Pengaruh Air Rebusan Daun Seledri Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH AIR REBUSAN DAUN SELEDRI

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH


PADA PENDERITA HIPERTENSI
Siti Aminah Dwi Wahyuni1

Mahasiswa Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang

Abstrak

Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang prevalensinya


meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013
sebesar 25,8% sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 34,1%. Hipertensi
dapat disebebkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. hipertensi yang tidak diobati
akan menimbulkan komplikasi penyakit lain seperti stroke. Pengobatan hipertensi
dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi
farmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi yaitu dengan
mengkonsumsi rebusan air daun seledri. Seledri mengandung beberapa zat yang
menurunkan tekanan darah antara lain apiin, manitol, apigenin, dan potassium.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau studi yang berkaitan dengan
pengaruh rebusan air seledri terhadapa tekanan darah penderita hipertensi. Metode
penelitian yang digunakan yaitu telaah jurnal melalui data base jurnal seperti Pub
Med, Google Schoolar, Garuda menggunakan kata kunci daun seledri (selery) dan
hipertensi (hypertension). Data dianalisis berisi judul, penulis, tahun, metodologi,
dan hasil. Peneliti mengidentifikasi 1.240 judul tanpa duplikasi dan disaring
menjadi 5 artikel yang membahas pengaruh air rebusan daun seledri terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan
adanya penurunan tekan darah baik sostol maupun diastole pada penderita
hipertensi setelah diberikan air rebusan daun seledri. Air rebusan daun seledri
efektif untuk menurunkan tekanan darah baik sistol maupun diastol pada penderita
hipertensi. Air rebusan daun seledri dapat digunakan untuk terapi komplementer
dalam keperawatan karena lebih murah dan seledri mudah ditemukan. Pemberian
terapi komplementer air rebusan daun seledri juga harus didampingi dengan pola
hidup sehat dan pola makan sehat.

Kata kunci: seledri, hipertensi


PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya naik


setiap tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah. Pada
2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang di
seluruh dunia mengalami hipertensi. Presentase penderita hipertensi saat ini paling
banyak terdapat di Negara berkembang. Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah
membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga
orang menderita tekanan darah tinggi. Prevalensi hipertensi di Indonesia juga
meningkat dari 25,8% tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018 (RISKESDAS,
2018). Hipertensi Provinsi Jawa Timur, persentase hipertensi sebesar 22.71% atau
sekitar 2.360.592 penduduk, dengan proporsi laki-laki sebesar 18.99% (808.009
penduduk) dan perempuan sebesar 18.76% (1.146.412 penduduk) (Profil
Kesehatan Provnsi Jawa Timur, 2018).

Hipertensi sering menimbulkan pengaruh terhadap terjadinya penyakit


jantung dan pembuluh darah. Hipertensi mungkin sering tidak menimbulkan
gejala pada fase awalnya, tetapi hipertensi akan mengganggu fungsi jantung
bahkan penderita akan mengalami stroke. Diagnosa hipertensi memang sangat
jarang ditemukan secara dini kecuali saat pemeriksaan kesehatan rutin
(Dapartemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012) dalam (Hutajulu & Malintini,
2017).

Cara mencegah dan mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan cara


pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan farmakologi adalah
Pengobatan yang menggunakan obat atau senyawa dalam kerjanya dapat
mempengaruhi tekanan darah pasien. Pengobatan farmakologi dapat menurunkan
tekanan darah tinggi namun pengobatan ini juga mempunyai efek samping jika
dikonsumsi dalam waktu lama seperti sakit kepala, lemas, pusing, gangguan
fungsi hati, jantung berdebar-debar dan mual (Lalage, 2015) dalam (Istiqomah,
2017).
Pencegahan komplikasi pada penderita hipertensi harus dilakukan melaui
penanganan yang tepat dan efisien. Salah satu dari penanganan non farmakologis
dalam menyembuhkan penyakit hipertensi yaitu terapi komplementer. Terapi
komplementer bersifat terapi pengobatan alamiah diantaranya adalah dengan
terapi herbal, terapi nutrisi, relaksasi progresif, meditasi, terapi tawa, akupuntur,
akupresur, aromaterapi, terapi bach flower remedy, dan refleksologi.

