Laporan Magang Dwi Santika Herba
Laporan Magang Dwi Santika Herba
Laporan Magang Dwi Santika Herba
3. Pembimbing Perusahaan
Benny Nugraha
Oleh:
NIM.0503172187
Program Studi
PERBANKAN SYARIAH
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan tugas laporan akhir kerja
praktek magang di Bank Muamalat Cabang Medan Baru. Tak lupa pula sholawat
dan salam kepada Baginda Rasulullah Saw yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV ............................................................................................................................. 24
PENUTUP........................................................................................................................ 24
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 24
B. Saran ..................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 26
LAMPIRAN..................................................................................................................... 27
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Isnaini Harahap, dkk, Hadis-Hadis Ekoonomi, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 189
1
Sistem bagi hasil yang sering digunakan dalam bank syariah yaitu
Mudharabah dan musyarakah. Mudharabah adalah kerjasama usaha antara dua
orang dimana pihak pertama (Shohibul mal) menyediakan seluruh modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi
menurut kesepakatan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.
Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian
pengelola, maka pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian tersebut.
Sedangkan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.2
2
Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001)
2
Medan Baru dengan melihat bagaimana Bank Muamalat menerapkan
pembiayaan bagi hasil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
4
Visi Dan Misi Bank Muamalat Indonesia
BM
RM FUNDING
SBOS OO
BSS
RM FINANCING
CUSTOMER
TELLER
SERVICE
CUSTOMER BACK
TELLER SERVICE OFFICE
RM FUNDING
RM FINANCING
Gambar 2.1
5
C. Pembagian Kerja
6
d. Turut memelihara dan membina hubungan baik intern antar
unit/bagian maupun bagian bidang lingkungan perusahaan dalam
rangka menjaga mutu pelayanan kepada nasabah sehingga berada
ke tingkat yang memuaskan serta terciptanya suasana kerja yang
sehat di lingkungan perusahaan.
7
b. Menyiapkan dan melaksanakan legal actionatas kebijakan
manajemen.
c. Memberikan masukan dalam menyusun manual, produk akad dan
keputusan yang terkait dengan aspek hukum.
d. Melakukan transaksi nasabah atas jaminan yang ada kaitannya
dengan pembiayaan.
e. Melakukan pengecekan atas kelengkapan dokumen pengkajian
karyawan.
f. Memeriksa kelegalan dokumen-dokumen pelayanan atau nasabah
lainnya.
g. Melakukan laporan bulanan kepada Bank Indonesia mengenai
pembiayaan yang telah disalurkan.
h. Sebagai pembuat analisa yuridis.
5. Back Office
8
tersebut dengan benar sesuai dokumen pendukung berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
g. Mengelola transaksi pembukuan nisbah khusus (special nisbah)
termasuk di dalamnya mengadministrasikan dokumen serta
membukukan dengan benar sesuai dokumen pendukung transaksi
tersebut berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
h. Menggantikan sementara petugas frontliner atau backoffice yang
berhalangan hadir di kantor cabang, kantor cabang pembantu,
kantor kas dan mobilebranch.
6. Customer Service
9
g. Memastikan ketentuan tentang KYC, pengkinian data nasabah,
complaintracking, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
Prudential banking dapat terlaksana dengan baik dan benar.
h. Menggantikan sementara petugas frontlineratau backoffice yang
berhalangan hadir di kantor cabang, kantor cabang pembantu,
kantor kas dan mobilebranch.
7. Teller
10
g. Menangani/menyelesaikan komplain dari nasabah yang
berhubungan dengan transaksi uang tunai/non tunai, sehingga
nasabah merasa puas atas pelayanan yang diberikan sesuai dengan
target standar mutu layanan yang ditetapkan perusahaan.
h. Apabila terjadi selisih, maka dicari jalan keluarnya agar selisih
tersebut dapat ditangani dengan baik sehingga tidak mengganggu
pendapatan perusahaan.
i. Bertanggungjawab atas peralatan dan sarana penunjang teller
lainnya untuk disimpan di tempat yang aman, sehingga peralatan
tersebut tidak disalahgunakan oleh orang lain yang tidak
bertanggungjawab.
j. Mengumpulkan warkat-warkat seperti cek bilyet giro, dan setoran
kliring lainnya untuk diserahkan ke bagian lain guna di proses
lebih lanjut.
k. Melaksanakan cashcount akhir hari dan membuat denominasi atas
fisik uang.
l. Menyusun rekap harian teller dengan melampirkan tiket-tiket yang
telah dibuat untuk diperiksakan kepada atasan.
11
BAB III
B. Fenomena
12
syariah sudah cukup lama diperjuangkan dan diharapkan eksis dalam
pembangunan ekonomi.
3
Tri Subakti, Akad Pembiayaan Mudharabah Perspektif Hukum Islam, (Malang: Literasi
Nusantara, 2019), hlm.2-4
13
Cabang Medan baru hanya memberikan pembiayaan Mudharabah kepada
nasabah-nasabah pada usaha korporasi saja, diantaranya:
C. Kajian Teori
1. Pengertian Sistem Pembiayaan
14
b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh Bank konvensional
karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank
konvensional.
c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh
rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan.
