Marathondy Al Fahmi - 170301192 - Analisis Meiosis
Marathondy Al Fahmi - 170301192 - Analisis Meiosis
Marathondy Al Fahmi - 170301192 - Analisis Meiosis
ANALISIS MEIOSIS
LAPORAN
OLEH:
MARATHONDY AL FAHMI
170301192
PET 18
LABORATORIUM SITOGENETIKA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
2
ANALISIS MEIOSIS
LAPORAN
OLEH:
MARATHONDY AL FAHMI
170301192
PET 18
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Sitogenetika Program Studi Angroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara
LABORATORIUM SITOGENETIKA
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Analisis Meiosis” merupakan salah
Utara, Medan.
orang tua atas segala dukungan dan doanya dan kepada dosen pembimbing
Ir. Emmy Harso Khardinata, M.Sc., Dr. Diana Sofiah Hanafiah, SP, MP.,
Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Si., M.Sc., Ph.D., serta abang-kakak
asisten yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
bermanfaat di masa yang akan datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum .................................................................... 6
Alat dan Bahan ........................................................................................... 6
Prosedur Praktikum ..................................................................................... 7
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen
– gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya,dari
aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus sel, termasuk didalamnya adalah
pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis kromosom, baik mitosis maupun
Peningkatan produksi lili harus didukung dengan adanya benih yang baik
sacara kualitas dan kuantitas. Dalam penyediaan benih lili, pada tanaman
trend masa depan, karena akan bergantungpada hasil yang diperoleh. Secara alami
lili (Lilium sp.)memiliki susunan genetik heterozigot yang tinggi (Benson, 2008)
zat kimia khusus(kolkisin). Dari hasil penggandaan akan diperoleh tanaman doubel
penambahan picloram dan zeatin. Pada penelitian ini menggunakan eksplan umbi
mikro hasil kultur antera, setelah berkembang menjadi planlet dilakukan deteksi
tingkat ploidi. Deteksi awal ploidipada beberapa tanaman dapat dilakukan dengan
memeriksa jumlah kloroplas pada sel penjaga stomata, karena berkorelasi dengan
jumlah kromosom seperti hasil penelitian yang dilakukan pada tanaman Brasicca
(Erlod, 2010)
Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti
mitosis, meiosis berlangsung setelah fase G1, S dan G2 dari interfase dan
kromosom hanya setengah dari kromosom tetuanya. Hal ini bertujuan untuk
(Novel, 2010).
karena terjadi dua kali siklus pembelahan. Pada meiosis terjadi perpasangan
dari meiosis disebut pembelahan reduksi. Meiosis pertama mengubah inti dari
suatu meiosit yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang
meiosis kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan meiosis
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
karena terjadi dua kali siklus pembelahan. Pada meiosis terjadi perpasangan
dari meiosis disebut pembelahan reduksi. Meiosis pertama mengubah inti dari
suatu meiosit yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang
kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan meiosis pertama
dan penyerbukan. Meiosis yang terjadi pada sel telur (megasporofit) maupun calon
serbuk sari yang biasanya terjadi saat bunga masih kuncup, merupakan proses
pemisahan kromosom dari 2n menjadi 1n. Saat meiosis, mungkin saja terjadi pindah
terjadi saat penyerbukan dan pembuahan, dimana kromosom dari serbuk sari
terpilih bergabung melebur dengan kromososm dari ovul, sehingga menjadi embrio
9
dengan kandungan kromosom 2n. Kandungan kromosom pada setiap butir serbuk
sari dari bunga yang sama bisa saja berbeda secara genetik jika terjadi
dihasilkan adalah 4 sel, bukan 2 sel seperti mitosis. Dua pembelahan meiosis
keempat sel anakan hanya memiliki separuh jumlah kromosom induknya. Reduksi
jumlah kromosom terjadi selama meiosis I. Di saat terjadi reduksi dalam meiosis
dari dua kromosom dalam sel-sel diploid menjadi masingmasing unit tunggal, maka
individu memberikan satu jiplakan tunggal dari setiap satuan hereditas ke sel-sel
meiosis memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri itu berupa tingkah laku kromosom
meiosis pada bunga lili adalah metode tanpa larutan former atau larutan fiksatif,
karena bunga lili yang digunakan masih segar, baru dipetik. Penggunaan bunga lili
karena akan berpengaruh terhadap fase-fase yang dapat diamati pada meiosis. Jika
terlalu tua, maka proses meiosis sudah terlewat sehingga tidak dapat diamati secara
Waktu minimum yang dibutuhkan untuk jaringan dalam fiksatif ini adalah
jaringan dilakukan dengan pisau yang tajam. Hal ini bertujuan untuk menghindari
tersebut mengaiami perubahan yaitu akar kering dan mengkerut. Apabila jaringan
mengalami perubahan dengan segera, tetapi akan dirusak oleh bakteri, sehingga
untuk mempertahankan elemenelemen sel atau jaringan tersebut perlu di beri media
sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan secara
langsung disebut juga pembelahan amitosis atau pembelahan biner. Pembelahan sel
berbeda- beda. Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan mitosis
dan meiosis. Pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi makhluk hidup tidak
dapat lepas dari aktivitas pembelahan sel. Menurut teori sel modern, semua sel
berasal dari sel-sel yang telah ada melalui proses pembelahan sel. Sekitar 10 – 14
sel yang menyusun tubuh manusia berasal dari pembelahan sel zigot (satu sel) yang
merupakan peleburan 2 sel gamet. Sel-sel gamet ini berasal dari proses pembelahan
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I(meiosis I) dan
pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis IIterjadi pada sel tumbuhan.
Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II.Baik pada
pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fasepembelahan seperti pada mitosis. Oleh
karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II,
metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan
sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sbaru, dengan
Pada hari Selasa, 13 Oktober 2020 pukul 12.40 WIB sampai dengan selesai, pada
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga lili
( Lilium longiflorum Thunb ).sebagai objek yang akan diamati, larutan HCl 1 N
untuk melunakkan sel-sel akar tanaman, aquadest untuk mencuci objek yang
diamati, larutan asam asetat untuk melunakkan akar tanaman, asetokarmin sebagai
membersihkan alat alat serta meja selesai praktikum, dan buku untuk mencatat hasil
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop untuk
melihat kromosom tanaman, pisau silet untuk memotong akar tanaman, pinset
untuk mengambil objek pada saat perendaman dalam larutan, bunsen untuk
(squash), preparat dan object glass untuk meletakkan objek yang akan diamati,
Gelas penutup untuk meletakkan dan menutup objek yang akan diamati, korek api
untuk menyalakan bunsen, petridish sebagai tempat objek yang diamati, botol
kultur sebagai wadah untuk merendam potongan akar tanaman, jarum pentul untuk
mengambil objek, pipet tetes untuk meneteskan asetokarmin di preparat, alat tulis
objek praktikum
Prosedur Praktikum
tempat dengan suhu kamar apabila kurang dari 24 jam atau di simpan dalam
- Diketuk preparat dengan karet pinsil dan ditekan dengan ibu jari
acetokarmin
- Dibiarkan beberapa saat agar warna bias terserap, kemudian tutup dengan
gelas penutup
- Diketuk – ketuk preparat dengan karet pensil dan ditekan dengan ibu jari
Hasil
1. Larutan Fikastif
Pembelahan meiosis
pada tahap anafase
Penampang megasprora
Meiosis Fase anaphase
bunga lili
15
2. Non Fiksatif
Pembelahan meiosis
pada tahap anafase
Sumber: Ritonga, A. dan Wulansari. 2011. Analisis Mitosis. IPB Press. Bogor.
Pembahasan
proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang
mengadakan reproduksi secara generatif atau seksual. Hal ini sesuai dengan
literatur Simawita (2008) yang menyatakan bahwa meiosis adalah salah satu cara
sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah: Terjadi
di sel kelamin, Jumlah sel anaknya , Jumlah kromosen 1/2 induknya, Pembelahan
terjadi 2 kali.
