Skripsi Hesti Karmila Full
Skripsi Hesti Karmila Full
Skripsi Hesti Karmila Full
DISUSUN OLEH :
HESTI KARMILA
NIM. P05120316017
DISUSUN OLEH
HESTI KARMILA
NIM.P05120316 017
i
ii
iii
BIODATA
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
TK SD SMP SMA
Nama - SDN 71 Kota SMPN 17 Kota SMAN 8 Kota
Sekolah Bengkulu Bengkulu Bengkulu
Tahun
masuk- - 2004-2010 2010-2013 2013-2016
lulus
iv
PERSEMBAHAN
v
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi ini
kupersembahkan untuk :
Kedua Orang tuaku, Maridun (Bapak) dan Lati Narti (Ibu) yang selalu
memberikan doa, kasih sayang yang membesarkan serta mendidik dengan
sabar dan ikhlas, yang tiada hentinya selalu memberikan bantuan baik
materi maupun support untukku, selalu ada untukku saat aku butuhkan dan
mengeluh.
Kakakku tersayang Elisti Kasmita, S.KM, dan adikku tersayang Zeko
Padli dan Ponakan tersayang Ghifari Alfarizi terimakasih sudah memberi
support, do’a, motivasi dan semangat selama penyusunan skripsi
Terimakasih untuk dosen pembimbingku Mami Ns.Mardiani, S.Kep,Mm,
dan Miss Erni Buston,SST,M.Kes yang selama ini telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan bimbingan sampai
selesainya skripsi ini.
Terimakasih untuk dosen pengujiku Bapak Ns. Hermansyah, M.Kep dan
Mam Ns. Husni, S.Kep,M.Pd yang telah memberikan kritik dan saran
yang berguna sampai selesainya skripsi ini.
Terimakasih kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan jurusan
keperawatan, yang telah sabar mendidik dan membimbingku selama 4
tahun ini.
Seluruh dosen di Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang telah mendidik dan
membimbing aku selama berada di bangku kuliah, jasa kalian takkan
pernahku lupakan.
Terimakasih Keluarga Jay yang selalu memberikan semangat untuk
mengerjakan skripsi (Gitajay, Upikjay, Shanjay, wistikjay) yang selalu
memberi semangat “sukses selalu guys pada akhirnya nama kita sama
S.Tr.Kep”.
Sahabat sahabat tersayang LGMPG (Alma Almut, Bintang Bibin , Anik,
Ayu, Rika bihun, Inas Manyundul dan yang kecil Elena) terimakasih
vi
sudah saling mendukung, menghibur dan memberikan semangat satu
sama lain.
Terimakasih untuk orang terkasih yang selalu ada (Mangaradja,
A.md.Kep) yang selalu memberikan semangat, do’a dan motivasi untuk
keberhasilanku.
Terimakasih kepada (Indah Hai, Nuva, dan Aurel) yg selalu sabar
mengajarkan apa yang aku tidak bisa.
Terimakasih untuk seluruh teman-teman DIV Keperawatan angkatan IV
yang 4 tahun saling memberikan motivasi dan saling mendukung selama
ini.
Terimakasih untuk seluruh adek-adek asuh DIV Keperawatan
angkatan(Sherly, Reka, Nofia, Mujahid, Anin dan Dila ) yang selalu
memberikan semangat dan doa.
Terimakasih kepada teman-temanku yang tidak dapat dituliskan satu
persatu yang selalu memberikan doa dan support selama ini.
Almamaterkutercinta……….
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat sehat,
ilmu dan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi penelitian ini dengan judul “Pengaruh Pijat Woolwich dan Edukasi
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu PostpartumNormal di RS
Bhayangkara Kota Bengkulu Tahun 2020”.Penyusunan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Saint Terapan Keperawatan (Str.Kep) dalam Ilmu Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dari dosen pembimbing
dan dorongan dari berbagai pihak. Namun penulis berharap semoga skripsi
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan kepentingan lainnya. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Darwis,S.Kp.,M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Bengkulu.
2. Bapak Dahrizal, S.Kp., M.PH selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Ns.Septiyanti, S.Kep.,M.Pd selaku Ketua Prodi D IV Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
4. Ibu Ns. Mardiani, S.Kep,MM selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Ibu Erni Buston, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dengan penuh kesabaran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan jurusan, yang telah sabar
mendidik dan membimbingku selama empat tahun ini.
viii
7. Kedua orang tua, keluarga dan semua pihak yang telah banyak membantu
baik dari materi, semangat dan yang telah banyak memberikan bantuan
dalam penyelesaian skripsi penelitian ini.
8. Terimakasih untuk seluruh teman-teman DIV Keperawatan angkatan IV
9. Terima kasih untuk pasien yang telah membantu dalam penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian
skripsi ini. Semoga bimbingan dan bantuan serta nasihat yang telah
diberikan akan menjadi berguna untuk kedepannya.
Penulis
ix
x
Pengaruh Pijat Woolwich Dan Edukasi Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada
Ibu Postpartum Normal Di RS Bhayangkara Kota Bengkulu Tahun 2020
*Hesti karmila, *Mardiani, *Erni Buston
ABSTRAK
Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk mengetahui derajat
kesehatan suatu negara dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa
(WHO, 2017). Berdasarkan kajian global “The Lancet Breastfeeding Series” 2016 telah
membuktikan menyusui eksklusif menurunkan angka kematian bayi yang dikarenakan
infeksi, dimana angka kejadian infeksi terjadi 88% pada bayi yang berusia kurang dari
tiga bulan dan kematian anak karena kekurangan gizi 2,7% karena tidak menerima ASI
eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan pada bayi
sampai usia enam bulan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat
woolwich dan edukasi terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum normal.
Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pretest-posttest whit control
group desain.Sample adalah ibu postpartum normal yang ASInya tidak lancar dan tidak
bisa mengeluarkan ASI. teknik yang digunakan tehnik purposive sampling. Jumlah
responden 34 orang terdiri dari 17 kelompok intervensi yang diberikan pijat woolwich
dan edukasi dan 17 kelompok kontrol yang diberikan edukasi leaflet peningkatan
produksi ASI. Analisis menggunakan uji Wilcoxon Test dan Mann-Whitney Test. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kelompok intervensi sebelum diberikan pijat
0,41cc dan kelompok kontrol 0,35cc setelah diberikan pijat pada kelompok intervensi
25,82cc dan pada kelompok kontrol 17,65cc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
perbedaan rata-rata jumlah produksi ASI (pre-post) antara pada kelompok intervensi yang
diberikan pijat woolwich dan edukasi dan kelompok kontrol yang diberikan edukasi
leaflet peningkatan produksi ASI dengan (p=0,00).Saran diharapkan dapat menggunakan
teknik pijat woolwich untuk meningkatkan jumlah produksi ASI pada ibu postpartum
normal.
