RPP Kimia Kd. 3.5
RPP Kimia Kd. 3.5
RPP Kimia Kd. 3.5
(RPP)
A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMAN 2 Kefamenanu
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : X/Ganjil
4. MateriPokok : Ikatan Kimia
5. AlokasiWaktu : 6 JP (4 x pertemuan)
B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayatidan mengamalkan ajaranagamayang dianutnya, serta
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, diharapkan peserta didik dapat mennjelaskan hubungan kestabilan unsur
dengan konfigurasi electron gas mulia, menuliskan lambing lewis suatu unsur, menjelaskan
pembentukna ion positif suatu unsur, ion negative suatu unsur, proses terbentuknya ikayan ion,
menejalskan sifat senyawa ion, menejlaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal dan
rangkap, sifat senyawa ion, menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi, dan
menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Senyawa ion, kovalen polar dan non polar
Sifat fisik senyawa
Konsep
Kestabilan atom
Struktur lewis
Prosedur
Ikatan ion
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen koodinasi
Ikatan logam
G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab, media belajar
internatif (animasi)
H. SUMBER BELAJAR
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Buku pegangan siswa
Sumber lain yang relevan
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PertemuanPertama
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.1 Menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk mecapai kestabilan
3.5.2 Menggambarkan susunan electron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet)dan
electron valensi bukan gas mulia
3.5.3 Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawahnya
3.5.4 Menjelaskan sifat sifat senyawa ion
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
serta contohnya
3.5.6 Menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen
b. Identifikasi masalah
Dari gambar orang berdansa diatas, apa yang Kritis dan
anda ketahui tentang ikatan kimia? kreatif
Ketika memperhatikan air, apa yang anda
pikirkan?
Molekul air tersusun atas atom-atom apa saja? Komunikasi
c. Pengumpulan data :
Peserta didik membentuk kelompok untuk Literasi
mendiskusikan hal-hal yang dapat diamati pada
gambar di atas, Dengan membaca literatur/bahan
ajar, peserta didik mencari informasi dan
mendiskusikan tentang hubungan kestabilan
unsur dengan konfigurasi electron gas mulia,
bagaimana menuliskan lambing lewis, menjelaskan Kreatif
proses terjadinya ikatan ion, menjelaskan sifat
senyawa ion, menjelaskan proses terjadinya ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga,
menjelaskan sifat senyawa kovalen.
d. Pengolahan data
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam Komunikasi
lembar kerja
Peserta didik menuliskan konfigurasi electron gas
mulia, menuliskan lambing lewis.
Peserta didik menuliskan proses terbentuknya
ikatan ion dan ikatan kovalen serta sifat-sifat
senyawanya.
No Tahap Kegiatan PPK
e. Memverifikasi data
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas/ditempelkan di papan
tulis
Perwakilan kelompok lain memberikan tanggapan
terhadap hasil kerja kelompok yang ditempelkan
di papan tulis
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilan, ikatan ion, ikatan kovalen, sifat ikatan ion
dan ikatan kovalen serta sifat-sifat senyawa ion dan
senyawa kovalen.
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview
(10 Menit) pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui
ketercapaian indikator
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan Tanggung
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi jawab
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu
penurunan titik beku larutan elektrolit
d. Berdoa dan memberi salam Religius
Pertemuan Kedua
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.7 Memperdiksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawadan membandingkan sifat
fisiknya
3.5.8 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa
yang sederhana
3.5.9 Menjelaskan perbedaan antara ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
3.5.10 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik
logam
b. Identifikasi masalah
Dari datadi atas, apa manfaat logam dalam
kehidupan? Dan apa saja sifta-sifat logam yang ada
ketahui. (HOTS)
c. Pengumpulan data :
Peserta didik membentuk kelompok untuk
mendiskusikan bahwa logam sangan penting
dalam kehidupan Komunikasi
Dengan membaca literatur/bahan ajar, peserta
didik menggali informasi dan mendiskusikan
proses terbentuknya ikatan koordinasi dan
perbedaan antar ikatan kovalen dan kovalen Literasi
koordinasi, menjelaskan proses terbentuknya
ikatan logam dan hubungannya dengan sifat Kreatif
logam.
d. Pengolahan data Kerjasama
Peserta didik menuliskan hasil diskusi ke dalam
lembar kerja
Peserta didik menuliskan perbedaan antara
ikatan kovalen dan kovalen koordinasi
e. Memverifikasi data Kreatif,
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil mandiri,
diskusi kelompok di depan kelas/ditempelkan di tanggung
papan tulis jawab
Perwakilan kelompok lain memberikan
tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang
ditempelkan di papan tulis Komunikasi
f. Menyimpulkan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan
tentang proses terbentuknya ikatan kovalen
koordinasi, dan proses terbentuknya ikatan logam
dan hubungannya dengan sifat logam.
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk mereview
(10 menit) pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tanggung
b. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui jawab dan
ketercapaian indikator religius
c. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan
mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya,
yaitu penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan elektrolit.
d. Berdoa dan memberi salam
J. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan*)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek*)
*
) coret yang tidak perlu
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian Pengetahuan
Kelas X Mia 1
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kelas X Mia 1
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kelas X Mia 3
Nilai (skor yang
No Nama Siswa Tindak Lanjut
diperoleh)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2 Soal HOTS 3.1.3 Diberikan stimulus berupa artikel pembersihan salju di jalan raya dan Tertulis Uraian Terlampir Terlampir
data tentang beberapa zat kimia meliputi masa molekul relatif dan
harga/kg, peserta didik dapat membandingkan zat kimia yang paling
efektif digunakan pada proses snow removal
7. Diketahui unsur-unsur P,Q,R,S dan T dengan nomor atom berturut turut. 19,20,13,15 dan 35.
Ikatan ion dapat terjadi antara atom-atom unsur…..
A. Q dan T
B. T dan S
C. P dan Q
D. R dan P
E. Q dan R
8. Unsur 9Y berikatan dengan 19K membentuk suatu senyawa. Rumus molekul dan jenis ikatan yang
terbentuk secara berurutan adalah…..
A. KY – Ionik
B. KY – Kovalen
C. KY2 – Kovalen
D. K2Y – Ionik
E. K2Y - Kovalen
9. Unsur 19X dan 16Y berikatan membentuk senyawa X2Y. konfigurasi electron ion Y saat berikatan
adalah…
A. [He] 2s2 3p2
B. [He] 3s2 3p4
C. [Ne] 3s2 3p2
D. [Ne] 2s2 3p4
E. [Ne] 3s2 3p6
10. Ikatan antara dua atom yang terjadi karena penggunaan bersama yang berasal dari masing-
masing atom yang berikatan disebut….
A. Ikatan ion
B. Ikatan Kovalen
C. Ikatan kovalen koordinasi
D. Ikatan logam
E. Ikatan polar
11. Perhatikan data hasil percobaan berikut!
Titik Kelarutan Daya Hantar Listrik
Za
leleh dalam air
t 0
Padatan Lelehan
( C)
V 1.070 Tidak larut Menghanatarkan Menghanatarkan
X -6 Tidak larut Tidak Tidak
menghantarkan menghantarkan
Jenis ikatan yang terdapat pada zat V dan X secara berturut-turut adalah….
A. Ikatan logam dan ikatan ion
B. Ikatan logam dan kovalen polar
C. Ikatankovalen polar dan kovalen non polar
D. Ikatan logam dan ikatan kovalen
E. Ikatan ion dan ikatan kovalen non polar
12. Ion X2+ mempunyai 10 elektron dan unsur Y memiliki harga keempat bilangan kuantum electron
terakhir n=3, l=1,m=0,s=-1/2 . jika unsur X dan Y berikatan membentuk satu senyawa yang
memenuhi aturan octet, maka senyawa yang terbentuk adalah…..
A. XY2 d. X2Y
B. XY E. X2Y3
C. X2Y2
13. Suatu senyawa mempunyai sifat
1. Larut dalam air
2. Lelehannya dapat menghantarkan arus listrik
3. Terionisasi sempurna dalam air
jenis ikatan dalam senyawa tersebut adalah ikatan….
A. Kovalen polar D. Ion
B. Kovalen non polar E. Logam
C. Ion
14. Suatu senyawa memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
(1) Titik leleh tinngi
(2) Pada suhu kamar berwujud padat
(3) Lelehan dan larutannya dapat menghantarkan listrik
Kelompok senyawa yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah….
A. BaCl2, KI, MgBr2 D. MgCl2, CrCl3, HCl
B. CaCl2, HCl, NaCl E. HNO3, BaCl2, NH3
C. HF, NH2, SO3
15. Diantara kelompok senyawa dibawah ini yang semuanya berikatan kovalen adalah….
A. HNO3, HF, HCl
B. KCl, NH3, PCl5
C. H2O, NaCl, BCl3
D. KI, Na2O, Mg3N2
16. Di antara kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya mempunyai ikatan kovalen adalah…
A. KCl, NaCl dan HCl D. KBr, NaCl, CaBr2
B. NH3, CaO, dan K2O E. H2O, Na2O, N2O5
C. HCl, SO2 dan NH3
17. Atom C dan H dapat bergabung membentuk C 2H4. Ikatan kovalen yang terjadi antara atom C
dengan H adalah….
A. Ikatan kovalen tunggal
B. Ikatan kovalen ragkap Satu
C. Ikatan kovalen rangkap dua
D. Ikatan kovalen rangkap tiga
E. Semua salah
18. Perhatikan gambar struktur lewis senyawa H2SO4 berikut ini
A. Soal HOTS
SOAL HOTS
Stimulus
NEGARA SALJU
Di negara-negara dingin seperti Eropa, sering sekali terjadi salju saat musim dingin. Turunnya salju dapat
menjadi masalah serius karena menggangu transportasi. Salju yang menutup jalan akan menyebabkan
jalan menjadi sangat licin sehingga kendaraan menjadi mudah tergelincir.