Pada praktikum analisis meiosis ini menggunakan bunga lili yang masih
kuncup sebagai objek praktikum. Hal ini dikarenakan oleh bunga lili yang memiliki
ukuran kromosom yang besar jumlah kromosom bunga lili Kromosom lili
. Hal ini sesuai dengan literatur Ritonga dan Aida (2010) yang menyatakan bahwa
penggunaan bunga lili karena mempunyai ukuran kromosom yang besar, sehingga
Pada praktikum meiosis digunakan bunga lili yang masih kuncup atau
belum mekar. Hal ini dikarenakan pemilihan umur mikrospora yang tepat sangat
penting, karena akan berpengaruh terhadap fase-fase yang dapat diamati pada
meiosis. Jika terlalu tua, maka proses meiosis sudah terlewat sehingga tidak dapat
diamati secara detail. Apabila terlalu muda, maka proses meiosis belum terjadi. Hal
ini sesuai dengan literatur Ritonga dan Aida (2010) yang menyatakan bahwa
pemilihan umur mikrospora yang tepat sangat penting, karena akan berpengaruh
terhadap fase-fase yang dapat diamati pada meiosis. Jika terlalu tua, maka proses
bunga lili yang digunakan masih segar, baru dipetik. Hal ini sesuai dengan literatur
Ritonga dan Aida (2010) yang menyatakan bahwa di dalam pengamatan meiosis,
metode yang digunakan dalam pengamatan meiosis pada bunga lili adalah metode
tanpa larutan former atau larutan fiksatif, karena bunga lili yang digunakan masih
Pembelahan meiosis terdiri dari tahap fase- fase , yaitu meiosis I dan meiosis
II. Meiosis I dapat dibedakan lagi menjadi interfase I, profase I, metafase I, anafase
I, dan telofase I. Meiosis II juga dibedakan atas interfase II, profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II. Pembelahan meiosis ini merupakan proses yang dinamis,
tidak terputus – putus, dan tidak terdapat batas yang kelas antar setiap fasenya. Hal
17
ini sesuai dengan literatur (Dwidaputri, 2011) bahwa meiosis hanya terjadi pada
fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi
induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
Lilium sp, meiosis I dapat diamati fase-fasenya secara lengkap yaitu profase I,
metafase I, anafase I dan telofase I. Tetapi meiosis II yang secara teori mirip dengan
mitosis tidak dapat diamati fase-fasenya secara lengkap.hal ini sesuai literatur
biner. Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui
penampakan kromosom yang berbeda- beda. Pembelahan sel secara tidak langsung
reproduksi makhluk hidup tidak dapat lepas dari aktivitas pembelahan sel. Menurut
teori sel modern, semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada melalui proses
pembelahan sel. Sekitar 10 – 14 sel yang menyusun tubuh manusia berasal dari
pembelahan sel zigot (satu sel) yang merupakan peleburan 2 sel gamet. Sel-sel
larutan yang nantinya dapat masuk kedalam sel dan meluruhkan organel sel yang
18
mudah. Saat maserasi digunakan larutan larutan asam asete dan larutan HCl 1 N
harus dikombinasikan pada suhu 600C selama 2-3 menit agar maserasi berjalan
dengan baik. Hal ini sesuai literatur Genesser,( 1994).yang menyatakan tentang
Waktu minimum yang dibutuhkan untuk jaringan dalam fiksatif ini adalah 24 jam
pisau yang tajam. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada jaringan .
KESIMPULAN
1. Meiosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari
kromosom berjumlah 12
3. Larutan fiksasi, yaitu larutan yang nantinya dapat masuk kedalam sel dan
harus dikombinasikan pada suhu 600C selama 2-3 menit agar maserasi
4. Analisis meiosis yang dilakukan menggunakan bunga lili adalah bunga yang
masih kuncup dikarenakan jika terlalu tua, maka proses meiosis sudah
karena bunga lili yang digunakan masih segar, dan baru dipetik
7. Pembelahan meiosis terdiri dari tahap fase- fase , yaitu meiosis I dan meiosis
II. Pembelahan meiosis ini merupakan proses yang dinamis, tidak terputus
– putus, dan tidak terdapat batas yang kelas antar setiap fasenya.
DAFTAR PUSTAKA
20
Abele K. 2009. Cytological studies in genus Danthonia. Trans. Roy. Soc. Aust.
83:162-173.
Benson, R. C dan M. L, Pernol. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9.
Jakarta: EGC.
Enjel . 2014. Studi Sitotaksonomi pada Genus Zingiber. Biodiversitas Vol. 1 No.1.
Geneser, F. 1994. Buku Teks Histologi , Alih Bahasa; Arifin Guna Wijaya J.
Jakarta: Bina Rupa Aksara
Rahayu, Hary dan Vitri. 2015. Karakteristik Morfologi Dan Perkembangan Bunga
Aeschynanthus tricolor Hook. (Gesneriaceae) [Morphological
Characteristic And Flower Development Of
Aeschynanthus tricolor Hook. (Gesneriaceae)]. Berita Biologi Vol. 14 No.
3.
Novel, S. S., 2010., Medium Analisis Mikrorganisme (Isolasi dan Kultur)., Jakarta
: Trans Info Media. p. 29-34.
Shrestha, R.K., 2004. Exploring the potential for silvopasture adoption in south-
central Florida: an application of SWOT-AHP method. Elsevier.
Agricultural Systems Volume 81: pages 185-199.