xvi
The Effect of Woolwich Massage and Education on Increased Breast Milk Production
in Normal Postpartum Mothers in Bhayangkara Hospital Bengkulu City in 2020
* Hesti karmila, * Mardiani, * Erni Buston
* DIV Nursing Study Program Poltekkes Ministry of Health Bengkulu
Email: [email protected]
ABSTRACT
Infant mortality is one of the sensitive indicators to determine the health status of a
country and even to measure the level of progress of a nation (WHO, 2017). Based on the
2016 global study "The Lancet Breastfeeding Series" has proven exclusive breastfeeding
reduces infant mortality due to infection, where the incidence of infection occurs 88% in
infants aged less than three months and child deaths due to malnutrition 2.7% due to not
receiving Exclusive breastfeeding. Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without
additional food in infants up to the age of six months. The purpose of this study was to
determine the effect of woolwich massage and education on increasing milk production in
normal postpartum mothers. This research method is a quasi-experimental design with
pretest-posttest whit control group design. Sample is a normal postpartum mother whose
milk is not smooth and cannot express milk. the technique used was purposive sampling
technique. The number of respondents 34 people consisted of 17 intervention groups who
were given woolwich massage and education and 17 control groups who were given
education leaflets to increase milk production. Analysis using the Wilcoxon Test and
Mann-Whitney Test. The results showed that the average intervention group was given
0.41cc massage and the control group 0.35cc after being given a massage in the 25.82cc
intervention group and in the control group 17.65cc. The results showed that there were
differences in the average amount of milk production (pre-post) between the intervention
group given woolwich massage and education and the control group given education
leaflets to increase milk production with (p = 0.00). Suggestions are expected to use
woolwich massage techniques to increase the amount of milk production in normal
postpartum mothers.
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
BIODATA ............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR........................................................................... ix
DAFTAR ISI.......................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN................................................................................. xv
ABCTRACT........................................................................................ xvii
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 7
A. Konsep ASI............................................................................... 7
1. Pengertian......................................................................... 7
2. Proses pembentukan ASI.................................................. 8
3. Jenis ASI........................................................................... 10
4. Komposisi ASI.................................................................. 11
5. Jumlah ASI Perhari........................................................... 14
6. Tanda cukup ASI.............................................................. 15
xviii
7. Manfaat pemberian ASI.................................................... 15
8. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI ....................... 17
9. Cara memperbanyak produksi ASI .................................. 19
B. Pijat Woolwich........................................................................ 20
1. Pengertian .......................................................................... 20
2. Manfaat ............................................................................. 20
C. Konsep Pengetahuan (Edukasi) ........................................... . 21
1. Pengertian .......................................................................... 21
2. Klasifikasi Pengetahuan .................................................... 21
3. Cara-cara Penemuan Pengetahuan ................................... . 22
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............. . 24
5. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan ............................... 26
D. Pengaruh Pijat woolwich terhadap peningkatan produksi ASI. 26
E. Pengaruh Edukasi terhadap peningkatan produksi ASI ... ........ 27
BAB IIIKERANGKA KONSEP HIPOTESIS, DEFINIS OPERASIONAL
................................................................................................................. 30
A. Desain Penelitian....................................................................... 33
B. Waktu Penelitian ...................................................................... 34
C. Tempat Penelitian ..................................................................... 34
D. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................. 34
E. Pengumpulan Data.................................................................... 36
F. Instrumen Penelitian ................................................................. 36
G. Pengolahan Data........................................................................ 36
H. Analisa Data.............................................................................. 37
I. Alur penelitian........................................................................... 37
J. Etika Penelitian......................................................................... 38
xix
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................ 41
A. Jalannya Penelitian ..................................................................... 43
B. Analisis Univariat ....................................................................... 43
C. Analisis Bivariat ......................................................................... 46
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................... 49
A. Karakteristik Responden ........................................................... . 49
B. Produksi ASI pada ibu postpartum normal
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pijat woolwich dan
edukasi....................................................................................... 51
C. Perbedaan rerata jumlah produksi ASI pada ibu postpartum
normal sebelum dan sesudah perlakukan pijat woolwich dan
edukasi ...................................................................................... 53
D. Pengaruh Pijat Woolwich Dan Edukasi Terhadapat Peningkatan
Produksi Ibu Postpartum Normal ............................................... 55
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 55
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 57
A. Kesimpulan ............................................................................... 57
B. Saran ........................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 60
LAMPIRAN
xx
DAFTAR TABEL
2020 ........................................................................................... 45
2020 ............................................................................................ 46
xxi
xxii
DAFTAR BAGAN
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah pada penelitian ini adalah
meningkatnya prevalensi kejadian bayi yang tidak diberikan ASI dan
menggantikannya dengan susu formula. Ini disebabkan karena pengetahuan
ibu yang kurang tentang teknik mengeluarkan ASI. Pijat woolwich adalah
pijat yang bisa dilakukan oleh ibu sendiri, tanpa menggunakan biaya dan
sangan pratis untuk dilakukan juga merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk merangsang horman prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah
5
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Diketahui pengaruh pijat woolwich dan edukasi terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum normal di rumah sakit
Bhayangkara Kota Bengkulu
2. Tujuan khusus
a. Diketahui karakteristik ibu menyusui meliputi (umur ibu,
pendidikan, pekerjaan, paritas, dan frekuensi menyusui)
b. Diketahui rerata jumlah produksi ASI pada ibu postpartum normal
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pijat woolwich dan
edukasi pada kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok
kontrol
c. Diketahuiperbedaan rata-rata jumlah produksi ASI pada ibu
postpartum normal sebelum dan sesudah perlakukan pijat
woolwich dan edukasi pada masing-masing kelompok intervensi
dan edukasi pada kelompok kontrol.
d. Diketahui pengaruh pijat woolwich dan edukasi terhadap
peningkatan produksi ASI pada kelompok intervensi dan edukasi
pada kelompok kontrol.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi klien
Menambah pengetahuan dan keterampilan tindakan keperawatan
pada ibu post partum dalam mengatasi produksi ASI dengan pijat
woolwichdan edukasi kemudian juga dapat meningkatkan produksi ASI
dan meningkatkan ASI eksklusif.
6
7
8
3. Jenis ASI
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Asi susu ibu khusus
dibuat untuk bayi manusia. Kandungan gizi dari ASI sangat khusus
dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan tumbh kembang bayi.
ASI dibedakan menjadi tiga stadium
a. Kolustrum
Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar.
Kolustrum ini disekresi oleh kelenjar payudara pada hari
pertama sampai hari keempat pasca persalinan. Kolustrum
merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan
berwarna kekuningan. Kolustrum mengandung tinggi protein,
mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan
antibodi yang tinggi dari pada ASI matur. Selain itu kolustrum
masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein utama
pada kolustrum adalah imunoglobin (IgG, IgA, dan IgM), yang
digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan
menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran
kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.
Volume kolostrum antara 150-300 ml/ 24 jam.
b. ASI transisiatau peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum
sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari
ke-10, selama dua minggu, volume air susu bertembah banyak
dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imonoglobin
dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
c. ASI matur
ASI matur disekresi pada hari kesepuluh dan seterusnya.
ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur
relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan. Air susu
11
e. Vitamin
1.) Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A merupakan salah satu vitamin penting
yang tinggi kadarnya didalam kolostrum dan menurun
kadarnya pada ASI matur. Vitamin A sekiar 200 IU-dl
terdapat didalam ASI sedangkan konsentrasi vitamin D
dan k sedikit didalam ASI. Untuk negara tropis yang
terdapat suku sinar matahari,vitamin D tidak menjadi
masalah. Vitamin K juga akan terbntuk oleh bakteri
didalam usus bayi berapa waktu kemudian.
2.) Vitamin yang larut dalam air
Vitamin c, asam nicotinic, B12, B1 (tiamin), B2
(riboflavin), B6 (piridoksin) sangat dipengaruhi kadarnya
oleh makanan ibu, namun untuk ibu yang dengan status
gizi normal tidak perlu diberi suplemen.
3.) Zat besi
Meskipun kandungan zat besi(0,5-1,0mg perliter)
dalam ASI sedikit, tetapi bayi yang menyusui jarang
terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dari
ASI lebih mudah diserap (>70%) oleh bayi dibandingkan
dengan zat besi dari susu sapi (30%) dan zat besi dari susu
formula (10%).
4.) Zat anti infeksi
ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai
macam penyakit, seperti penyakit diare,saluran
cerna,saluran pernapasan atas. ASI mengandung enzim
imonoglobulin dan leukosit. Lukosit meskipun sedikit
tetap dapat memberikan efek protektif yang siknipikan
tergadap bayi. imonoglobulin merupakan protein yang
dihasilkan oleh sel plasma sebagai respon terhadap adanya
14
3. 1 minggu 45-60 ml
4. 1 bulan 80-150 ml
5. 7 bulan 800 ml
Sumber : Sulastri, 2017
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila
mencapai keadaan sebagai berikut:
a. Bayi minum ASI setiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal
mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama
b. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna
menjadi lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
c. Bayi akan buang airkecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari
d. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
e. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
f. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.
g. Pertumbahan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi
sesuai dengan grafik pertumbuhan.
h. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai
dengan rentang usianya).
i. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat laparbangun dan tidur
dengan cukup.
j. Bayi menyusui dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tidur
pulas.
7. Manfaat Pemberian ASI
a. Bagi bayi
1) Dapat membantu memulai kehidupan dengan baik.
Meningkatkan berat badan dengan bayi setelah lahir,
pertumbuhan seteah lahir periode perinatal baik, dan
mengurangi obesitas.
2) Mengandung antibodi
Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai
berikut, apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan
membentuk antibodi dana akan disalurkan dengan bantuan
jaringan limposit. Antibodi dipayudara disbut mammae
assciated immunocompetent lymhoid tissue (MALT).
Kekebalan terhadap penyakit saluran pernafaan yang ditransfer
16
c. Pekerjaan
18
B. Pijat Woolwich
20
yang berada pada kelompok intervensi rata rata menkonsumsi 4,5 ons
ASI lebih banyak dibandingkan bayi kelompok kontrol
C. Konsep Pengetahuan (Edukasi)
1. Pengertian
Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan (knowledge) adalah
hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”,
misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Sedangkan
ilmu (science) bukan sekadar menjawab ”what”, melainkan akan
menjawab pertanyaan “why” dan “how”, misalnya mengapa air
mendidih bila dipanaskan. Pengetahuan hanya dapat menjawab
pertanyaan apa sesuatu itu. Perlu dibedakan disini antara pengetahuan
dan keyakinan, walaupun keduanya mempunyai hubungan yang sangat
erat.
2. Klasifikasi pengetahuan
Klasifikasi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010)
pengetahuan dalam struktur kognitif hirarki mencakup enam
klasifikasi, yaitu :
a. Tahu (Know)
Tahun di artikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang di
pelajari atau rangsangan yang diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar – benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang di pelajari pada situasi atau kondisi reall (sebenarnya).
d. Analisis (Analisis)
22
3. Kerangka teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian
a. Makanan
b. Ketenangan jiwa dan
pikiran
Menyebabkan
c. Penggunaan alat
hormon prolaktin ASI tidak
kontrasepsi
dan oksitosin keluar
d. Perawatan payudara
menurun
e. Anatomis payudara
f. Faktor fisiologi
g. Pola istirahat
h. Faktor isapan anak atau Penatalaksaan : Hormon prolaktin
Vasodilatasi
frekuensi payusuan dan oksitos darah
i. Faktor obat-obatan pembuluh
1. Pijat woolwich
j. Berat lahir bayi pada payudara
2. Perawatan payudara
k. Umur kehamilan saat
(breast care)
melahirkan Memberikan
3. Pijat oksitosin
l. Konsumsi rokok dan sensai rileks ibu
alkohol 4. Pijat endorphin
5. Edukasi Merangsang
peningkatan payudara dan
meningkatkan
diteruskan ke
pengetahuan ibu produksi ASI
hipotalamus
Sumber : Marmi (2014) : Pamuji (2014) : Juhar latifa (2015), Susanti (2012).
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan bagian penelitan yang menyajikan
konsep teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep
merupakan abstraksi dari suatu realita agara dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel
independen dan dependen. variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi variabel bebas. Sedangkan variabel dependen merupakan
variabel terikat. Kerangka konsep akan membantu peneliti dalam
menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2016).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah “ Pijat Woolwich dan
edukasi” sedangkan variabel dependen adalah peningkatan produksi.
Secara skematis, kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Variabel perancu :
a. Umur
b. pendidikan
c. pekerjaan
d. paritas
e. frekuensi payusuan
: Variabel perancu
30
31
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis alternatif (Ha)
2= Pendidikan
tinggi
(Diploma/S
1)
R2 02 Intervensi. 4 O2a
Keterangan
R1 : Responden kelompok kontrol
R2 : Responden kelompok intervensi
O1 : Pengukuran jumlah produksi ASI pada kelompok kontrol
O2 : Pengukuran jumlah produksi ASI pada kelompok intervensi sebelum
dilakukan tindakan Pijat woolwich dan edukasi
O1a : Pengukuran jumlah produksi ASI pada kelompok kontrol setelah
diberikan leaflet tentang peningkatan produksi ASI
O2a : Pengukuran jumlah produksi ASI pada kelompok intervensi setelah
dilakukan tindakan pijat woolwich dan edukasi peningkatan produkasi
ASI
33
34
B. Waktu penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2019-Mei 2020.
Dan dilanjutkan pengumpulan data pada tanggal 10 Februari hingga
30April 2020.
C. Tempatdan Waktu
Tempat penelitian dilakukan di ruangan Melati Rumah Sakit
Bhayangkara Kota Bengkulu selama kurang lebih 2 bulan setengah.
