A1 - 5 - Modul 6 PDF
A1 - 5 - Modul 6 PDF
A1 - 5 - Modul 6 PDF
Asisten : Rony
i
DAFTAR GAMBAR
ii
Gambar III.19 Tombol On ............................................................................. III-10
Gambar III.20 Tombol Titik Nol ..................................................................... III-10
Gambar III.21 Tombol Lampu ....................................................................... III-10
Gambar III.22 Mode Titik Nol Mesin .............................................................. III-11
Gambar III.23 Tombol Vacuum ..................................................................... III-12
Gambar III.24 Input Memory ......................................................................... III-12
Gambar III.25 Mode Steering Wheel ............................................................. III-13
Gambar III.26 Mode MDI............................................................................... III-14
Gambar III.27 Tombol Run Program ............................................................. III-14
Gambar III.28 Mode RPD.............................................................................. III-15
Gambar III.29 Tombol Offset......................................................................... III-17
Gambar III.30 Tombol Coolant ...................................................................... III-17
Gambar III.31 Hasil Produk Pemrosesan dengan Spidol............................... III-18
Gambar III.32 Hasil Produk Pemoresesan dengan Cutter ............................. III-18
Gambar IV.1 Tombol Bagian 1 Pada Mesin CNC ......................................... IV-1
Gambar IV.2 Tombol Bagian 2 Pada Mesin CNC ......................................... IV-2
Gambar IV.3 Tombol Bagian 3 Pada Mesin CNC ......................................... IV-2
Gambar IV.4 Tombol Bagian 4 Pada Mesin CNC ......................................... IV-2
Gambar IV.5 Tombol Bagian 5 Pada Mesin CNC ......................................... IV-3
Gambar IV.6 Tombol Bagian 6 Pada Mesin CNC ......................................... IV-3
Gambar IV.7 Tombol Bagian 7 Pada Mesin CNC ......................................... IV-3
Gambar IV.8 Tombol Bagian 8 Pada Mesin CNC ......................................... IV-4
Gambar IV.9 Tombol Bagian 9 Pada Mesin CNC ......................................... IV-4
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
BAB II
DASAR TEORI
Pada bab II, akan dibahas mengenai dasar teori dari mesin CNC-Mill.
Berikut merupakan landasan teori yang akan dibahas, diantaranya meliputi mesin
CNC-Mill, bagian-bagian dari mesin CNC-Mill, sistem koordinat yang terdapat
pada mesin CNC-Mill, dan kode pemrograman yang digunakan pada mesin CNC-
Mill.
II-1
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
II-2
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
2. Lampu
Lampu merupakan bantuan penerangan ketika proses pada mesin CNC
dilakukan. Lampu ini mempermudah dalam melihat geram pertama yang
dihasilkan pada pencarian titik nol serta melihat proses benda kerja yang
sedang berlangsung. Lampu ini dinyalakan dengan menekan tombol
bergambar lampu (Gambar III.21) pada mesin CNC.
3. Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit atau meletakkan benda kerja. Untuk
menjepit benda kerja, digunakan alat bantu seperti parallel block yang
dipasang pada ragum. Ragum dapat dibuka dan ditutup dengan memutar
tuas pada sisi ragum menggunakan kunci shock. Ragum terletak di atas
meja kerja dan dapat bergerak ke arah sumbu X dan Y.
4. Selang Coolant
Selang coolant mengeluarkan cairan pendingin untuk menurunkan suhu
di sekitar pemrosesan. Cairan pendingin yang dikeluarkan dari mesin
CNC ini adalah campuran oli dan air. Terdapat dua buah selang coolant,
II-3
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
5. Numerical Control
Numerical control merupakan sistem pengoperasian pada mesin CNC-
Mill. Bagian ini terdiri atas berbagai tombol yang memiliki fungsinya
masing-masing. Fungsi tombol tersebut antara lain untuk membuat
program pembuatan benda kerja, menyalakan lampu pada mesin,
menyalakan cairan pendingin, dan lain sebagainya.
Gambar II.6 NC
II-4
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
6. Tombol Vacuum
Tombol vacuum merupakan tombol untuk memasang atau melepaskan
adaptor pada spindle. Pada pemasangan serta pelepasan adaptor,
adaptor ditahan menggunakan tangan sambil menekan tombol vacuum.
Sebelum menekan tombol vacuum, letak adaptor perlu disesuaikan
dahulu dengan celah yang ada pada spindle.
