Tugas Rekayasa Ide Tik Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. TEKNOLOGI
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

SKOR NILAI :

ANALISIS PERMASALAHAN MURID SMA DALAM


MEMANFAATKAN TIK SEBAGAI SARANA UNTUK
MENAMBAH PEMAHAMAN SELAMA PROSES
BELAJAR DARING
KELOMPOK 1
NAMA MAHASISWA:
 ANISAH BALQIS ( 3201131011)
 FAKHRAINI SIREGAR (3203131013)
 WAHYU SURYA ABDI HARAHAP( 3203331007)

DOSEN PENGAMPU : M. TAUFIK RAHMADI,S.Pd.,M.Pd


MATA KULIAH : TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2020

1
ABSTRAK

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem


pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di
rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai
inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Sistem pembelajaran
dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp
(WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media
pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
The online learning system (on the network) is a directly face-to-face
learning system between teachers and students but is done online using the
Internet. The teacher must make sure the teaching learning activity goes on, even
though the students are at home. The solution, teachers are required to be able to
design the learning media as an innovation by using online media. Learning
systems are implemented through personal computer devices or laptops connected
to Internet connections. Teachers can do Shared learning at the same time using
groups on social media such as whatsapp (wa), telegram, instagram, zoom
applications or other media as learning media. Thus, teachers can make sure
students follow the learning at the same time, even in different places.

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji syukur atas segala rahmat Allah yang di berikan
kepada kita, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan Laporan Rekayasa
Ide ini dengan baik dan benar.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TIK. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan benar .
Penulis menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangan, untuk itu
penulis mohon maaf dan dengan senang hati menerima kritik dan saran sebagai
bekal acuan untuk lebih baik dikemudian hari.Harapan penulis semoga Laporan
ini dapat memberi bekal pengetahuan dan manfaat bagi kita semua. Kami ucapkan
terimakasih

Medan, November 2020

Kelompok 1

3
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A.RASIONALISASI MANFAAT TIK DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
DARING..................................................................................................................5
B.TUJUAN TUGAS REKAYASA IDE...............................................................5
C.MANFAAT TUGAS REKAYASA IDE.............................................................6
BAB II......................................................................................................................7
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN...................................................................7
A.PERMASALAHAN UMUM PEMANFAATAN TIK DALAM PROSES
PEMBELAJARAN DARING..................................................................................7
B.IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DARING..................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................9
SOLUSI DAN PEMBAHASAN.............................................................................9
BAB IV..................................................................................................................11
IDE TURUNAN....................................................................................................11
A.Peluang Terwujudnya......................................................................................11
B.Nilai-nilai Inovasi.............................................................................................11
C.Perkiraan Dampak...........................................................................................12
BAB V....................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A.KESIMPULAN..................................................................................................13
B.SARAN..............................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI MANFAAT TIK DENGAN PROSES


PEMBELAJARAN DARING

Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya
teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide,
prosedur, dan pengelolaannya (Hoba,1977). Keberadaan teknologi harus dimaknai
sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak
dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Sebagai susatu produk
teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio,
televisi, OHP dan sebagainya. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami
sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah.
Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan dari adanya
permasalahan dalam pendidikan. Permsalahan serius yang masih dirasakan oleh
pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah
kualitas.

B. TUJUAN TUGAS REKAYASA IDE


Adapun tujuan survey yang peneliti lakukan yaitu:
1. Memenuhi tugas mata kuliah TIK
2. Memperhatikan permasalahan yang menjadi kendala mahasiswa dan siswa
SMA selama daring
3. Melihat bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut
4. Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis

5
C. MANFAAT TUGAS REKAYASA IDE
Adapun manfaat Rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat menyumbangkan
pemikirannya terhadap permasalahan yang diangkat dan juga menambah pengetahuan
tentang hal tersebut tidak hanya itu dengan dibuatnya rekayasa ide ini semoga tujuannya
dapat terlaksana.

6
BAB II

INDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. PERMASALAHAN UMUM PEMANFAATAN TIK DALAM PROSES


PEMBELAJARAN DARING

Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring di masa pandemi corona
masih jauh dari kata ideal. Berbagai pihak mendesak adanya langkah konkrit
dalam mengatasi berbagai persoalan agar siswa dan guru tidak terus menjadi
korban. ada banyak kendala yang dihadapi masyarakat ketika metode ini
diterapkan, utamanya terkait infrastruktur pendidikan secara daring yang belum
merata, Persoalan lain yang perlu segera diatasi adalah kurikulum pendidikan
yang tidak adaptif dengan sistem PJJ. Sebab, dengan kurikulum yang diterapkan
saat ini, tanpa adanya kendala dari infrastruktur pendidikan pun pelaksanaan PJJ
akan tetap bermasalah. dalam kegiatan belajar mengajar secara daring di berbagai
daerah masih banyak kendala.
Mulai dari tertinggalnya materi pembelajaran siswa, penugasan yang
terlalu menumpuk, hingga orang tua tidak bisa optimal mendampingi anak selama
PJJ. Di sisi lain, Satriwan mengatakan subsidi bagi para siswa dan guru untuk
melaksanakan PJJ sendiri belum terjadi secara merata. Jika kondisi ini dibiarkan
berlarut-larut, maka disparitas kesenjangan kualitas pembelajaran dan pendidikan
terhadap pelajar akan semakin timpang. Hanya mereka yang mampu mengakses
pendidikan di tengah pandemi lah yang akan terus berkembang.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN


DARING

1. Tidak memiliki Hand Phone (HP)


2. Memiliki Hand Phone tetapi masih Jadul
3. Memiliki Hand Phone, tetapi tidak punya kuota
4. Jaringan internet bermasalah

7
5. Aliran listrik sering putus
6. Perbedaan sarana dan prasarana yang dimiliki setiap siswa
7. Kondisi ruang belajar siswa yang tidak kondusif sehingga menyebabkan
ketidak fokusan pada siswa saat KBM berlangsung.

8
BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Pada umumnya permasalahan yang dihadapi siswa SMA pada masa daring
adalah terputusnya koneksi internet, ketidaksediaan laptop atau perangkat
elektronik lain yang digunakan selama proses daring, kondisi ruang belajar yang
kurang kondusif, pemaparan materi yang sulit dipahmi oleh peserta didik dan lain
sebagainya.
Untuk mengatasi masalah tersebut disini sangat dituntut kerja sama antara
pemerintah, tenaga pendidik, orang tua peserta didik maupun peserta didik itu
tersendiri. Di masa pandemi seperti ini sangat dibutuhkan sistem pembelajaran
yang menarik dan harus kreatif. Hal itu disebabkan oleh perbedaan kondisi sekitar
dari setiap murid yang berbeda-beda sehingga tingkat fokus dari setiap peserta
didik juga pastinya berbeda. Hal ini diperlukan peran dari pemerintah untuk
mengatur sistem kurikulum yang lebih inovatif lagi. Untuk mengimbangi sistem
kurikulum yang dibuat oleh pemerintah, peran guru sebagai suatu tenaga pendidik
yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik walau hanya sebatas
daring sangat perlu ditingkatkan kreativitasnya.
Dari permasalahan yang kami dapat dari mini riset, para siswa SMA
mengeluhkan bahwa guru tidak menjelaskan materi dengan baik. Guru hanya
memberikan arahan tugas dan tugas. Disini para siswa dituntut untuk belajar
mandiri. Tidak terlalu bermasalah untu siswa-siwa dalam program ilmu sosial.
Bagi siswa-siswa yang mendapat pelajaran eksakta tentu saja hal ini sangat
bermasalah bagi mereka. Selain mereka tidak bisa memahami pembelajaran
tersebut karena kurangnya peran guru dalam menjelaskan materi, ketidak
pahaman ini justru membuat para siswa kehilangan semangat belajar mereka. Hal
itu dikarenakan kesinambungan antara materi.
Guru dapat mengatasi itu semua dengan menciptakan kondisi belajar yang
lebih baik. Seperti menerangkan materi yang akan diajarkan kepada para siswa
dengan menggunakan video pembelajaran dan akan lebih bagus lagi jika video
pembelajaran terrsebut beranimasi. Walaupun pada umumnya siswa SMA adalah
remaja namun pemaparan materi dengan gambar akan mampu lebih merangsang

9
daya pikir imajinatif mereka dan akan membantu mereka dalam memahami materi
yang disampaikan.
Selain itu guru juga dapat melaksanakan pembelajaran dengan audio visual
yang interaktif. Hal ini berfungsi untuk melatih konsentrasi para siswa agar tetap
fokus dalam mengikuti KBM. Contohnya adalah memberikan pertanyaan singkat
atau pun meminta siswa untuk memaparkan apa yang mereka pahami. Hal ini lah
yang dapat memecahkan rasa kebosanan yang dilanda siswa selama KBM. Guru-
guru juga bisa menggantikan proses belajar tidak hanya video visual jika perlu
dengan menambah variasi dari sistem belajar. Para guru juga bisa memberikan
refreshing seperti program movie, program penjelajahan yang tentunya masih
berkaitan dengan materi. Hal ini juga membantu para siswa untuk lebih
berkreativitas dan tidak merasa jenuh ditengah program daring ini.

Pembelajaran online ini sangat tidak efesien dalam proses pembelajaran .


Karena selain banyak nya siswa yang belum memiliki alat perangkat seperti
smartphone dan laptop juga masalah kendala jaringan yang sulit didapat di daerah
pedesaan. Selain itu penyampaian pelajaran guru kepada siswa juga menjadi
kurang dapat dipahami sehingga para murid merasa bosan akan materi yang di
berikan oleh guru pada saat pelajaran.

