SOP PEngambilan SPUTUM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

SOP PENGAMBILAN SPUTUM

NO.DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

Ditetapkan oleh ;
TGL TERBIT
PROSEDUR Ketua STIKES dr. Soebandi Jember
TETAP
PENGERTIAN Sputum adalah sekret atau mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus
dan trakea.
Pengambilan sampel sputum pada saluran pernapasan pasien yang
dicurigai mengandung kuman Mycobacterium Tuberculosa dengan cara
dibatukkan.
TUJUAN 1. Untuk mengetahui apakah didalam sputum pasien terdapat kuman
Mycobacterium Tuberculosa
2. Untuk menegakkan diagnosis TB Paru dan pemberian OAT
INDIKASI 1. Menegakkan diagnosis Tuberculosis
2. Menentukan potensi penularan
3. Memantau hasil pengobatan pasien
PERSIAPAN 1. Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan sputum (dahak) agar
KLIEN yang dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur, darah
atau campuran antara keduanya.
2. Jelaskan cara mengeluarkan sputum.
3. Berikan pot sputum sebanyak tiga buah.
PERSIAPAN 1. Ciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta kooperatif.
LINGKUNGAN 2. Siapkan sampiran atau sketsel
PERSIAPAN 1. Kaji tanda-tanda vital
PERAWAT 2. Kaji adanya suara stridor pada pasien dan adanya secret yang menyumbat
jalan nafas.
3. Cucilah kedua tangan
4. Siapkan 3 buah pot sputum
PERSIAPAN 1. Tempat pot sputum sebanyak tiga buah yg telah diberikan etiket pada sisi
ALAT luarnya (jangan pada tutupnya)
2. Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA disertai dengan blanko TB
3. Tissue
4. Tempat khusus penempatan pot sputum yang sudah diambil
5. Blanko permintaan pemeriksaan sputum BTA
6. Air minum.
PROSEDUR TAHAP PRA INTERAKSI
1. Sapa pasien dengan ramah dan perkenalkan diri pada pasien
2. Persilahkan pasien untuk duduk
3. Berikan informasi kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan dan minta persetujuan atas tindakan yangakan dilakukan
4. Jelaskan kepada pasien bahwa sputum akan diambil sebanyak 3 kali
(SPS), sesuai dengan jumlah tabung yang disiapkan
5. Jelaskan kepada pasien untuk tidak makan, minum atau merokok
sebelum sputum besok pagi (P) dibatukkan
6. Jelaskan tentang kemungkinan hasil yang akan diperoleh

CARA PENGAMBILAN SPUTUM


1. Pakai handskoen dan masker
2. Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh berkumur-kumur dengan
air, lepaskan gigi palsu jika ada
3. Pasien dipersilakan ke tempat khusus pengambilan sputum
Minta pasien untuk membatukkan sputumdi ruang terbuka dan mendapat
sinar matahari langsung atau ruangan dengan ventilasi yang baik, dan
berada jauh dari orang sekitar untuk mencegah penularan kuman TB.
4. Sputum diambil dari batukkan yang pertama
5. Ajarkan cara batuk efektif.
6. Cara membatukkan sputum dengan
a. Menarik napas dalam dan kuat sebanyak 2-3 kali (pernapasan dada)
b. Kemudian batukkan sputum dari bronchus, trakea, mulut, pot
penampung
7. Membuka penutup pot sputum lalu dekatkan pada mulut
8. Bila sudah, periksa sputum yang dibatukkan, bila ternyata yang
dibatukkan adalah air liur (saliva), maka pasien harus mengulang
membatukkan sputum dengan volume yang cukup (3-5 ml/ 1 sendok teh)
9. Sebaiknya pilih sputum yang mengandung unsur-unsur khusus seperti
butir keju, darah dan unsur-unsur lain
10. Segera tutup rapat tabung dengan cara memutar tutupnya, kemudian
masukkan ke dalam pembungkus atau kantong plastik.
11. Jika sputum sulit dikeluarkan, pasien diberi petunjuk untuk:
a. Melakukan olah raga ringan kemudian menarik napas dalam beberapa
kali.
b. Apabila pasien merasa akan batuk, napas ditahan selama mungkin lalu
meminta pasien untuk batuk
c. Dapat diberikan obat glyseril (ekspektoran) 200 mg atau dengan
minum ait teh manis saat malam sebelum pengambilan sputum
12. Pot penampung sputum diletakkan ditempat khusus yang telah ditentukan,
dilengkapi data-datanya dan siap dikirim ke laboratorium untuk dilakukan
pemeriksaan.
13. Apabila spesimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan :
a. Mengambil bagian yang paling mukopurulen / kental kuning
kehijauan
b. Memberi catatan bahwa “spesimen tidak memenuhi syarat / air liur”
14. Mengulang pengumpulan sputum apabila spesimen jelas air liur
15. Ingatkan pasien untuk mengumpulkan sputum ke-2 setelah bangun pagi
keesokan hari dan datang lagi untuk membawa
16. Minta pasien untuk minum air putih secukupnya pada malam hari
sebelum tidur sebagai persiapan untuk pengumpulan sputum ke-2
besok pagi. Jika dahak sulit dikeluarkan, meminta pasien menelan 1
tablet glyseril guaikolat 200 mg pada malam hari sebelum tidur

