Askep Populasi Rentan Penyakit Mental
Askep Populasi Rentan Penyakit Mental
Askep Populasi Rentan Penyakit Mental
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada populasi rentan gangguan kesehatan mental
yang ada di Banjar Petang, Desa Petang, Kecamatan Petang-Badung.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data populasi rentan gangguan kesehatan
mental yang ada di Banjar Petang, Desa Petang, Kecamatan Petang-Badung.
1
b. Menganalisa data kasus di Banjar Petang, Desa Petang, Kecamatan Petang-Badung.
c. Merumuskan masalah yang menonjol yang ada di Banjar Petang, Desa Petang,
Kecamatan Petang-Badung.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah penyakit mental yang ada di
Banjar Petang, Desa Petang, Kecamatan Petang-Badung.
2
BAB II
PENGKAJIAN
3
dan Kepala Puskesmas I Petang, serta identifikasi tokoh masyarakat yang
dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2019. Setelah mengidentifikasi tokoh
masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina hubungan
saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan
Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Mahasiswa program Studi
Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar Petang, Desa Petang,
Kecamatan Petang. Selanjutnya pada tanggal 5 Desember 2019, mahasiswa
melakukan pertemuan dan diskusi bersama Kepala Dusun Banjar Petang untuk
melakukan identifikasi masyarakat yang mengalami populasi rentang penyakit
mental.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi mengorganisir
anggota populasi dalam melakukan pendataan dan pembagian tugas,
mempersiapkan format pengkajian, serta mengidentifikasi wilayah Banjar
Petang, Desa Petang, Kecamatan Petang.
2. Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-masing
rumah masyarakat, wawancara langsung kepada masyarakat yang
bersangkutan serta observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 6 Desember 2019
(pagi dan sore).
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,
yaitu tanggal 6 Desember 2019.
4
JENISAGAMA
KELAMIN
10% 10%
40%
60%
Petang Berdasarkan Hasil Tabulasi Data
80%
Kuisioner
A. Demografi
HINDU ISLAM KRISTEN
PEREMPUAN LAKI-LAKI
INTEPRETASI
Berdasarkan 500 orang ( 50 KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian :
- 60% (300 perempuan)
- 40% (200 orang laki-laki).
INTEPRETASI :
Berdasarkan 500 orang ( 50 KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian :
- 80% (400 orang) menganut Agama Hindu
5
JUMLAH PENDUDUK PENDIDIKAN
15% 10%
12%
25%
- 10% (50
50% orang) menganut
Agama Islam
88%
- 10% (50
SD SMP SMA SARJANA
INTEPRETASI :
Berdasarkan 500 orang ( 50 KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian :
- 50 % (250 orang) pendidikan terakhir adalah SMA
- 25 % (125 orang) pendidikan terakhir adalah SMP
- 15% (75 orang) pendidikan terakhir adalah Sarjana
- 10% (50 orang) pendidikan terakhir adalah SD
B. VITAL STATISTIK
6
INTEPRETASI :
Berdasarkan 500 orang ( 50 KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian :
- 88 % (440 orang) merupakan penduduk Asli
- 12 % (60 orang) merupakan penduduk Pendatang
7
INTEPRETASI :
Berdasarkan 500 orang ( 50 KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian :
- 7% (35 orang lansia),
- 53% (265 orang dewasa)
- 24% (120 orang remaja)
- 10% (50 orang anak)
- 6% (30 orang balita)
C. RIWAYAT KOMUNITAS
D. LINGKUNGAN FISIK
100%
ADA TIDAK
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
8
- 100% Ada fasilitas kesehatan di sekolah
KEBERSIHAN SEKOLAH
25%
BERSIH
TIDAK BERSIH
75%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 75% Kebersihan sekolah bersih
- 25% Kebersihan sekolah tidak bersih
BANGUNAN
15%
PERMANEN
NON PERMANEN
85%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
9
- 85% Bangunan permanen
- 15% Bangunan non permanen
KEBERSIHAN RUMAH
10%
BERSIH
40%
CUKUP BERSIH
TIDAK BERSIH
50%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% Kebersihan rumah cukup bersih
