Analisis Konteks Tp. 2020-2021
Analisis Konteks Tp. 2020-2021
Analisis Konteks Tp. 2020-2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis konteks sebagai tahapan awal dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, analisis kontek meliputi kegiatan (a) mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan
dalam penyusunan KTSP, (b) menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan
program-program, dan (c) menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar: komite madrasah, dewan pendidikan, pendma, asosiasi profesi, dunia
industri dan dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya.
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan
terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar
tersebut adalah :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
1
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Undang-undang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah tentang standar
nasional pendidikan (SNP), peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, dan standar pembiayaan telah disusun,
disosialisasikan, digandakan, dan disebarluaskan ke satuan pendidikan dan pihak-pihak yang
terkait.
Di samping itu Kementerian Pendidikan Nasional telah menerbitkan peraturan tambahan
termasuk petunjuk pelaksanaan dan rambu-rambu lainnya untuk menunjang pemahaman SNP.
Adanya peraturan, aturan tambahan, dan pedoman-pedoman yang merupakan payung hukum
dalam pengelolaan pendidikan, diharapkan agar satuan pendidikan memiliki acuan yang jelas
dalam upaya memenuhi pencapaian SNP.
Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam hal memahami
dan menterjemahkan SNP sehingga satuan pendidikan mengalami kesulitan dalam meyusun
analisis konteks yang meliputi analisis perundang-undangan, analisis lingkungan dan kebutuhan
siswa serta analisis sumber daya manusia dari pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam penyusunan laporan analisis konteks terlebih dahulu dilakukan analisis standar
nasional pendidikan, analisis kondisi satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan. Dengan adanya juknis ini diharapkan satuan pendidikan dapat
terbantu dalam proses pemahaman dan pemenuhan SNP sehingga satuan pendidikan mampu
menyusun program dan melaksanakannya. Di samping itu dalam analisis konteks ini juga
mengitegrasikan dengan program Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan program
Gerakan Ayo Membangun Sekolah (G3KASIGUKASIKA) yakni, meliputi:
1. GELES (Gerakan Literasi Sekolah)
2. GESI (Gerakan Madrasah Inovasi)
2
3. GESES (Gerakan Sekolah Sehat)
4. KATA SIGURU ( Gerakan Peningkatan Kompetensi Guru)
5. KATA SIKAMAS ( Gerakan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah)
B. Dasar Kebijakan
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsnawiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
3
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah ;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan
Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun 2019 tentang
Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada Madrasah/SMP;
15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implemenatsi Kurikulum Pada Madrasah/SMP;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah/SMP;
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pada Madrasah/SMP;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Madrasah/SMP;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah/SMP;
20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2491 Tahun 2020 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah/SMP Tahun Pelajaran 2020/2021;
21. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat Pada Madrasah/SMP;
22. Peraturan Gubernur Nomor 19 tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
4
23. Rencana Kegiatan Madrasah (RKM) dan Hasil Rapat Tim Pengembang Kurikulum SMP
Praja Mukti Surabaya Tahun Pelajaran 2020/2021;
5
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS
6
dengan penilaian akhir semester masih ada guru yang belum tahu KI yang seharusnya
dikuasainya dalam mata pelajaran yang diampunya. Padahal, KI ini yang akan diuraikan
menjadi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Sementara itu, guru di SMP Praja Mukti Surabaya masih banyak yang belum
memahami standar isi. Hal ini yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
tidak mengacu pada Revisi Kurikulum 2013. Akibatnya, Sesuai dengan Revisi Kurikulum
2013 Tahun 2019 kurang adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking, Communicative, dan
Collaborative (4C) dalam pembelajaran.
Kurikulum MI/MTs/MA
Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen Tahun Pelajaran
Tahun Pelajaran 2020/2021
2019/2020
1. Landasan Landasan kurikulum 2013 Landasan kurikulum 2013
untuk kelas VII,VIII,IX untuk kelas VII , VIII dan IX
9
pembelajaran. Hal ini yang mengakibatkan standar kelulusan tidak dapat tercapai dengan
baik.
10
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru di SMP Praja Mukti
Surabaya masih perlu penyempurnaan. RPP tidak mengadung pembelajaran pendidikan
karakter, tidak ada penilaiannya, tidak ada remidi, dan pengayaan. Ada beberapa KD yang
tidak tercantum dalam RPP. Apalagi standar proses harus sesuai dengan Revisi
Kurikulum 2013 Tahun 2019 adanya pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical Thinking,
Communicative, dan Collaborative (4C) dalam pembelajaran serta menggunakan model
pembelajaran yang telah direkomendasikan penggunaannya.
Di SMP Praja Mukti Surabaya banyak guru yang belum menyosialisasikan rancangan
penilaian pada peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada penilaian sikap adalah
guru belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal observasi, serta belum
menganalisis penilaian sikap dan keterampilan.
12
Kurikulum MI/MTs/MA Kurikulum MI/MTs/MA
No. Komponen
Tahun Pelajaran 2019/2020 Tahun Pelajaran 2020/2021
Pendidik berjumlah 27 Pendidik berjumlah 24
Berijazah S1 berjumlah Berijazah S1 berjumlah
1. Pendidik 26 S2 berjumlah 1 23 S2 berjumlah 1
Yang sudah sertifikasi 23 Yang sudah sertifikasi....
Yang belum sertifikasi 3 Yang belum sertifikasi...
Tenaga kependidikan yang
Jumlah tenaga kependidikan
sesuai dengan keahliannya
yang sesuai dengan
berjumlah 0 Tetapi untuk
Tenaga keahliannya berjumlah 0
2. tenaga kapus belum sesuai
Kependidikan Tetapi untuk tenaga
dengan ijasah untuk tahun
Kapus/Kalab belum sesuai
ini menambah ...... tenaga
dengan ijazah
ahli /pustakawan
Jumlah ruang kelas 18
Jumlah ruang KS 1
Jumlah ruang Guru 1
Daya dukung Jumlah ruang Lab 1
sarana dan Jumlah ruang Perpus 1
prasarana Jumlah Kamar
mandi/Toilet Guru
Jumlah Kamar 4
mandi/Toilet siswa 4
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut banyak ditemukan kelemahan yang menghambat proses
pembelajaran, baik standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian,
dan standar pengelolaan, maupun sikap peserta didik serta kekurangan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dalam rangka terlaksananya program Ayo Membangun Sekolah
(G3KASIKUKASIKA).
B. Rekomendasi
1. Tugas pokok serta kompetensi Kepala Madrasah khususnya yang terkait dengan
manajerial, evaluasi, dan kewirausahaan perlu ditingkatkan.
4. Sosialisasi Sistem penilaian pada jenjang SMP sesuai dengan regulasi yang berlaku.
5. Muatan lokal Bahasa Jawa diaplikasikan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
6. Menentukan salah satu program unggulan Gerakan Ayo Membangun Sekolah
(G3KASIKUKASIKA).
14