Hipertensi dan komplikasinya dapat diminimalkan dengan


penatalaksanaan menggunakan farmakologis yaitu dengan minum obat secara
teratur atau menggunakan non farmakologis, yaitu dengan pemberian air rebusan
seledri. Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam menangani
penyakit hipertensi dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit. Jenis obat
yang digunakan dalam terapi herbal yaitu seledri atau celery ( Apium
graveolens ), bawang putih atau garlic (Allium Sativum), bawang merah atau
onion (Allium cepa), tomat (Lyocopercison lycopersicum), semangka (Citrullus
vulgaris). (Sustrani, Alam, Hadibroto 2010).

Seledri ( Apium graveolens ) merupakan salah satu dari jenis terapi herbal
untuk menangani penyakit hipertensi. Seledri mengandung apigenin yang sangat
bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah
tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung pthalides dan magnesium yang baik
untuk membantu melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri dan
membantu menormalkan penyempitan pembuluh darah arteri (Marlia, 2012)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwaidah (2019) menunjukkan ada


perbedaan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum, pada hari pertama
dan hari kedua setelah pemberian air rebusan seledri dengan nilai signifikansi
p<0,05. Ada pengaruh yang signifikan emberian air rebusan seledri terhadap
penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Ni Nengah (2016) menunjukkan hasil ada pengaruh yang signifikan pemberian air
rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah baik sistole maupun diastole
pada lansia penderita hipertensi di Dusun Gogodalem Barat.
TUJUAN

Untuk mengidentifikasi artikel-artikel penelitian tentang pengaruh air


rebusan daun seledri terhadap tekanan darah penderita hipertensu. Hasil kajian
pustaka akan dijadikan sebagai referensi terapi untuk menurunkan tekanan darah
penderita hipertensi.

METODE
Pencarian artikel telah dilakukan secara komperehensif menggunakan
database jurnal PubMed dan Google Scholar dalam rentang waktu 5 tahun
terakhir. Kata kunci yang digunakan yaitu seledri (selery) dan hipertensi
(hypertension). Data yang diperoleh disajikan dengan tabel yang meliputi judul,
penulis, tahun, metodologi, hasil dan rekomendasi yang kemudian di analisis oleh
peneliti. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah artikel yang dipublikasikan dalam
rentang 5 tahun terakhir, tipe artikel clinical trial, controlled clinical trial, journal
article, meta analysis, systematic review,tersedia full text, tipe file pdf.
Langkah dalam memilih artikel yang digunakan sebagai bahan kajian
pustaka adalah:

1.048 artikel
Google Scholar : 1.240

Awal penyaringan
Dihilangkan : 1153

Google scholar : 87 artikel yang telah


tersaring

google scholar : 5 artikel termasuk ke dalam Penyaringan berdasarkan kriteria


kriteria inklusi dan sesuai dengan tujuan inklusi lanjutan
Dihilangkan :82
HASIL

No Judul Pengarang Tahun Metode Hasil Rekomendasi

1. Effects Of Giving - Idola 2017 Penelitian ini menggunakan Berdasarkan hasil analisis paired t- Air rebusan daun seldri
Celery Juice Perdana desain pre-eksperimental one testmenunjukkan p value 0,000. Maka dapat direkomendasikan
(Appium S. gropu pre test post test. disimpulkan bahwa ada pengaruh untuk terapi
Graveolans Linn) In - Habib Populasi penelitian ini adalah rebusan air seledri terhadao tekanan komplementer pada
Blood Pressure Nurul tota population sejumlah 25 darah pasien usia 30-50 tahun di penderita hipertensi udia
Clients (30-50 Imamah orang. Karangjati Ngawi. dewasa.
Years Old) In population. Analisis data yang
Karangjati Ngawi digunakan yaitu paired T-test.

2. Pengaruh Rebusan - Sri 2018 Populasi pada penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan adanya Peneliti selanjutnya
Daun Seledri Sakinah adalah Pengaruh diharapkan untuk
Terhadap Penurunan - Husnul penderita hipertensi di wilayah Pemberian Rebusan Daun Seledri menggunakan kelompok
Tekanan Darah Khatima kerja Puskesmas Pangkajene Terhadap Penuruanan Tekanan Darah kontrol dalam penelitian
Pada Pasien h bulan Januari 2018 sebanyak Pada Penderita Hipertensi untuk mendapatkan hasil
Hipertensi Di 102 nilai (p= 0,000). Berdasarkan hasil yang bermaknas.
Wilayah Kerja orang, dengan sampel penelitian tersebut dapat disimpulkan
Puskesmas sebanyak 15 responden yang bahwa ada pengaruh antara
Pangkajene dilakukan secara purposive rebusan daun seledri terhadap penurunan
Kabupaten Sidrap sampling. Desain tekanan darah pada pasien hipertensi.
dalam penelitian ini adalah
Quasi eksperimen dengan
desain pre and post test design
menggunakan uji paired t-test

