0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
324 tayangan27 halaman

RDTR Kota

Dokumen tersebut membahas gambaran umum tentang kebijakan perencanaan tata ruang kota termasuk Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTR) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini juga menjelaskan kondisi fisik dan aspek ekonomi dari Kecamatan Bukit Kecil, termasuk letak geografis, topografi, dan aktivitas industri di kecamatan tersebut.

Diunggah oleh

Alleza Miroslova
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
324 tayangan27 halaman

RDTR Kota

Dokumen tersebut membahas gambaran umum tentang kebijakan perencanaan tata ruang kota termasuk Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTR) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen ini juga menjelaskan kondisi fisik dan aspek ekonomi dari Kecamatan Bukit Kecil, termasuk letak geografis, topografi, dan aktivitas industri di kecamatan tersebut.

Diunggah oleh

Alleza Miroslova
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 27

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 KEBIJAKAN

3.1.1 RENCANA Detail Tata Ruang Kota (RDTR)

Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten/kota yang selanjutnya disebut RTRW


kabupaten/kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kabupaten atau
kota, yang mengacu pada renca tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau atau
kepulauan, recana tata ruang kawasan strategis nasional, RTRW provinsi dan rencana tata
ruang kawasan strategis provinsi.

Rencana tata ruang wilayah merupakan wujud susunan dari suatu tempat kedudukan
yang berdimensi luas dan isi dengan memperhatikan struktur dan pola dari tempat tersebut
berdasarkan sumber daya alam dan buatan yang tersedia serta aspek adminsitratif dan aspek
fungsional untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan demi kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang. Perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Kegiatan penataan ruang dimaksudkan untuk mengatur
ruang dan membuat suatu tempat menjadi bernilai dan mempunyai ciri khas dengan
memperhatikan kondisi fisik wilayah negara kesatuan republik indonesia yang rentan
terhadap bencana. Potensi sumbar daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan
kondisi ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, pertahanan keamanan, lingkungan hidup,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu persatuan, geostrategi, geopolitik, dan
geoekonomi (UU No. 26 tahun 2007).

Sumber : RTRW Nasional

Gambar 3.1

RTRW/RTRW PROVINSI/RTRW KABUPATEN/RTRW KOTA


3.1.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Sesuai dengan Undang-undang Nomoe 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


dijelaskan bahwa RPJMD ditetapakan dengan Pemerintahan Daerah paling lama 6 bulan
setelah Walikota terpilih dilantik. Pelantikan walikota dan wakil walikota terpilih dilantik.
Pelantikan Walikota dan Walikota Palembang periode tahun 2018-2023 telah dilaksanakan
pada tanggal 18 september 2018.

Berpedoman pada undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan


pembangunan nasional disebutkan bahwa rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) merupakan penjabaran dari visi,misi dan perogram kepala daerah yang dalam
penyusunannya berpedoman pada rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD)
serta mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah desain pembangunan yang


dirancang sebagai bagian dari pencapaian rencana pembangunan jangka panjang. Penyusunan
rencana pembangunan tersebut disusun berdasarkan beberapa dokumen penting sebagai
pedoman dan bertimbangan analisi konteks yang berkembang. Untuk kepentingan
penyusunanrencana pembangunan jangka menengah kota palembang tahun 2018-2023.

Visi

Visi adalah rumusan umum yang menganai cita cita yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.

ELOK Kota Palembang memiliki Iingkungan yang bersih, indab, hijau, tertata
sehingga nyaman dan Iayak huni. Masyarakatnya ramah, santun,
bersahabat, sehingga menarik untuk menjadi tempat tujuan melakukan
berbagai aktivitas, baik ekonomi, sosiaL, budaya, pariwisata, olahraga,
dan investasi.

MADANI Kota Palembang masyarakatnya menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan


hukum, yang ditopang oleb penguasaan teknologl, beradab, beriman,
berilmu, tertib dan patuh kepada peraturan yang berlaku, memiliki
peradaban yang tinggi, mengedepankan kesetaraan, transparansi,
demokratis dan berkeadilan sosia serta memiliki toleransi dalam
pluralisme, partisipasi sosial yang luas dan supremasi hukum.
AMAN Kota Palembang kondisinya kondusif, masyarakatnya aman untuk
melakukan berbagai aktivitas, tidak terjadi konflik sosial baik vertikal
maupun horizontal dan para investor aman untuk berinvestasi serta aman
untuk menyelenggarakan event nasional maupun internasional.
SEJAHTERAH Kota Palembang memillki masyarakat yang mempunyai taraf hidup
berkualitas dengan terpenuhinya kebutuhan dasar, dalam bidang
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan dan Ungkungan,
taraf dan pola konsumsi serta sosial Lainnya.
DARUSALLAM Kota Palembang menjadi kota yang aman, damai, tentram, makmur dan
sejahtera serta adanya harmoni antara kehidupan manusia dan alam
MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
nmewujudkan visi.dalam upaya untuk mencapai visi pembangunan diatas,maka ada 5 (lima)
misi pembangunan kota palembang periode 2018-2023 yaitu:

1. Menwujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu,merata


berkeadilan,berkelanjutan,dan berwasasan lingkungan yang berbasis teknologi dan
informasi
2. Menwujudkan masyarakat yang religius,berbudaya,beretika,melalui pembangunan
budaya intrgritas yang di dukung oleh pemerintah yang bersih,berwibawa,dan
professional
3. Menwujudkan palembang kota yang dinamis sebagai simpul pembangunan
regional,nasional,dan kompetitif dan komparatif dengan menjamin rasa aman untuk
berinvestasi
4. Menwujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta berdaya saing
tinggi
5. Menjadikan palembang kota pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga klas
dunia yang harmoni antara kehidupan manusia dan alam

3.1.3 Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTR)

Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota adalah rencana secara terperinci tentang tata
ruang wilayah yang dilengkapi dengan peraturan zonasi. Rencana Detail Tata Ruang
berfungsi sebagai kendali untuk pemanfaatan ruang dan acuan dalam kegiatan pemanfaatan
ruang (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2011).

3.1.4 Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang dalam perencanaan sebagai penjelasan tentang
pembagian wilayah untuk zona rencana kawasan dapat dilihat pada gambar 2.1. Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang menjadi dasar dalam pengendalian dan pemanfaatan ruang untuk
kawasan sekaligus menjadi dasar penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lantai (RTBL).
Pedoman penyusunan Rencana Detail Tata Ruang yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kabupaten/Kota.
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011
Gambar 3.1
Kedudukan RDTR dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan

Hubungan antara Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata Ruang
dan Rencana Tata Bangunan dan Lantai (RTBL) dapat dilihat pada gambar 1.2.

Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011


Gambar 3.2
Hubungan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata Ruang dan Rencana Tata
Bangunan dan Lantai
Sumber:Oleh Data RDTR KECAMATAN Bukit Kecil 2014-2032

Gambar 3.3
Peta Pola Ruang Kecamatan Sematang borang

3.2 Kondisi Fisik


3.2.1 Letak Geografis
Kecamatan Bukit Kecil merupakan dataran rendah dan berawa. Pada bagian ilir terdapat
variasi topografi (ketinggian) 4 sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut dan lembah –
lembah yang kontinyu serta tidak terdapat topografi yang terjal. Sampai dengan jarak 5 km ke
arah Utara Sungai Musi kondisi topografi relatif menaik dan setelah itu semakin ke Utara
menurun kembali. Kemiringan lereng Kec.Bukit Kecil adalah 0 – 2%. Kecamatan bukit kecil
terdiri dari 6 Kelurahan dengan luas wilayah 9,92.00 Km2 dan yang berbatasan dengan :

1.Sebelah utara : berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I


2.Sebelah Timur : berbatasan denganKecamatan Ilir Timur I
3.Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat II
4.Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Ilir Barat
Kecamatan bukit kecil memiliki 6 kelurahan yaitu : Kelurahan Talang
Semut,.Kelurahan 22 Ilir,Kelurahan 19 Ilir ,Kelurahan 23 Ilir,Kelurahan 26 Ilir,Kelurahan 24
Ilir total keseluruhannya berjumlah
(992 Ha)

Tabel 3.1
Luas Wilayah Kecamatan Bukiyt Kecil
Dirinci Menurut Kelurahan

No Kelurah Luas Persentas


an (Ha) e
1. Kelurahan Talang Semut 431,00 43,45
2. Kelurahan 22 Ilir 43,00 4,33
3. Kelurahan 19 Ilir 76,00 7,66
4. Kelurahan 23 Ilir 18,00 1,81
5. Kelurahan 26 Ilir 345,00 34,78
6. Kelurahan 24 Ilir 79,00 7,96
Kecamatan Bukit Kecil 992,00 100,00

3.2.2 Topografi

Dilihat dari sisi topografi, seperti halnya Kota Palembang, Kecamatan Bukit
Kecil merupakan dataran rendah dan berawa. Pada bagian ilir terdapat variasi
topografi (ketinggian) 4 sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut dan lembah
– lembah yang kontinyu serta tidak terdapat topografi yang terjal. Sampai dengan jarak
5 km ke arah Utara Sungai Musi kondisi topografi relatif menaik dan setelah itu semakin
ke Utara menurun kembali. Kemiringan lereng Kec.Bukit Kecil adalah 0 – 2%.