D. Populasi dan sampel penelitian
Populasi pada penelitian ini seluruh pasien sesar yang melahirkan
dirumah sakit Bhayangkara Kota Bengkulu Tahun 2020. Sampel pada
penelitian ini ibu post sesar yang tidak dapat memproduksi ASI dirumah
sakit Bhayangkara Kota Bengkulu. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasaahan penelitian. Perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini
ditentukan berdasarkan rumus beda 2 mean dibawah ini
2 σ 2 ( Zα + Z 1−β )2
n= 2
( μ 1−μ 2 )
keterangan :
n = Besar sampel
Zα = Standar normal deviasi untuk α (standar deviasi α 90% =
1,64)
Zβ = Standar normal deviasi untuk β (standar deviasi β 80%=
0,84)
µ1 = Nilai mean kelompok kontrol yang didapat dari literature
µ2 = Nilai mean kelompok intervensi yang didapat dari literature
σ2 = Estimasi standar deviasi dari beda mean pretest dan post
test literatur (Dharma,2012)
Mean SD
Intervensi 6,85 1,095
Kontrol 5,88 1,088
2 σ 2 ( Zα + Z 1−β )2
n= 2
( μ 1−μ 2 )
2× 1,191 ( 1,64+ 0,84 )2
n= 2
( 6,85−5,88 )
14,64
= =15,0=15
0,94
Dari hasil perhitungan diatas, jumlah sampel minimal adalah 15
orang. Sampel pada penelitian ini diambil 34 orang, yaitu ada 17 orang
untuk kelompok kontrol dan ada 17 orang untuk kelompok intervensi.
Sampel yang digunakan adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2012) yaitu:
1) Bersedia menjadi responden dan mau dilakukan tindakan pijat
woolwich dan edukasi
2) Mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai pendengaran
yang baik.
3) Pasien tidak meminum obat pelancar ASI selama dilakukan
intervensi
4) Ibu nifas hari pertama post partum normal
b. kriteria ekslusi
1) Responden yang mendadak sakit saat dilakukan intervensi
2) Ibu nifas kelahiran SC
E. Pengumpulan Data
36
Pengumpulan data pada penelitian ini mulai dari Data primer yaitu
teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan
dengan cara wawancara sebelum ibu setelah melakukan persalinan
normal. Data primer diperoleh dari pengukuran ada atau tidaknya ASI
yang keluar dan berapa jumlah ASI yang keluar pre-post dilakukan
tindakan pijat woolwich dan edukasi peningkatan produksi ASI .Dan
pengukuran produksi ASI menggunakan dot yang ada ukurannya.
F. Instrument Data
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah:
Lembar ceklist yang dilakukan setelah tindakan pijat woolwich
dan edukasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrolyang
diberikan stiker tentang peningkatan produksi ASI.
G. Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan dari proses pengumpulan data akan di
olah menggunakan program komputer dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Tahap editing
Mengecek dan memeriksa kembali data yang sudah terkumpul
untuk memastikan kelengkapan, kesesuaian dan kejelasan data.
2. Tahap coding
Memberika nkode numeric (angka) terhadap data yang terdiri dari
beberapa kategori sehingga memudahakan peneliti untuk melihat arti
suatu kode suatu variabel.
3. Tahap entry
Tahap memasukan data kedalam komputer sesuai dengan variabel
yang sudah ada. Selanjutnya data yang diperoleh akan di analisa
sesuai jenis dan kegunaan data.
4. Tahap cleaning
Mengecek kembali data yang sudah di entry ke program untuk
melihat ada data yang hilang (missing) dengan melakukan list, dan
37
data yang sudah di entry benar atau salah dengan melihat variasi data
atau kode yang digunakan.
H. Analia Data
Setelah semua terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan
memeriksa semua kuesioner apakah data dan jawaban sudah lengkap dan
benar (editing), kemudian data diberi kode (coding) untuk mempermudah
peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta
pengambilan kesimpulan. Data dimasukkan dalam bentuk tabel, entri data
dilakukan dengan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning
dan entri computer guna mneghindari terjadinya kesalahan input data.
Analisa data dilakukan dalamdu tahap yaitu:
1. Analisis univariat
Analisa univariat untuk mendeskripsikan karateristik (umur,
pendidikan, pekerjaan, paritas, frekuensi menyusui, umur kehamilan)
jumlah produksi ASI masing masing responden yang diteliti dan
melihat peningkatan jumlah sebelum dan sesudah diberikan pijat
woolwich dan edukasi peningkatan produksi ASI. Data penelitian ini
adalah numeric, maka dicari mean, standar deviasi median, min-max,
dan CI for mean 95% hasilnya disajikan dalam bentuk tabel.
2. Analisis bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk
menganalisis hubungan dua variabel sebelum dan sesudah diberikan
tindakan (Dahlan,2004). Pada penelitian ini data berdistribusi tidak
normal maka analisi menggunakan Uji Wilcoxon Test Dan Mann-
Whitney Test pada setiap pengukuran untuk menguji pengaruh pijat
woolwich dan edukasi terhadap peningkatan produksi ASI pada
kedua kelompok analisis menggunakan Uji Wilcoxon untuk skala data
nominal dan rasio.
I. Alur Penelitian
Sebelum dilakukan data penelitian, peneliti melakukan tahapan
penelitian yang dimulai dari seleksi sampling melalui teknik porposive
38
Perizinan penelitian
Proporsive samping
J. Etika Penelitian
Penelitian telah mempertimbangkan etik dan legal untuk melindungi
responden dan terhindar dari segala bahaya dan ketidaknyamanan
psikologis, ini dibuktikan dengan Ethical clearene
No.KEPK.M/075/04/2020 mempertimbangkan hal-hal dibawah ini :
39
1. Self deteminant
Dalam penelitian ini dijaga dengan memberikan kebebasan pada
responden untuk memilih dan memutuskan berpartisipasi dan
menolak dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
2. Tanpa nama (anonimity)
Nama responden tidak dicantumkan pada lembar observasi.
Penggunaan anomity pada penelitian ini dilakukan dengan cara
menggunakan kode dan alamat pada lembar observasi dan
mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan sebagai
responden.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan ini diartikan sebagai semua informasi yang didapat
dari responden tidak akan disebar luaskan ke orang lain dan hanya
peneliti yang melakukannya informasi yang telah terkumpul dari
subjek dijamin kerahasiannya. Peneliti menggunakan nama inisial
(anonim) dikode responden.
4. Keadilan (justice)
Prinsip keadilan memenuhi prinsip kejujuran, keterbukaan dan
kehatihatian. Responden diperlakukan secara adil dari awal sampai
sampai ahir tanpa ada diskriminasi. Peneliti memberikan reward yang
sama kepada semua responden.
5. Asas Kemanfaatan ( benefiency)
Manfaat yang dirasakan ibu pada penelitian ini yaitu bisa
diberikan pijat woolwich yang dpat membuat ibu tenangb dan rileks
sehingga dapat meningkatkan produksi ASI ibu, kemudian ibu juga
mendapatkan edukasi tentang peningkatan produksi ASI yang dapat
meningkatakan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI pada
bayinya sehingga ibu dapat merubah sifat dan perilaku ibu untuk
meningkatkan produksi ASI ibu postpartum normal.
40
6. Malbenefience
Menjamin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan
ketidaknyamanan, menyakiti, atau psikologi, dalam penelitian tidak
ada perlakuan yang menyakiti responden.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil penelitian
1. Jalannya penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Kota
Bengkulu untuk melihat pengaruh pijat woolwich dan edukasi terhadap
peningkatan produksi ASI pada ibu post partumnormal di rumah Sakit
BhayangkaraTK III Kota Bengkulu. Pengambilan data menggunakan
lembar Observasi dan SOP.
