1886 2605 1 PB
1886 2605 1 PB
1886 2605 1 PB
Abstrak
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup
insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Diabetes melitus memiliki gejala khas
yaitu terdiri dari poliuria, polidipsia, polifagia dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, sedangkan gejala tidak khas
DM diantaranya lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria dan pruritus vulva
pada wanita. Badan kesehatan dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM yang menjadi salah
satu ancaman kesehatan global. Terapi pada diabetes melitus dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non-
farmakologi. Terapi farmakologi dengan terapi obat hipoglikemik oral, terapi insulin atau kombinasi keduanya. Terapi non-
farmakologi terdiri dari perubahan gaya hidup yang mencakup latihan fisik, edukasi berbagai masalah terkait tentang
penyakit DM dan yang terpenting yaitu pengaturan pola makan yang disebut dengan terapi nutrisi medis. Ubi jalar ungu
mengandung tinggi serat, karbohidrat dengan glikemik rendah serta zat antosianin yang cukup tinggi sebagai antioksidan
yang dapat mengurangi resiko diabetes melitus. Diketahui bahwa diet antioksidan, termasuk antosianin, melindungi sel β-
pankreas dari stres oksidatif glucose induced. Pemberian ekstrak ubi jalar ungu dapat melindungi sel dari pengaruh buruk
radikal bebas. Zat antosianin yang terkandung dalam ubi jalar ungu (Ipomoea batatas poiret) dapat dijadikan pilihan terapi
diet non-farmakologi karena kandungannya dapat mengontrol kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah terjadinya
resisten insulin pada pendertita DM.
Abstract
Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease metabolic disorders due pancreas doesn’t produce insulin or the body enough
can’t be produced using insulin the effective operations. Diabetes mellitus have typical symptoms consist of polyuria,
polydipsia, polyphagia and weight loss. whereas DM non-specific symptoms such as weakness, tingling, Heal Difficult
wounds, rashes, eye Blurred, erectile dysfunction in men and pruritus vulva in women. The World Health Organization
(WHO) predicts an increase in Term DM who Along The global health threat. Treatment of diabetes mellitus can be done by
pharmacological and non-pharmacological. Pharmacological therapy consists of oral hypoglycemic drug therapy, insulin
therapy or a combination of both. Non-pharmacological therapy consisting Of Life style changes include physical exercise,
education about diabetes disease problems and most importantly Diet That called medical nutrition therapy. Purple sweet
potatoes contain antioksidan, owning high fibre, and carbohudrate with low glikemik able to lessen diabetes mellitus risk. It
is known that dietary antioxidants, including anthocyanins, which protect cells from the pancreatic β-glucose-induced
oxidative stress. Purple sweet potato extract may protect cells from the harmful effects of free radicals. Anthocyanin
substances contained in purple sweet potato (Ipomoea batatas poiret) can be selected non-pharmacological therapeutic
diet because of its content can control blood glucose levels so as to prevent the occurrence of insulin resistance in patients
with DM.
Korespondensi: Echa Putri Anjani, Alamat Jln Ahmad Yani KM 21 Gedong Tataan Pesawaran Lampung, HP 085789832835,
e-mail [email protected]
10
Tabel 1. Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring Dan Diagnosis DM (Mg/Dl)
Waktu Asal Bukan Belum DM
Pemeriksaan Darah DM Pasti DM
Kadar glukosa Plasma <100 100-199 ≥200
darah vena
sewaktu Darah <90 90-199 ≥200
(mg/dL) kapiler
Penatalaksanaan DM selain terapi glukosa di otot rangka dan lemak dan tidak
farmakologis, terapi non-farmakologis melalui cukup menekan produksi glukosa hepatik.