- 40% Kebersihan rumah bersih
- 10% Kebersihan rumah tidak bersih
STATUS RUMAH
10%
SEWA BULANAN
KONTRAKAN
25%
MILIK SENDIRI
65%
10
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 65% Status rumah milik sendiri
- 25% Status rumah kontrakan
- 10% Status rumah sewa bulanan
PENCAHAYAAN
10%
BAIK
CUKUP
KURANG
30%
60%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 60% Pencahayaan baik
- 30% Pencahayaan cukup
- 10% Pencahayaan kurang
11
SUMBER AIR
15%
5% SUMUR BOR
SUNGAI
5% SUMUR GALI
PDAM
75%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 75% Sumber air sumur bor
- 15% Sumber air PDAM
- 5% Sumber air Sungai
- 5% Sumber air Sumur gali
TERTUTUP
TERBUKA
50% 50%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% Tempat penyimpanan air tertutup
12
- 50% Tempat penyimpanan air terbuka
TIDAK PERNAH
< 1 MINGGU
> 1 MINGGU
50%
40%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% Pengurasan penampungan air > 1 minggu
- 40% Pengurasan penampungan air < 1 minggu
- 10% pengurasan penampungan air tidak pernah
10%
BERBAU
BERASA
TIDAK BERBAU DAN BERASA
80%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
13
- 80% Kualitas sumber air tidak berbau dan berasa
- 10% kualitas sumber air berbau
- 10% kualitas sumber air berasa
PEMBUANGAN SAMPAH
25%
DI BAKAR
DI SUNGAI
DI TIMBUN
DI ANGKUT
5%
60%
10%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 60% Pembuangan sampah di angkut
- 25% Pembuangan sampah di bakar
- 10% pembuangan sampah di timbun
- 5% pembuangan sampah di sungai
14
KEADAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
10%
TERPELIHARA
TIDAK TERPELIHARA
90%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 90% Keadaan tempat pembuangan sampah terpelihara
- 10% Keadaan tempat pembuangan sampah tidak terpelihara
15%
SUNGAI
10% GOT
SEMBARANGAN
BAK PENAMPUNGAN
10%
65%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 65% Tempat pembuangan limbah di bak penampungan
- 15% Tempat pembuangan limbah di sungai
- 10% Tempat pembuangan limbah di got
15
- 10% Tempat pembuangan limbah sembarangan
20%
SUNGAI
SEPTIC TANK
80%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 80% Tempat pembuangan tinja di septic tank
- 20% Tempat pembuangan tinja di sungai
TEMPAT BAB
10%
5%
JAMBAN ANGSATRINE
JAMBAN CEMPLUNG
SUNGAI
85%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
16
- 85% Tempat BAB di jamban angsatrine
- 10% Tempat BAB di sungai
- 5% Tempat BAB di jamban cemplung
TERPELIHARA
TIDAK TERPELIHARA
90%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 90% Kondisi tempat BAB terpelihara
- 10% Kondisi tempat BAB tidak terpelihara
17
KETERSEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN
ADA
TIDAK
100%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 100% Tersedianya pelayanan kesehatan
PUSKESMAS
KLINIK
25% RUMAH SAKIT
50% DUKUN
15%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% Jenis pelayanan kesehatan puskesmas
- 25% Jenis pelayanan kesehatan rumah sakit
- 15% Jenis pelayanan kesehatan klinik
- 10% Jenis pelayanan kesehatan dukun
18
JAMINAN KESEHATAN
10%
ASKES
KBS
TIDAK MEMILIKI
50%
40%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% (250 orang) memiliki jaminan kesehatan ASKES
- 40% (200 orang) memiliki Jaminan kesehatan KBS
- 10% (50 orang) Tidak memiliki jaminan kesehatan
40% ADA
TIDAK
60%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
19
- 60% (300 orang) mengalami riwayat penyakit ada
- 40% (200 orang) Riwayat penyakit tidak ada
25%
INSOMNIA
ISPA
45%
DIARE
STROKE
20%
10%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 45% (135 orang) mengalami Jenis penyakitnya stroke
- 25% (75 orang) memiliki Jenis penyakitnya insomnia
- 20% (60 orang) memiliki Jenis penyakitnya ISPA
- 10% (30 orang) memiliki Jenis penyakitnya diare
CARA MENGATASI
5%
10%
BEROBAT KE PUSKESMAS
BEROBAT KE RS
10%
BEROBAT KE KLINIK
45%
BEROBAT KE DUKUN
DIBIARKAN
30%
20