3.3 Aspek Ekonomi


3.3.1 Aktivitias Industri
Aktivitas perindustrian merupakan salah satu pendukung
perkembangan perekonomian di Kecamatan Bukit Kecil. Kecamatan Bukit
Kecil berperan sebagai industri kecil. Industri kecil ini adalah kawasan
industri kecil/industri rumah tangga berupa industri ukiran khusus
Palembang di Kelurahan 19 Ilir.
3.3.2 Aktivitas Perdagangan
Perkembangan aktivitas perdagangan dan jasa di Kecamatan Bukit Kecil
meliputi pertokoan, warung/ kios dan jasa lainnya yang tersebar merata di
seluruh kelurahan di Kecamatan Bukit Kecil. Kawasan pertokoan dan
Kawasan pasar tradisional di Kecamatan Bulit Kecil Terdiri dari:

1. Kawasan Pasar Bukit Kecil di Kel. 26 Ilir


2. Kawasan Pasar Cinde di KeL.24 Ilir
3. Kawasan Pasar Soak Bato di Kel.Talang Semut

3.4 Kondisi Sosial dan Kependudukan

3.4.1 Kondisi Sosial

Kondisi Sosial pada umumnya masyarakat yang tidak terlepas dari


keadaan sosial yang terjadi dalam kehidupan, sebab masyarakat adalah zoon
politicon atau masyarakat sosial yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lain, saling berinteraksi untuk mencapai tujuan hidup, akan tetapi pada interaksi
sosial yang negatif akan menjerumuskan ke hal-hal yang negatif pula, contohnya
kejahtan yang sering terjadi dalam lingkungan baik merugikan diri sendiri maupun
orang lain yaitu seperti narkoba, pesta miras dll.sebaliknya apabila dalam
lingkungan sosial terjadi interaksi yang positif maka akan melahoirkan perbuatan
atau tingkah laku yang positif pula untuk mencapai tujuan hidup yang popsitif
dalam kehidupan. Contoh kondisi sosial adalah masalah pendidikan, masalah
kesehatan, masalah narkoba, ketersediaan pasokan pangan, dan pengangguran
tingkat kejahatan.
3.4.2 Kependudukan

Jumlah Penduduk di KecamatanBukit Kecil pada tahun 2018 bersumber dari data hasil
pencacahan Potensi Desa tahun 2019 dimana jumlah penduduk Laki –Laki berjumlah
24.503jiwa sedangkan untuk pendudukPerempuan berjumlah 25.154jiiwa, untuk
kepadatan penduduk di kecamatan Bukit Kecil berjumlah 5.005,5jiwa/Km2 , dimana
kelurahan 24 Ilir yang memiliki kepadatan penduduk terbesar yaitu 23.224jiwa /km2
3.5 Aspek Sarana
Sarana ialah fasilitas dalam lingkungan hunian yang berfungsi untuk
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya dan
ekonomi. Sarana selalu dalam bentuk titik (doth), dan Mempunyai skala pelayanan,
tingkatannya mulai dari skala terkecil hingga terbesar.

3.5.1 Fasilitas Pendidikan

Sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur
mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Adapun menurut para ahli,
Ibrahim Bafadal (2003: 2), sarana pendidikan adalah “semua perangkatan peralatan,
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah”. Wahyuningrum (2004: 5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah
“segala fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi
barang bergerak maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai”.
Adapun sarana pendidikan di Kecamatan Bukit kecil seperti jumlah
sekolah di Kecamatan Bukit kecil , baik negeri maupun swasta pada tahun
ajaran 2018/2019 sebanyak 8 sekolah TK, 6 Sekolah Dasar (SD), 4 Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan.
3 Sekolah menengah pertama (SMA). Sarana pendidikan negeri dan swasta tersebut
digunakan oleh sejumlah murid sekolah negeri dan swasta yang mengalami perubahan
jumlah dari tahun ke
tahun.
Selama Tahun Ajaran 2018 /2019 terdapat murid Taman Kanak-Kanak 441, SD
sebanyak 3185 orang, SMP sebanyak 1120 orang dan SMK Swasta 468 orang.
Sementara tenaga guru yang tersedia pada tahun 2015/2016 ini pada masing-masing
sekolah adalah TK sebanyak 52 orang, SD sebanyak 114 orang, SMP sebanyak 61
orang dan 27 orang guru di SMK.

