Azzahra Velia 1710313008 Ulul Albab

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Nama : Azzahra Velia

No BP : 1710313008
Kelas : Agama 3

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ILMUAN MUSLIM

1. Ulul albab adalah cendikiawan muslim yang cerdik, atau dapat diartikan yaitu orang
yang punya hati.

Tujuannya adalah:
1. Mengingatkan peran akal dan kedudukannya di dalam Islam serta kedudukan ulul
albab (cendekiawan muslim) di dalam al-Qur`an dengan menegaskan keterbatasan
akal dalam menghadapi ghaibiyyat dan menunjukkan perannya yang utama.
2. Untuk mengingatkan mereka agar bertafakkur dan tadabbur terhadap mukjizat
Allah dan ciptaan Allah berupa kesesuaian akal, pikiran, dan indahnya hubungan
penciptaan yang sempurna dan yang mencengangkan, yang mana orang majnun yang
tidak berakal tidak mungkin memikirkan perkara-perkara ini.
3. Meningkatkan iman dan memperdalam ilmu yang bermanfaat sebab Ulul albab
adalah mereka yang yang mampu mengenal Allah I Pencipta mereka melalui
penciptaan mereka dan semesta. Ibnu Amir berkata: saya katakan kepada Atha` bin
Abi Rabah: Wahai abu Muhammad, apa hal terbaik yang dianugerahkan kepada
hamba? Dia menjawab: al-‘Aql ‘anillah (yaitu mengenal Allah)
4. Mengingatkan bahwa Iman tidak bertolak belakan dengan ilmu kauni (sains), justru
semakin tinggi ilmunya seharusnya semakin menguat imannya, karena keagungan
Allah bisa dilihat dari kehebatan makhluk-Nya.
5. Agar hidup sesuai dengan tujuan penciptaannya; zuhud di dunia, membangun
akhiratnya.
6. Ulul albab dalam kitab Allah adalah mereka yang menganali hakekat dunia dan
hakekat akhirat.

Q.S. Al-Imran :7-8 mengemukakan bagaimana ulul abab meyakini bahwa al-
Quran merupakan pedoman hidup dan sebagai sumber pengetahuan bagi orang-orang
yang ilmunya mendalam. Dalam surat tersebut juga dikemukakan bahwa hanya ulul
albab yang mampu mengambil pelajaran dari al-Quran. Namun demikian, meskipun
ulul albab mampu mendalami isi alQuran, mereka masih tetap minta petunjuk kepada
Allah Swt bagaimana bagaimana dalam mempelajari dan mengamalkan al-Quran
tersebut tidak keliru atau tersesat.Ulul albab yakin bahwa kisah atau cerita yang
disampaikan al-Quran adalah benar, bukan cerita atau dongeng yang mengada ada.
Mereka yakin bahwa al-Quran disamping sebagai petunjuk atau pedoman dan rahmat
bagi kehidupan, juga sebagai sumber ilmu pengetahuan karena dalam ayat ini
disebutkan bahwa al-Quran menjelaskan segala sesuatu, sebagaimana disampaikan
dalam Q.S: Yusuf : 111. Dalam Q;S. ar-Ra’d; 19-24 dikemukakan bagaimana sosok
ulul albab sebagai orang yang benar-benar meyakini akan apa yang diturunkan Allah
Swt, mereka tidak merusak atau menghianati perjanjian, mereka takut pada hisap
yang buruk, mereka sabar dalam mencari keridhaan Allah Swt, mendirikan shalat,
menafkahkan rizeqi, menolak kejahatan dengan kebaikan, yakin akan balasan sorga
bersama orang-orang yang shaleh, istri-istrinya dan anak cucunya.
2. Pola hidup
a. Bersungguh-sungguh menggali ilmu pengetahuan.
b. Selalu berpegang pada kebaikan dan keadilan.
c. Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbangnimbang ucapan,
teori, proposisi atau dalil yang dikemukakan oleh orang lain.
d. Bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki
masyarakatnya; memperingatkan mereka kalau terjadi ketimpangan, dan diprotesnya
kalau terdapat ketidakadilan.
e. Sanggup mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu.
f. Rajin bangun malam untuk sujud dan rukuk di hadapan Allah SWT.
g. Tidak takut kepada siapapun, kecuali Allah semata.
h. Mampu memahami substansi dari suatu permasalahan secara mendalam
i. Mampu mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa terdahulu.
j. Memiliki kejernihan pikiran dan kelembutan hati untuk bertaqwa kepada Allah
SWT

3. Tugas dan wewenang:


1) Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada
(tidak hilang),
2) Bertanggung jawab dalam hal memperdalam dan meraih hakekatnya, agar ilmu itu
menjadi meningkat,
3) Bertanggung jawab dalam mengamalkannya, agar ilmu itu berbuah,
4) Bertanggung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya, agar
ilmu itu menjadi bersih (terbayar zakatnya),
5) Bertanggung jawab dalam menyebarluaskan dan mempublikasikannya agar
manfaat ilmu itu semakin luas,
6) Bertanggung jawab dalam menyiapkan generasi yang akan mewarisi dan
memikulkan agar mata rantai ilmu tidak terputus, lalu, terutama, bahkan pertama
sekali,
7) Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar
ilmu itu diterima oleh Allah SWT.
4. Cara menciptakan ilmuwan berintegritas, beriman, dan beramal
Meyakini bahwa kisah atau cerita yang disampaikan al-Quran adalah benar dan yakin
bahwa al-Quran adalah sebagai petunjuk atau pedoman dan rahmat bagi kehidupan,
juga sebagai sumber ilmu pengetahuan. Maka dari itu dibutuhkan pendidikan aqidah
dan agama islam.
5. peran dan tanggung jawab ilmuwan muslim untuk kesejahteraan masyarakat
Peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi,
paradigma Islam, dan bukannya paradigma sekuler, yang seharusnya diambil oleh
umat Islam dalam membangun struktur ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah
Islam sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar
manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan iptek.

Anda mungkin juga menyukai