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 45% (135 orang) Cara mengatasi berobat ke puskesmas
- 30% (90 orang) Cara mengatasi berobat ke RS
- 10% (30 orang) Cara mengatasi berobat ke klinik
- 10% (30 orang) Cara mengatasi berobat ke dukun
- 5% (15 orang) Dibiarkan
15%
ADA
TIDAK
85%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 85% (425 orang) Tidak ada anggota keluarga yang sakit saat ini
- 15% (75 orang) Ada anggota keluarga yang sakit saat ini
21
BILA ADA, JENIS PENYAKITNYA
5%
KANKER
30% ISPA
45% DIARE
STROKE
20%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 45% (34 orang) Jenis penyakitanya Stroke
- 30% (23 orang) Jenis penyakitnya ISPA
- 20% (15 orang) Jenis penyakitnya Diare
- 5% (4 orang) Jenis penyakitnya Kanker
CARA MENGATASI
2%
3%
20%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 55% (41 orang) Cara mengatasinya berobat ke puskesmas
22
- 20% (15 orang) cara mengatasinya berobat ke RS
- 20% (15 orang) mangatasinya berobat ke klinik
- 3% (2 orang) mengatasinya berobat ke dukun
- 2% (2 orang) tidak di obati/ dibiarkan
35%
< 10 KILOMETER
> 10 KILOMETER
65%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 65% jarak pelayanan kesehatan < 10 kilometer
- 35% jarak pelayanan kesehatan > 10 kilometer
32%
ADA
TIDAK
68%
23
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 68% (340 orang) ada rentan gangguan mental
- 32% (160 orang) tidak rentan gangguan mental
POPULASI RENTAN
5%
REMAJA
DEWASA
45%
LANSIA
50%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 50% (170 orang) populasi rentan pada dewasa
- 45% (153 orang) populasi rentan pada remaja
- 5% ( 17 orang) populasi rentan pada lansia
24
JIKA ADA, PENYEBAB
15%
20%
5% INSOMNIA
PENYAKIT KRONIS
STRES
FAKTOR EKONOMI
LINGKUNGAN SOSIAL
15%
45%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 45% (153 orang) penyebabnya adalah stress
- 20% (68 orang) penyebabnya adalah lingkungan sosial
- 15% (51 orang) penyebabnya adalah faktor ekonomi
- 15% (51 orang) penyebabnya adalah insomnia
- 5% ( 17 orang) penyebabnya adalah penyakit kronis
CARA MENGATASI
35%
RUMAH SAKIT
DUKUN
45%
PUSKESMAS
DIBIARKAN
15%
5%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
25
- 45% (153 orang) cara mengatasinya dibiarkan
- 35% ( 119 orang) cara mengatasinya dibawa kerumah sakit
- 15% (51 orang) cara mengatasinya dibawa ke dukun
- 5% (17 orang) cara mengatasinya di bawa ke puskesmas
DEKAT
KURANG DEKAT
98%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 98% (490 orang) hubungan antar keluarga dekat
- 2% (10 orang) hubungan antar keluarga kurang dekat
MUSYAWARAH
MANDIRI
ACUH TAK ACUH
90%
26
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 90% (450 orang) cara keluarga menyelesaikan masalah musyawarah
- 9% (5 orang) cara keluarga menyelesaikan masalah mandiri
- 1% (5 orang) cara keluarga menyelesaikan masalah acuh tak acuh
BAIK
TIDAK BAIK
98%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 98% (490 orang) keadaan lingkungan sosial sekitar baik
- 2% (10 orang) keadaan lingkungan sosial sekitar tidak baik
27
RESPON LINGKUNGAN SEKITAR SAAT ADA
PERMASALAHAN/BENCANA
3%
97%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 97% (485 orang) saling membantu saat ada permasalahan/bencana
- 3% (15 orang) acuh tak acuh saat ada permasalahan/bencana
AKTIF
TIDAK AKTIF
90%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 90% (450 orang) aktif dalam berkegiatan
- 10% (50 orang) tidak aktif dalam berkegiatan
28
KEJADIAN PENYIMPANGAN PERILAKU SOSIAL
12%
ADA
TIDAK
88%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 88% (440 orang) tidak ada kejadian penyimpangan perilaku sosial
- 12% (60 orang) ada kejadian penyimpangan perilaku sosial
PEMBULIAN
PEMERKOSAAN
99%
INTERPRETASI :
Berdasarkan (50KK) di banjar Petang di dapatkan hasil pengkajian:
- 99% (59 orang) mengalami pembulian
- 1% (1 orang) mengalami pemerkosaan
29
VITAL STATISTIK
10%
6% 7%
24%
53%
Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang) tidak pernah
berolahraga.
50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang mengantar ke Balai Banjar dan faktor
usia yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang tidak aktif mengatakan tidak
mengetahui adanya kegiatan posyandu.
Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br. Pondok sudah tidak begitu aktif
diberikan yaitu 72.5% (29 orang) lansia tidak mendapatakan vitamin tambahan,
hanya 27.5% (11 orang) yang mendapatkan vitamin tambahan jika ada tenaga
kesehatan yang datang seperti pihak dari puskesmas yang langsung memberikan
vitamin pada saat kegiatan posyandu diadakan.
5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan prasarana,
serta kurangnya pendidikan.
Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah dengan cara dibakar di halaman
belakang (tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan cara dikubur di halaman
rumah.
Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur dibuang ke selokan dan sebanyak 5%
(2 orang) limbah air dapur dibuang ke halaman rumah.
Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air kamar mandi dibuang ke selokan.
Sebanyak 45% (18 orang) belum mendapatkan bantuan kesehatan.
Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan dalam sebulan kurang dari
Rp. 500.000,00.
Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki asuransi/jaminan kesehatan.
30
Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa menerapkan cuci tangan yang benar.
Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya menggunakan air menggalir untuk
mencuci tangan.
Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki kebiasaan mandi kurang dari 2 kali
sehari.
Sebanyak 40% (16 orang) memiliki kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
Sebanyak 30% (12 orang) memiliki kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan makanan dengan gizi seimbang.
Sebanyak 20 % 98 orang) tidak menggunakan garam beryodium untuk dikonsumsi
keluarga.
Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan makanan dengan terbuka.
Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 22.5% (9 orang) lansia menderita
penyakit hipertensi.
Berdasarkan hasil pengukuran TTV, didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan darah normal 60% (24 orang)
31
1.3 Analisa Data
Kelompok : Aggregate Lansia (Kelompok 11, 12, 13)
Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2018
Tempat Pengkajian : Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja
32
kurangnya pendidikan.
Sebanyak 12.50% (5 KK) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp. 500.000,00.
(S)
Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.
Data Objektif :
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji,
22.5% (9 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
Berdasarkan hasil pengukuran TTV,
didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan
darah normal 60% (24 orang)
33
rumah.
Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air
kamar mandi dibuang ke selokan.
Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp. 500.000,00.
Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa
menerapkan cuci tangan yang benar.
Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
Sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
Sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.
Sebanyak 20 % 98 orang) tidak
menggunakan garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.
Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur
34
dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif :
-
35
2/3 x 1 = 2/3 penyakitnya hanya saja masih
kurang kurang kesadaran untuk
melakukan kontrol terhadap
penyakitnya.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi
masalah : segera Tidak segera diatasi = 1 untuk mencegah memburuknya
diatasi Tidak dirasakan adanya kondisi lansia yang memiliki
masalah = 0 masalah kesehatan.
