Penyuluhan Asi Eksklusif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

Latar Belakang
ASI eksklusif adalah cara yang paling efektif untuk menjamin
kesehatan bayi namun masih banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif pada enam bulan pertama kehidupannya. Ada banyak hal yang
bisa membuat seorang ibu gagal dalam memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya seperti anggota keluarga dan dokter yang tidak mendukung,
ketakutan ibu untuk menyusui, kurangnya pengetahuan dan
kesalahpahaman akan istilah ‘eksklusif’. Temukan informasi seputar
pengertian asi eksklusif beserta manfaat dan pentingnya ASI eksklusif
untuk bayi di artikel berikut ini.

Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini dan sebanyak mungkin
sejak bayi dilahirkan hingga bayi berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan
ataupun makanan lain, bahkan air putih sekalipun. Dengan kata lain, ASI
eksklusif berarti hanya ASI sebagai makanan satu-satunya, tanpa
tambahan apapun.

ASI Eksklusif menurut WHO


Dulu, WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada bayi
cukup dilakukan hingga bayi berumur empat bulan. Namun, setelah
melakukan kajian berkelanjutan, WHO merubah rekomendasinya dari
empat bulan menjadi hingga bayi berusia enam bulan karena hasil kajian
memperlihatkan bahwa air susu ibu mengandung semua nutrisi terbaik
yang dibutuhkan bayi bahkan untuk bayi berusia enam bulan.

Pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi


Kandungan dalam ASI dengan segala kelebihannya merupakan
satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi sampai ia berusia enam
bulan. Tidak ada manfaatnya menambahkan makanan lain atau susu
formula sebelum usianya mencapai enam bulan, kecuali dalam situasi
tertentu. Selain itu, sistem pencernaan bayi juga belum cukup matang
untuk mencerna dengan baik makanan lain selain ASI, termasuk air putih.
1. Sekitar 90% kandungan dari ASI merupakan air. Bahkan di hari
terpanas pada musim panas, bayi tidak membutuhkan tambahan air.
Jika bayi tidak menyusui dengan baik, Ia tetap tidak membutuhkan
tambahan air, namun masalah menyusui tersebut harus segera diatasi.
2. Kandungan vitamin D dalam ASI memang tidak banyak, namun ibu
tidak perlu kuatir karena bayi memiliki persediaan vitamin D yang
tersimpan selama dalam kandungan, dan akan tetap sehat tanpa
suplemen vitamin D, kecuali ibu memiliki masalah defisiansi vitamin D
selama masa kehamilan. Membawa bayi untuk berjemur ke ruang
terbuka akan memberi bayi vitamin D yang cukup bahkan pada saat
musim dingin dan cuaca mendung. Berjemur sejam atau lebih per
minggu akan menyuplai vitamin D dalam kadar yang cukup untuk bayi.
3. ASI mengandung lebih sedikit zat besi dibandingkan dengan susu
formula (terutama susu formula yang kaya akan zat besi), namun tidak
seperti zat besi dari sufor yang tidak terserap sempurna, kandungan
zat besi yang terdapat dalam ASI akan diserap dan dimanfaatkan
dengan baik keseluruhannya untuk memberi bayi proteksi tambahan
dalam melawan infeksi.
4. Selain air, vitamin D, dan zat besi, ASI juga mengandung banyak
sekali unsur lain yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan bayi.
Kolostrum yang merupakan ASI permulaan kaya akan protein,
karbohidrat dan antibodi yang memberikan nutrisi optimal bagi bayi di
setiap tetesnya. ASI juga mengandung laktosa, protein whey, asam
amino, nukleotida, lemak, vitamin dan berbagai mineral lainnya.
 Laktosa ASI merupakan sumber karbohidrat yang mudah dicerna
dan diserap bayi
 Protein whey (air dadih) adalah protein lengkap yang terdiri dari
asam amino esensial dan non-esensial yang sangat bermanfaat
untuk pertumbuhan dan pembentukan sistem imun tubuh bayi.
Protein whey dari ASI sangat mudah diserap usus bayi sehingga
memberikan manfaat yang optimal bagi bayi.
 ASI juga mengandung beberapa asam amino dan nukleotida yang
membantu perkembangan jaringan otak, saraf, kematangan usus,
penyerapan zat besi, dan daya tahan tubuh dalam jumlah yang
lebih besar dibanding yang terdapat dalam susu formula.
 ASI juga kaya akan lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan
untuk pertumbuhan sel dan jaringan tubuh bayi.