BAB IV

10
IDE TURUNAN

A. Peluang Terwujudnya
Suatu peluang dapat terwujud apabila semua orang yang terlibat dalam suatu
masalah tersebut menerima dan dapat memahami suatu masalah itu sendiri.
Seandainya peluang terwujudnya suatu masalah itu sedikit maka tidak akan bisa
bersatu untuk menyelesaikan suatu masalah karena suatu masalah itu harus di
buat oleh kesepatakan bersama tanpa adanya paksaan atau pun beban.

B. Nilai-nilai Inovasi
Kita bisa mengembangkan solusi dalam suatu masalah dengan cara bisa
menggantikan proses belajar tidak hanya video visual jika perlu dengan
menambah variasi dari sistem belajar. Para guru juga bisa memberikan refreshing
seperti program movie, program penjelajahan yang tentunya masih berkaitan
dengan materi. Hal ini juga membantu para siswa untuk lebih berkreativitas dan
tidak merasa jenuh ditengah program daring ini. Dan para siswa dapat lebih
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dengan senang hati. Dan juga para
guru bisa mendatangi murid-murid yang tidak mempunyai alat bantu untuk proses
belajara mereka, para guru bisa membuat kelompok belajar agar para siswa dan
siswi senang dalam proses pembelajaran. Para guru bisa membagi jadwal dalam
kelompok belajar sehingga tidak terjadinya kerumunan yang akan membawa
covid 19 menyerang para siswa dan siwi.

C. Perkiraan Dampak
Perkiran dampak kalau masalah ini terjadi mungkin saja banyak anak-anak
yang ingin menyerah, karena mereka tidak mampu dalam mengakses pelajaran
yang dihadapi para siswa, bukannya mereka tidak mampu dalam menjalankan
pembelajaran secara daring hanya saja banyak beberapa faktor yang mereka
pikirkan, seperti : tidak mempunyai hp, jaringan di daerah mereka kurang

11
memadai. Dan hal itu pulak yang membuat para siswa untuk menyerah dalam
prses pembelajaran daring ini.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk mengatasi masalah tersebut disini sangat dituntut kerja sama antara
pemerintah, tenaga pendidik, orang tua peserta didik maupun peserta didik itu
tersendiri. Di masa pandemi seperti ini sangat dibutuhkan sistem pembelajaran
yang menarik dan harus kreatif. Hal itu disebabkan oleh perbedaan kondisi sekitar
dari setiap murid yang berbeda-beda sehingga tingkat fokus dari setiap peserta
didik juga pastinya berbeda. Hal ini diperlukan peran dari pemerintah untuk
mengatur sistem kurikulum yang lebih inovatif lagi. Untuk mengimbangi sistem

12
kurikulum yang dibuat oleh pemerintah, peran guru sebagai suatu tenaga pendidik
yang secara langsung berinteraksi dengan peserta didik walau hanya sebatas
daring sangat perlu ditingkatkan kreativitasnya.
Dari permasalahan yang kami dapat dari mini riset, para siswa SMA
mengeluhkan bahwa guru tidak menjelaskan materi dengan baik. Guru hanya
memberikan arahan tugas dan tugas. Disini para siswa dituntut untuk belajar
mandiri. Tidak terlalu bermasalah untu siswa-siwa dalam program ilmu sosial.
Bagi siswa-siswa yang mendapat pelajaran eksakta tentu saja hal ini sangat
bermasalah bagi mereka. Selain mereka tidak bisa memahami pembelajaran
tersebut karena kurangnya peran guru dalam menjelaskan materi, ketidak
pahaman ini justru membuat para siswa kehilangan semangat belajar mereka. Hal
itu dikarenakan kesinambungan antara materi.
Guru dapat mengatasi itu semua dengan menciptakan kondisi belajar yang
lebih baik. Seperti menerangkan materi yang akan diajarkan kepada para siswa
dengan menggunakan video pembelajaran dan akan lebih bagus lagi jika video
pembelajaran terrsebut beranimasi. Walaupun pada umumnya siswa SMA adalah
remaja namun pemaparan materi dengan gambar akan mampu lebih merangsang
daya pikir imajinatif mereka dan akan membantu mereka dalam memahami materi
yang disampaikan.
Selain itu guru juga dapat melaksanakan pembelajaran dengan audio visual
yang interaktif. Hal ini berfungsi untuk melatih konsentrasi para siswa agar tetap
fokus dalam mengikuti KBM.

B. SARAN
Sebaiknya para guru lebih mengembangkan proses mengajar terhadap para
murid,dengan cara membuat kreasi dalam proses pembelajaran sehingga para
murid tidak bosan atau pun jenuh dalam proses pembelajaran. Dan juga para guru
bisa memaklumi kondisi yang dialami oleh siswa dan siswi ny, seperti kendala
jaringan yang kurang stabil di daerah mereka dan juga kondisi mereka yang belum
mempunyai alat bantu dalam proses belajar.

13

Anda mungkin juga menyukai