2. Pembiayaan Mudharabah
4
Muhammad Lathief Ilhamy Nasution, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan: Febi Uin-
SuPress, 2018), hlm.4-10
15
usaha (mudharib) keuntungan usaha didapatkan dari akad mudaharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, dan biasanya dalam
bentuk nisbah (prosentase). 5 Kerugian jika ada ditanggung oleh pemilik
modal, jika kerugian itu terjadi dalam keadaan normal, pemodal tidak boleh
intervensi kepada pengguna dana dalam menjalankan usahanya. 6Mudharabah
di dunia bank syariah merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi
operasional bank islam secara keseluruhan.
5
Mahmudatus Sa’diyah, Fiqih Muamalah II Teori dan Praktik, (Jawa Tengah: UNISNU PRESS,
2019), hlm. 61
6
Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 193
7
Ibid, hlm. 195-196
16
Adapun ketentuan umum skema pembiayaan mudharabah adalah
sebagai berikut:
8
Ibid, hlm. 216
17
Dalam hukum islam penerapan bagi hasil harus memperhatikan prinsip
at-ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara anggota
masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an “Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan,
dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dalam berbua dosa dan
pelanggaran” serta menghindari prinsip al-iktinaz, yaitu menahan uang (dana)
dan membiarkannya menganggur (tidak digunakan untuk transaksi) sehingga
tidak bermanfaat bagi masyarakat umum. Pembagian usaha ini dapat terjadi
antara bank dengan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah
penerima dana. 9
Sistem bagi hasil yang lazim dan umum yang diterapkan pada bank
syariah ada dua bentuk yaitu profit sharing dan revenue sharing. Profit sharing
adalah perhitungan bagi hasil keuntungan dari pengelelolaan dana yaitu
9
Zaenal Arifin, Akad Mudharabah (Penyaluran Dana dengan Prinsip Bagi Hasil), (Jawa Barat:
CV. Adanu Abimata, 2021), hlm. 13
10
Andriantodan M.Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah (Implementasi Teori Dan
Praktek), (Qiara Media Partner, 2019), hlm.471
18
pendapatan usaha dikurang dengan beban atau biaya-biaya usaha untuk
mendapatkan beban tersebut. Sedangkan revenue sharing adalah sistem bagi
hasil yang perhitungannya sebelum dikurangi dengan beban usaha untuk
mendapatkan pendapatan tersebut. Kedua sistem bagi hasil ini memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Jenis usaha yang dapat diajukan untuk pembiayaan oleh bank syariah
yaitu pembiayaan produktif yang menghasilkan keuntungan dan merupakan
usaha yang halal seperti usaha perdagangan, koperasi, industri,
pertambangan, pertanian, dan lain-lain. Dan jangka waktu pembiayaan
mudharabah ini yaitu maksimal lima tahun. Bank syariah melarang penyaluran
pembiayaan kepada usaha yang tidak halal dan usaha-usaha yang dilarang
dalam islam, seperti produksi perdagangan minuman keras, peternakan babi,
perjudian, dan yang lainnya.
19
1. Permohonan Pembiayaan Mudharabah
20
b. Membandingkan proyeksi tersebut dengan realisasi dan
perhitungannya.
21
b. Nasabah selanjutnya mengajukan permohonan pembiayaan ke bagian
marketing. Permohonan pembiayaan terdiri dari Surat Pengajuan
Pembiayaan (SPP) dan Data Permohona n Pembiayaan (DPP).
c. Data Permohonan Pembiayaan (DPP) dibedakan menjadi tiga jenis
disesuaikan dengan karakteristik usahanya:
1) Data Permohonan Pembiayaan untuk pembiayaan individual:
a) Surat permohonan pembiayaan
b) Proposal pengajuan pembiayaan
c) Surat persetujuan suami-istri di atas materai
d) Fotokopi KTP suami-istri (2 buah)
e) Fotokopi surat nikah (1 buah)
f) Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
g) Data penghasilan nasabah
h) Data jaminan pembiayaan
2) Data Permohonan Pembiayaan untuk pembiayaan koperasi:
a) Surat permohonan pembiayaan
b) Proposal pengajuan pembiayaan
c) Fotokopi NPWP, SIUP
d) AD/ART koperasi
e) Akte perubahan koperasi
f) Surat pengesahan badan hukum dari Depkop
g) Susunan pengurus koperasi yang disahkan Depkop
h) Laporan keuangan dan hasil RAT 2 tahun akhir
i) Data jaminan pembiayaan
3) Data Permohonan Pembiayaan untuk Pembiayaan Usaha
Menengah
a) Surat permohonan pembiayaan
b) Proposal pengajuan pembiayaan
c) Fotokopi NPWP, SIUP
d) Company profile, Akte pendirian dan perubahannya
e) Surat pengesahan dari DepKeh
22
f) Laporan keuangan minimal 2 tahun terakhir
g) Data jaminan
d. Marketing menerima dan memeriksa Surat Permohonan Pembiayaan
(SPP) dan Data Permohonan Pembiayaan (DPP) dari nasabah.
e. Marketing mengeluarkan Memo Intern Marketing (MIM) beserta SPP
dan DPP, kemudian menyerahkan ke bagian support pembiayaan.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Antonio. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.
26
LAMPIRAN
27
2. Foto Bersama Pegawai Bank Muamalat Cabang Medan Baru
28
3. Presentase Tentang Basic Syariah Banking Dengan BOSM
29
4. Mengikuti Webinar Yang Dilaksanakan Oleh Bank Muamalat Indonesia
30
31
BLANGKO PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING MAGANG
PRAKTEK KERJA (MAGANG) MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
32
Medan,
Dosen Pembimbing Magang
NIP. 197502132006041003
33