II-5
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
8. Steering Wheel
Steering wheel digunakan untuk menggerakkan meja kerja pada arah
sumbu X dan Y, serta spindle pada arah sumbu Z. Pada steering wheel
terdapat emergency stop serta tiga buah pemutar. Pemutar yang paling
atas untuk mengubah koordinat sumbu yang dipilih. Pemutar kedua untuk
memilih sumbu yang akan digeser. Pemutar ketiga untuk mengatur
kecepatan pergerakan sumbu.
9. Kompresor
Kompresor merupakan mesin yang berguna untuk meningkatkan tekanan
udara. Udara yang dihasilkan oleh kompresor akan digunakan pada air
spray gun untuk membersihkan mesin.
II-6
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
II-7
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
● Kode G
Tabel II.2 Kode G
Kode Keterangan
G00 Menggerakan cutter tanpa adanya proses pemakanan
II-8
BAB II DASAR TEORI
_______________________________________________________________________
G92 Penentuan titik asal sumbu koordinat relatif terhadap titik awal alat
potong
G94 Pemakanan dalam satuan per menit pada proses milling
● Kode M
Tabel II.3 Kode M
Kode Keterangan
II-9
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Pada bab III, akan dibahas mengenai alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum ini serta langkah kerja yang dilakukan dalam pembuatan produk
dengan mesin CNC-Mill. Proses yang dilakukan pada praktikum ini terbagi menjadi
dua, yaitu pembuatan pola dengan menggunakan spidol serta pembentukan kubus
aluminium dengan menggunakan cutter.
III-1
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
3. Kertas HVS A4
Kertas HVS digunakan sebagai tempat pola yang digambarkan dengan
menggunakan spidol sesuai dengan kode pemrograman yang telah
dibuat dan dimasukkan kedalam mesin CNC-Mill.
4. Kunci Shock
Kunci shock digunakan untuk membuka dan menutup ragum yang ada
dalam mesin CNC. Kunci shock ini digunakan dengan cara memutar tuas
yang ada pada ragum. Arah putar untuk membuka dan menutup ragum
adalah terbalik.
5. Collet
Collet merupakan tempat dudukan spidol dan mill cutter. Collet
dimasukkan ke dalam adaptor.
III-2
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
6. Adaptor
Adaptor merupakan tempat untuk memasangkan peralatan seperti collet
dan centrofix pada mesin CNC-Mill. Adaptor dipasangkan pada mesin
CNC-Mill dengan menggunakan ruang vakum pada mesin agar adaptor
dapat terpasang pada spindle dengan tepat.
7. Ragum Adaptor
Ragum adaptor merupakan tempat untuk meletakkan adaptor untuk
dipasang collet dan milling cutter serta tempat untuk mempermudah
penguncian adaptor.
III-3
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
8. Parallel Block
Parallel block merupakan balok baja yang digunakan untuk meratakan
posisi benda kerja pada mesin CNC-Mill. Parallel block berfungsi juga
sebagai penyangga benda kerja. Terdapat berbagai macam ukuran
parallel block, yang disesuaikan dengan ketinggian benda kerjanya.
9. Palu Karet
Palu karet digunakan untuk memukul benda kerja terhadap ragum dan
paralel block, agar benda kerja dapat masuk dengan posisi yang tepat.
Proses memukul benda kerja ini juga bertujuan agar benda kerja memiliki
bidang yang rata terhadap proses milling yang akan dilakukan nantinya.
III-4
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
10. Centrofix
Centrofix merupakan alat bantu pada mesin CNC-Mill untuk menentukan
titik nol benda kerjanya. Centrofix memiliki dua bagian utama yaitu,
bagian yang tetap dan bagian yang berputar. Bagian yang tetap akan
dimasukkan kedalam adaptor, sedangkan bagian yang dapat berputar
merupakan bagian yang bersentuhan dengan benda kerja. Centrofix
merupakan salah satu alat yang dapat dipegang saat sudah diputar pada
adaptor. Hal ini berguna agar bagian yang mengenai benda kerja dapat
berputar dengan simpangan tertentu dari pusatnya pada saat awal
pengerjaan.
III-5
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
13. Kalkulator
Kalkulator digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung titik koordinat.
Kalkulator ini ditempel di sebelah bagian NC pada mesin CNC untuk
mempermudah perhitungan yang akan dilakukan ketika membuat
program.
III-6
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-7
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-8
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
4. Knop pada Gambar III.17 diputar searah jarum jam untuk mengunci
mesin.
5. Emergency stop pada mesin (bagian NC) ditarik dan emergency stop
pada steering wheel diputar.
6. Menekan tombol hijau pada Gambar III.19, tunggu sampai tulisan “not
ready” hilang dari layar.
III-9
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
7. Menekan tombol titik nol pada mesin dan menunggu sampai lampu pada
tombol tersebut mati.
III-10
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-11
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
4. Kertas HVS ditaruh diatas ragum dengan posisi yang sejajar dan rata dan
berfungsi sebagai media untuk penggambaran pola.
5. Knop diputar ke Gambar III.24.
III-12
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
8. Titik nol pada kertas HVS dicari dengan menggerakan spindle dari
steering wheel.
9. Setelah diperoleh titik pertama pada kertas HVS, tombol offset pada NC
ditekan, lalu tombol work ditekan.
10. Muncul bagian G54 pada layar. Di bagian 01, koordinat X, Y, dan Z dibuat
nol dengan menekan tombol measure lalu tombol reset.
11. Di bagian 00, koordinat Z dibuat hingga 20.
III-13
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-14
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-15
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
15. Bagian tetap dan bagian yang berotasi mengenai benda kerja centrofix
akan menjadi sepusat (coencentric). Pergeseran sumbu akan dihentikan
saat terjadi pergeseran pertama pada centrofix (saat bagian tetap dan
bagian yang berotasi mengenai benda kerja tidak sepusat lagi). Hal ini
dilakukan pada sumbu X dan Y.
16. Untuk penentuan titik nol setiap sumbu, langkah 15 dilakukan sebanyak
dua kali pada masing-masing sumbu X dan Y. Untuk sumbu X, pertama
dilakukan pada bagian sebelah kiri benda kerja. Setelah itu, pada
koordinat sumbu X pada mesin menjadi titik nol (origin) yang awal. Lalu,
yang kedua dilakukan pada bagian kanan dari benda kerja (untuk
mengetahui panjang benda), hasil dari koordinat sumbu X yang baru
dibagi 2 menggunakan kalkulator. Lalu, koordinat sumbu X disesuaikan
dengan hasil perhitungannya. Koordinat sumbu X tersebut menjadi titik
nol (origin) yang aslinya.
17. Pencarian koordinat titik nol sumbu Y pertama dilakukan pada bagian
belakang benda kerja. Setelah itu, pada koordinat sumbu Y pada mesin
menjadi titik nol (origin) yang awal. Lalu, yang kedua dilakukan pada
bagian depan dari benda kerja (untuk mengetahui lebar benda), hasil dari
koordinat sumbu Y yang baru dibagi dua menggunakan kalkulator. Lalu,
koordinat sumbu Y disesuaikan dengan hasil perhitungannya. Koordinat
sumbu Y tersebut menjadi titik nol (origin) yang aslinya.
18. Untuk penetapan titik nol pada sumbu Z, dilakukan dengan menggunakan
zero setter.
19. Knop dipindahkan ke Gambar III.26.
20. Pada program NC kemudian dimasukkan kode M3 S700;
21. Untuk menjalankan program, tombol run program (Gambar III.27) ditekan.
22. Cutter dimasukkan ke dalam collet dan adaptor lalu dikencangkan dengan
menggunakan kunci adaptor (Gambar III.13).
23. Knop diputar ke Gambar III.22.
24. Cutter dipasang pada mesin CNC dengan menekan tombol vacuum.
25. Zero setter diletakkan di atas benda kerja.
26. Cutter ditempelkan hingga jarum pada zero setter menunjukkan angka 0.
27. Tombol offset pada NC ditekan.
III-16
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
28. Work pada layar dipilih dan pada bagian 01, X0 measure, Y0 measure,
Z50 measure.
29. Zero setter dilepas dari benda kerja.
30. File yang berisikan kode program pembuatan bentuk huruf “A”
dimasukkan ke dalam mesin CNC.
31. Knop diputar ke mode input memory (Gambar III.24) untuk memasukkan
data.
32. Menu memory pada mesin CNC dipilih. Lalu pilih DNC-CD dan pilih file
yang berisikan kode program yang sesuai.
33. Tombol coolant pada Gambar III.30 ditekan.
III-17
BAB III PENGOLAHAN DATA
_______________________________________________________________________
III-18
BAB IV
ANALISIS
Pada bab IV, akan dibahas mengenai analisis-analisis yang didapat dari
praktikum CNC-Mill. Beberapa hal yang dianalisis pada praktikum ini adalah
tombol pada mesin CNC, proses dan hasil produk dengan spidol, proses dan hasil
produk dengan cutter, serta perbedaan proses pengerjaan dengan spidol dan
cutter.
Sedangkan bagian dua dapat dilihat pada gambar IV.2. Bagian dua
berfungsi untuk memasukkan kode. Selain itu, bagian dua dapat digunakan untuk
melakukan pengeditan pada kode yang telah dibuat.