Tabel 3.2 Jumlah Sarana Pendidikan

Per Kelurahan di Kec.Bukit Kecil Tahun 2019

Jumlah Saranan Pendidikan


No. Kelurahan 201
9
TK S SM SM
D P A
1 Kelurahan Talang 3 5 3 3
Semut
2 Kelurahan 22 Ilir - - - -
3 Kelurahan 19 Ilir 1 - - -
4 Kelurahan 23 Ilir - - - -
5 Kelurahan 26 Ilir 2 - - -
6 Kelurahan 24 Ilir 2 1 1 -
Kecamatan Bukit Kecil 8 6 4 3
3.5.2 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan


upaya kesehatan. Salah satu di antaranya adalah rumah sakit. Rumah sakit adalah
suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas
pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Kesehatan besar artinya bagi
pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal
bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia. Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun untuk pelayanan Kesehatan di Kecamatan Bukit kecil ini
meliputi tempat praktikum tenaga kesehatan, Fasilitas kesehatan diperlukan ketika
menghadapi kondisi masyarakat yang terserang oleh penyakit. Adapun fasilitas
kesehatan yang ada di Kec.Bukit Kecil terdiri dari Rumah Bersalin, Poliklinik,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Praktek Dokter, Praktek Bidan, Posyandu, Apotik,
dan Toko Obat, jumlah lebih rinci bisa di lihat dalam
tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Sarana Kesehatan Per Kelurahan

di Kec.Bukit Kecil Tahun 2019

Jumlah Saranan
Kesehatan
No. Kelurah
2019
an Ruma Ruma Prakte Prakte Toko
h h Poliklini Puskesma Pustu k k Posyand Apoti Obat
Sakit Bersali k s Dokter Bidan u k
n
Kelurah
an
1 Talang - 2 - 1 - - - 3 3 1
Semut
Keluraha
2 n - - - - - 1 1 3 - -
22 Ilir
Keluraha
3 n 1 - - - 1 - 1 3 - -
19 Ilir
Keluraha
4 n - - - 1 - - - 3 - -
23 Ilir

Jumlah Saranan
Kesehatan
No. Kelurah 2019
an Ruma Ruma Prakte Prakte Toko
h h Poliklini Puskesma Pustu k k Posyand Apoti Obat
Sakit Bersali k s Dokter Bidan u k
n
Keluraha
5 n - - - - 1 3 2 7 3 2
26 Ilir
Keluraha
6 n - - - - 1 9 4 11 5 -
24 Ilir
Kecamatan
Bukit 1 2 0 2 3 13 8 30 11 3
Kecil
Gambar 1. Puskesmas Merdeka

Gambar 2. Rumah Sakit Benteng


Gambar 3. IGD 24 Jam A.K Gani

3.5.3 Sarana peribadatan


Fasilitas peribadatan merupakan tempat untuk menjalankan ibadah umat
beragama secara berjamaah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Pendekatan
perencanaan yang dianut adalah dengan memperkirakan komunitas dan jenis agama
serta kepercayaan dan kemudian merencanakan lokasi bengunan peribadatan secara
planologis dan religius Sarana peribadatan merupakan sarana yang penting bagi umat
beragama untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Adapun fasilitas
peribadatan yang dimiliki oleh Kec.Bukit Kecil terdiri dari Mesjid, Langgar/Musholla,
Gereja, dan Vihara/Klenteng dan Pura. Berikut dibawah ini adalah sebaran fasilitas
peribadatan yang tersebar di masing-masing kelurahannya.

 Masjid
Fasilitas peribadatan ini lokasinya berdasarkan skala tingkat pelayanan. Apabila
merupakan masjid lingkungan lokasinya disesuaikan dengan lingkungan dan
didukung penduduk minimum 3.000 jiwa. Sedangkan untuk masjid skala pelayanan
tingkat kecamatan lokasi menyesuaikan berdasarkan pertimbangan wilayah
kecamatan dan minimum didukung oleh 30.000 jiwa penduduk.

 Musholla
Untuk musholla lokasi
sebaiknya di lingkungan RW
dengan minimum
didukung oleh 2500
penduduk.
 Gereja
Fasilitas ini sebaiknya berlokasi di pusat lingkungan atau menyesuaikan
dengan jumlah komunitas penganutnya, didukung minimum oleh 2500 penduduk
pemeluk agama bersangkutan.

Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan Bukit kecil jumlah sarana


Peribadatannya terjumlah atau tertampil dalam tabel di bawah ini:

Tabel Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan


Jumlah Tempat Ibadah
No. Kelurahan 2012
Mesjid Langgar Gereja ViharaPura

1 Kelurahan Talang 4 - 2 1 -
Semut
2 Kelurahan 22 Ilir 2 1 - - -
3 Kelurahan 19 Ilir 3 3 - - -
4 Kelurahan 23 Ilir 1 1 - - -
5 Kelurahan 26 Ilir 5 - - - -
6 Kelurahan 24 Ilir 6 50 - - -
Kecamatan Bukit Kecil21 55 2 1 0

