Contoh RKS
Contoh RKS
Contoh RKS
PEKERJAAN PEMBANGUNAN
..................................................................
( Nama Tempat Pembangunan )
( Kab. .........)
( Provinsi ..................)
TAHUN ANGGARAN ...................
SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS
I. SPESIFIKASI UMUM
I.1. LINGKUP PEKERJAAN yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah kegiatan
Pembanguna Ruang Perpustakaan di Sekolah Dasar
Negeri Simoanginangin Kab / Kota Sidoarjo Propinsi
Jawa Timur
I.2. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
I.3.1. SNI 03-2834: 2000 mengenai Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
I.3.2. SNI 7973: 2013 mengenai Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu
I.3.3. SNI 2847: 2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
I.3.4. SNI 0225: 2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
I.3.5. SNI 2049: 2015 mengenai Semen Portland
I.3.6. SNI 03-2407: 2002 mengenai Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung
I.3.7. SNI 03-2410: 2002 mengenai Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat
Emulsi
I.3.8. SNI 1729: 2015 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung
I.3.9. SNI 03-2096: 1991 mengenai Ubin (tegel) Keramik, Mutu dan Cara Uji
I.3.10. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
I.3.11. Peraturan & Ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
I. PERSYARATAN PEKERJAAN
II.2.2. Urugan
1. Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki digunakan tanah urug
pilihan lapis demi lapis. Pekerjaan pengurugan ini dilakukan setelah pondasi baik batu
kali maupun footplat selesai dikerjakan.
2. Urugan pasir pada bawah pondasi 10 cm, pada bawah lantai 5 cm
3. Urugan kembali lubang pondasi dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan pondasi,
4. Sloof dipasang di atas tanah urugan dan di atas pondasi batu kali.
II.2.3. Pemadatan
1. Kepadatan tanah harus diukur dengan nilai dry density contoh tanah sebagai
persentase kepadatan kering maksimum pada kadar air optimum sebagaimana
ditetapkan pada pengujian (test).
2. Semua bahan yang akan digunakan untuk urugan harus sesuai dengan ayat ini dan
harus dipadatkan sampai 90% kepadatan kering. Pemadatan dari seluruh bahan-bahan
harus dilakukan dengan penyiraman optimum untuk mendapatkan hasil pemadatan
yang dikehendaki Direksi / Pengawas Lapangan / Tim Pengelola Teknis Kegiatan.
II.4.3. Pelaksanaan
Pembuatan campuran beton harus dilakukan dengan perbandingan 1PC : 2 pasir : 3 kerikil
Pengecoran Beton
1. Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah pelaksana teknis mendapat ijin secara
tertulis dari Penanggungan jawab Tim Teknis
2. Sebelum pengecoran dimulai Kontraktor harus sudah menyiapkan seluruh stek-stek
maupun anker-anker dan sparing-soaring yang diperlukan, pada kolom-kolom,
balok-nalok beton untuk bagian yang akan berhubungan dengan bata maupun
pekerjaan instalasi. Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan
angker-angker dipasang dengan jarak setiap 1 meter.
3. Adukan beton harus dituang tidak melampaui satu jam sejak dicampur dengan air.
4. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga menghindarkan terjadinya pemisahan
material (segregation) dan perubahan letak tulangan.
5. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5
meter.
6. Bila pengecoran harus berhenti sementara beton sudah menjadi keras dan tidak
berubah bentuk, harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitances)dan partikel-
partikel yang terlepas sama suatu kedalaman yang cukup sampai tercapai beton yang
padat.
7. Segera setelah pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat pada tulangan
dan cetakan harus dibersihkan.
Pemadatan
1. Pelaksana teknis harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk
mengangkat dan menuang beton dengan kekentalan secukupnya agar beton padat
tanpa menggetarkan secara berlebihan.
Perawatan
Semua beton harus dirawat dengan menggunakan air paling sedikit 14 hari secara terus-
menerus.
c. Perlengkapan pintu
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian akibat dari
pemilihan merk, Tim Teknis wajib melaporkan hal tersebut kepada
Penanggungjawab Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan.
d. Perlengkapan jendela
Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian akibat dari
pemilohan merk, Tim Teknis wajib melaporkan hal tersebut kepada
Penanggungjawab Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan.
2. Macam Pekerjaan
Mengecat dengan cat tembok dan cat kayu untuk semua bidang exterior dan interior
seperti dinyatakan dalam gambar.
3. Cara Pelaksanaan
a. Cat Tembok Bidang bagian dalam yang akan dicat sebelumnya digosok
memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering didempul pada tempat yang
berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling
sedikit 2 (dua) kali dengan roler minimal 20 cm sampai baik atau dengan cara
yang telah ditentukan oleh pabrik.
b. Cat Kayu semua pekerjaan yang telah dicat meni, baru boleh dicat kilap setelah
terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran yang menempel. Pengecatan minimum
2 (dua) kali. Pengecata yang dilakukan diatur ketika keadaan mendung dan hujan
tidak diperkenankan. Bahan yang digunakan sekualitas produk Bee Brand.
c. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai peraturan yang berlaku.
III. PENUTUP
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat “diselenggarakan oleh Tim
Teknis” maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh Tim Teknis dan diterima sebagai “hal” yang disebutkan. Hal-
hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Kuasa
Pengguna Anggaran, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.