128. Diakses pada 26 November 2020, pukul 20.05

14
Kementrian Kesejahteraan dan Urusan Sosial. Dengan aset sebesar 6,46 miliar
dollar AS. Refah berada di urutan ke 18 dari 20 bank syariah terbesar di dunia
pada tahun 2009 menurut majalah The Asian Banker.
2. Bank Khusus Pemerintahan18
a. Export Development Bank of Iran
b. Bank of Industri & Mine
c. Bank Keshavarzi
d. Bank Maskan
e. Cooperatif Development Bank
3. Bank Non Pemerintah19
a. Bank Saderat (Export Bank) : Memiliki jaringan cabang terbesar diantara bank
Iran lainnya dengan 30 cabang asing. Operasi Saderat belakangan ini telah
terdesentralisasi untuk memberikan peran menjadi sebuah bank negara di
provinsi yang berbeda. Dengan lebih dari 3000 cabang aktif dan modal saham
16,8 M Rial Iran, Bank Saderat merupakan bank dengan jaringan perbankan
terbesar di Iran. Pada tahun 2006, bank ini masuk dalam daftar hitam
Departemen Keuangan Amerika Serikat yang menyebut Iran menggunakan
Bank Saderat untuk mendanai organisasi teroris seperti Hizbullah, Hamas, dan
Jihad Islam Palestina.
b. Eghtesad Novin Bank mulai mencatatkan sahamnya pada bulan Juli 2001
dengan seizin bank sentral pada Agustus 2001, bank yang berbasis di Tehran
ini menjadi bank swasta pertama di Iran, dengan modal 250 miliar Rial Iran,
didirikan oleh sejumlah industri, elemen konstruksi dan bisnis untuk melayani
jasa keuangan kepada sektor swasta dan UKM. Bank ini memiliki 3,34 juta
nasabah dan akan memperluas cabangnya menjadi 210 sampai akhir tahun
2010.20 Semua pelayanan yang diberikan mendapatkan pengakuan dan
penghargaan internasional, dengan referensi ternama seperti Euromoney dan
The Banker sebagai bank terbaik dan bank tahun ini di Iran.
c. Karafarin Bank awalnya didirikan sebagai Lembaga Kredit Karafarinan. Para
pemegaang sahamnya meliputi industrialis dan kontraktor, yang banyak
menjadi anggota Asosiasi Manajer Industri, Asosiasi Insinyur Konstruksi Iran,

18
http://www.cbi.ir/simplelist/2389.aspx. Diakses pada 26 November 2020, pukul 20.30
19
http://www.cbi.ir/simplelist/2390.aspx. Diakses pada 26 November 2020, pukul 21.00
20
Business Monitor International, Iranian Commercial Banking Report Q2 2010, h. 46

15
dan Asosiasi Konsultan Insinyur dan Arsitek. Dengan modal awal sebesar 30
miliar Rial Iran. Karafarin Bank mendapat izin operasional dari BMI pada
bulan Desember 1999. Meskipun mengalami sanksi internasional terhadap
lembaga keuangan Iran, transaksi mata uang Karafarin Bank meningkat
menjadi 2,08 miliar dollar AS pada tahun 2008, naik dari 620juta dollar AS
pada tahun sebelumnya. 21
d. Persian Bank didirikan dengan tujuan meningkatkan urusan ekonomi Iran,
dengan mengembangkan kegiatan industri, khususnya industri mobil dan
sektor terkait, dengan menyediakan fasilitas, memperluas alat pembiayaan
baru dan mendukung konstruksi secara financial. Bank mengalami
peningkatan utang dalam beberapa tahun terkahir dan rasion kecukupan modal
(CAR) turun menjadi 7,99% pada tahun 2008, setelah di tahun sebelumnya
8,57%. Dengan utang sebesar 421 juta Dollar AS. Bank ini dianggap sebagai
bank swasta dengan utang terbesar. Selain emppat nama di atas juga terdapat
bank non-pemerintah lain seperti Pasargad Bank, Saman Bank, Sarmayeh
Bank, Sina Bank, TAT Bank, City Bank, Day Bank, dan Ansar Bank.