Bukit Kecil Menurut Agama Tahun 2019


Sumber: Kecamatan Bukit Kecil dalam Angka 201

3.5.4 Pelayanan Sarana Ekonomi


Fasilitas ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan kegiatan perekonomian di suatu wilayah, fasilitas ekonomi
yang terdapat di Kec.Bukit Kecil terdiri dari perdagangan dan jasa, dimana
perdagangan meliputi pasar permanen, swalayan, rumah makan,
toko/warung sedangkan untuk fasilitas jasa yaitu bank umum, hotel
berbintang dan jasa akomondasi dapat di lihat pada tabel di bawah ini

Tabel Jumlah Sarana Perekonomian

di Kecamatan Bukit Kecil Pada Tahun 2019


Sarana
Perekonomian
No. Kelurahan 2019
Pasar Ruma Toko/ Ban Hotel
Swalaya Akomoda
Permane h Waru k Berbinta
n si
n Maka ng Umu ng
n m
Kelurahan Talang
1 Semut 1 5 7 29 1 1 1
2 Kelurahan 22 Ilir - - 4 25 - - -
3 Kelurahan 19 Ilir - 1 3 15 - 1 -
4 Kelurahan 23 Ilir - - 6 35 - - -
5 Kelurahan 26 Ilir 1 3 4 6 - - -
6 Kelurahan 24 Ilir 1 5 8 29 8 5 10
Kecamatan Bukit 3 14 32 139 9 7 11
Kecil

Sumber: Kecamatan Bukit Kecil dalam Angka 2019

3.5.4 Pelayanan Sarana Olahraga


Sarana olahraga sebagai tempat melakukan kegiatan jasmani untuk
kesehatan diperlukan keberadaannya terutama dekat dengan permukiman.
Sarana olahraga yang ada di Kec.Bukit Kecil terdiri dari lapangan bulu
tangkis, lapangan bola voli, dan lainnya. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel Jumlah Sarana Olahraga Menurut Jenisnya di Kecamatan

Bukit Kecil Pada Tahun 2019

Jumlah Sarana Olahraga


2019
No. Kelurahan Lapang Lapang
an an Bulu Lapanga Lainnya
Sepak Tangkis n Bola
Bola Voli
1 Kelurahan Talang - - 2 1
Semut
2 Kelurahan 22 Ilir - - - -
3 Kelurahan 19 Ilir - 1 - 1
4 Kelurahan 23 Ilir - 1 - -
5 Kelurahan 26 Ilir - 1 2 -
6 Kelurahan 24 Ilir - 6 1 2
Kecamatan Bukit Kecil - 9 5 4
Sumber: Kecamatan Bukit Kecil dalam Angka 2019
3.5.5 Pelayanan Sarana Rekreasi
Sarana rekreasi di perkotaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat
guna memenuhi kebutuhan sosialnya. Sarana rekreasi yang ada di
Kec.Bukit Kecil terdiri dari gedung bioskop yang berada 1 di KeL.24 Ilir
dan tempat hiburan yang berada 1 di Kel.19 Ilir dan 1 di KeL.24 Ilir.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.14 Jumlah Sarana Rekreasi di Kec.Bukit Kecil Pada Tahun


2019

Jumlah Tempat Rekreasi


No. Kelurahan 2019
Gedung Tempat Gedung Kesenian
Bioskop Hiburan
1 Kelurahan Talang - - -
Semut
2 Kelurahan 22 Ilir - - -
3 Kelurahan 19 Ilir - 1 -
4 Kelurahan 23 Ilir - - -
5 Kelurahan 26 Ilir - - -
6 Kelurahan 24 Ilir 1 1 -
Kecamatan Bukit Kecil 1 2 0
Sumber: Kecamatan Bukit Kecil dalam Angka 2019

3.6 Prasarana

Prasarana (infrastructure) adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yg


memenuhi standar tertentu utk kebutuhan bertempat tinggal yg layak, sehat,
aman dan nyaman. Prasarana selalu dalam bentuk jaringan (network). Tidak
mempunyai skala pelayanan. Tingkatannya: primer, sekunder, tersier.