Tahap pertama yang dilakukan pada awal penelitian adalah
persiapan penelitian dengan mengurus surat pengantar dari poltekkes
kemenkes bengkulu yang ditunjukan kepada Badan Kesehatan Bangsa
dan Politik (Kesbangpol) kemudian di teruskan ke Rumah sakit
Bhayangkara TK III Bengkulu kemudian setelah mendapatkan surat
izin melakukan penelitian dilanjutkan dengan meminta persetujuan di
ruang Melati RS. Bhayangkara TK III Bengkulu untuk memulai
penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 orang pasien untuk
kelompok intervensi dan kontrol di rumah sakit Bhayangkara TK III
Kota Bengkulu tahun 2020 yang diberikan intervensi berupa pijat
woolwich dan edukasi pada kelompok intervensi dan edukasi pada
kelompok kontrol.
Setelah peneliti mendapatkan izin dari Rumah sakit Bhayangkara
TK III Kota Bengkulu, peneliti mulai melakukan pendataan terhadap
ibu post partum normal yang ada di ruangan Melati Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Kota Bengkulu yang tidak bisa memproduksi
ASInya dan ASInya yang tidak lancar. Cara pengambilan sampel ialah
dengan cara teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel
dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
penelitian
42
B. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mendiskripsikan karakteristik dan
variabel independen serta dependen. Untuk data numerik seperti umur ibu
akan dilakukan analisis univariat menggunakan tendencycentral Mean, SD,
Median, Max-Min, 95% CI For Mean. Sedangkan data katagorik seperti
pendidikan, pekerjaan, paritas, frekuensi menyusui, umur kehamilan akan
disajikan dengan menampilkan nilai kemudian di uji setara.
a. Karakteristik ibu menyusui
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan,
paritas, frekuensi menyusui, umur kehamilan saat melahirkan di RS
Bhayangkara Kota Bengkulu tahun 2020 ( n = 34)
3. Pekerjaan
Bekerja 3 (17,6%) 6 (35,3%)
Tidak Bekerja 14 (82,4%) 11 (64,7%) 0,006
4. Paritas
Primipara 9 ( 52,9%) 12 (70,6%)
Multipara 8 (47,1%) 5 (29,4%) 0,17
5. Frekuensi
Menyusui - -
Jarang - -
Kadang-kadang 14 (82,4%) 14 (82,4%)
Sering 3 (17,8%) 3 (17,8%) 0,00
Sangat Sering
Tabel 5.4
Rerata jumlah produksi ASI sesudah diberikan perlakukan pijat woolwich
dan edukasi pada kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok kontrol
di RS Bhayangkara Kota Bengkulu tahun2020.
C. Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis
hubungan dua variabel sebelum dan sesudah diberikan tindakan
(Dahlan,2004). Peneliti sebelumnya telah melakukan uji normalitas data
dengan Shafiro wilk. Hasil uji statistis didapatkan p valuekurang dari 0,05
sehingga data dinyatakan berdistribusi tidak normal. Uji yang digunakan
peneliti untuk melihat peningkatan produksi ASI didalam kelompok yaitu uji
wilcoxon testsedangkan untuk menguji pengaruh pijat woolwich dan edukasi
47
pada kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok kontrol yaitu uji
Mann-Whitney.
c. Perbedaanpijat woolwich dan edukasi pada masing-masing
kelompok intervensi dan edukasi pada kelompok kontrol terhadap
jumlah produksi ASI pada ibu postpartum normal.
Tabel 5.5
Gambaran rata-rata kelompok intervensi jumlah produksi ASI pada ibu
postpartum normal diruangan Melati RS Bhayangkara Kota Bengkulu
N Median Min-max Z P
Kelompok Pre 17 0,00 0-2 -3,632 0,00
Post 17 25,00 22-30
intervensi
* Uji Wilcoxon
Berdasarkan tabel 5.5 Nilai median post intervensi adalah 25,00 lebih
tinggi dibandingkan nilai median pre intervensi 0,00 pada kelompok
intervensi. Dilihat dari nilai signifikan (Z= -3,632) dan P= 0,00. Sehingga
dapat disimpulkan ada peningkatan rerata jumlah produksi ASI pada
kelompok intervensi sebelum dan setelah dilakukan pijat woolwich dan
edukasi.
Tabel 5.6
Gambaran rata-rata kelompok kontrol jumlah produksi ASI pada ibu
postpartum normal diruangan Melati RS Bhayangkara Kota Bengkulu
N Median Min-max Z P
Kelompok Pre 17 0,00 0-2 -3,632 0,00
Post 17 18,00 10-25
kontrol
* Uji Wilcoxon
Berdasarkan tabel 5.6 Nilai median post intervensi adalah 18,00
lebih tinggi dibndingkan nilai median pre intervensi 0,00 pada kelompok
kontrol . Dilihat dari nilai signifikan (Z=-3,632) dan P= 0,00. Sehingga
dapat disimpulkan ada peningkatan rata-rata jumlah produksi ASI pada
kelompok kontrol sebelum dan setelah diberikan leaflet peningkatan
produksi ASI .
48
Tabel 5.7
Pengaruh jumlah produksi ASI Setelah Diberikan Intervensi Antara
Kelompok Kontrol Dengan Kelompok intervensi Di RS. Bhayangkara
Kota Bengkulu Tahun 2020
N ΔMean Z(df)
Variabel P Value
PEMBAHASAN
kelompok kontrol paling banyak adalah sering yaitu 10-12x/24 jam sebanyak
14 orang (82,4%). Marni (2014) mengatakan pemberian ASI sebaiknya
sesering mungkin tidak perlu dijadwal, bayi di susui sesuai dengan
keinginannya (on demand) biasanya bayi baru lahir minum ASI setiap 2-3
jam atau 10-12 kali dalam 24 jam. Ambarwati & Wulandari (2010)
mengatakan bahwa pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan sebaiknya
dilakukan ≥ 10 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan.
Sedangkan penyususan paling sedikit minimal 8 kali sehari pada periode awal
setelah melahirkan. Karena semakin sering bayi menyusui, maka produksi
dan pengeluaran ASI akan semakin banyak.
dan oksitosin pada ibu postpartum normal yaitu dengan message woolwich.
Selain itu, dalam hasil peningkatan produksi ASI setelah diberikan intervensi
message woolwich. Pada penelitian (Pamuji, 2014) juga mengatakan
berdasarkan hasil dari penelitianya hasil dari penelitiannya didapatkan nilai
rata-rata kenaikan kadar hormon prolaktin pasca tindakan message woolwich
pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol,
demikian juga volume ASI pasca tindakan message woolwich memiliki nilai
rata-rata kenaikan yang lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.
