Lingkungan Pelaporan Keuangan
Lingkungan Pelaporan Keuangan
Lingkungan Pelaporan Keuangan
Disusun Oleh:
Raihan Ramadhani (1901203010001)
2020
KATA PENGANTAR
Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teori
Akuntansi yang berjudul “Lingkungan Pelaporan Akuntansi”.
Raihan Ramadhani
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6
2.1 Definisi Laporan Keuangan.................................................... 6
2.2 Tinjauan Pembangunan dan Praktek Peraturan…………...... 8
2.3 Pengguna Laporan Keuangan................................................. 10
2.4 Pengaturan Praktik Akuntansi Keuangan............................... 19
2.5 Tujuan Laporan Keuangan..................................................... 21
2.6 Akrual Dasar Akuntansi Keuangan........................................ 23
2.7 Pengantar Analisis Laporan Keuangan................................... 25
2.8 Audit dan Analisis Laporan Keuangan……………………... 29
2.9 Kualitas Laba…………………………………………….…. 31
3
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan yang dilakukan
pada periode tertentu, yang dapat digunakan oleh pemegang kepentingan untuk
mengambil keputusan. Suwardjono (2005) menyatakan ada dua bentuk laporan
keuangan, yaitu sukarela dan wajib. Kedua pengungkapan ini ditujukan untuk
memberikan informasi kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap
entitas. Banyak perusahaan yang secara sukarela melakukan pengungkapan
akuntansi lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat yang bisa memberikan nilai tambah bagi
perusahaan di mata masyarakat.
4
2. Bagaimana Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan Akuntansi?
3. Siapa Saja Pengguna Laporan Keuangan?
4. Apa alasan untuk mengatur Praktik Akuntansi Keuangan?
5. Apa Tujuan Laporan Keuangan?
6. Apa Akrual Dasar Akuntansi Keuangan?
7. Bagaimana Pengantar Analisis Akuntansi Keuangan?
8. Bagaimana Audit dan Analisi Laporan Keuangan?
9. Bagaimana Kualitas Laba?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan.
2. Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan
Akuntansi.
3. Untuk mengetahui siapa saja pemakai Laporan keuangan.
4. Untuk mengetahui alasan untuk mengatur Praktik Akuntansi Keuangan.
5. Untuk mengetahui Tujuan Laporan Keuangan.
6. Untuk mengetahui Akrual Dasar Akuntansi Keuangan.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengantar anlisis keuangan.
8. Untuk mengetahui bagaimana audit dan analisis laporan keuangan.
9. Untuk mengetahui bagaimana kualitas laba.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sebagian besar negara, dengan standar akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi
dan peristiwa tertentu harus diakui, diukur dan diungkapkan. Maka laporan-laporan
yang dihasilkan, seperti pernyataan keuangan (atau neraca), laporan arus kas, dan
catatan pendukung, secara langsung dipengaruhi oleh berbagai standar akuntansi di
tempat. Ketika mengubah standar akuntansi yang ada, atau standar akuntansi baru
yang dirilis, ini biasanya akan berdampak pada berbagai jumlah (seperti pendapatan
tertentu, biaya, aset dan kewajiban) termasuk dalam laporan yang diberikan kepada
publik. Idealnya, pengguna laporan keuangan harus memiliki pengetahuan di
berbagai standar akuntansi karena tanpa pengetahuan seperti itu bisa sulit (atau
mungkin hampir mustahil) untuk menafsirkan apa yang sebenarnya mencerminkan
laporan.
7
2.2 Sebuah Tinjauan Pembangunan dan praktek Peraturan Akuntansi
8
Sekitar tahun 1920-an sejumlah orang yang berusaha melakukan penelitian untuk
mengamati praktek dan untuk mengidentifikasi konvensi akuntansi yang diterima
secara umum. Artinya, mereka berusaha untuk menjelaskan “apa”, dari pada
menganggap posisi normatif berkaitan dengan “apa yang harus”. Dengan hanya
menggambarkan praktek saat ini, para peneliti menyerahkan diri kemungkinan
terbatas untuk benar-benar memperbaiki prosedur akuntansi.
Seperti Mathews dan Perera (1996, p.20). Hal ini menyebabkan siklus praktik
teori akuntansi cenderung menghambat kemajuan akuntansi, karena tidak ada
pertimbangan nilai dilakukan sehubungan dengan praktek-praktek yang diamati.
Dengan kata lain, tidak ada kesempatan untuk memeriksa secara kritis apa yang
sedang dipraktekkan sebelum generasi berikutnya.