3.6.1 Prasarana Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian area darat,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Rencana sistem prasarana utama yang ada di
Kec.Bukit Kecil berupa rencana sistem jaringan transportasi. Jaringan pergerakan di
Kec.Bukit Kecil berupa jaringan jalan transportasi darat dan angkutan sungai
penyeberangan. Jaringan jalan bertujuan untuk:
1. Mendukung inter-koneksi antar pusat pelayanan dan membentuk struktur tata ruang
(sistem kota-kota).
2. Mendukung keterhubungan antar pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan Kecamatan
Bukit Kecil, Kota Palembang maupun kawasan-kawasan lainnya yang berdekatan dengan
Kecamatan Bukit Kecil
3. Mendukung wilayah-wilayah berproduksi tinggi (menciptakan akses pada kawasan
perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, dll).
4. Memberi akses bagi semua wilayah pelayanan menuju pusat-pusat layanan
Fungsi Jalan Karakteristik Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Arteri Sekunder  Kecepatan rencana minimal 40  Parkir di badan jalan diperkenankan
km/jam tetapi terpisah dengan jalur cepat,
 Lebar jalan minimal 8 m selain mempertimbangkan volume
 Kapasitas lebih besar daripada kendaraan, lebar (kapasitas jalan),
volume lalu lintas rata-rata jumlah lajur
 Lalu lintas jarak jauh tidak boleh  Bangunan sepanjang jalan ini harus
terganggu oleh lalu lintas lambat memiliki GSB (GSB tidak boleh
 Jalan persimpangan dengan berimpit dengan rumija)
pengaturan tertentu tidak  Set-back bangunan diperkenankan
mengurangi kecepatan rencana dan
kapasitas jalan
Kolektor Primer  Kecepatan rencana minimal 40  Parkir di badan jalan diperkenankan
km/jam tetapi terpisah dengan jalur cepat,
 Lebar jalan minimal 7 m selain mempertimbangkan volume
 Kapasitas lebih besar daripada kendaraan, lebar (kapasitas jalan),
volume lalu lintas rata-rata jumlah lajur
 Jalan masuk dibatasi, direncanakan  Bangunan sepanjang jalan ini dapat
sehingga tidak mengurangi dengan GSB berimpit dengan rumija
kecapatan rencana dan kapasitas  Set-back bangunan diperkenankan
jalan
 Tidak terputus walaupun masuk kota
Kolektor  Kecepatan rencana minimal 20  Parkir di badan jalan diperkenankan
km/jam tetapi terpisah dengan jalur cepat,
Sekunder
 Lebar badan jalan minimal 7 m selain mempertimbangkan volume
kendaraan, lebar (kapasitas jalan),
jumlah lajur
 Bangunan sepanjang jalan ini dapat
dengan GSB berimpit dengan rumija
 Set-back bangunan diperkenankan
Lokal Primer  Kecepatan rencana paling rendah 20  Kendaraan angkutan barang dan
km/jam bus dapat diizinkan melalui jalan ini.
 Lebar badan jalan lokal primer tidak
kurang dari 6 meter
Lokal Sekunder  Kecepatan rencana paling rendah 10  Kendaraan angkutan barang berat
km/jam dan bus tidak diizinkan melalui
 Lebar badan jalan lokal sekunder fungsi jaIan ini di daerah
tidak kurang dari 5 meter pemukiman
Sumber: Karakteristik dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Diatur dalam UU No. 38 Tahun 2004 tentang
Jalan

Adapun panjang keseluruhan rencana peningkatan fungsi jalan/jalan lingkungan yaitu 15.501,30
m sedangkan untuk rencana jalan baru/jalan inspeksi yaitu 2.108,31 m. jaringan jalan yang
melewati Kecamatan Bukit Kecil meliputi jaringan jalan yaitu:
1. jaringan jalan arteri sekunder dengan lebar badan jalan 11 m, yaitu di Jalan
Jend.Sudirman
2. jaringan jalan kolektor primer dengan lebar badan jalan 9 m, yaitu Jalan Kapten
A.Rivai, Jalan. Radial, Jalan Merdeka, Jalan. Diponegoro, Jl.SW.Subekti, danJalan
Letkol Iskandar
3. jaringan jalan kolektor sekunder dengan lebar badan jalan 9 meter, yaitu, Jalan
KH.Ahmad Dahlan
4. jaringan jalan lokal dengan lebar badan jalan 7,5 meter meliputi seluruh jalan-jalan
di perumahan dan permukiman yang tersebar di Kec.Bukit Kecil dan jalan lokal
lainnya
3.6.2 Drainase

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka untuk
menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai,
misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan, air buangan (limbah)
rumah tangga seperti MCK dan limbah pabrik dapat disalurkan sehingga banjir dapat
dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak ganguan kesehatan pada masyarakat serta
aktivitas masyarakat tidak akan terganggu. Drainase merupakan suatu sistem yang tidak
hanya untuk menyalurkan air hujan, tetapi untuk limbah rumah tangga maupun limbah pabrik.
Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang
sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Sistem jaringan
drainase kota bertujuan untuk mengatasi masalah pembuangan air, baik untuk pengeringan air
hujan yang jatuh maupun untuk pembuangan air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga
terutama untuk limbah cair dan mengatasi masalah pembuangan air hujan ke badan sungai.
Saluran drainase yang terdapat di Kecamatan Bukit Kecil pada dasarnya merupakan sistem
drainase alam, yaitu dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada yang berfungsi sebagai
saluran primer. Pembangunan jaringan primer dan sekunder drainase harus memperhatikan
aspek hidrolis dan aspek struktur. Aspek Hidrolis mencakup kecepatan maksimum dan
minimum aliran dalam saluran, bentuk saluran, dan bangunan pelengkap yang diperlukan.
Aspek Struktur mencakup jenis dan mutu saluran, serta kekuatan dan kestabilan bangunan.
Jaringan sistem penyaluran air hujan yang disesuaikan dengan keadaan fisik daerah
pelayanan. Jalur saluran drainase ini sebagian besar terletak pada kanan dan kiri jalan.