Kelompok intervensi itu sendiri memberikan rangsangan sel-sel
mioepitel saat pelaksanaan pijat yang diberikan meningkatkan sensasi rileks
pada ibu dalam melakukan pijat woolwich pada ibu postpartum normal. Pada
proses pemijatan perawat memberikan informasi, bantuan ketermpilan dan
kepercayaan diri untuk menjadi aktif dalam perawatan mereka sehingga ibu
lebih berani dan tidak takut untuk melakukan pijat woolwich pada ibu
postpartum normal. Hal ini didukung oleh Pamuji (2014) menjelaskan bahwa
pijat woolwich dapat merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu
setelah melahirkan.
Pemberian woolwich message ditujukan untuk memicu rangsangan sel-
sel mioepitel di sekitar kelenjar payudara, kemudian rangsangan tersebut
menunju ke hipotalamus dan dapat memicu hipofisis anterior untuk
memproduksi hormon prolaktin. Ibu nifas disarankan untuk memberikan ASI
paya bayinya karena terbukti kandungan ASI sudah mewakili dari beberapa
sumber nutrisi. Laktosa didalam ASI dapat meningkatkan penyerapan
kalsium dan zat besi dan meningkatkan pertumbuhan lactobacili (R, 2005).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Usman (2019) menyebutkan bahwa
adanya kenaikan berat badan pada bayi setelah diberikan intervensi message
woolwich.
55
E. Keterbatasan Penelitian
1. Jumlah sampel relatif terbatas jika dibandingkan dengan populasi yang
besar di beberapa tempat yang ada. Memperluas tempat penelitian atau
56
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh pijat woolwich dan
edukasi terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu postpartum normal,
maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Rerata umur responden 26-28 tahun. Pendidikan rata-rata paling banyak
adalah pendidikan SMA 12 orang (70,5%). Pekerjaan rata-rata paling
banyak adalah tidak bekerja sebanyak 14 orang (82,4%), Riwayat paritas
paling banyak yaitu primipara 12 orang (70,6%). Frekuensi menyusui
paling banyak yaitu sering sebanyak 14 orang (82,4%).
2. Rerata jumlah produksi ASI pada ibu postpartum normal sebelum
intervensi pada kelompok intervensi 0,41 dan pada kelompok kontrol 0,35,
sedangkan sesudah intervensi pada kelompok intervensi 25,82 dan pada
kelompok kontrol 17,65
3. Perbedaan rata-rata jumlah produksi ASI sebelum dilakukan perlakukan
pada kelompok intervensi dan kontrol (p= 0,797), jumlah produksi ASI
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi
(p=0,000) dan jumlah produksi ASI sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan pada kelompok kontrol (p=0,06)
4. Ada pengaruh pijat woolwich dan edukasi terhadap peningkatan produksi
ASI pada ibu postpartum normal (p = 0,000).
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan memperluas tempat penelitian atau
menambah tempat penelitian agar mencukupi sampel yang
dibutuhkan.
58
Ambarwati, E.R & Wulandari, Diah (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta :
Nuha Offset
Arma, Karlinah dan Yanti. (20125). Bahan Ajar Obstetri Fisiology. Deepublish :
CV Budi Utama. Yogyakarta.
Kementrian kesehatan RI. 2018. Paparan hasil utama riset kesehatan dasar 2018.
Jakarta di akses tanggal 10 Oktober 2019
Khoiriah, Latifah (2018). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemberian
ASI eksklusif pada bayi berumur di bawah 6 bulan. Vol 2. Aisiyah
Medika. 70-71.
Latifah, dkk. (2015). Perbandingan breast care dan pijat oksitosin terhadap
produksi ASI pada ibu post partum normal. Vol.3 . No.1 . hal 40
Moehyi, Syamien. (2008). Bayi Sehat Dan Cerdar Melalui Gizi Dan Makanan
Pilihan : Pnduan Asupan Gizi Untuk Bayi Dan Balita. Jakarta : Pustaka
Mina
Rosanah, H. Mardiah. (2015). Ibadah penuh berkah ketika Haid &nifas. Lembar
langit Indonesia : Jakarta.
Potter & Anne Griffin perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta:
EGC dalam kusumastuti, dkk (2019) kombinasi pijat woolwich dan
oksitosin terhadap produksi ASI ibu post partum. 63-64
Sylvia verralls. (2003). Anatomi dan fiologi terapan daam kebidanan. Edisi
3.EGC
Siti Erniyati Berkah Pamuji, Supriyana, Sri Rahayu, Suhartono. (2014). Pengaruh
Kombinasi Metode Pijat Woolwich Dan Endorphine Terhadap Kadar
Hormon Prolaktin Dan Volume ASI Pada Ibu Postpartum Di Griya Hamil
Sehat Mejasem Kabupaten Tegal.
Windi Aulia Sari, dkk. (2017) . Pengaruh perawatan payudara dengan teknik
massage rolling pada ibu hamil trimester III terhadap kelancaran
pengeluaran ASI postpartum di wilayah kerja puskesmas perumnas II
Pontianak Barat.hal 3
NIM : PO5120316017
Hormat saya
( Hesti Karmila)
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Hesti Karmila
NIM : P05120316 017
Adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang sedang
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pijat Woolwich dan Edukasi
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Normal Di RS
Bhayangkara Kota Bengkulu”. Dengan ini memohon pasien di ruangan
melati RS Bhayangkara Kota Bengkulu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila Bapak/Ibu bersedia untuk menjadi responden maka saya
mohon kesediaannya untuk menandatangi lembar persetujuan yang saya
sediakan dengan sejujurnya dan apa adanya tanpa ada pengaruh dari pihak
manapun sesuai petunjuk yang saya buat.
Atas perhatian kerjasama dan kesediaannya menjadi responden saya
mengucapkan terimakasih
Hormat saya
Hesti Karmila
Peneliti
INFORM CONSENT DAN PENJELASAN PENELITIAN
Dengan hormat, Bapak/Ibu diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Tujuan penenlitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pijat Woolwich dan Edukasi
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Normal di RS
Bhayangkara Kota Bengkulu. Penelitian (saya) akan memberikan lembaran
persetujuan ini dan menjelaskan bahwa keterlibatan anda dalam penelitian ini atas
dasar sukarela.
Nama saya adalah Hesti Karmila, mahasiswa jurusan Keperawatan prodi
DIV Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang beralamatkan di jalan
M.Ali Amin Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Provinsi
Bengkulu. Saya dapat dihubungi di nomor 082280923095. Penelitian ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Terapan
Keperawatan (Str.Kep).
Penelitian ini melibatkan ibu untuk mengikuti pijat woolwich dan edukasi,
keputusan ibu untuk ikut maupun tidak dalam penelitian ini tidak berpengaruh
pada fasilitas pelayanan kesehatan ibu. Apabila ibu memutuskan untuk ikt serta,
ibu juga bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian sekitar 34 responden
yang terlibat dalam penelitian ini. Tindakan yang akan dilakukan yaitu berupa
Pengaruh PijatWoolwich dan Edukasi Terhadap Peningkatan Produksi ASI
pada Pasien post partum normal.
