Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Berdasarkan Gaya Selingkung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PUBLIKASI DAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL ILMIAH

BERDASARKAN GAYA SELINGKUNG

Kurnia Kusumaningrum
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: [email protected]

ABSTRAK

Artikel jurnal ini akan membahasa mengenai penulisan dan publikasi artikel jurnal diberbagai
laman jurnal berdasarkan gaya selingkung yang telah ditentukan. Didalam artikel jurnal ini
akan dibahas juga tips bagi pemula dalam menulis sebuah artikel ilmiah. Artikel jurnal ini
bertujuan agar mahasiswa dapat memperbanyak tulisan terutama pada bidang kepenulisan
ilmiah. Disisi lain, agar jurnal-jurnal yang telah dituliskan oleh mahasiswa sebagai bahan
pertimbangan bagi Pemerintah ataupun bagi sebuah penelitian. Artikel jurnal ini juga akan
membahas ragam gaya selingkung. Data yang digunakan berupa dokumen yang dianalisis
dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, adanya artikel jurnal ini
membantu mahasiswa maupun masyarakat umum agar giat dalam hal kepenulisan.
Kata kunci; menulis artikel ilmiah, gaya selingkung, dan laman jurnal ilmiah

ABSTRACT
This journal article will discuss the writing and publication of journal articles in various
journal pages based on the prescribed style of confinement. In this journal article, there will
also be tips for beginners in writing a scientific article. This journal article aims to enable
students to reproduce writing, especially in the field of scientific writing. On the other hand,
so that the journals written by students are taken into consideration for the Government or
for a study. This journal article will also discuss the various styles of confinement. The data
used in the form of documents were analyzed using qualitative descriptive techniques.
Therefore, the existence of this journal article helps students and the general public to be
active in writing matters.

Keywords; write scientific articles, author guidelines, and scientific journal pages

PENDAHULUAN

Manusia memiliki kemampuan berkomunikasi yang dapat dilakukan secara lisan dan
tulisan. Kegiatan berkomunikasi dengan tulisan dapat menembus ruang dan waktu.
Berkomunikasi lewat tulisan tidak harus dalam waktu tulisan itu dibuat, tetapi dapat
dilakukan pembaca pada waktu yang berbeda. Rondiyah & dkk (2017) mengemukakan
bahwa, menulis merupakan dari bagian bahasa yang dapat meningkatkan pendidikan karakter
suatu bangsa. Hal tersebut juga dapat sebagai cara meningkatkan prestasi siswa melalui
tulisan baik itu berupa tulisan fiksi maupun nonfiksi. Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan
akan terjalin interaksi antara penulis dan pembaca hanya melalui tulisan. Dalam jurnal karya
Ariningsih & dkk (2012), menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa diremehkan bukan
hanya sekedar menulis namun menulis juga memiliki kaidah-kaidah yang harus ditaati oleh
penulis.
Berdasarkan hal yang sudah disebutkan di atas, pada dasarnya setiap manusia
memiliki kemampuan untuk berkarya sebagai kegiatan berkomunikasi tertulis. Syamsul
Arifin & Adi Kusrianto (Barnawi, 2015:14) mengungkapkan bahwa menulis adalah tindak
komunikasi yang pada hakikatnya sama dengan berbicara. Menulis juga merupakan wahana
untuk mencatat, melaporkan, dan meyakinkan sesuatu pada orang lain. Mundziroh & dkk
(2013), mengemukakan bahwa menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang harus
ada di setiap jenjang pendidikan. Singkatnya, menulis dapat dikatakan sebagai suatu bentuk
komunikasi tertulis melalui proses penyusunan lambang bunyi bahasa yang memuat gagasan,
tuturan, tatanan, dan wahana sehingga memiliki makna untuk mencapai tujuan tertentu dan
harus dikuasai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Misalnya pada penulisan karya tulis ilmiah
yang memiliki tujuan untuk memperoleh pemikiran-pemikiran atau informasi terkini terkait
dengan topik bahasan. Karya ilmiah memiliki banyak ragamnya, Nuridin (Barnawi, 2015:25)
membedakan karya tulis ilmiah menjadi dua yaitu karya tulis berkependidikan dan karya tulis
penelitian. Karya tulis kependidikan antara lain: makalah, skripsi dan tesis. Sedangkan karya
ilmiah penelitian antara lain: artikel jurnal ilmiah, makalah seminar, dan naskah penelitian.
Karakteristik karya ilmiah memiliki ciri khas tersendiri. Beberapa karakteristik karya ilmiah,
antara lain: (1) menyajikan fakta, (2) menyajikan definisi, (3) menguraikan permasalahan
dengan cara jelas/lengkap, (4) menerapkan teori-teori secara spesifik, dan (5) disajikan
permasalahan dengan cara deduksi atau berproses.
Berdasarkan beberapa jenis karya tulis ilmiah tersebut, disini akan membahas tentang
artikel jurnal. Artikel jurnal adalah makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu
berdasarkan aturan media yang menerbitkannya, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur,
format, sistematika, dan isi makalah ilmiah. Gaya bahasa artikel jurnal lebih luwes daripada
karya tulis ilmiah lainnya. Maka dari itu, setiap penulisan artikel jurnal memiliki gaya
selingkung yang berbeda setiap jenisnya.
Kaidah penulisan selingkung mungkin berbeda antara wadah terbitan satu dengan
yang lain, baik dalam satu lembaga maupun antarlembaga. Beberapa hal yang terkait dengan
gaya selingkung dalam wadah terbitan jurnal adalah: sistematika penulisan, cara merujuk,
cara menulis daftar rujukan, penulisan atau penyajian tabel, penulisan gambar, dan penulisan
identitas penulis. Penulis artikel jurnal ilmiah pasti memahami bahwa ragam bahasa yang
harus digunakan adalah ragam bahasa tulis ilmiah Suparno (dalam Ardial & Bahdin,
2013:164).
Ragam bahasa ilmiah adalah bahasa yang mematuhi kaidah-kaidah ejaan yang
berlaku. Ragam bahasa ilmiah lebih menekankan pada segi kelugasan, ketepatan, dan
kebakuan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah digunakan untuk melaporkan atau
mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah.
Ciri-ciri bahasa ilmiah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah, antara lain: 1) bersifat lugas,
2) mematuhi kaidah-kaidah gramatika, 3) efektivitas kalimat-kalimatnya terpenuhi, 4)
kosakata yang digunakan adalah kosakata baku, 5) kalimat-kalimatnya tidak menimbulkan
tafsiran ganda, 6) bebas dari makna kias dan figura bahasa, 7) mematuhi persyaratan
penalaran, dan 8) mematuhi kaidah-kaidah ejaan yang berlaku (Chaer, 2011).
METODE

Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan metode


ini lebih tepatnya menggunakan teknik penelitian deskriptif. West mengungkapkan bahwa
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2015: 157).
Sumber data utama adalah template maupun aturan penulisan yang disediakan oleh
masing-masing laman jurnal. Sumber pendukung yaitu buku-buku yang dapat mendukung
pembahasan artikel ini. Penggunaan metode ni karena jurnal yang dibuat membahas tetang
analisis ragam gaya selingkung artikel jurnal di Indonesia yang memudahkan penulis dalam
mencari sumber-sumber informasi yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karya tulis ilmiah merujuk pada karya/penulisan yang berlandaskan metodologi


ilmiah. Pengujian dalam karya ilmiah berdasarkan hasil pengamatan, penyelidikan, atau
pengumpulan data. Tulisan ilmiah dapat didefinisikan sebagai sebuah karya tulis hasil
kegiatan ilmiah yang berupa artikel/hasil penelitian. Penulisan karya ilmiah biasanya
menggunakan kata, istilah, ungkapan, dan gaya bahasa yang maknanya bersifat denotasi.
Dalam pendahuluan artikel ini sudah dijelaskan mengenai gaya selingkung pada
sebuah artikel. Gaya selingkung merupakan salah satu penciri kepribadian dan jati diri suatu
berkala. Gaya ini tumbuh dan berkembang dalam suatu rentang waktu dan menjadi matang
setelah kemantapannya memapankan diri. Ditinjau dari pengalaman dan kenyataan ini terlihat
bahwa gaya selingkung itu sebenarnya bersifat dinamis. Perubahan evolusioner terjadi terus
menerus sampai didapatkan keunikan dan kesejatidirian yang khas. Penyunting jurnal harus
menyelaraskan antara gaya pribadi penyumbang naskah dengan gaya selingkung yang dianut
oleh berkalanya.
Beberapa pengamat melihat bahwa gaya selingkung sebenarnya merupakan hasil total
penampilan fisik dan kedalamam falsafah yang melandasi penuangan pesan yang
disampaikan melalui terbitan. Pada dasarnya terdapat tiga kelompok komponen yang
menentukan gaya selingkung suatu berkala, yaitu perwajahan dan format, pola penulisan,
serta kedalaman dan kerincian penyajian. Gaya selingkung merupakan cermin besar
kepribadian dan jati diri suatu berkala. Contoh perbedaan gaya selingkung pada artikel jurnal
ilmiah yang ada di Indonesia.
Pedoman penulisan pada laman artikel jurnal Pena Litera. Jurnal Pena Litera
merupakan laman jurnal yang berasal dari PBSI FIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pedoman penulisan jurnal ini, antara lain: (1) judul: maksimal 15 kata, ditulis dengan huruf
kapital, menggunakan gaya tulisan Times New Roman, dan diberi spasi 1; (2) identitas: nama
penulis tanpa gelar, nama institusi, dan alamat email; (3) abstrak: maksimal ditulis dalam 250
kata, menggunakan Times New Roman, ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris, ukuran tulisan 12, dan diberi spasi 1; (4) pendahuluan: berisikan latar
belakang, ditulis Times New Roman, ukuran tulisan 12, dan diberi spasi 1,15; (5) metode
penelitian: berisi jenis penelitian yang berupa sampel, populasi, serta subjek penelitian. (6)
hasil dan pembahasan: berisikan hasil penelitian yang telah diteliti dapat diberi grafik atau
gambar atau data pendukung lainnya; (7) simpulan: berisi rangkuman hasil-hasil pada bagian
pembahasan; dan (8) daftar pustaka: referensi diurutkan dari A-Z. Pedoman penulisan
tersebut diperuntukkan kepada semua peneliti ataupun masyarakat umum apabila ingin
mengirimkan ke laman tersebut.
Gambar 1. Tampilan Jurnal Pena Literasi