3.6.3 Jaringan listrik

Jaringan Listrik - Tenaga listrik (energi listrik) dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik. Sudah
banyak terdapat jenis pusat pembangkit listrik yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan
secara ekonomis. Disamping itu masih banyak lagi energi alternatif yang masih dalam
penelitian guna menjawab tantangan lingkungan hidup yang bersih dan tantangan
keterbatasan sumber daya alam (SDA) yang akan habis digunakan. Seluruh kawasan di
Kecamatan Bukit Kecil telah dilayani oleh jaringan listrik, masyarakat setempat
memanfaatkannya tidak hanya untuk kepentingan rumah tangga, tetapi juga untuk berusaha
(perkantoran, perdagangan dan jasa, dan pariwisata). Pada umumnya pengembangan
jaringan listrik mengikuti pola jaringan jalan, kecuali jaringan SUTT (Saluran Udara
Tegangan Tinggi). Pengembangan jaringan listrik oleh PLN didasarkan oleh adanya
permintaan dari masyarakat, sehingga apabila akan direncanakan suatu kawasan yang
membutuhkan jaringan listrik baru, PLN akan mengembangkan jaringan listrik baru di
kawasan tersebut apabila ada permintaan. Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik
sesuai dengan perkembangan wilayah/ kawasan perkotaan, maka secara umum
kebutuhan energy terbagi menjadi 2 kebutuhan yaitu kebutuhan listrik domestic dan
non domestic. Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan Perkotaan, kebutuhan listrik domestik sebesar 450 VA per unit
rumah dan kebutuhan listrik non-domestik sebesar 40% dari kebutuhan listrik domestik.

Tabel 5 Perkiraan Kebutuhan Listrik di Kecamatan Bukit Kecil Tahun 2014-


2034
Domestik Non Domestik
Jumlah
No Kelurahan Total
Penduduk Rumah Tangga 450 40% dari
VA/Unit Rumah Domestik
2019

Kelurahan Talang
1 Semut 7.369 828.979 331.592 1.160.570
2 Kelurahan 22 Ilir 3.135 352.672 141.069 493.741

3 Kelurahan 19 Ilir 3.766 423.724 169.490 593.213

4 Kelurahan 23 Ilir 3.576 402.314 160.926 563.240

5 Kelurahan 26 Ilir 11.037 1.241.645 496.658 1.738.303

6 Kelurahan 24 Ilir 16.928 1.904.404 761.762 2.666.166

Kecamatan Bukit Kecil 45.811 5.153.738 2.061.495 7.215.233

2024

1 Kelurahan Talang 7.771 874.218 349.687 1.223.905

Jumlah Domestik Non Domestik


No Kelurahan Penduduk TOTAL
Rumah Tangga 450 40% dari
VA/Unit Rumah Domestik
Semut

2 Kelurahan 22 Ilir 3.306 371.918 148.767 520.685

3 Kelurahan 19 Ilir 3.972 446.847 178.739 625.586

4 Kelurahan 23 Ilir 3.771 424.269 169.708 593.977

5 Kelurahan 26 Ilir 11.639 1.309.404 523.762 1.833.165

6 Kelurahan 24 Ilir 17.852 2.008.332 803.333 2.811.664

Kecamatan Bukit Kecil 48.311 5.434.988 2.173.995 7.608.983

2029

Kelurahan Talang
1 Semut 8.173 919.457 367.783 1.287.240
2 Kelurahan 22 Ilir 3.477 391.164 156.466 547.629

3 Kelurahan 19 Ilir 4.178 469.971 187.988 657.959

4 Kelurahan 23 Ilir 3.966 446.224 178.490 624.714

5 Kelurahan 26 Ilir 12.241 1.377.163 550.865 1.928.028

6 Kelurahan 24 Ilir 18.776 2.112.259 844.904 2.957.162

Kecamatan Bukit Kecil 50.811 5.716.238 2.286.495 8.002.733


2034

Kelurahan Talang
1 Semut 8.575 964.696 385.878 1.350.574
2 Kelurahan 22 Ilir 3.648 410.410 164.164 574.574