IV-1
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
Gambar dibawah ini merupakan gambar bagian tiga yang berfungsi untuk
menggeser ragum dan spindel mesin CNC searah dengan sistem koordinasi yang
diinginkan.
Bagian kelima dapat dilihat pada Gambar IV.5. Bagian kelima ini
berfungsi untuk menyalakan lampu, mengeluarkan cairan coolant, dan
menjalankan gear untuk menggerakkan benda secara otomatis.
IV-2
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
Gambar IV.6 merupakan bagian keenam dari mesin CNC. Bagian ini
berfungsi untuk tempat kedudukan tombol emergency stop, tombol run program,
dan tombol stop program. Emergency stop digunakan untuk memberhentikan
mesin secara paksa. Tombol run program berfungsi untuk menjalankan mesin.
Sedangkan tombol stop program adalah tombol untuk memberhentikan mesin.
Bagian tujuh dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Knop pada bagian
atas berfungsi untuk mengatur kecepatan makan pada mesin CNC. Sedangkan
knop pada bagian bawah berfungsi untuk mengatur kecepatan rapid.
IV-3
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
Bagian terakhir pada mesin CNC dapat dilihat pada Gambar IV.9. Knop
bagian ini berfungsi untuk mengatur fungsi-fungsi umum pada mesin CNC seperti
melepas dan memasang adaptor, menginput kode-kode, dan lain-lain.
IV-4
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
samping. Sedangkan pencarian titik nol pada sumbu Z dilakukan dengan mengatur
posisi spindle menggunakan steering wheel hingga terdapat titik pertama oleh
spidol. Sebelum langsung digambar pada kertas HVS, kode program ini di cek
terlebih dahulu. Pengecekan dilakukan dengan menggeser spindle ke arah sumbu
Z+ dan menjalankan program pada mesin CNC. Pergerakan spidol diperhatikan
apakah sudah sesuai dengan pola yang ingin dibuat atau belum. Pada awalnya,
pergerakan spidol untuk membuat pola setengah lingkaran tidak sesuai dengan
ukuran yang diinginkan. Hal ini terjadi karena radius lingkaran tidak didefinisikan
pada pemrograman sehingga radiusnya mengikuti program mesin CNC.
Kemudian, ditambahkan ukuran radius pada kode program pembuatan lingkaran.
Setelah itu, pergerakan spidol dicek kembali dan sudah sesuai dengan pola yang
ingin dibuat. Pembuatan pola pada kertas HVS dimulai dengan menggerakan
spindle ke arah sumbu Z- hingga mencapai titik nol yang telah dicari sebelumnya.
Program pada mesin CNC dijalankan dan spidol membuat pola pada kertas HVS.
Produk yang dibuat pada proses ini dapat dilihat pada Gambar III.31. Pola
yang dihasilkan tidak lengkap, yaitu hanya terdapat pola awal dan akhir pada
bagian kiri kertas. Hal ini terjadi akibat alas buku dan kertas tidak diletakkan tepat
pada tengah ragum, sehingga ada bagian kertas yang lebih tinggi daripada bagian
kertas lainnya. Bagian kertas yang lebih tinggi ini menjadi acuan untuk mencari
titik nol pada awal proses. Karena itu, ketika spidol menggeser ke bagian kertas
yang lebih rendah, spidol tersebut tidak mengenai kertas sehingga tidak terbentuk
pola yang diinginkan. Peletakkan kertas juga tidak benar-benar lurus sehingga
pada pola akhir, garis yang dihasilkan tidak lurus dan tidak berakhir pada titik awal
pola. Meskipun tidak keseluruhan pola tergambar pada kertas HVS, sebagian pola
yang telah tergambar telah tepat baik bentuk dan ukurannya.
IV-5
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
dalam kondisi berputar. Hal yang harus diperhatikan saat menentukan titik nol
pada benda kerja adalah menggunakan tingkat kenaikan pergeseran secara
bertahap agar hasil yang didapatkan semakin akurat. Proses menghasilkan benda
kerja dengan menggunakan cutter, diawali dengan memasukkan cutter pada collet
yang dimasukkan kedalam spindel mesin CNC-Mill. Saat memasukkan collet
kedalam spindel, posisi collet harus terlebih dahulu disesuaikan dengan posisi
spindelnya. Jika tidak disesuaikan lebih dahulu, collet tidak akan terkunci dengan
benar dan dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Maka dari itu, harus dipastikan
bahwa posisi collet dengan spindel sudah tepat sebelum di-vacuum. Pada proses
milling, dipastikan pintu mesin sudah tertutup dan menyalakan tombol coolant.