3. Pengaruh - Nurwaidah 2019 Metode yang digunakan Hasil penelitian ini menunjukkan ada Pemberian rebusan
Penggunaan - Jubair pendekatan True Experiment perbedaan nilai tekanan darah sistolik seledri harus sesuai
Rebusan Seledri dengan rancangan pre test dan dan diastolik sebelum, pada hari pertama dengan takaran
Terhadap Penurunan post test. Sampel penelitian dan hari kedua setelah pemberian Air minumnya agar
Tekanan Darah berjumlah 16 orang terdiri dari Rebusan Seledri dengan nilai memberikan efek kepada
Pada Penderita dua kelompok yakni kelompok signifikansi p<0,05. Ada pengaruh yang seseorang yang
Hipertensi Di perlakuan dan kelompok signifikan Pemberian Air Rebusan meminumnya dan juga
Wilayah Kerja kontrol, dengan tekhnik Seledri terhadap penurunan Tekanan dengan melakukan pola
Puskesmas Cenggu Purposive sampling. darah Penderita Hipertensi. hidup sehat dan pola
makan sehat.

4. The Influence of - Noor 2019 Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian didapatkan rata-rata Air rebusan daun seldri
Celery Juice metode kuantitatid dengan
Cholifah penurunan tekanan darah sistolik dapat direkomendasikan
Againts Blood pendekatan quasy experiment.
Pressure - Noor Azizah Pengumpulan data diastole kelompok intervensi 0,000 dan sebgai terapi non
Reduction in menggunakan random
- Dwi Astuti kelompok kontrol 0,424. Selain itu, p- farmakologi untuk
sampling. Responden dalam
Hypertension
- Zaenal penelitia ini berjumlah 24. value 0,000 <α (0,005). Dengan nilai r menurunkan tekanan
Pengumpulan data dilakukan
Fanani sistol -, 623 (kedekatan kuat), r diastol -, darah penderita
pada bulan Maret sampai
- Sri Karyati dengan April. 525 (kedekatan sedang). Maka dapat hipertensi.
2019. Analisi data
- Wahyu disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
menggunakan uji non
Kurnia signifikan air seledri terhadap penurunan
parametric secara signifikan 2
tekanan darah pasien hipertensi di Jepara
kelompok data berpasangan
dengan uji t-tes 2019.

5. Pengaruh Rebusan - Wenny 2020 Penelitian ini menggunakan Hasil rata-arat tekanan darah sistolik Daun seledri dapat
Daun Seledri Untuk Lazdia desain eksperimental kuasi sesudah mengonsumsi daun seledri digunakan untuk terapi
Menurunkan - Widia dengan subjek penelitian adalah sebesar sebesar 136 mmHg (SD = pada pasien hipertensi.
Tekanan Darah Afdiatul sebanyak 10 orang. Data yang 10,750), lebih rendah daripada rerata
Pada Penderita Rahma dinilai adalah tekanan darah tekanan darah sistolik sebelum
Hipertensi - Anggi sistolik dan diastolik. mengonsumsi rebusan daun seledri,
Sakinah yakni sebesar 142 mmHg (SD = 13,984)
Lubis (p>0,05). Rata-rata tekanan darah
- Tuti diastolik sesudah mengonsumsi rebusan
Sulastri daun seledri adalah sebesar 87 mmHg
(SD = 4,830), lebih rendah daripada
rata-rata tekanan darah diastolik sebelum
mengonsumsi rebusan daun seledri
sebesar 94 mmHg (SD = 9,661)
(p<0,05).
PEMBAHASAN

Menurut hasil penelitian Ni Nengah Mini Arie, dkk (2016) air rebusan
daun seledri berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah baik sistole maupun
diastole pada lansia penderita hipertensi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Idola
Perdana, dkk (2017) dengan judul menunjukkan hasil ada pengaruh rebusan air
seledri terhadao tekanan darah pasien usia 30-50 tahun di Karangjati Ngawi.
Penelitian Sri Sakinah,dkk (2018) juga menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh
air reusan daun selery terhdapa penurunan tekanan darah.
Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurwaidah & Jubair (2019)
bahwa ada perbedaan nilai tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum, pada hari
pertama dan hari kedua setelah pemberian Air Rebusan Seledri. Penelitian Wenny
Lazdia,dkk (2020) menunjukkan hasil bahwa tekanan darah systole dan diastole
setelah diberikan air rebusan daun seldri lebih rendah dari sebelum diberikan air
rebusan daun seledri.