CARA PENGIRIMAN SPUTUM


Sampel sputum yang dikirim ke laboratorium pemeriksaan harus disertai
dengan data sebagai berikut :
1. Pot sputum diberi label dengan menulis /menempelkan label pada dinding
luar pot. Proses directing labeling yang berisi data nama, umur, jenis
kelamin, jenis specimen, jenis test yang diminta dan tanggal pengambilan.
2. Formulir/ kertas/ buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang
mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir
(minima l3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu
pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut mengenai biodata
pasien.
3. Pastikan sputum segera dikirim setelah pengumpulan sputum (sebaiknya
tidak lebih dari 24 jam). Selama pengiriman, sputum disimpan dalam cool
box
4. Antar specimen dengan blanko permintaan ke laboratorium.
5. Beri parafilm (selotip) pada pinggir tutup pot untuk mencegah cairan
dahak keluar dari celah-celah tutup ulir
6. Masukkan ke dalam plastik (kotak)
7. Masukkan ke dalam cool box yang sudah berisi ice gel atau es batu.
8. Pastikan spesimen dalam posisi tegak tidak terbalik kemudian menutup
cool box.
9. Lepaskan sarung tangan dan masker dan membuangnya pada tempat yang
telah disediakan
10. Cuci kembali ke dua tangan
EVALUASI Dokumentasikan tindakan sebelum dan sesudah pengambilan sputum,
konsistensi, jumlah, warna, waktu ketika prosedur dilakukan, kesulitan yang
dihadapi, serta tanda tangan perawat pelaksana
HAL-HAL YANG 1. Pengambilan sampel sputum dilakukan pada tempat khusus yan telah
PERLU ditentukan (Tempat terbuka, Teras, tempet khusus dengan sirkulasi udara
DIPERHATIKAN yang baik)
2. Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana
kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam lebih besar, atau juga
bisa diambil sputum sewaktu.
3. Pengambilan sputum juga harus dilakukan sebelum pasien menyikat gigi
4. Agar sputum mudah dikeluarkan, pasien dianjurkan mengkonsumsi air
yang banyak pada malam hari sebelum pengambilan sputum
5. Dalam pengambilan sputum untuk bakteri tahan asam (BTA) diperlukan 3
kali pengambilan sputum yang disebut sputum SPS (Sewaktu
pemeriksaan awal hari pertama /(malam jam 23.00), Pagi hari sesaat
bangun tidur sebelum makan dan minum, Sewaktu yang kedua saat pasien
mau mengantar sampel sputum ke laboratorium
WAKTU PENGUMPULAN SPESIMEN
Dibutuhkan tiga spesimen sputum untuk menegakkan diagnosis TB secara
mikroskopis. Spesimen sputum paling baik diambil pada pagi hari selama
3 hari berturut-turut (pagi-pagi- pagi), tetapi untuk kenyamanan penderita
pengumpulan sputum dilakukan : Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS) dalam
jangka waktu 2 hari.
Sewaktu hari -1 (sputum sewaktu pertama = A)
a. Kumpulkan sputum spesimen pertama pada saat pasien berkunjung ke
UPK (Unit Pelayanan Kesehatan)
b. Beri pot sputum pada saat pasien pulang untuk keperluan
pengumpulan sputum pada hari berikutnya.
Pagi hari -2 (sputum pagi = B)
a. Pasien mengeluarkan sputum spesimen kedua pada pagi hari kedua
setelah bangun tidur dan membawa spesimen ke laboratorium.
Sewaktu hari -2 (sputum sewaktu kedua = C)
a. Kumpulkan sputum spesimen ketiga di laboratorium pada saat pasien
kembali ke laboratorium pada hari kedua saat membawa sputum pagi
(B).

Anda mungkin juga menyukai