Makalah Agribisnis Kelompok 7 - Analisis SWOT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AGRIBISNIS

ANALISIS SWOT PRODUK AGRIBISNIS

Oleh : Kelompok 7
1. Rizal Firmansyah (17320081)
2. Fitri Rahmawati (17320091)
3. Asiska Fera Anisa (17320100)
4. Kaniya Nofita Hasan (17320110)

Kelas 7C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
DAN TEKNOLOGI IMFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2020

1
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbilalamin, atas segala nikmat yang Allah berikan. Segala puji dan
syukur hanya untuk Allah Tuhan seluruh semesta  alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ”Analisis SWOT Produk Agribisnis” dengan baik dan benar.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.
Dra. Hj. Mei Sulistyoningsih, M. Si selaku dosen mata kuliah Agribisnis ini serta teman
teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini mungkin terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Hormat kami,

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Agribisnis....................................................................................................................6
2.2 Konsep Analisis SWOT dalam Agribisnis..................................................................8
2.3 Analisis SWOT Produk Agribisnis...........................................................................13
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agribisnis menurut bahasa berasal dari kata Agri = Agriculture yang artinya
pertanian dan Business yang artinya kegiatan atau usaha yang berorientasi profit. Dan
secara sederhana, Agribisnis merupakan usaha atau kegiatan pertanian serta apapun
yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. Menurut Downey and Erickson
dalam maulidah (2012 :7), Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi
(agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang
kegiatan. Sistem agribisnis terdiri dari beberapa subsistem diantaranya subsitem hulu,
budidaya, hilir dan lembaga penunjang.
Ruang lingkup agribisnis mencakup kegiatan pertanian yang dimulai dengan
pengadaan penyaluran sarana produksi, produksi usaha tani dan pemasaran produk
usaha tani ataupun olahannya. Ruang lingkup ini mencakup bidang pertanian dalam
arti luas seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan
(Firdaus, 2010:4). Bidang agribisnis menjadi lebih berkembang dewasa ini karena
produk-produknya dihasilkan dalam berbagai bentuk yang sedemikian rupa sehingga
mudah dikonsumsi dan dapat memenuhi pola konsumsi masyarakat modern. Sudah
tidak mengherankan lagi ketika anda memasuki supermarket dan menyaksikan produk
pertanian seperti buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan serba tersedia; dan
mungkin tidak perlu mempersoalkan lagi di mana semua itu dihasilkan, diangkut,
dikemas dengan baik; sehingga bisa sampai di tempat tujuan. Konsumen menyaksikan
ini dan merasa semuanya siap dikonsumsi. Padahal setiap industri yang terlibat di
dalamnya dengan seksama mengelola seluruh input (mulai dari bibit, pupuk
pemeliharaan, panen, kepakan) hingga ada pengiriman ke tempat lain.
Kegiatan yang terdapat di dalamnya sesungguhnya menarik dan kompleks
karena melibatkan banyak kegiatan pada satu perusahaan dan melibatkan Pemerintah;
kebijakan pemerintah–politik dalam mempertahankan dan mengembangkan satu
komoditi. Oleh karena itu, makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran
terkait analisa yang harus dipertimbangkan dalam suatu perusahaan sehingga mampu

4
menghasilkan produk dalam berbagai berbagai bentuk yang mampu dipasarkan
dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep terkait agribisnis?
2. Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT?
3. Bagaimana aplikasi analisis SWOT dalam pengembangan produk agribisnis?

1.3 Tujuan
1. Agar mampu mengetahui konsep agribisnis dengan tepat
2. Agar mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis SWOT
3. Agar mampu mengetahui apa saja yang termasuk dalam factor internal dan factor
eksternal dari analisis SWOT
4. Agar mampu mengetahui aplikasi analsis SWOT dalam pengembangan agribisnis
yang ada.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Agribisnis
Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Sebagai motor penggerak
pembangunan pertanian, agribisnis dan agroindustri diharapkan akan dapat
memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan daerah, baik dalam
sasaran pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun stabilitas
nasional. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan
faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-
faktor tersebut adalah bahan baku, modal, mesin dan manusia (Soekartawi, 2005).
Pembangunan agribisnis merupakan strategi pengembangan ekonomi yang
membangun industri hulu, pertanian (usahatani), industri hilir dan jasa penunjang
secara simultan dan harmonis. Dalam kerangka ekonomi kerakyatan dan ekonomi
daerah pembangunan agribisnis dilaksanakan dengan meningkatkan kegiatan
ekonomi yang dihasilkan dari sumberdaya yang dimiliki dan dapat diterima rakyat.
Pembangunan ekonomi kerakyatan pada dasarnya menyangkut pemberdayaan
ekonomi atau pembangunan ekonomi usaha kecil dan menengah.
Agribisnis merupakan sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem
hulu sampai dengan sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan
tujuan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya (Saragih, 2005). Industri
hulu adalah sektor yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri
sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sementara
industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku
atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industry pascapanen dan
pengolahan hasil pertanian.    
 Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan
dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana
produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input