3 Kelurahan 19 Ilir 4.383 493.094 197.238 690.332

4 Kelurahan 23 Ilir 4.162 468.179 187.272 655.451

5 Kelurahan 26 Ilir 12.844 1.444.922 577.969 2.022.891

6 Kelurahan 24 Ilir 19.699 2.216.186 886.474 3.102.660

Kecamatan Bukit Kecil 53.311 5.997.488 2.398.995 8.396.483

2039

Kelurahan Talang
1 Semut 8.977 1.009.935 403.974 1.413.909
2 Kelurahan 22 Ilir 3.819 429.656 171.862 601.518

3 Kelurahan 19 Ilir 4.589 516.218 206.487 722.705

4 Kelurahan 23 Ilir 4.357 490.134 196.054 686.188

5 Kelurahan 26 Ilir 13.446 1.512.681 605.072 2.117.754

6 Kelurahan 24 Ilir 20.623 2.320.113 928.045 3.248.159

Kecamatan Bukit Kecil 55.811 6.278.738 2.511.495 8.790.233

Sumber: Hasil Perhitungan, 2019

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Kecamatan Bukit Kecil, tentunya


pelayanan listrik juga harus lebih ditingkatkan. Untuk itu diperlukan adanya perkiraan
kebutuhan akan listrik berdasarkan perkiraan jumlah penduduk. Kebutuhan listrik di
Kecamatan Bukit Kecil pada tahun 2034 mencapai 8.790.233 VA yang mencakup
kebutuhan domestic sebesar 6.278.738 VA dan kebutuhan non domestic sebesar
2.511.495 VA. Secara umum, pelayanan jaringan listrik di Kota Palembang dan sekitar
merupakan Interkoneksi antar pusat-pusat pembangkit PLN Wilayah IV Sumatera Selatan
Rayon Kota Palembang dan peningkatan PLTU Kertapati PT. BA. Bukit Asam Tanjung
Enim. Ada 2 macam tegangan yaitu 70 KV dan 150 KV, dimana jaringan 70 KV pada
lingkaran bagian dalam dan jaringan tegangan 150 KV pada lingkaran bagian luar.

3.6.4 Prasarana Persampahan

Timbulan sampah semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di masing-
masing wilayah, sampah adalah semua jenis bahan buangan baik yang berasal dari manusia atau
binatang yang biasanya berbentuk padat. Umumnya bahan-bahan tersebut dibuang karena
dirasakan oleh pemiliknya sebagai barang yang tidak berharga, tidak bernilai dan tidak diinginkan
Ketika jumlah makhluk hidup sangat kecil maka sampah yang dihasilkan secara kuantitas dapat
diabaikan, apalagi semuanya merupakan bahan organik sehingga dengan proses dekomposisi atau
pembusukan alami akan kembali ke alam secara sempurna. Namun, ketika jumlah manusia
semakin banyak maka produksi sampah tidak bisa begitu saja diserahkan kepada proses alamiah.
Ketika jenis sampah semakin bervariasi maka proses pengelolaannya juga semakin kompleks.

Tabel Pengembangan Zona Layanan Persampahan di Kecamatan Bukit Kecil


No Kelurahan Zona K Zona Khusus (Jalur Air)
Layana et
n
Persampaha
n
1 Talang Semut B-3 Pola pengelolaan sampah C-1 (wilayah
rencana: composting gali tepian sungai)
timbun di halaman rumah –
kumpul –olah di TPS 3R
mandiri-angkut

residu- pengolahan akhir di


TPA II
Karya Jaya
2 22 Ilir B-2 Pola pengelolaan sampah
rencana: kumpul/olah di
rumah-olah di TPS 3R
mandiri- angkut residu-
pengolahan
akhir di TPA II Karya Jaya
3 19 Ilir B-1 Pola pengelolaan sampah
rencana: kumpul-olah di TPS
3R mandiri-angkut residu-
pengolahan akhir di TPA II
Karya Jaya
4 23 Ilir B-1 Pola pengelolaan sampah
rencana: kumpul-olah di TPS
3R mandiri-angkut residu-
pengolahan akhir di TPA II
Karya Jaya
5 26 Ilir B-3 Pola pengelolaan sampah
rencana: composting gali
timbun di halaman rumah –
kumpul –olah di TPS 3R
mandiri-angkut

residu- pengolahan akhir di


TPA II
Karya Jaya
6 24 Ilir B-1 Pola pengelolaan sampah
rencana: kumpul-olah di TPS
3R mandiri-angkut residu-
pengolahan akhir di TPA II
Karya Jaya
Sumber: DED Persampahan Kota Palembang

Anda mungkin juga menyukai