BAB 2 Pengukuran Dasar 2.0

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

BAB II
PENGUKURAN DASAR

2.1 TUJUAN
1. Mempelajari penggunaan alat ukur dasar
2. Menuliskan bilangan-bilangan dari hasil pengukuran dan perhitungan
praktikum
3. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung
2.2 TEORI DASAR
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang
tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola
pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging
menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan
timbangan duduk.
Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan
lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan
adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan
menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya didapat
panjang meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100 merupakan
hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan
(akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan
aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat dan benar.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi
panjang, massa, dan waktu.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

1. Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan
ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris,
sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran
kelos.
a.        Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk
lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu,
dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1
meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar
memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

Alat Ukur Panjang


Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar.
Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Pembacaan Skala
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10
cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-
bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai
selisih 1 mm.

Jangka Sorong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup
dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis,
seperti mengukur  ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang
berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan
silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari
mikrometer.

Mikrometer Sekrup

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2. Pengukuran Massa Benda


Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah
keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur
dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan
neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat
berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

Neraca

 Sistem Internasional
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur
panjang. Ternyata hasil pengukuran yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda
yang berakibat menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang satu dengan
lainnya tidak sama. Oleh karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang
dapat berlaku secara umum. Usaha para ilmuwan melalui berbagai pertemuan
membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di negara manapun dengan
pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1)      satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh
apapun, misalnya suhu, tekanan dan kelembaban.
2)      bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

3)      mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.


Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat
membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar,
misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.

Sumber : https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-i-pengukuran/

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2.3 METODOLOGI PRAKTIKUM


2.3.1 Skema proses
1.jangka sorong

Sediakan material yang akan diukur

Lakukan pengukuran dimensi Panjang,lebar,tinggi pada benda kerja

Lalu kunci benda kerja

Lihat dan baca skala utama noniusnya

Pengukuran dihitung

Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 5x

Analisa dan simpulkan hasil percobaan

Gambar 2.4 skema proses jangka sorong

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2. Micrometer
Bagian pemutar diputar untuk memperpanjang

Masukan benda ke rahang micrometer

Putar roda pemutar

Diputar ± 3x

Kunci dengan penguat

Hitung dan catat hasil pengukuran

Setiap pengukuran dilakukan 5x

Analisa dan simpulkan hasil praktikum

Gambar 2.5 skema proses micrometer sekrup

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

3. Neraca teknis

Atur neraca teknis hingga jaruum penunjuk seimbang

Letakkan benda kerja pada neraca

Hitung massa benda kerja

Catat hasil penimbangan

Lakukan pengukuran benda kerja

Analisa dan simpulkan hasil percobaan

Gambar 2.6 skema proses neraca teknis


2.3.2 penjelasan skema proses
1.jangka sorong
a. Disiapkan material yang akan diukur(besi,baja,kuningan,dan
tembaga)
b. Dilakukan pengukuran dimensi Panjang,lebar,dan tinggi benda kerja
menggunakan rahang bawah jangka sorong dengan cara menjepitnya
c. Lalu, pengunci / lingkaran pada jaangka sorong di kunci
d. Lihat dan baca skala utama dan nonius nya
e. Hitung dan catat hasil pengukuran
f. Pengukuran anjang,lebar,dan tinggi dilakukan sebanyak 5x

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2. Mikrometer teknis
a. Roda bagian pemutar kasar diputar untuk memperpanjang rahang
putar
b. Lalu benda dimasukkan ke antara rahang tersebut
c. Roda pemutar kasar kemudian diputarkan sehingga benda terjepit
d. Kemudian,putar roda pemutar halus hingga 3x klik
e. Jika sudah pas lalu kunci dengan penguat
f. Hasil pengukuran dihitung dan di catat
g. Setiap benda dilakukan 5x pengukuran

4. Neraca teknis
a. Neraca yang akan dipakai di datarkan terlebih dahulu dengan
menggerakan punter yang ada pada neraca teknis hingga jarum
penunjuk seimbang
b. Lalu benda kerja diletakkan pada lengan neraca
c. Massa pada benda dihitung dengan menambahkan beban bernilai
dimulai dari yang terbesar hingga jarum sejajar
d. Catat haasil dari penimbangan
e. Lakukan dengan cara yang sama pada setiap benda kerja
2.4 ALAT DAN BAHAN
2.4.1 ALAT :
1. 1 buah jangka sorong
2. 1 buah micrometer
3. 1 buah neraca
2.4.2 BAHAN :
1. 1 Balok besi
2. 1 Balok tembaga
3. 1 Balok kuningan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2.5 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


2.5.1 PENGUMPULAN DATA
Benda kerja 1 : Besi
1. Menggunakan Jangka sorong

Bagia Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/tebal (T)


n

1 35,60 mm 18,90 mm 9,02 mm


2 35,50 mm 18,90 mm 9,02 mm
3 35,60 mm 18,90 mm 9,02 mm
4 36,50 mm 18,92 mm 9,02 mm
5 36,52 mm 18,94 mm 9,02 mm
∑ 179,72 mm 94,56 mm 45,1 mm
x́ 35,94 mm 18,91 mm 9,02 mm
2
∑X 1
6,460,83 mm 357,21 mm 2,034,01 mm
(∑ Xi )2 32,229,27 mm 8,941,59 mm 2,034,01 mm

2. Mengukur dengan Micrometer skrup

Bagian Tinggi/Tebal (T)


1 9,40 mm
2 8,98 mm
3 9,02 mm
4 9,40 mm
5 9,40 mm

3. Menimbang dengan Neraca teknis


Massa BK-1( M1 ) = 43,15 gram

Benda kerja 2 : kuningan


1. Menggunakan Jangka sorong

Bagia Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/tebal (T)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