Pada tahun 1930 profesi akuntansi dalam negara-negara berkembang itu bekerja
sama dengan New York Stock Exchange (NYSE) untuk mengembangkan daftar
prinsip akuntansi yang digunakan secara luas. Menurut Zeff (1972), publikasi ini
merupakan salah satu dokumen yang paling penting dalam sejarah peraturan
akuntansi dan menetapkan landasan untuk penerimaan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. NYSE meminta profesi akuntansi untuk menyusun dokumen seperti
itu karena khawatir bahwa banyak perusahaan menggunakan berbagai metode
akuntansi.
Dalam United States tidak sampai tahun 1934 yang spesifik pengungkapan
informasi keuangan yang diperlukan oleh organisasi. Securities Exchange
Commission (SEC), mengungkapkan informasi keuangan spesifik. SEC diberikan
kewenangan untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan praktek pelaporan.
Dalam upaya untuk meyakinkan SEC bahwa hal itu bisa mengidentifikasi praktek-
praktek akuntansi yang diterima, American Institute Akuntan (salah satu pendahulu
dari AICPA) dirilis, pada tahun 1937, sebuah studi oleh Sanders, Hatfield dan Hoore
berjudul Pernyataan Prinsip-Prinsip Akuntansi.
9
Pada tahun 1938 SEC menyatakan (dalam seri Pers akuntansi No 4) bahwa ia
hanya akan menerima laporan keuangan mempersiapkan diri sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dari akuntansi profesional sehingga banyak kekuatan
untuk profesi.
Ada pihak yang berpendapat bahwa regulasi diperlukan, dengan alasan untuk:
1. Pasar informasi yang tidak efisien dan tidak ada peraturan yang optimal tentang
informasi akuntansi yang akan diproduksi.
10
4. Investor membutuhkan perlindungan dari organisasi penipuan yang dapat
menghasilkan informasi yang menyesatkan.
5. Peraturan mengarah ke metode seragam yang diadopsi oleh entitas yang berbeda,
sehingga meningkatkan komparabilitas.
11
Pemerintah dan pihak-pihak yang melakukan review atau pengawasan fungsi
media
Akuntansi Manajemen
12
Cenderung akan maju terfokus (sementara akuntansi keuangan adalah sejarah di
alam)
13
1930 : Amerika Serikat (AS) profesi dan Bursa Efek New York (NYSE)
mengembangkan daftar prinsip akuntansi secara luas digunakan
Di Inggris tidak sampai 1970 ketika Standar Akuntansi Komite pengarah dibentuk
(kemudian komite standar akuntansi) bahwa standar wajib dikembangkan
Di AS Dewan standar keuangan (FASB) yang dibentuk pada tahun 1973
Kemudian menghasilkan standar wajib
Tahun 1965 keberangkatan dari prinsip-prinsip harus diungkapkan dalam
catatan kaki
14
mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industri, dan sumber
informasi lain.
15
saham tahunan, Form 8-K, yang berisi laporan mengenai kejadian yang tidak
biasa seperti perubahan auditor, dan prospektus (prospectus).
2. Faktor yang mempengaruhi laporan keuangan wajib
Berikut akan dijelaskan pihak-pihak yang memepengaruhi laporan keuangan
antara lain:
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (generally accepted accounting principles-GAAP), yang merupakan
aturan dan panduan akuntansi keuangan. Defiisi GAAP, GAAP merupakan
kumpulan standar, pengumuman, pendapat, interpretasi, dan panduan praktik,
dari sudut pandang analisis, jenis aturan dan panduan akuntansi yang paling
penting adalah:
Standar akuntansi keuangan (Statement of Accounting Standars-SFAS)
merupakan aturan dan interpretasi pada SFAS dibuat oleh FASB setelah
melalui proses pengesahan dan termasuk kedalam hukum akuntansi.
Manajer
Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan
akurat adalah manajer. Penilaian manajer dilakukan karena standar akuntansi
sering kali memungkinkan manajer untuk memilih di antara alternatif metode
akuntansi dan juga karena estimasi diperlukan untuk dapat menghitung angka
akuntansi.
16
Inti dari pelaporan auditor adalah pendapat atau opini audit. Auditor dapat
memberikan (1) pendapat wajar tanpa pengecualian, (2) pendapat dengan satu atau
beberapa pengecualian, (3) menolak memberikan pendapat.