Saya akan menjaga kerahasiaan ibu dalam penelitan ini. Nama ibu tidak
akan di catat di manapun. Selain itu keterlibatan ibu dalam penelitan ini sejauh
yang saya ketahui, tidak akan menyebabkan resiko yang benar. Keterlibatan
dalam penelitan ini dapat memberikan keuntungan langsung pada ibu, hasil
penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan ibu tentang Pijat
Woolwich dan Edukasi Terhadap Peningkatan Produksi ASI. Apabila setelah
terlibat dalam penelitian ini, ibu masih punya pertanyaan, ibu dapat menghubungi
saya pada nomor diatas.
Setelah membaca informasi dan memahami tujuan penelitian dan peran
yang diharapkan dalam penelitian ini, saya setujuh untuk berpartisipasi dalam
penelitian
Bengkulu, 2020
Responden
( Nama jelas)
Lembar Observasi
Jumlah produksi ASI pada ibu postpartum nomal
Hari/ tanggal :
Nama responden :
Alamat lengkap :
Nama suami :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan responden :
Paritas :
Frekuensi menyusui :
Umur kehamilan :
Pagi Sore
pre post pre post
Hari kedua
Hari ketiga
Hasil SPSS
Tests of Normality
Kode_respo Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
nden Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur intervensi ,192 17 ,096 ,909 17 ,097
*
kontrol ,171 17 ,200 ,931 17 ,230
Pekerjaan intervensi ,497 17 ,000 ,470 17 ,000
kontrol ,410 17 ,000 ,611 17 ,000
Pendidikan intervensi ,441 17 ,000 ,494 17 ,000
kontrol ,243 17 ,009 ,809 17 ,003
frekuensi_m intervensi ,497 17 ,000 ,470 17 ,000
enyusui kontrol ,497 17 ,000 ,470 17 ,000
Paritas intervensi ,349 17 ,000 ,642 17 ,000
kontrol ,440 17 ,000 ,579 17 ,000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas 1
Descriptives
Kode_responden Statistic Std. Error
PRE intervensi Mean ,41 ,173
95% Confidence Interval for Lower Bound ,05
Mean Upper Bound ,78
5% Trimmed Mean ,35
Median ,00
Variance ,507
Std. Deviation ,712
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness 1,526 ,550
Kurtosis 1,094 1,063
kontrol Mean ,35 ,147
95% Confidence Interval for Lower Bound ,04
Mean Upper Bound ,66
5% Trimmed Mean ,28
Median ,00
Variance ,368
Std. Deviation ,606
Minimum 0
Maximum 2
Range 2
Interquartile Range 1
Skewness 1,596 ,550
Kurtosis 1,899 1,063
Tests of Normality
Kode_respo Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
nden Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRE intervensi ,424 17 ,000 ,626 17 ,000
kontrol ,426 17 ,000 ,630 17 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas :
Uji Normalitas untuk melihatb nilai normal lihat dari analisis univariat pre lihat dari
sig di kolom shapiro-wilk pada kelompok intervensi (0,000) dan kontrol (0,000)
hasil dikatakan normal jika menunjukkan angka ≥ 0,05 maka, dapat disimpulkan
data tidak berdistribusi normal dan menggunakan uji wilcoxon.
Anilisa univariat
Descriptives
Kode_responden Statistic Std. Error
Umur intervensi Mean 27,76 1,657
95% Confidence Interval for Lower Bound 24,25
Mean Upper Bound 31,28
5% Trimmed Mean 27,68
Median 26,00
Variance 46,691
Std. Deviation 6,833
Minimum 18
Maximum 39
Range 21
Interquartile Range 12
Skewness ,539 ,550
Kurtosis -,904 1,063
kontrol Mean 25,71 ,808
95% Confidence Interval Lower Bound 23,99
for Mean Upper Bound 27,42
5% Trimmed Mean 25,62
Median 26,00
Variance 11,096
Std. Deviation 3,331
Minimum 21
Maximum 32
Range 11
Interquartile Range 6
Skewness ,303 ,550
Kurtosis -,695 1,063
Frequency Table Kelompok Intervensi
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid bekerja 3 17,6 17,6 17,6
tidak bekerja 14 82,4 82,4 100,0
Total 17 100,0 100,0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pendidikan Dasar 1 5,9 5,9 5,9
Pendidikan 15 88,2 88,2 94,1
Menengah
Pendidikan Tinggi 1 5,9 5,9 100,0
Total 17 100,0 100,0
frekuensi_menyusui
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sering 14 82,4 82,4 82,4
sangat sering 3 17,6 17,6 100,0
Total 17 100,0 100,0
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid primipara 9 52,9 52,9 52,9
multipara 8 47,1 47,1 100,0
Total 17 100,0 100,0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid bekerja 6 35,3 35,3 35,3
tidak bekerja 11 64,7 64,7 100,0
Total 17 100,0 100,0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pendidikan Dasar 6 35,3 35,3 35,3
Pendidikan Menengah 8 47,1 47,1 82,4
Pendidikan Tinggi 3 17,6 17,6 100,0
Total 17 100,0 100,0
frekuensi_menyusui
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sering 14 82,4 82,4 82,4
sangat sering 3 17,6 17,6 100,0
Total 17 100,0 100,0
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid primipara 12 70,6 70,6 70,6
multipara 5 29,4 29,4 100,0
Total 17 100,0 100,0
Analisa Bivariat 1
Uji wilcoxon kelompok intervensi
Descriptive Statistics
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
POST_SORE_H3 – PRE Negative Ranks 0a ,00 ,00
b
Positive Ranks 17 9,00 153,00
Ties 0c
Total 17
a. POST_SORE_H3 < PRE
b. POST_SORE_H3 > PRE
c. POST_SORE_H3 = PRE
Test Statisticsa
POST_SORE_H
3 – PRE
Z -3,632b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Uji wilcoxon :
Terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig (2-tailed) untuk di uji 2 sisi adalah 0,000.
Karena kasus adalah uji satu sisi, maka probabilitas menjadi 0,000/2= 0,000. Disini
didapat probabilitas di bawah 0,05 maka H0 di tolak atau pijat woolwich dan
edukasi memang nyata dapat meningkatkan produksi ASI.
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
PRE 17 ,35 ,606 0 2
POST_SORE_H3 17 17,65 3,656 10 25
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
POST_SORE_H3 – PRE Negative Ranks 0a ,00 ,00
Positive Ranks 17b 9,00 153,00
c
Ties 0
Total 17
a. POST_SORE_H3 < PRE
b. POST_SORE_H3 > PRE
c. POST_SORE_H3 = PRE
Test Statisticsa
POST_SORE_H
3 – PRE
Z -3,661b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Uji wilcoxon :
Terlihat bahwa pada kolom Asymp.Sig (2-tailed) untuk di uji 2 sisi adalah 0,000.
Karena kasus adalah uji satu sisi, maka probabilitas menjadi 0,000/2= 0,000. Disini
Uji normalitas 2
didapat probabilitas di bawah 0,05 maka H0 di tolak edukasi leaflet peningkatan
produksi ASI tersebut
Explore dapatJumlah
Selisih meningkatkan
ASI produksi ASI.