1 28,80 mm 19,92 mm 11,55 mm


2 28,22 mm 19,92 mm 11,31 mm
3 28,84 mm 19,90 mm 11,22 mm
4 28,82 mm 19,82 mm 11,51 mm
5 28,82 mm 19,70 mm 11,22 mm
∑ 143,5 mm 99,26 mm 56,81 mm
x́ 28,7 mm 19,852 mm 11,362 mm
2
∑X 1
8,118,738 mm 1,940,5452 645,5755 mm
mm
2
(∑ Xi ) 20,592,25 mm 9,852,5476 129,095 mm
mm

2. Mengukur dengan Micrometer skrup

Bagian Tinggi/Tebal (T)


1 11,17 mm
2 11,24 mm
3 11,37 mm
4 11,26 mm
5 11,02 mm

3. Menimbang dengan Neraca teknis

Massa bk-2 M(2) = 50,1 gram

Benda kerja 3 : Tembaga

1) Menggunakan Jangka sorong

Bagia Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/tebal (T)


n

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

1 42,22 mm 29,12 mm 15,08 mm


2 42,26 mm 29,10 mm 15,00 mm
3 42,28 mm 29,12 mm 15,00 mm
4 42,19 mm 29,12 mm 15,08 mm
5 42,10 mm 29,10 mm 15,00 mm
∑ 163,3 mm 145,6 mm 75,2 mm
x́ 33,9 mm 29,12 mm 15 mm
2
∑X 1
8,917,84 mm 4,237,53 mm 1,129,8 mm
(∑ Xi )2 28,662,49 mm 21,199,36 5,655,04 mm
mm

2) Mengukur dengan Micrometer skrup

Bagian Tinggi/Tebal (T)


1 11,38 mm
2 11,29 mm
3 11,18 mm
4 11,09 mm
5 11,43 mm

3) Menimbang dengan Neraca teknis


Massa Bk-3 M(3) = 50,00 gram

2.5.2 PENGOLAHAN DATA


Benda kerja 1 : Besi
P(Panjang)

n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5 35,60+35,60+ 35,60+36,50+36,52 179,2


¿ = = =35,94 mm
5 5 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

L(lebar) =

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 18,90+ 18,90+ 18,90+18,92+ 18,94 94,56


= = =18,91 mm
5 5 5
n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 9,02+ 9,02+9,02+9,02+9,02 45,1
H(tebal) = = = =9,02 mm
5 5 5

Micrometer

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 9,40+8,98+9,02+ 9,40+ 9,40 46,2


x́ = = = =9,24 mm
5 5 5

Benda kerja 2 : Tembaga

P(Panjang)

n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5 42,22+42,26+ 42+20,42+19+42,10 169,3


¿ = = =33,9 mm
5 5 5

L(lebar) =

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 29,12+29,10+ 29,12+ 29,12+29,10 145,6


= = =29,12 mm
5 5 5
H(tebal) =

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 15,08+ 15,00+ 15,00+15,08+15,00 75,2


= = =15 mm
5 5 5

Micrometer

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 11,38 +11,29+11,18 +11,09+11,43 56,37


x́ = = = =11,27 mm
5 5 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

Benda kerja 3 : kuningan


P(Panjang)

n1+ n2+ n3+ n 4+ n 5 28,80+ 28,22+ 28,84+28,82+28,82 143,5


¿ = = =28,7 mm
5 5 5

L(lebar) =

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 19,92+19,92+19,90+19,82+19,72 99,26


= = =19,812 mm
5 5 5
H(tebal) =

n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 11,55 +11,31+11,22+11,51 +11,22 56,81


= = =11,362 mm
5 5 5

Micrometer
n 1+ n 2+ n 3+n 4 +n 5 11,17 +11,24 +11,37+ 11,26+11,02 56,06
x́ = = = =11,21 M M 2
5 5 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

GRAFIK PENGOLAHAN DATA


40
35,94
33,9
35
29,12 28,7
30

25
18,91 19,812
20
15
15
11,362
9,02
10

0
BESI TEMBAGA KUNINGAN

PANJANG LEBAR TINGGI/TEBAL

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2.6 ANALISA dan PEMBAHASAN

Dalam penjelasan hasil praktikum yang sudah kita praktekan dalam modul 1
adalah tentang pengukuran dasar dengan alat ukur seperti jangka sorong,
micrometer ,neraca teknis, pengukuran yang sudah kita ukur adalah dengan
kecermatan yang berbeda dalam bentuk bahan dan ukuran seperti pengukuran
besi,kuningan,dan tembaga yang dianalisa seperti pengukran jangka sorong
adalah tentang Panjang,tinggi,lebar,tebal. Pengujian sampai 5x pengujian dalam
menemukan hasil rata rata yang dicari begitupun menggunakan micrometer juga
di uji sebanyak 5x percobaan dg tmpt yg berbeda pada benda kerja
besi,tembaga,dan kuningan.menagapa dilakukan sebanyak 5x? itu untuk
megetahui hasil rata2 dari setiap bagiannya Dan begitupun menggunakan Neraca
namun hanya 1 bagian pengukuran saja pada 3 benda tersebut. Dan yang kita
dapan dalam praktikum tersebut kita bias mengukur ketepatan dalam sebuah
pengujian dari tiga benda kerja tersebut dengan ke 3 buah alat ukur.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 19

2.7 KESIMPULAN

1. Pengukuran pada benda padat dapat dilakukan dengan menggunakan 2


metode pengukuran yaitu statis dan dinamis
2. Nilai skala terkecil dapat diukur dan di tentukan pada skala yang tertera di alat
ukur tersebut
3. Penggunaan alat ukur dengan benar
4. Dapat menghitung hasil pengukuran dari ke 3 alat ukur (jangka
sorong,micrometer,dan neraca)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai