Telaah Kembali Islam Moderat Dan ISlam Radikal - Syamsul Huda
Telaah Kembali Islam Moderat Dan ISlam Radikal - Syamsul Huda
Telaah Kembali Islam Moderat Dan ISlam Radikal - Syamsul Huda
Oleh :
Abstrak
Paper ini ingin menguji claim teori hasil survey beberapa penelitian sebelumnya yang
mengambil pendidikan formal sebagai obyek penelitian dengan responden para pelajar,
mahasiswa, dan guru di daerah Jakarta, Bandung, dan Yogjakarta. Hasil survey tersebut
manyatakan bahwa meraka setuju perubahan ideologi negara yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 ke khilafah Islamiah serta menyetujui tindakan kekerasan dalam
beragama. Adapun alat uji claim teori diatas, penulis menawarkan obyek penelitian pada
para generasi milenial di kota Surabaya dengan latar balakang pendidikan formal dan non
formal dengan setting sosial berbagai latar belakang profesi, pendidikan, dan usia dengan
rentang 17 sampai 30 tahun, sebagaimana definisi pemuda menurut UNESCO. Metode
yang digunakan adalah observasi mendalam dan wawancara dengan teknik FGD (Focuses
Group Discution) pada 13 anak muda kota Surabaya yang tersebar pada empat wilyah di
kota Surabaya. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama, narasi generasi
millenial tentang Islam moderat dan Islam radikal berbeda dengan generasi sebelumnya.
Salah satu identitas perbedaanya ialah pada pemahaman Islam moderat ditandai dengan
pengalaman keagamaan yang bercorak santai , ringan, damai dan fleksibel dan Islam
radikal dipahami sebagai perilaku Islam yang tidak bisa beradaptasi dengan
lingkungannnya. Kedua, Sumber referensi agama bergeser dari literasi buku dan kitab ke
literasi digital dengan memanfaatkan konten media sosial, instgram, dan youtube sebagai
proses pendadaran ilmu. Ketiga. figur dan inspirator agama bukan pada sosok ulama atau
kiai , melainkan para tokoh hijrah dari para kalangan artis, ustad muda produk
intertaiment yang memanfaatkan media digital.
Abstract
This paper wants to examine the theoretical claim of the results of a survey of several
previous studies that took formal education as an object of research with respondents of
students and teachers in the Jakarta, Bandung and Yogjakarta areas, which stated that they
agreed on changes in state ideology based on Pancasila and the 1945 Constitution to the
2
Alan France, Understanding Youth in Late
1
Jane Pilcher, Mannheim's sociology of Modernity. (New York:Open University
generations: an undervalued legacy,(New Press.2007), 60
3
York: Routledge.1993). 276-322 Ibid. 514
14 15
Roxanne L. Euben, Musuh dalam Cermin A. Kadir, Ilmu Islam Terapan Menggagas
Fundamentalisme Islam dan Batas Paradigma Amali dalam Agama Islam
Rasionalisme Modern (Jakarta: Serambi, 2002) (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),
21) France,, Alan Understanding Youth in Late 33) ----------, Hipersimiotika: Tafsir Cultural
Modernity. (New York:Open University Studies Atas Matinya Makna, (Bandung:
Press.2007 Jalasutra, 1999
22) Furlong , Andy, Fred Cartmel.Young 34) M Hass, & Graydon, Sources of resiliency
People and Social ChangeNew among foster youth. Children andYouth
Perspectives. USA: Open Services Review, 2008
35) Muhammad Said al-Ashmawi, Agains
23) University Press,2007 Islamic Extremism: the Writings of
Muhammad Said al-Ashmawi (Florida:
University Press of Florida, 1998
44) Patrick j. Ryan, Islamic Fundamentalism : 55) Kadir, Ilmu Islam Terapan Menggagas
Aquestionable Category, America, 1984 Paradigma Amali dalam Agama Islam
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
45) Seligman , Edwin R.A dan elvin Johnson
(Edit), Encyclopedi of the SocialSeteuces,
Vol. VI, 56) Prensky ,Marc, “Digital Natives Digital
a) . Immigrants,” On the Horizon MCB
University, Vol. 9, No. 5, (2008
46) Hadimulyo, Fundamentalisme Islam :
Istilah Yang Dapat Menyesatkan, dalam
Ulumul Qur’an, No. 3, Vol. III, 1993