Snow removal atau penghilangan salju, adalah upaya menghilangkan salju yang menutupi jalanan supaya
perjalanan tidak terganggu oleh adanya salju. Snow removal adalah salah satu penerapan dari sifat
koligatif larutan khususnya pada bagian penurunan titik beku. Cara yang dilakukan adalah dengan
menambahkan bahan kimia yang dapat melelehkan salju (air beku) dan salah satunya adalah
menggunakan garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
Untuk mengatasi hal ini, banyak pihak yang kemudian menggunakan garam lain yang lebih mahal yaitu
kalsium klorida dan magnesium klorida. Kedua senyawa ini, karena memiliki jumlah ion yang lebih
banyak daripada NaCl, tidak hanya menurunkan temperatur lebih besar daripada NaCl, tapi juga proses
pelarutannya bersifat eksoterm, sehingga panas yang dihasilkan dapat membantu melelehkan salju
dengan lebih cepat dan efektif. Ataupun dengan menggunakan senyawa organik yang dicampur dengan
kalium klorida (garam batu), dan magnesium klorida. Campuran ini terbukti efektif menurunkan suhu
sampai -34 oC. Sehingga campuran garam tersebut dapat digunakan untuk es yang bersuhu lebih dari -
34 oC.
Perbandingan harga beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk snow removal adalah
Tabel 1. Daftar Harga per Januari 2017
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah
menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu
lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.
PEDOMAN PENSKORAN
3 Berdasarkan jumlah partikel, harga dan titik beku yang dihasilkan lebih
rendah dari -25oC ,
MgCl2, jumlah partikelnya = 1/95 x 3 = 1/31,67
3
CaCl2, jumlah partikelnya = 1/111 x 3 = 1/37,00
KCl, jumlah partikelnya = 1/74,5 x 2 = 1/37,25
4 Maka berdarkan perbandingan dari jumlah partikel, harga dan titik bekunya,
maka yang paling efektif untuk digunakan pada snow removal adalah garam 4
MgCl2 dengan jumlah partikel lebih banyak dan harga lebih murah
Total Skor 10
Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Menuntut berfikir kritis dan kreatif
2. Mengolah informasi dalam stimulus
3. Menggunakan konsep sifat koligatif untuk menyelesaikan masalah di luar kelas dan bersifat
faktual.
Kompetensi Dasar :
Membedakan sifat koligatiflarutan elektrolit dan larutannonelektrolit
KEGIATAN 1Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit
Dari data tabel hasil penentuan penurunan titik beku, rumuskan hubungan jumlah partikel zat
terlarut dengan titik beku larutan
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Dari tabel di atas rumuskan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektroit
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran 3
BAHAN AJAR
Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh(∆P), kenaikan titik didih (∆tb),
penurunan titik beku (∆tf) dan tekanan osmotik larutan (ᴫ). Sifat koligatif larutan dibedakan antara
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Sifat koligatif larutan nonelektrolit dinyatakan sebagai berikut.
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh (∆P)
∆P = P0 – P
∆P = P0 . XA
P = P0 .XB
Keterangan :
P0 = tekanan uap pelarut murni (mmHg)
P = tekanan uap larutan (mmHg)
XA = fraksi mol zat terlarut
XB = fraksi mol pelarut
Contoh penerapan penurunan tekanan uap jenuh yaitu tingginya kadar garam di Laut Mati dan
pembuatan kolam renang apung
2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)
∆tb = Kb x m
Keterangan :
Kb = tetapan kenaikan titik didih (0c/m)
m = molalitas larutan (m)
Contoh penerapan kenaikan titik didih adalah penyulingan komponen – komponen minyak bumi
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
∆Tf = Kf x m
Keterangan :
Kf = tetapan penurunan titik beku (0c/m)
M = molalitas (m)
Contoh penerapan penurunan titik beku antara lain penggunaan garam dapur / urea untuk
mencairkan salju, penambahan etilen glikol pada radiator mobil, dan penggunaan garam dapur
dalam pembuatan es putar
5. Tekanan Osmotik Larutan (ᴫ)
ᴫ=MxRxT
Keterangan :
M = molaritas (M)
Tetapan gas (0,082 L.atm.mol-1 K-1)
Suhu mutlak larutan (K)
Contoh penerapan tekanan osmotik antara lain naiknya air tanah melalui akar keseluruh bagian
tanaman, penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah, proses yang terjadi di dalam mesin
cuci darah, penggunaan garam dapur untuk mengawetkan makanan, penggunaan cairan tetes
mata, dan pemisahan zat beracun dalam air limbah sebelum dibuang kelingkungan
Larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel lebih banyak daripada jumlah partikel larutan
nonelektrolit. Dengan demikian, harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada harga
sifat koligatif larutan nonelektrolit
Peningkatan jumlah partikel dalam larutan elektrolit melibatkan faktor van’t Hoff (i)
Titik Beku F
larutan
Titik didih larutan
Tekanan uap pelarut murni tergantung pada suhu (kurva E-C). Pada tekanan 1 atm, titik bekunya 00C
(titik B) dan titik didihnya 1000C (titik C). Adanya zat terlarut mengakibatkan pergesarn titik beku (A)
dan titik didih (D)