BAB II Toodler

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAU TEORI
TUMBUH KEMBANG TODDLER
2.1.1 Definisi Tumbuh Kembang Toddler
Toddler dalam kamus Bahasa Inggris Indonesia berarti anak kecil yang baru belajarr berjalan.
Anak usia toddler merupakan masa antara rentang usia 12 sampai dengan 36 bulan. Masa ini
merupakan masa eskplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi dan bagaimana mengontrol perilaku orang lain melalui perilaku negativi
dan keras kepala (Hidayatul, 2015).
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan
pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai
berikut:
a. Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter).
b. Perkembangan (development)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan
berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu
terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapai tumbuh kembang yang
optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang,
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu genetik, lingkungan
bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang
memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

2.1.2 Tahap Tumbuh Kembang Anak Toddler


1. Pengertian Toddler
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak
berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain
melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang
sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
( Perry, 1998 ).
Menurut Hartanto (2006) dalam penelitian Dian (2015), Anak usia toddler (1-3 tahun)
merujuk konsep periode kritis dan plastisitas yang tinggi dalam proses tumbuh kembang
maka usia satu sampai tiga tahun sering sebagai golden periode (kesempatan emas) untuk
meningkatkan kemampuan setingi tingginya dan plastisitas yang tinggi adalah pertumbuhan
sel otak cepat dalam kurun waktu singkat, peka terhadap stimulasi dan pengalaman fleksibel
mengambil alih fungsi sel sekitarnya dengan membentuk sinap-sinap serta sangat
mempengaruhi periode tumbuh kembang selanjutnya. Anak pada masa tersebut bersifat
egosentris yaitu mempunyai sifat kemauan yang kuat sehingga segala sesuatu itu dianggap
sebagai miiliknya. Ciri- ciri anak toddler (1-3 tahun) berada dalam tahap pertumbuhan
jasmani
Anak usia toddler (1-3 tahun) mengalami tiga fase :
1. Fase Otonomi dan ragu-ragu atau malu
Menurut teori erikson (1963) dalam penelitian Dian (2015), dalam tahap ini
berkembangnya kemapuan anak yaitu belajar untuk makan atau berpakaian sendiri. Apabila
orang tua tidak mendukung upaya anak untuk belajar mandiri, makan hal ini dapat
menimbulkan rasa malu atau ragu akan kemampuannya. Misalnya orang tua yang selalu
memanjakan anak dan mencela aktivitas yang telah dilakukan oleh anak. Pada masa ini anak
perlu bimbingan dengan akrab, penuh kasih sayang tetapi juga tegas sehingga anak tidak
mengalami kebingungan.
2. Fase anal
Menurut teori Sigmund (1939) dalam penelitian Dian (2015 ), pada fase ini sudah
waktunya anak untuk dilatih buang air besar atau toilet learning (Pelatihan buang air
pada tempatnya). Anak juga menunjukan beberapa bagian tubuhnya menyusun dua kata
dan mengulang kata-kata baru. Anak usia toddler (1-3 tahun berada dalam fase anal yang
ditandai dengan berkembangnya kepuasan dan ketidakpuasan disekitar fungsi eliminasi.
Tugas perkembangan yang penting pada fase anal tepatnya saat anak berumur 2 tahun
adalah latihan buang air (toilet training) agar anak dapat buang air secara benar.

3. Fase Praoperasional
Menurt teori Piaget (1980) dalam Dian (2015), secara jelas memperlihatkan pada kita
bahwa anak usia dini belajar melalui pengalaman-pengalaman yang terpadu
Menurut teori Piaget (1980) dalam penelitian Dian (2015), secara jelas
memperlihatkan pada kita bahwa anak usia dini belajar melalui pengalaman -
pengalaman yang terpadu. Anak lebih sering diberi pelajaran dan dilatih secara berulang
–ulang atau di Drill. Pada fase ini anak perlu dibimbing lebih akrab, penuh kasih sayang
tetapi juga tegas sehingga anak tidak mengalami kebingungan.

Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, penegelompokkan tersebut


ialah:
a. Anak usia 12-18 bulan
b. Anak usia 18-24 bulan
c. Anak usia 24-36 bulan
4. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 12-18 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik
1. Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada umur tahun ke dua dan nafsu makan
menurun.
2. “Lemak bayi” dibakar oleh gerakan yang bertambah.
3. Lumbar lordosis berlebihan membuat perut menonjol.
4. Pertumbuhan otak, disertai mielinisasi yang berlanjut, menghasilkan penambahan
lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1 tahun.
5. Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian
lagi tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani
cenderung berjalan lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat
dengan menyelidiki obyek-obyek secara terperinci barjalan lebih lambat. Berjalan
lebih awal tidak berkaitan dengan perkembangan di bidang-bidang lain.
6. Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak dapat berjalan menjauhi
orangtuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak menggunakan ibunya
sebagai tempat perlindungan untuk menentramkan hati.
b. Perkembangan Kognitif
1. Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena pendekatan, pemegangan,
dan pelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke hal-hal yang
menarik.
2. Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara baru
untuk menciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau
meletakan barang kedalam tempat kaset video.
3. Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada maksud-maksud
tujuannya (sisir untuk rambut, cangkir untuk minum).
1. Meniru orangtua dan anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang
penting.
2. Permainan khayalan yang berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura minum
dari cangkir kosong).
c. Perkembangan Emosi
Bayi-bayi yang mungkin telah mencapai dan melakukan hal yang baru bagi dirinya
cenderung memiliki sifat emosi yang lebih tinggi.. Bila mereka mulai berjalan, perubahan
suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru belajar berjalan digambarkan
seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan mereka yang baru
Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai “tempat aman”
untuk  penjelajahan merupakan hal yang penting bagi anak untuk dapat mengeksplorasi
dirinya, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang baik dan lebih dapat
memberikan pengaruh positif dan menjadikan anak itu memiliki sifat yang baik. Anak
yang mendapat kasih sayang yang baik tentunyha akan memiliki perkembangan emosi
yang baik karena telah terbiasa dengan kasih dan sayang yang didaptkannya sebelumnya.
d. Perkembangan Bahasa
Komunikasi penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi antara bayi
dan yang merawatnya. Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-kata pertama mulai
muncul pada usia 9-18 bulan, kebanyakan anak dapat mengucapkan setidaknya 1 sampai 2
kata pada usia 1 tahun. Ketika bayi mulai mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12
bulan , mereka mulai menanggapi dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana.
Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan
menggunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda dan nama
sendiri. Anak yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku kata yang
banyak tetapi tidak tampak marah ketika tidak ada yang mengerti. Sebagian besar
komunikasi keinginan dan ide berlanjut menjadi non-verbal.
5. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 18-24 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik 
Perkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada usia ini, pada usia ini terjadi
perkembangan keseimbangan dan kelincahan serta kemampuan untuk  berlari dan menaiki
tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap meskipun pertumbuhan kepala terjadi
agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa didapatkan pada usia 2 tahun, dengan
pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada beberapa tahun ke depan.
b. Perkembangan Kognitif 
Pada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang menandai kesimpulan
periode sensorimotor.
1. Obyek permanen benar-benar didirikan
2. Anak yang baru belajar berjalan mengharapkan adanya obyek yang dapat digerakan
walaupun benda itu tidak dapat dilihat karena sedang bergerak.
3. Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan anak memperlihatkan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah.
4. Menggunakan tongkat untuk menggunakan mainan yang ada di luar  jangkauannya.
Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan yang tidak lagi terikat pada tubuh balita
itu sendiri (mulai bermain imajinasi dengan objek lain)
c. Perkembangan Emosi
Pada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan untuk
menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini digambarkan sebagai
penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya kesadaran dari kemungkinan
berpisah. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mereka tidak bisakemana-mana tanpa