Descriptives
Kode_responden Statistic Std. Error
SELISIH intervensi Mean 25,41 ,493
95% Confidence Interval for Lower Bound 24,37
Mean Upper Bound 26,46
5% Trimmed Mean 25,40
Median 25,00
Variance 4,132
Std. Deviation 2,033
Minimum 22
Maximum 29
Range 7
Interquartile Range 4
Skewness ,220 ,550
Kurtosis -,872 1,063
kontrol Mean 17,29 ,886
95% Confidence Interval for Lower Bound 15,42
Mean Upper Bound 19,17
5% Trimmed Mean 17,38
Median 18,00
Variance 13,346
Std. Deviation 3,653
Minimum 9
Maximum 24
Range 15
Interquartile Range 5
Skewness -,380 ,550
Kurtosis ,180 1,063
Tests of Normality
Kode_responde Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
n Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SELISIH intervensi ,168 17 ,200* ,951 17 ,473
kontrol ,241 17 ,010 ,891 17 ,048
Uji Normalitas :
Uji normalitas untuk melihat nilai normal lihat dari analisis univariat selisih jumlah
ASI. Karena sampel < 1001 maka dilihat dari sig di kolom Shapiro wilk. Pada
kelompok intervensi (0,473) dan kontrol (0,048). Hasil dikatakan normal jika
menunjuukan angka ≥ 0,05. Maka, dapat disimpulkan data berdistribusi tidak
normal dan menggunakan Uji Mann Whitney.
Analisa Bivariat 2
Uji Mann Whitney
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
POST_SORE_H3 34 21,74 5,107 10 30
Kode_responden 34 ,50 ,508 0 1
Ranks
Kode_responden N Mean Rank Sum of Ranks
POST_SORE_H3 Intervensi 17 25,59 435,00
Kontrol 17 9,41 160,00
Total 34
Test Statisticsa
POST_SORE_H
3
Mann-Whitney U 7
,000
Wilcoxon W 160,000
Z -4,785
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,000b
a. Grouping Variable: Kode_responden
b. Not corrected for ties.
Terlihat bahwapada kolom Asymp sig (2-failed) untuk dapat diuji 2 susu adalah
0,000. Disini didapatkan probabilitas dibawah 0,05, maka dapat diartikan
adaperbedaan rara-rata peningkatan produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan
pijat woolwich dan edukasi.
Descriptives
Kode_responden Statistic Std. Error
POST_SORE_H3 intervensi Mean 25,82 ,537
95% Confidence Interval for Lower Bound 24,68
Mean Upper Bound 26,96
5% Trimmed Mean 25,80
Median 25,00
Variance 4,904
Std. Deviation 2,215
Minimum 22
Maximum 30
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness ,487 ,550
Kurtosis -,034 1,063
kontrol Mean 17,65 ,887
95% Confidence Interval for Lower Bound 15,77
Mean Upper Bound 19,53
5% Trimmed Mean 17,66
Median 18,00
Variance 13,368
Std. Deviation 3,656
Minimum 10
Maximum 25
Range 15
Interquartile Range 5
Skewness -,027 ,550
Kurtosis ,027 1,063
Tests of Normality
Kode_respo Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
nden Statistic df Sig. Statistic df Sig.
POST_SO Intervensi ,174 17 ,179 ,943 17 ,352
RE_H3 Kontrol ,236 17 ,013 ,899 17 ,066
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRE 34 0 2 ,38 ,652
Kode_responden 34 0 1 ,50 ,508
Valid N (listwise) 34
Ranks
Kode_responden N Mean Rank Sum of Ranks
PRE Intervensi 17 17,65 300,00
Kontrol 17 17,35 295,00
Total 34
Test Statisticsa
PRE
Mann-Whitney U 142,000
Wilcoxon W 295,000
Z -,108
Asymp. Sig. (2-tailed) ,914
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,946b
a. Grouping Variable: Kode_responden
b. Not corrected for ties.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PRE 34 0 2 ,38 ,652
POST_SORE_H3 34 10 30 21,74 5,107
Valid N (listwise) 34
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
POST_SORE_H3 - PRE Negative Ranks 0a ,00 ,00
b
Positive Ranks 34 17,50 595,00
c
Ties 0
Total 34
a. POST_SORE_H3 < PRE
b. POST_SORE_H3 > PRE
c. POST_SORE_H3 = PRE
Test Statisticsa
POST_SORE_H
3 - PRE
Z -5,096b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Explore Umur
Descriptives
Kode_responden Statistic Std. Error
Umur intervensi Mean 27,76 1,657
95% Confidence Interval for Lower Bound 24,25
Mean Upper Bound 31,28
5% Trimmed Mean 27,68
Median 26,00
Variance 46,691
Std. Deviation 6,833
Minimum 18
Maximum 39
Range 21
Interquartile Range 12
Skewness ,539 ,550
Kurtosis -,904 1,063
kontrol Mean 25,71 ,808
95% Confidence Interval for Lower Bound 23,99
Mean Upper Bound 27,42
5% Trimmed Mean 25,62
Median 26,00
Variance 11,096
Std. Deviation 3,331
Minimum 21
Maximum 32
Range 11
Interquartile Range 6
Skewness ,303 ,550
Kurtosis -,695 1,063
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kode_responden Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Umur intervensi ,192 17 ,096 ,909 17 ,097
*
kontrol ,171 17 ,200 ,931 17 ,230
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Group Statistics
Kode_responden N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Umur intervensi 17 27,76 6,833 1,657
kontrol 17 25,71 3,331 ,808
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pendidikan 34 ,91 ,570 0 2
Pendidikan
Observed N Expected N Residual
Pendidikan Dasar 7 11,3 -4,3
Pendidikan Menengah 23 11,3 11,7
Pendidikan Tinggi 4 11,3 -7,3
Total 34
Test Statistics
Pendidikan
Chi-Square 18,412a
df 2
Asymp. Sig. ,000
a. 0 cells (0,0%) have
expected frequencies less
than 5. The minimum
expected cell frequency is
11,3.
b. Pekerjaan
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pekerjaan 34 1,74 ,448 1 2
Pekerjaan
Observed N Expected N Residual
bekerja 9 17,0 -8,0
tidak bekerja 25 17,0 8,0
Total 34
Test Statistics
Pekerjaan
Chi-Square 7,529a
df 1
Asymp. Sig. ,006
a. 0 cells (0,0%) have
expected frequencies less
than 5. The minimum
expected cell frequency is
17,0.
c. Frekuensi Menyusui
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
frekuensi_menyusui 34 2,18 ,387 2 3
frekuensi_menyusui
Observed N Expected N Residual
sering 28 17,0 11,0
sangat sering 6 17,0 -11,0
Total 34
Test Statistics
frekuensi_meny
usui
Chi-Square 14,235a
df 1
Asymp. Sig. ,000
a. 0 cells (0,0%) have expected
frequencies less than 5. The
minimum expected cell
frequency is 17,0.
d.Paritas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Paritas 34 1,38 ,493 1 2
Paritas
Observed N Expected N Residual
primipara 21 17,0 4,0
multipara 13 17,0 -4,0
Total 34
Test Statistics
Paritas
Chi-Square 1,882a
df 1
Asymp. Sig. ,170
a. 0 cells (0,0%) have
expected frequencies less
than 5. The minimum
expected cell frequency is
17,0.
DOKUMENTASI