Selanjutnya, dijelaskan pedoman penulisan pada laman Retorika. Jurnal Retorika
merupakan jurnal yang berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri
Makassar. Pedoman penulisan pada jurnal ini, antara lain: (1) judul: maksimal 12 kata,
berkapitalisasi, dan dicetak tebal; (2) identitas: nama penulis tanpa gelar, instansi, dan alamat
email; (3) abstrak: ditulis dalam 80-100 kata, ditulis dengan spasi 1, dan terdiri dari 3-5 kata
kunci; (4) pendahuluan: berisi latar belakang, konteks penelitian, dan berbobot 15-20% dari
total naskah; (5) metode penelitian: berisi penjelasan metode yang digunakan untuk
penelitian dan berbobot 10-15% dari total naskah; (6) hasil dan pembahasan: berisikan hasil
penelitian dan berbobot 50-60% dari total naskah; (7) simpulan: berbobot 5-10%; dan (8)
daftar pustaka: berisi referensi dan tidak boleh melebihi 10 tahun. Jurnal Retorika dapat
menjadi rujukan bagi penulis ilmiah dengan bahan tulisan seputar dunia satra dan bahasa.

Gambar 2. Contoh salah satu Jurnal terbitan Retorika


Jurnal lainnya adalah jurnal Salingka. Jurnal Salingka merupakan jurnal yang
diterbitkan oleh Badan Nasional. Jurnal ini menitikberatkan pada kajian linguistik umum.
Jurnal ini mengkhususkan penelitian mengenai bahasa. Pedoman penulisan pada jurnal ini
antara lain: (1) judul: maksimal 12 kata, ditulis dalam huruf kapital, dan ditulis dalam dua
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; (2) identitas: nama penulis tanpa gelar,
nama institusi, dan alamat email; (3) abstrak: ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia, ditulis dalam 100-150 kata, dan diberi spasi 1; (4) pendahuluan: tanpa
subbab, berisi latar belakang serta metode penelitian; (5) pembahasan: bersisi hasil penelitian,
(6) simpulan, dan (7) referensi: 80% rujukan primer dan terbitan dari 10 terakhir.

Gambar 3. Halaman Jurnal Salingka

Gambar 4. Jurnal-jurnal pada Artikel Salingka


Ketiga laman artikel tersebut memiliki perbedaan mulai dari judul sampai referensi.
Perbedaan tersebut berdasarkan kebutuhan masing-masing artikel. Sebagai penulis harus
mematuhi gaya selingkung masing-masing artikel. Artikel-artikel diatas merupakan artikel
yang paling banyak dirujuk sebagai bahan penulisan maupun penelitian. Ketiga artikel
tersebut lebih meneliti pada aspek kebahasaan ataupun linguistik. Laman tersebut sangat
cocok bagi penulis yang meneliti aspek kebahasaan.
Setelah membahas mengenai gaya selingkung pada laman artikel jurnal. Kali ini akan
membahas mengenai kiat-kiat untuk menulis jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan sebuah
tulisan yang memusatkan pada sebuah penelitian mengenai suatu fenomena yang ada
dikehidupan masyarakat. Bagi penulis pemula akan merasa takut apabila jurnal buatannya
jelek dan sebagainya. Tips-tips ini akan membantu dalam penulisan jurnal, antara lain: (1)
harus memperhatikan sistematika penulisan setiap jurnal, (2) membuat judul yang menarik,
(3) memberikan data-data sesuai dengan fakta yang ada dimasyarakat, dan (4) memperbanyak
referensi sebagai bahan penelitian. Paling utama dalam menulis adalah adanya keinginan
yang kuat untuk menulis. Setelah hasil tulisan selesai, penulis mempublikasikan ke media
massa yang sesuai dengan karya ilmiahnya. Darmalaksana (2017) mengemukakan bahwa
publikasi karya ilmiah harus sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karya
ilmiah juga dapat diteliti menggunakan plagiarism checker guna meneliti jurnal yang telah
dibuat sama dengan orang lain.