2/2 x 1 = 1
Total 3 2/3
37
1.5 Intervensi Keperawatan
38
Planning of Action (POA)
MasalahKeperawat Tujuan
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Dana Media PJ
an Umum Khusus
Ketidakefektifan Setelah Prevensi Prevensi primer Lansia di Minggu, 9 Balai Swadaya kader - Alat-alat Maha
dilakukan primer 1. Menghimbau Banjar Desember Banjar lansia kesehatan siswa
Manajemen
asuhan 1. (1606) lansia untuk Pondok 2018 - Alat dan
Kesehatan keperawatan Partisipasi menerapkan diet Pukul transportasi kader
selama 1 dalam dengan teratur 08.00-
minggu, promosi 2. Menghimbau selesai
diharapkan kesehatan lansia untuk
manajemen 2. (1603) rutin minum obat
kesehatan Perilaku dan mengontrol
lansia Banjar mencari kesehatannya.
Pondok Desa kesehatan 3. Menggalakkan
Peguyangan Prevensi program
Kaja efektif. sekunder posyandu lansia.
1. (1908) 4. Mengajak para
Deteksi factor kader untuk
resiko menjemput
Prevensi tersier lansia yang tidak
1. (2605) bisa datang ke
Partisipasi balai banjar.
tim kesehatan
dalam
keluarga Prevensi sekunder
1. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
39
berkala
Prevensi tersier
1. Meningkatkan
partisipasi
keluarga dalam
upaya
peningkatakan
derajat kesehatan
lansia
Ketidakefektifan Setelah Prevensi Prevensi primer Lansia di Minggu, 9 Balai Swadaya kader - Alat-alat
dilakukan primer: 1. Memberikan Banjar Desember Banjar lansia kebersihan
Pemeliharaan
asuhan 1. (1700) penyuluhan Pondok 2018 - Leaflet
Kesehatan keperawatan Keyakinan tentang Pukul - LCD
selama 1 kesehatan kesehatan 08.00- proyektor
minggu, 2. (1701) lingkungan selesai - Laptop
diharapkan Keyakinan 2. Memberikan
lansia Banjar kesehatan: penyuluhan
Pondok Desa kemampuan tentang cara dan
Peguyangan yang sarana mencuci
Kaja mampu didasarkan tangan yang
melakukan untuk benar
pemeliharaan melakukan 3. Memberikan
kesehatan penyuluhan
secara Prevensi tentang
efektif. sekunder: pentingnya
1. (1702) menjaga
Keyakinan kebersihan diri
kesehatan: 4. Memberikan
perceivedunt penyuluhan
uk tentang cara
40
mengontrol mengolah
2. (1703) makanan yang
Keyakinan sehat
kesehatan:
sumber daya Prevensi sekunder
yang 1. Mengadakan
dirasakan kegiatan gotong
3. (1704) royong bersama
Keyakinan masyarakat.
kesehatan: 2. Melakukan
ancaman pemeriksaan
4. (1705) kesehatan secara
Orientasi berkala.
kesehatan
5. (2701) Prevensi tersier
Derajat 1. Memberikan
kesehatan informasi kepada
masyarakat keluarga tentang
pentingnya
menjaga
kebersihan
Prevensi tersier lingkungan.
2. (2605) 2. Meningkatkan
Partisipasi partisipasi
tim keluarga dalam
kesehatan menjaga
dalam kebersihan
keluarga lingkungan.
3. (1504)
Dukungan
sosial
41
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Masalah yang paling banyak terjadi di Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja
Kecamatan Denpasar Utara adalah KetidakefektifanManajemen Kesehatan yang dialami oleh
lansia Banjar Pondok sendiri mulai dari 40 lansia yang terkaji terdapat sebagian lansia di
Banjar Pondok mengatakan tidak aktif melakukan kegiatan posyandu lansia karena sibuk,
malas, tidak ada yang mengantar ke balai banjar, dan faktor usia yang sudah terlalu tua.
4.2 Penutup
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program seperti apa yang
mereka perlukan.
42