Awal program dijalankan secara perlahan dan sebagian saja untuk mengecek
apakah kode pemrograman sudah benar atau tidak. JIka sudah dipastikan
menggunakan kode pemrograman yang benar, baru dijalankan kode
pemrograman secara keseluruhan.
Produk yang dibuat pada proses ini dapat dilihat pada Gambar III.32.
Pada permukaan atas kubus aluminium dihasilkan bentuk menyerupai huruf “A”.
Bentuk huruf “A” ini merupakan gabungan dari beberapa garis lurus dan melingkar.
Bentuk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dan ukurannya presisi. Hal ini
merupakan salah satu kelebihan penggunaan mesin CNC. Permukaan bentuk
huruf “A” tersebut juga halus karena pada benda kerja awal dilakukan proses face
milling.
IV-6
BAB IV ANALISIS
_______________________________________________________________________
Selain itu, pencarian titik nol pada kertas HVS dan kubus aluminium
berbeda. Pencarian titik nol pada kertas HVS dilakukan dengan menggunakan
spidol, sedangkan pada kubus aluminium dilakukan dengan menggunakan
centrofix. Titik nol yang dicari pada kertas HVS adalah koordinat sumbu Z.
Sedangkan koordinat titik nol pada sumbu X dan Y dapat ditentukan sendiri
tergantung dari posisi awal pembuatan pola yang diinginkan. Titik nol yang dicari
pada kubus aluminium adalah pada bagian tengahnya. Titik nol ini meliputi
koordinat sumbu X, Y, dan Z. Pencarian koordinat titik nol pada sumbu X dan Y
dilakukan dengan cara yang sama. Sedangkan koordinat titik nol pada sumbu Z
dicari dengan alat tambahan, yaitu zero setter.
IV-7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari proses milling pada mesin CNC yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan berdasarkan tujuan dari praktikum ini. Kesimpulan tersebut yaitu
sebagai berikut:
● Mesin CNC-Mill dapat melakukan berbagai proses milling. Secara umum
mesin CNC-Mill dapat melakukan 6 proses permesinan di antaranya yaitu
proses facing, profilling, pocketing, stol cutting, hole cutting, 3D surface
machining. Untuk proses pembuatan benda kerja kali ini dilakukan proses
facing.
● Mesin CNC-Mill memiliki kode pemograman yang memiliki fungsi masing-
masing, dengan penggunaan mesin CNC-Mill dengan tepat, maka akan
menghasilkan benda kerja yang baik sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
● Alat-alat yang dibutuhkan pada praktikum mesin CNC-Mill ini yaitu spidol,
kunci shock, collet, adaptor, ragum adaptor, palu karet, parallel block,
centrofix, mill cutter, alat kikir, kalkulator, kunci adaptor, dan juga zero
setter. Sedangkan bahan yang diperlukan merupakan benda kerja yaitu
kubus aluminium dan kertas HVS A4.
● Terdapat kode - kode pada mesin CNC Mill, di mana kode - kode yang
digunakan untuk membuat program pada mesin CNC-Mill terdiri dari G-
Code yang memiliki fungsi yang bermacam - macam seperti memotong
secara linear, silinder, pemilihan bidang, pemrograman dalam koordinat,
dan lain - lain. Selain G-Code, terdapat macam - macam kode lainnya
yang harus dipahami seperti kode N, X, Y, Z, U, W, A, B, C, R, I, J, K, F,
V-1
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
_______________________________________________________________________
V.2 Saran
Proses milling pada mesin CNC yang telah dilakukan masih memiliki
beberapa kesalahan. Untuk memperbaiki proses yang dilakukan pada masa
mendatang, berikut merupakan hal-hal yang penting untuk diperhatikan.
● Kode program yang digunakan perlu ditulis dengan tepat dan lengkap.
Misalnya, kode program pembuatan lingkaran harus menyertakan ukuran
jari-jari lingkaran. Jika jari-jari lingkaran tidak didefinisikan, maka ukuran
lingkaran akan mengikuti program dari mesin CNC-Mill.
● Benda kerja yang diletakkan di permukaan ragum harus tepat berada di
tengah agar seluruh permukaan benda kerja rata dan memiliki tinggi yang
sama. Hal ini untuk menghindari adanya perbedaan titik nol pada setiap
bagian benda kerja.
● Praktikan diharapkan dapat memahami secara cermat mengenai
pengoperasian mesin CNC-Mill, mengingat banyaknya tombol yang
digunakan dalam pengoperasian mesin ini. Jika sampai salah dalam
memencet tombol, akan berakibat fatal untuk hasil benda kerja itu sendiri.
V-2
DAFTAR PUSTAKA
A-1