Manfaat ASI Eksklusif


Tidak hanya untuk bayi, memberikan ASI eksklusif juga
memberikan manfaat bagi ibu. Berikut adalah 13 manfaat yang bisa bayi
dan Ibu dapatkan dari pemberian ASI eksklusif:
1. Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat.
Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh
yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang
diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare,
asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi,
sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi
ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes
tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI
eksklusif.

2. Membuat BayiCerdas
Ingin memiliki anak yang cerdas? Coba beri bibit jitu sejak dia masih
kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang
terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan
otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Ibu dan bayi yang
terjalin selama proses menyusui akan turut memberi kontribusi positif.
Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung
pernyataan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi

3. Berat badan ideal


Bayi lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI
eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI
lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula.
Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak. Maka, ASI
tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi
yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah
hormon yang memiliki peranan dalam menimbulkan rasa kenyang dan
dalam metabolisme lemak.

4. Tulang bayi lebih kuat.


Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang
leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI
kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif
berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang
kuat.

5. Mendapat limpahan kolesterol.


Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik.
Namun, itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi
guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan
pada ASI.

6. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak


(SIDS).
ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian
bayi mendadak saat bayi tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek
ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS baru akan terlihat jika
ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

7. Memperkuat hubungan ibu dan anak.


Saat menyusui, ibu akan bersentuhan dengan kulit bayi dan saling
bertatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan ibu dengan bayi.

8. KB alami
Ovulasi bisa terhambat ketika ibu memberikan ASI eksklusif. Metode
ini disebut juga dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan
manfaatnya, disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia
membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, ibu juga disarankan
untuk menggunakan metode kontasepsi yang aman selama menyusui

9. Mengurangi stres
Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa
memuat ibu merasa rileks.

10. Mengurangi perdarahan.


Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu
rahim berkontraksi. Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim
usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya bentuk rahim
seperti sebelum hamil.

11. Risiko terkena kanker menurun.


Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa
mengurangi risiko Ibu terkena kanker payudara dan ovarium. Namun
menurut sejumlah penelitian, semakin lama Ibu menyusui, semakin
Ibu terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena
menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.
12. Hemat uang.
Selama memberikan ASI eksklusif, Ibu tidak perlu mengeluarkan uang
untuk membeli susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran
bulanan Ibu.

Selama menyusui, disarankan untuk menjaga asupan yang masuk


ke dalam tubuh, karena ditakutkan asupan tersebut bisa memengaruhi
ASI dan memberikan dampak tidak baik pada bayi. Menerapkan pola
makan sehat sangat dianjurkan ketika sedang menyusui, misalnya dengan
mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat,
susu, dan banyak minum air.
ASI merupakan sumber makanan yang sangat istimewa dan unik
untuk masing-masing bayi, dan merupakan satu-satunya makanan yang
dibutuhkan bayi hingga berusia enam bulan. Untuk mengoptimalkan
pemberian ASI eksklusif dan mendapatkan sebesar-besarnya manfaat
ASI bagi bayi dan ibu, mulailah menyusui bayi sedini mungkin, dalam satu
jam pertama setelah bayi lahir (IMD). Inisiasi menyusui dini (IMD)
merupakan langkah awal dan penting dari ASI eksklusif. Lakukan IMD
dengan cara meletakkan bayi di dada ibu segera setelah bayi lahir,
minimal satu jam atau hingga bayi mulai menyusui.

Anda mungkin juga menyukai