6
usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan
tepat produk.
b. Subsistem Usahatani atau proses produksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani
dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam
kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola
usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada
usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan
produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa
meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air.
Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan
usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka
c. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat
petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca
panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud
untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut.
Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian,
penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.
d. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan
agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama
subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market
intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.
e. Subsistem Penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen
yang meliputi:
 Sarana Tataniaga
 Perbankan/perkreditan
 Penyuluhan Agribisnis
 Kelompok tani
 Infrastruktur agribisnis

7
 Koperasi Agribisnis
 BUMN
 Swasta
 Penelitian dan Pengembangan
 Pendidikan dan Pelatihan
 Transportasi
 Kebijakan Pemerintah

2.2 Konsep Analisis SWOT dalam Agribisnis


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses,  opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland Analisis SWOT adalah instrument
perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan
dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Kerangka SWOT – sebuah matrix dua
kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam suatu kelompok yang terdiri dari anggota
kunci tim atau organisasi. Pertama, penting untuk diketahui dengan jelas tentang apa

8
tujuan perubahan kunci, dan terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan
dilakukan. Setelah pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah
dengan brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas
dalam diskusi. Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu
mengidentifikasi dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya
yang dapat segera dimanfaatkan danmasalah yang belum juga dapat diselesaikan.
Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan sumberdaya
baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan.
Analisis SWOT (Strenghts-Weaknesses-Opportunities-Threats) adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara simultan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman
(Rangkuti, 2001:18). Kekuatan adalah kemampuan internal, sumber daya, dan faktor
situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan
mencapai tujuannya. Kelemahan adalah keterbatasan internal dan faktor situasional
negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan. Peluang adalah faktor atau
tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Ancaman adalah faktor pada
lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi
performa perusahaan (Kotler dan Armstrong, 2008:64).
Menurut Umar (2008:224) matriks SWOT (Strengths Weakness
Opportunities Threats) menenentukan key success factors untuk lingkungan internal
dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat macam
strategi yaitu:
1. Strategi SO, yaitu Strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi WO, yaitu Strategi yang diterapkan berdasarkan memanfaatkan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
3. Strategi ST, yaitu Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
4. Strategi WT, yaitu Strategi meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Dalam melakukan analisis, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dalam perusahaan yang

9
mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Alat yang digunakan dalam menganalisis lingkungan tersebut adalah matriks
Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Matriks
IFE bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelamahan utama dalam suatu
fungsi bisnis, sedangkan matriks EFE bertujuan untuk mengevaluasi informasi
politik, pemerintah, hukum, ekonomi, sosial, lingkungan, teknologi dan tingkat
persaingan (Umar, 2008:221). Menurut David (2010:229) matrik IFE yang
digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta
mengevaluasi hubungan diantara area tersebut. Sedangkan matrik EFE, digunakan
untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial/budaya, demografi,
politik/pemerintahan/hukum, alam, teknologi, dan kompetitif.
Salah satu contoh implementasi SWOT dalam agribisnis pada bidang
Perkebunan Kelapa Sawit :
a. Faktor Internal, Faktor internal merupakan kekuatan dan juga kelemahan yang
mempengaruhi produksi usahatani kelapa sawit, terdapat 10 faktor strategi yang
terdiri dari lima faktor kekuatan dan lima faktor kelemahan. Cara
mengidentifikasi digunakan indikator untuk mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan.
1. Kekuatan (Strength) sebagai berikut:
(S1) Masih tersedianya lahan untuk perkebunan kelapa sawit
(S2) Kondisi tanah dan cuaca mendukung untuk pengembangan tanaman
kelapa sawit
(S3) Pemeliharaan usahatani kelapa sawit yang relatif mudah
(S4) Sebagai mata pencaharian utama
(S5) Tersedianya sumberdaya manusia untuk bertani kelapa sawit
2. Kelemahan (Weakness), terdiri dari:
(WI) Belum menggunakan pupuk sesuai anjuran
(W2) Belum menggunakan bibit yang unggul
(W3) Keterbatasan modal
(W4) Pengetahuan dan keterampilan petani masih lemah
(W5) Ketersediaan alat-alat produksi yang terbatas
b. Faktor eksternal merupakan peluang dan juga ancaman yang berpengaruh
terhadap produksi usahatani kelapa sawit, terdapat 10 faktor strategi yang terdiri