17
Alasan untuk mengatur praktik akuntansi keuangan
18
organisasi dapat dilarang menggunakan metode yang terbaik mencerminkan
kinerja tertentu dan posisi
19
akan memungkinkan objektivitas untuk menentukan pemilihan metode
akuntansi)
Informasi yang dihasilkan harus setia mewakili mendasari transaksi dan
bersikap netral dan dapat diverifikasi
Pertimbangan implikasi ekonomi dan sosial standar akuntansi yang mungkin
menyiratkan bias dalam pengembangan dan pelaksanaannya
Pembuat standar menghadapi ‘dilema yang membutuhkan keseimbangan
halus variabel akuntansi dan non-akuntansi’ (Zeff 1978, hal. 62)
Perspektif efisiensi
Karakteristik organisasi yang berbeda menjelaskan mengapa perusahaan
yang berbeda mengadopsi metode akuntansi yang berbeda-mereka akan
mengadopsi metode yang paling mencerminkan kinerja mereka
Peraturan akuntansi yang membatasi set teknik akuntansi yang tersedia akan
mahal untuk organisasi sebagai membatasi metode akuntansi yang tersedia
akan membatasi seberapa efisien suatu organisasi mampu menghasilkan
informasi mengenai posisi dan kinerja keuangan
Tidak mempertimbangkan manfaat komparatif regulasi
Perspektif oportunistik
Mengasumsikan bahwa seleksi metode akuntansi didorong oleh kepetingan
pribadi
Metode akuntansi yang memberikan hasil yang diinginkan untuk prepapers
dipilih.
Kekuatan Akuntan
20
Output dari dampak proses akuntansi banyak keputusan tentang transfer
kekayaan sehingga penghakiman akuntan mempengaruhi kekayaan berbagai
pihak
Penyediaan informasi akuntansi menyebabkan kekuatan pengetahuan bagi
orang lain
Akuntan dapat memberikan legitimasi kepada organisasi yang tidak mungkin
jika dianggap sah (misalnya menekankan keuntungan)
1. Pertanggungjawaban
1. Jurnal Berpasangan
Prinsip jurnal berpasangan atau jurnal ganda (double entry) mendasari fungsi
pencatatan akuntansi. Memahami akuntansi jurnal berpasangan membantu analisis
laporan keuangan karena akan membantu rekonstruksi transaksi usaha. Sistem jurnal
berpasangan ini menggunakan dua catatan atas setiap transaksi usaha.
21
2. Biaya Historis
3. Akuntansi Akrual
Akuntansi modern menerapkan basis akrual sebagai pengganti basis arus kas
yang lebih tradisional. Berdasarkan akuntansi akrual (accrual accounting),
pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan
penerimaan atau pembayaran kas.
4. Pengungkapan Penuh
5. Materialitas
6. Konservatisme
22
Ramalan, laporan. Dan rekomendasi analis bersama dengan sumber informasi
alternatif lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi. Apakah keunggulan
dari sumber alternatif ini? Paling tidak ada tiga hal yaitu :
1. Tepat waktu.
2. Frekuensi.
Frekuensi terkait erat dengan tepat waktu. Laporan keuangan dibuat secara
berkala, biasanya tiap kuartal.
1. Konsep Akrual
Untuk melihat hubungan antara akrual dan arus kas penting untuk mengenali
beberapa jenis arus kas. Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari
aktivitas operasi perusahaan. Arus kas bebas mencerminkan dampak tambahan
investasi dan divestasi terhadap aktiva operasional.
23
3. Akrual Akrual Mengurangi Masalah Ketepatan Waktu dan Pengaitan.
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat
waktu dan pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun
pengaitan yang selalu terdapat pada akuntansi kas. Masalah ”tepat waktu” (timing)
mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha
yang menghasilkan kas tersebut.
Ø Pengaitan beban. Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban
yang berasal dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk
(product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan.
24
1. Relevansi Akuntansi Akrual
Ø Prediksi arus kas masa depan. Arus kas ini bukan merupakan alat prediksi
arus kas masa depan yang terbaik. Namun, laba akrual merupakan prediksi
arus kas masa depan yang lebih baik.
25
mengidentifikasi sumber distorsi akuntansi dan pembahasan kebutuhan penting untuk
melakukan analisis. Juga dikenalkan dua konsep laba alternatif yang penting dalam
analisis. Kemudian akan dibahas manajemen, motifasi dan strateginya, serta
implikasinya terhadap analisis.
1. Distorsi Akuntansi
2. Tujuan Analisis
26
Ø Mandi Besar (Big Bath). Strategi ini dilakukan melalui penghapusan
sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya
periode dengan kinerja yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana
perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk) atau peristiwa saat
terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen,
merger, atau restrukturisasi.
Ø Dampak Harga Saham. Intensif manajemen laba lainnya adalah potensi dampak
terhadap harga saham. Misalnya, manajer dapat meningkatkan laba untuk
menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian
tertentu seperti merger yang dilakukan atau penawaran surat berharga, atau
rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi.