Pada tahun 2019, Iran memiliki skor Indeks Negara Keuangan Islam (IFCI) tertinggi
dan sebesar 79,03. IFCI dimulai dengan tujuan untuk menangkap pertumbuhan industri dan
memberikan penilaian langsung tentang keadaan keuangan perbankan Islam (IBF) di setiap
negara.22

Skor Islamic Finance Country Index (IFCI) di kawasan Timur Tengah dan
Afrika Utara (MENA) pada 2019, menurut negara

Negara Scor IFCI


1. Iran 79.03
2. Arab Saudi 60.65
3. Sudan 55.71
4. Uni Emirat Arab 45.31
5. Kuwait 40.9
6. Bahrain 30.09
7. Qatar 29.88
8. Turki 20.77
9. Oman 19.21
10. Yordania 18.33
11. Mesir 11
21
http://www.karafarinbank.com/Static/English/History.asp. Diakses pada 26 November 2020, pukul 21.35
22
https://www.statista.com/statistics/1092266/mena-scores-of-the-islamic-finance-country-index-ifci-by-
country/)

16
12. Maroko 5.3
13. Tunisia 4.09
14. Libanon 3.3
15. Aljazair 2.01
16. Yaman 1.99
17. Palestina 1.32
18. Suriah 0,99

BAB III

PENUTUP

Lembaga keuangan syariah pertama di Qatar adalah Qatar adalah Qatar


Islamic Bank (QIB) didirikan ppada tahun 1982. QIB memegang pangsa pasar
19% dari keselurihan pasar perbankan Qatar. Bank syariah terus memperluas
pangsa pasar mereka dengan dukungan pemerintah. Bank islam di Qatar
tumbuh dalam neraca keseimbangan 28% antara tahun 2009 sampai 2013
ketika mereka memanfaatkan investasi besar pemerintah. Dari 15 bank syariah
di dunia, peringkat teratas dihuni oleh bank asal Qatar sebagai bank syariah
paling efisien di dunia. Masraf Al Rayan menduduki peringkat pertama, Qatar
International Islamic Bank pada peringkat kedua, Qatar Islamic Bank pada
peringkat ke empat, dan Barwa Bank pada peringkat ke dua belas. Strategi
pertumbuhan sukses Qatar Islamic Bank yaitu kebijakan pembiayaan yang
hati-hati dan pendekatan disiplin terhadap manajemen risiko.

Perkembangan sistem perbankan di Iran dalam arti riil dimulai sejak


Januari tahun 1984. Langkah awal yang diambil oleh penguasa baru adalah
mengambil alih semua bank komersial di Iran. Hal tersebut diambil untuk
melindungi hak-hak dan kekayaan negara dan untuk memajukan ekonomi
negara. Sistem perbankan di Iran dilaksanakan secara bertahap.
Pelaksanaannya memakan waktu 6 tahun agar sistem tersebut dapat terlaksana
secara penuh. Langkah pertama yang diambil setelah pendirian sistem
perbankan islam adalah memperkenalkan biaya jasa ke dalam sistem

17
perbankan pada tahun 1981 untuk menggantikan sistem riba. Ciri perbankan
syariah di Iran :
1. Berfilosofis objektif
2. Adanya keseimbangan
3. Adanya sistem control dengan cara pelaporan yang dilakukan oleh pihak bank
kepada para nasabah terkait kegiatan-kegiatan ekonomi atau produksi yang
dilakukan oleh bank
4. Memberikan keadilan dan membuat ekonomi berjalan sebagaimana mestinya

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktek. (Jakarta: Gema Insani,
2010)
Haron dan Wan Azmi, 2009
Khalimatussa’diah, Dewi. Jurnal Ilmiah: Analisis Kinerja Perbankan Syariah, 2020

Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Syariah. (Jakarta: Jayakarta Agung Offset, 2010)

Business Monitor International, Iranian Commercial Banking Report Q2 2010, (London:


Business Monitor ltd, 2010)
OJK, Laporam Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017

Sistem Perbankan Islam Berkaca pada Iran (Sayyid Abbas Musawiyan, Dewan Ahli Fiqih
Bank Sentral Iran)
Republika.co.id, September 2017

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/09/20/mten2r-aset-
perbankan-syariah-qatar-diprediksi-capai-100-miliar-dolar-as
http://mysharing.co/industri-bank-syariah-di-qatar-terus-bertumbuh-lebih- cepat/
http://www.dream.co.id/dinar/15-bank-syariah-paling-pandai-cari-uang-di-dunia-
151023z.html
https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/index.php/s13-berita/mengintip-bank-syariah-
iran/
http://www.pasarmuslim.com/ekonomi.php?bid=1214
http://en.bankmellat.ir/portal.aspx?tabid=405
http://www.tejaratbank.ir/portal/default.aspx?tabid=1128
http://www.cbi.ir/simplelist/2389.aspx

18
http://www.karafarinbank.com/Static/English/History.asp
https://www.statista.com/statistics/1092266/mena-scores-of-the-islamic-finance-country-
index-ifci-by-country/)

19

Anda mungkin juga menyukai