10
dari lima faktor peluang dan lima faktor ancaman. Sama halnya dengan analisis
internal, perlu digunakan indikator-indikator untuk mengevaluasi peluang dan
ancaman dalam mengidentifikasi faktor eksternal.
1. Peluang (Opportunities) terdiri dari:
(O1) Adanya pabrik CPO untuk menampung TBS
(O2) Adanya dukungan kebijakan pemerintah meningkatkan produksi dan
produktivitas kelapa sawit.
(O3) Mampu meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit
(O4) Adanya kemitraan dengan perusahaan sekitar usahatani
(O5) Teknologi yang terus berkembang di bidang produksi kelapa sawit
2. Ancaman (Threaths) terdiri dari:
(T1) Penetapan standar kualitas TBS yang ketat oleh industri/pabrik CPO
(T2) Alih fungsi lahan
(T3) Pencurian TBS oleh orang luar di perkebunan warga
(T4) Sering terjadi pembakaran lahan
(T5) Fluktuasi harga (harga TBS yang tidak konstan)

11
Berdasarkan Tabel IFE dan EFE dapat ditetapkan strategi kebijakan dalam
peningkatan usahatani kelapa sawit rakyat di Desa Menamang Kanan Kecamatan
Muara Kaman dengan cara menghitung selisih antara elemen kekuatan dan
kelemahan dan selisih antara elemen peluang dengan ancaman sebagai berikut.
Kekuatan (Strenghts) – Kelemahan (Weaknesses) = 1,46 – 4,16 = -2,7 (SUMBU X)
Peluang (Opportinities) – Ancaman (Threats) = 3,82 – 1,94 = 1,88 (SUMBU Y)
Hasil perhitungan tersebut kemudian digambarkan dalam grafik analisis SWOT yaitu
dengan menggunakan nilai selisih untuk faktor internal yaitu kekuatan dan
kelemahan sebesar -2,7 (sumbu X negatif) dan nilai selisih faktor eksternal antara
peluang dan ancaman 1,88 (sumbu Y negatif).

12
2.3 Analisis SWOT Produk Agribisnis
Produk Agribisnis Keripik Kentang Pedas

Analisis SWOT :
a. Faktor Internal, Faktor internal merupakan kekuatan dan juga kelemahan yang
mempengaruhi produksi keripik kentang, terdapat 10 faktor strategi yang terdiri
dari lima faktor kekuatan dan lima faktor kelemahan. Cara mengidentifikasi
digunakan indikator untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan.
1. Kekuatan (Strength) sebagai berikut:
(S1) Terdapat kelimpahan bahan
(S2) Hemat biaya produksi

13
(S3) Mudah pembuatan
(S4) Camilan yang selalu dibutuhkan
(S5) Harga terjangkau
2. Kelemahan (Weakness), terdiri dari:
(WI) Bentuk keripik yang seragam
(W2) Belum memiliki label brand
(W3) Packaging yang belum sempurna
(W4) Varian rasa keripik yang sama
(W5) Sarana dan prasarana masih sederhana
b. Faktor eksternal merupakan peluang dan juga ancaman yang berpengaruh
terhadap produksi usahatani keripik , terdapat 10 faktor strategi yang terdiri dari
lima faktor peluang dan lima faktor ancaman. Sama halnya dengan analisis
internal, perlu digunakan indikator-indikator untuk mengevaluasi peluang dan
ancaman dalam mengidentifikasi faktor eksternal.
1. Peluang (Opportunities) terdiri dari:
(O1) Adanya minat yang tinggi konsumen terhadap camilan
(O2) Pasar yang luas
(O3) Bahan baku mudah didapat
(O4) Konsumen yang menyukai rasa pedas
(O5) Minat konsumen terhadap kentang
2. Ancaman (Threaths) terdiri dari:
(T1) Munculnya variasi camilan baru
(T2) Produk yang sama
(T3) SDM yang masih kurang
(T4) Ketidaktersediaan bahan baku
(T5) Minat konsumen yang berubah