SIMPULAN
Karya ilmiah memiliki banyak ragamnya. Salah satu jenis penulisan karya ilmiah
penelitian yaitu artikel jurnal. Artikel jurnal adalah makalah yang mengalami variasi dan
adaptasi tertentu berdasarkan aturan media yang menerbitkannya, tanpa meninggalkan prinsip
dari struktur, format, sistematika, dan isi makalah ilmiah. Gaya bahasa artikel jurnal lebih
luwes daripada karya tulis ilmiah lainnya. Maka dari itu, setiap penulisan artikel jurnal
memiliki gaya selingkung yang berbeda setiap jenisnya.
Kaidah penulisan selingkung mungkin berbeda antara wadah terbitan satu dengan
yang lain, baik dalam satu lembaga maupun antarlembaga. Hal ini dikarenakan setiap jurnal
memiliki karakteristiknya masing-masing. Beberapa hal yang terkait dengan gaya selingkung
dalam wadah terbitan jurnal adalah: sistematika penulisan, cara merujuk, cara menulis daftar
rujukan, penulisan atau penyajian tabel, penulisan gambar, dan penulisan identitas penulis.

DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y & dkk. (2015). Penulisan Artikel untuk Bidang Keperawatan dan Kesehatan
Persiapan hingga Publikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Agam, R. (2013). Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia.

Ardial & Bahdin N. T. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan
Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:
PrenadaMedia.

Ariningsih N. E., Sumarwati, & Saddhono. K. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa


Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA
Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor
1,hlm. 130-141. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Azmussya’ni. (2014). Peningkatan Keterampilan Menulis Menggunakan Pendekatan Proses
dengan Media Gambar di SDN 3 Sakra. Jurnal Prima Edukasia, Vol. 2, hlm 1-13.
Universitas Negeri Yogyakarta.

Barnawi. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Chaer, A. (2011). Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmalaksana, W. (2017). Membudayakan Group Penulisan Artikel untuk Percepatan


Publikasi Ilmiah. Jurnal Informasi Riset dan Inovasi, hlm. 1-3. UIN Sunan Gunung
Djati Bandung.

Darmalaksana, W. (2017). Panduan Publikasi Ilmiah: Perangkat Aplikasi, Standar Penulisan


dan Etika Kepengarangan. Jurnal Informasi Riset dan Inovasi, hlm. 24-42. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung

Kusmana, S. (2016). Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mundziroh, S., Sumarwati., & Saddhono, K. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis


Cerita dengan Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar.
BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume
1, hlm 318-327. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Musfah, J. (2016). Tips Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Rohmadi, M. (2014). Belajar Bahasa Indonesia: Upaya Terampil Berbicara dan Menulis
Karya Ilmiah. Surakarta: Cakrawala Media.

Rondiyah, A. A., Wardani N. E., Saddhono, K. (2017). Pembelajaran Sastra Melalui Bahasa
dan Budaya untuk Meningkatkan Pendidikan Karakter Kebangsaan di Era Mea
(Masayarakat Ekonomi Asean). Proceedings Education and Language International
Conference, hlm. 141-147, Universitas Islam Sultan Agung.

Santoso, U. (2014). Kiat Menulis Artikel Ilmiah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sismulyasih, N. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah


Menggunakan Strategi Synergetic Teaching Pada Mahasiswa PGSD UNNES. Jurnal
Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Vol. 4, hlm 64-70. Universitas Riau

Sukardi. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:


Bumi Aksara.

Sumarwati. (2015). Menulis Karya Ilmiah dalam Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press.

Wekke, S. I. (2015). Penulisan Artikel untuk Jurnal dengan Indeks SCOPUS. Workshop on
Management and Writing for International Journal Hasanuddin Law Review, hlm 1-
6. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong.

Anda mungkin juga menyukai