pengaturan pola makan efektif mengendalikan Mekanisme yang mencegah sel β pankreas
kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2. mensekresi insulin dalam jumlah yang cukup
Strategi dalam mengendalikan kadar glukosa untuk mengatasi resistensi insulin perifer belum
darah yaitu salah satunya melalui pemilihan sepenuhnya dipahami. Agen hipoglikemik oral
makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah. yang secara langsung merangsang pelepasan
Menurut pendapat Franz (2012) dalam insulin dari sel β (misalnya, obat berbasis
penelitiannya menunjukan makanan IG rendah sulfonilurea), bagaimanapun, dapat
tidak menimbulkan peningkatan glukosa darah meningkatkan sekresi insulin pada diabetes
secara cepat sehingga mampu memperbaiki cukup untuk mengatasi resistensi insulin perifer
sensitivitas insulin serta bermanfaat dalam dan menormalkan kadar glukosa darah. Salah
mengendalikan glukosa darah penderita DM tipe satu kelemahan menggunakan obat berbasis
2. Indeks Glikemik (IG) tertinggi terdapat pada sulfonylurea adalah bahwa mereka gagal untuk
ubi jalar merah dan terendah pada ubi jalar mengontrol kadar glukosa darah normal. Obat
ungu. Sehingga ubi jalar ungu optimal ini juga mempengaruhi kemampuan sel β-
mengendalikan glukosa darah pada DM tipe 2. pankreas untuk mengeluarkan tingkat insulin
Kandungan ubi jalar ungu tersusun atas vitamin yang konsisten dan menyebabkan penambahan
(A,B1,B2,C dan E), mineral (kalsium, kalium, berat badan. Oleh karena itu, akan bermanfaat
magnesium, tembaga dan senga), serat dan jika diet bisa mengatur kadar glukosa darah atau
karbohidrat.11.12 menginduksi produksi insulin oleh sel β-
Berdasarkan hasil penelitian dari Fakultas pankreas dalam kondisi diabetes tipe-2.5,13
Pertanian Unud di Bali ditemukan kandungan Hal ini juga diketahui bahwa diet
antosianin yang cukup tinggi sebagai antioksidan antioksidan, termasuk antosianin, melindungi
pada ubi jalar ungu yaitu berkisar antara 110 sel β-pankreas dari stres oksidatif glucose
mg-210 mg/100 gram. Konsumsi diet rendah induced. Pemberian ekstrak ubi jalar ungu dapat
lemak dan kaya antioksidan dapat mengurangi melindungi sel dari pengaruh buruk radikal
risiko obesitas dan resistensi insulin. Sejumlah bebas. Radikal bebas adalah senyawa atau atom
laporan terbaru menunjukkan bahwa konsumsi yang memiliki elektron tidak berpasangan pada
ubi jalar ungu yang kaya akan polifenol, orbital luarnya sehingga bersifat sangat reaktif
menurunkan kejadian diabetes tipe-2, sebuah terhadap sel atau komponen sel seperti lipid,
kondisi yang berhubungan dengan resistensi protein dan DNA, serta dapat menyebabkan
insulin. Resistensi insulin adalah gangguan di mutasi dan bersifat karsinogenik. Dalam
mana insulin tidak cukup merangsang transpor keadaan normal radikal bebas yang di produksi
11. Avianty S, Ayustaningwarno F. Indeks 13. Jawi IM, Suprapta DN, Dwi SU, Wiwiek I.
glikemik snack bar ubi jalar kedelai hitam Ubi jalar ungu menurunkan kadar mda
sebagai alternatif makanan selingan dalam darah dan hati mencit setelah
penderita diabetes melitus tipe 2. Jurnal aktivitas fisik maksimal. Jurnal Veteriner.
Aplikasi Teknologi Pangan. 2014;2(2):98- 2008;9(2):65-72.
102. 14. Linawati N, Sumardika I, Jawi I.
12. Rahayu P, Fathonah S, Fajri M. Daya Pencegahan gangguan fungsi ginjal karena
terima dan kandungan gizi makanan stres oksidatif pada tikus diabetes dengan
tambahan berbahan dasar ubi jalar ungu. ubi jalar ungu. Jurnal Veteriner.
Food Science and Culinary Education 2014;15(2):274-80.
Journal. 2012;1(1):31-7.