14
Matriks Analisis SWOT
IFE Kekuatan (Strength) Kelemahan( Weaknesseses)
(S1) Terdapat kelimpahan (WI) Bentuk keripik yang
bahan seragam
(S2) Hemat biaya produksi (W2) Belum memiliki label
(S3) Mudah pembuatan brand
(S4) Camilan yang selalu (W3) Packaging yang
dibutuhkan belum sempurna
(S5) Harga terjangkau (W4) Varian rasa keripik
yang sama
(W5) Sarana dan prasarana
EFE
masih sederhana.
Peluang (Opportunities) Strategi ( S+O) Strategi ( W+O)
(O1) Adanya minat yang 1. Meningkatkan kerja 1. Membuat bentuk keripik
tinggi konsumen sama dengan supplier yang beragam misal 3
terhadap camilan kentang bentuk keripik
(O2) Pasar yang luas 2. Meningkatkan pangsa 2. Membuat label brand
(O3) Bahan baku mudah pasar dan promosi 3. Memperbaiki packaging
didapat produk 4. Membuat varian rasa
(O4) Konsumen yang 3. Membuat varian rasa berbeda tidak hanya
menyukai rasa pedas berbeda tidak hanya pedas
(O5) Minat konsumen pedas 5. Meningkatkan sarana
terhadap kentang 4. Harga yang sesuai dan prasarana dalam
dengan pangsa pasar produksi
5. Menambah SDM dan
produk
Ancaman (Threath) Strategi ( S+T) Strategi ( W+T)

15
(T1) Munculnya variasi 1. Membuat varian rasa 1. Meningkatkan kualitas
camilan baru yang berbeda dari pasar produk yang lebih baik
(T2) Produk yang sama 2. Meningkatkan dari yan ada di pasaran
(T3) SDM yang masih keterampilan SDM 2. Meningkatkan sarana
kurang 3. Meningkatkan kualitas dan prasarana produksi
(T4) Ketidaktersediaan produk 3. Meningkatkan
bahan baku 4. Menggunakan bahan Keterampilan SDM dan
(T5) Minat konsumen baku lain yang sejenis meningkatkan hasil
yang berubah 5. Melihat pergerakan produksi
minat konsumen 4. Dapat membaca peluang
terhadap camilan dan minat konsumen
terhadap camilan dari
waktu ke waktu
5. Memiliki inovasi yang
dapat mengikuti
perkembangan.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan usaha terutama usaha dalam agribisnis diperlukan analisis
konsep SWOT karena merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek agribisnis atau suatu spekulasi agribisnis.
Identifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam SWOT merupakan usaha untuk
merumuskan strategi pemasaran.

17
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2010. Strategic Management. Manajemen Strategis. Edisi Keduabelas, Buku
Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Dwijatenaya, Ida B. M. A, Nugroho, A. E, Rossy. 2020. Analisis SWOT Pada Implementasi
Manajemen Produksi Dalam Agribisnis Kelapa Sawit Rakyat di Desa Manamang
Kanan Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Magrobis.
Vol 20 No. 1
Kotler, Philip. dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran. Jilid 1. Edisi
Keduabelas. Jakarta: Erlangga
Maulidah, Silvana. 2011. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang: UB Press
Muhammad, Munawir. 2018. Analisis SWOT sebagai Strategi Pengembangan Usaha Tani
Buah Naga Merah Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Jurnal
Agribisnis Perikanan. Vol. 11 No 1:28-37
Rangkuti, F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Saragih, Bungaran, Siswono Yudo Husodo, dkk. 2005. Pertanian Mandiri. Jakarta: Penebar
Swadaya
Soekartawi. 2005. Agroindustri Dalam Prespektif Sosial Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Umar, H. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Raja Grafindo

18

Anda mungkin juga menyukai