Ø Intensif lain. Terdapat beberapa alasan manajemen laba lainnya. Laba sering
kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang
dilakukan badan pemerintah misalnya untuk ketaatn undang-undang
antimonopoli dan IRS.
27
Ø Mempercepat pengakuan pendapatan dengan membujuk distributor atau
pedagang untuk membeli kelebihan peroduksi pada akhir tahun fiskal.
Ø Membuat biaya yang terjadi hanya satu waktu tertentu seperti penurunan nilai
aktiva dan biaya restrukturisasi pada periode antara.
28
Ø Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat
fleksibilitas yang tersedia pada saat pembuatan laporan keuangan.
Ø Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Satu tahap yang berguna dalam evaluasi
kualitas laba adlah melihat tanda bahaya.
Ø Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca
dan laporan laba rugi.
Ø penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya
restrukturisasi.
2. Prosedur Auditing
29
dampak material pada kewajaran penyajian dan kesesuaian laporan keuangan
dengan GAAP.
30
auditor mengenai sejauh mana tanggung jawab untuk mencari dan mengungkapkan,
dan (4) kualitas audit secara keseluruhan.
Untuk bersandar pada laporan keuangan yang telah diaudit, analisis kita haus
memperhatikan keterbatasan proses audit. Selanjutnya, Harus dipahami apa arti
laporan audit. Akuntan publik menyatakan laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen telah ditelaah ulang dan memastikan laporan tersebut sesuai dengan
catatan yang diaudit.
1. Prinsip akuntansi.
Salah satu penentu kualitas laba adalah kebebasan manajemen dalam memilih
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Kebebasan ini dapat bersifat agresif(optimis)
atau konservatif
2. Aplikasi akuntansi.
3. Risiko usaha.
Penentu kualitas laba yang ketiga adalah hubungan antara laba dan risiko
usaha. Hal ini mencangkup dampak siklus dan kekuatan usaha lain terhadap tingkat,
stabilitas, sumber, dan variabilitas laba.
31
BAB III
KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan yang dilakukan
pada periode tertentu, yang dapat digunakan oleh pemegang kepentingan untuk
mengambil keputusan. Laporan keuangan pada dasarnya disajikan dalam angka,
karena itu perlu adanya pengungkapan untuk memperjelas maksud dari angka-
angka tersebut. Pengungkapan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.
Pengungkapan laporan keuangan berupa pernyataan yang memperjelas arti dari
angka-angka tersebut. Definisi Akuntansi menurut Commite on Accounting
Terminology of the American Institure of Accountants dalam (Dr.Jaka, p. 79) sebagai
berikut : Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas secara
signifikan, dan dalam hal uang, transaksi dan peristiwa yang, setidaknya sebagian,
bersifat finansial dan mengintepretasikan hasilnya.
32
dipahami dan diterima oleh para pengguna karena dalam proses penyusunan laporan
keuangan terdapat tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi. Akuntansi
merupakan sebuah produk budaya, karena konsep, aturan dan praktik-praktik yang
dilakukan oleh para penyusun laporan keuangan merupakan bentuk cerminan baku
dari komunitas dalam wilayah tertentu. Didalam konsep, aturan-aturan dan praktik
dalam proses penyusunan laporan keuangan itu tidak lepas dari kepentingan
dariorang yang terkait dan produk akuntansi yang berupa laporan keuangan.
Akuntansi konvensional yang sudah dipraktikkan didalam dunia bisnis merupakan
suatu produk budaya kapitalis. Robert dan Borin (2008,p.3) menyatakan bahwa ada
tiga asensi utama dalam kapitalisme, yaitu ; Modal adalah bagian dari kekayaan suatu
bangsa yang merupakan hasil karya manusia dan bias diproduksi berulang kali. Suatu
perlengkapan modal masyarakat, alat-alat produksi, yang dimiliki oleh segelintir
individu yang memiliki hak legal dan untuk dipergunakan hanya tersebut untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Serta kapitalisme bergantung pada system pasar,
yang menentukan distribusi, mengalokasi sumberdaya dan menetapkan tingkat
pendapatan (Gaji, biaya sewa dan keuntungan dari kelas-kelas social yang berbeda).
33
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Empat.
34
Indriyanto, Supomo 2002 : Jurnal Akuntansi & Investasi, Jurusan Akuntansi FE
UMY. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi Pertama. Yoyakarta : BPFE.
Kam, Vernon. (1978). Judgment and the Scientific Trend in Accounting. Journal of
Accountancy.
35