Laporan Farmasetika Dasar (Emulsi)
Laporan Farmasetika Dasar (Emulsi)
Laporan Farmasetika Dasar (Emulsi)
PEMBUATAN EMULSI
Disusun Oleh :
Nim : 34170204
Kelas : A/DF/VII
LABORATORIUM FARMASETIKA
YOGYAKARTA
2020
1
A. RESEP
Dr. Arcturus
SIP : 10/06/2013
Pakel Baru UH 6, Sorosutan
Telp. 0274-123456
Yogyakarta, 1 Januari 2014
M.f. emuls
S.t.d.d.cth.l
B. RESEP STANDAR
Olei lecoris emulsum
Emulsi minyak ikan
Komposisi :
Oleum lecorris Aselli 100 g
Glycerobon 10 g
Gom arab 30 g
Ol. cinnamomi gtt VI
Aquadest ad 215 g
C. PEMERIAN BAHAN
2
2. PGA (pulvis gummi acaciae) (FI ed IV Hal 718)
Pemerian : Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus
cahaya, praktis tidak larut dalam etanol (95%).
Khasiat : Khasiat : zat tambahan (emulgator)
2. Glyserol (FI Edisi III hal. 271)
Pemerian : Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti
rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah
dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak
melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) p, praktis tidak larut
dalam kloroform p, dalam eter p dan dalam minyak lemak
Khasiat : Khasiat : Zat tambahan ( Corrigen saporis)
3. Aquadest (FI Edisi III Hal 96)
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempuyai rasa.
Khasiat : Pelarut
4. Ol. cinnamomi (FI Edisi III Hal 454)
Pemerian : Cairan sulingsegar berwarna kuning, bau dan rasa khas, jika disimpan
menjadi coklat kemerahan.
Kelarutan : Dalam etanol larut 1 mL etanol (70%) p, opalesensi yang terjadi tidak
lebih kuat dari opalesensi larutan yang dibuat dengan menambahkan 0,5
mL perak nitrat 0,1 N, kedalam campuran 0,5 mL Natrium klorida 0,02 N
dan 50 mL air.
Khasiat : Zat tambahan (karminativum)
D. Perhitungan Bahan
E. Penimbangan Bahan
3
4. Ol. cinnamomi = 2 tetes
5. Aq atau PGA = 1,5 x 7,5 = 11,25 mL
6. Aquadest = 18,75 mL
F. Cara Kerja
Timbang bahan
4
b. Etiket Putih
APOTEK SEHAT
JL. Ring Road Selatan, Blado, Potorono
APA : Ratna Hasan Stori, S. Farm.,Apt
SIK : 571999/V/2020
No. 12 tgl : 28-11-20
5
larut dalam air) agar membentuk suatu mucilago, kemudian minyak perlahan-lahan
ditambahkan untuk membentuk emulsi, kemudiaan diencerkan dengan sisa air.
Dalam pembuatan sedian emulsi ini, zat aktif yang digunakan yaitu minyak ikan.
Minyak ikan merupakan sumber vitamin A dan D yang sangat penting bagi pertumbuhan
anak.
Selain zat aktif dan emulgator, dalam sedian emulsi ditambahkan juga zat tambahan
lainnya seperti oleum cinnamomi dan glycerol. glycerol berfungsi sebagai pemanis untuk
menutupi rasa yang tidak enak dari minyak ikan.
Jenis emulsi minyak ikan ini yaitu tipe minyak dalam air. Karena jumlah fase minyak
yang ditambahkan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah fase air. Minyak ikan akan
terdispersi didalam air membentuk globul-globul yang telah dilapisi oleh emulgator.
Emulsi merupakan salah satu sediaan yang kurang stabil. Adapun faktor-faktor yang
I. Kesimpulan
2. Selain emulgator, digunalan juga zat tambahan lain seperti propilenglikol, oleum
4. Contoh emulsi dalam perdagangan yaitu scoutts emulsions, curcuma plus emulsi,
curvit emulsions.
6
J. Daftar Pustaka
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta
Tim, Farmasi. 2020. Buku Panduan Praktikum Farmasetika Dasar. Stikes Surya Global.
Yogyakarta