Menurut Dalimartha (2000), Kandungan kimia dari herba seledri adalah


flavonoid, saponin, tanin 1 %, minyak asiri 0,033 %, flavor-glukosida (apiin),
apigenin, kolin, lipase, asparagines, zat pahit, vitamin (A, B, dan C). Setiap 100 g
herba seledri mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g,
karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150
mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg,
riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung
asparagin, manit, zat pati, lender, minyak asiri, pentosan, glutamin, dan tirosin.
Biji mengandung apiin, minyak menguap, apigenin, dan alkaloid. Apigenin
berkhasiat hipotensif.
Seledri memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi
yakni, antara lain: flavanoid, flavanoid dapat menghalau penyakit degeneratif.
Flavanoid dapat bertindak sebagai quencer atau penstabil oksigen singlet. Salah
satu flavonoid yang berkhasiat seperti itu adalah quercetin. Senyawa ini
beraktivitas sebagai antioksidan dengan melepaskan atau menyumbangkan ion
hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih stabil. Aktivitas tersebut
menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang menyebabkan darah
mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah
(Jupiter, 2008). Apigenin, yang terdapat di seledri sangat bermanfaat untuk
mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi (Majalah Sekar,
2010).
Vitamin C, vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang dapat
menurunkan tekanan darah sekitar 5 mmHg, melalui perannya memperbaiki
kerusakan arteri karena hipertensi. Vitamin C membantu menjaga tekanan darah
normal dengan cara meningkatkan pengeluaran timah dari tubuh terpapar timah
secara kronis dapat meningkatkan tekanan darah. Jadi, dengan dikeluarkannya
timah dari dalam tubuh, tekanan darah pun akan turun. Vitamin C memulihkan
elastisitas pembuluh darah (Junaidi, 2010).
Apiin, bersifat diuretik yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan
cairan dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah
akan menurunkan tekanan darah (Wartawarga, 2009).
Kalsium, merupakan mineral yang sangat diperlukan untuk mendapatkan
tekanan darah yang normal karena dapat menjaga keseimbangan antara sodium
dan kalium/potasium (Junaidi, 2010). Magnesium, magnesium menurunkan
tekanan darah dengan cara melebarkan arteri (vasodilator) (Junaidi, 2010).
Rebusan air seledri merupakan salah satu terapi komplementer non
farmakologi untuk menurunkan tekanan darah. Penderita hipertensi dapat
menggunakan terapi ini secara mandiri dirumah dikarenakan alat dan bahan yang
digunakan mudah didapatkan dan biaya yang relatif murah. Tanpa harus berobat
kedokter dengan biaya yang mahal dan dengan mengkonsumsi obat kimia yang
memiliki banyak efek samping.
PENUTUP
Air rebusan daun seledri efektif untuk menurunkan tekanan darah baik sistol
maupun diastol pada penderita hipertensi. Air rebusan daun seledri dapat
digunakan untuk terapi komplementer dalam keperawatan karena lebih murah dan
seledri mudah ditemukan. Pemberian terapi komplementer air rebusan daun
seledri juga harus didampingi dengan pola hidup sehat dan pola makan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Chofifah, S., dkk. (2019). The Influence of Celery Juice Againts Blood Pressure
Reduction in Hypertension. Journal of Physics: Conference Series pp. 1-5.
Lazdia, Wenny.,dkk. (2020). Pengaruh Rebusan Daun Seledri untuk Menurunkan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Empowering Society Journal.
Vol 1. No 1. Pp 26-32.
Nurwahidah. (2019). Pengaruh Penggunaan Rebusan Daun Seledri terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Cenggu. Bima Nursing Journal. Vol 1. No 1. Pp 43-49.
Sakinah, Sri & Azhari, Husnul K. (2018). Pengaruuh Rebusan Daun Seledri
terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Pangkajene Kabupaten Sidrap. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis. Vol 12. No.3. Pp 261-266.
Suharto, Idola P. & Imamah, Habib N. (2017). Effect of giving celery juice
(Appium Graveolans Linn) in Blood Pressure Clients (30-50 Years Old) in
Karangjati Ngawi. Poster presentation ICDMC.

Anda mungkin juga menyukai