bersama-sama anaknya. Tidur sendiri seringkali sangat sulit,dengan banyaknya kesalahan
awal dan kemarahan. Anak-anak terkadan membutuhka objek atau barang transisi yang
dapat digunakan untuk memberikan perasaan tenang dan aman seperti yang diberikan oleh
orang tua.
Saat perasaan anak berkembang akan dirinya, mereka mulai mengerti perasaanorang
lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk anak lainnya yangmendapatkan
distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang sakit. Merekamulai mengerti
perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini mendorongmereka untuk menahan
perilaku agresif mereka.
d. Perkembangan Bahasa
Mungkin perkembangan yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa.
Memberi nama objek bertepatan dengan kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah
menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak
berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100 pada usia 2 tahun.
Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai menggabungkan
kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan tata bahasa. Pada tingkat
ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti “berikan bola itu dan pakai sepatumu”. Bahasa
juga memberikan anak perasaan mengontrol lingkuangan sekitarnya,seperti “selamat
tinggal” atau “malam-malam”. Kemunculan bahasa lisan menandakan berakhirnya periode
sensorimotor. Seperti anak-anak yang baru berjalan-jalan Anak-anak belajar menggunakan
simbol-simbol untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikanmasalah, kebutuhan
untuk kognisi didasarkan pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi berkurang.
6. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 24-36 Bulan
a. Perkembangan motorik
Anak umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang pensil
dengan baik, naik tangga, menaruh pensil kedalam botol, memakai  sepatu sendiri.
b. Perkembangan bahasa
Pada usia ini si anak biasanya sudah mulai dapat mengetahui satu warna,
menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri, mengerti arti lelah dan lapar,
aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.
c. Perkembangan kognitif
Pada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin
sendiri, dapat memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada masing-
masing tangga sambil melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai keinginan yang
besar untuk bebas melakukan hal-hal yang disukainya.
d. Keterampilan utama
1. Sudah bisa menyebutkan kurang lebih 6 anggota tubuhnya, apap yang diucapkannya sudah
mulai dapat dipahami, dan dapat mengucapkan kalimat sebanyak 2-3 kata.
2. Bisa menyusun balok sebanyak 6 buah, dan cara berjalan lebih tertata.
3. Bisa melompat dengan kedua kakinya, dan bisa membukakan pintu.
4. Bisa menggosok gigi, tetapi masih dengan bantuan orang lain.
5. Sudah bisa menyebutkan namanya sendiri.
6. Sudah bisa melakukan percakapan sederhana.
7. Sudah bisa mengenali kegunaan 2 benda yang dikenalnya, kalimatnya sudah terdiri dari 3-4
kata, dan dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti, melompat dan meloncat.
e. Keterampilan yang akan dikuasai
1. Membicarakan tentang dirinya sendiri, bisa menyesuaikan benda-benda berdasarkan
kategori, dan sudah bisa berjalan menuruni tangga.
2. Bisa menggunakan kata ganti seperti, saya dan kamu, serta dapat mencuci dan
membersihkan tangan sendiri.
3. Sudah mulai mengerti dengan istilah seperti, besar, halus, dll.
4. Senang menggambar lingkaran.
5. Bisa berdiri dengan satu kaki secara bergantian dalam beberapa saat, mengenal
alfabet lebih banyak, dan sudah bisa menggosok giginya sendiri.
6. Bisa melakukan naik turun tangga dengan lancar, sudah mulai menggunakan istilah
diatas, didalam, disana, 75% ucapannya sudah mulai bisa dimengerti dengan jelas,
dan dapat menyusun balok sebanyak 8 buah.
7. Bisa melakukan lompat di tempat dan melompati sesuatu, sudah mengerti 2/3
permintaan atau perintah, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3.
f. Keterampilan lebih lanjut
a. Sudah mulai mengerti kata-kata seperti, 'nanti' atau 'sebentar lagi', sudah
mengerti perbedaan gender laki-laki dan perempuan, serta mulai belajar
melompat.
b. Sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, dan bisa membuat gambar garis
vertikal.
c. Sudah mulai mengenal alfabet, serta dapat menjaga keseimbangan seperti berdiri
dengan satu kaki.
d. Bisa mengenakan pakaiannya sendiri, menyebutkan beberapa warna, dan sudah
tahu tentang nama temannya.
e. Bisa menggunakan 2 kata sifat, bisa menggambar silang, dan sudah mulai
mengerti jika orang lain menanyakan fungsi tempat.
f. Sudah bisa melakukan toilet training, bisa menggoyang-goyangkan ibu jari
(jempol), bisa melakukan berbagai ekspresi emosi seperti, senang, marah, sedih,
takut dsb, serta bisa menggambar seperti orang yang digambar hanya dengan
lingkaran dan garis silang saja.
g. Bisa melakukan berdiri di atas satu kaki secara bergantian selama 3 detik, dan
sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri baik celana maupun baju.

Anda mungkin juga menyukai