Prak Infus Glocosa
Prak Infus Glocosa
Prak Infus Glocosa
“INFUS GLUKOSA”
Oleh
BANJARBARU
JANUARI 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Formulasi sediaan steril merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak
dipakai, terutama saat pasien rawat inap di rumah sakit. Sediaan steril sangat membantu pada
saat pasien dioperasi, diinfus, disuntik, mempunyai luka terbuka yang harus segera diobati
dan sebaginya. Semuanya sangat membutuhkan kondisi steril karena pengobatan yang
langsung bersentuhan dengan sel tubuh, lapisan mukosa, organ tubuh, dan dimasukkan
langsung kedalam cairan atau rongga tubuh sangat memungkinkan terjadinya infeksi bila
obatnya tidak steril. Oleh karena itu kita memerlukan sediaan steril. Disamping steril, kitapun
memerlukan sediaan obat dalam kondisi isohidris dan isotonis agar tidak mengiritasi.
Untuk menghasilkan sediaan yang steril, kita memerlukan pengetahuan tambahan selain
pengetahuan tentang pembuatan bentuk sediaan, yaitu adanya jaminan bahwa selama
produksi, sediaan bebas dari cemaran mikroba. Bentuk sediaan steril bisa berbentuk cair,
padat atau semipadat. Proses pembuatannya pun sama dengan sediaan non steril. Infus
merupakan larutan steril dan umumnya diberikan melalui intravena untuk menambah cairan
tubuh, elektrolit, untuk memberi nutrisi atau sebagai pembawa obat. Biasanya diberikan
dalam bentuk volume besar dengan penetesan lambat melalui intravena. Infus intravena dapat
digunakan untuk pemberian obat agar bekerja cepat, seperti keadaan darurat, karena obat tidak
diabsorpsi secara oral. Dapat pula digunakan pada penderita yang tidak sadar atau pada
penderita yang tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan oral.
Infus ini berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena disebabkan oleh
kekurangan cairan akibat muntah, diare berkepanjangan, sebagai penembah energy, serta
pengganti makanan bila seorang penderita penyakit tidak dapat lagi mengkonsumsi makanan
seperti biasanya. Maka untuk mengganti makanan tersebut digunakan infus. Karena di dalam
sediaan infus terdapat zat-zat yang berfungsi sebagai kalorigenik yang dapat menghasilkan
energi, juga dapat menjaga kestabilan cairan dalam tubuh. Karena infus ini merupakan salah
satu sediaan dalam bidang farmasi, maka seorang farmasi wajib mengetahui cara pembuatan
infus dan bagaimana pula cara pemakaiannya untuk itulah praktikum dengan percobaan
pembuatan sediaan infus perlu dilaksanakan. Sediaan infus harus memenuhi syarat yaitu
steril, bebas pirogen, jernih dan praktis bebas partikel. Oleh karena itu, sediaan ini lebih
mahal jika dibandingkan dengan sediaan nonsteril karena ketatnya persyaratan yang harus
dipenuhi.
B. Tujuan
glukosa.
2. Mahasiswa dapat membuat sediaan steril infus glukosa dalam skala laboraturium sesuai
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sediaan Parenteral
Sediaan parenteral adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi yang
bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk sediaan ini antara lain
sediaan parenteral preparat untuk mata dan preparat irigasi (infus). Sediaan parenteral
merupakan jenis sediaan yang unik diantara bentuk sediaan yang lain yaitu sediaan
disuntikkan melalui kulit atau membrane mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari mikroba
dan pirogen atau bahan toksik lainnya, serta harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.
Semua bahan dan proses yang terlibat dalam pembuatan produk ini harus dipilih dan
Infus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai 100ml yang diberikan
melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Asupan air dan
elektrolit dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam jumlah yang
relative sama. Rasionyandalam tub uh adalah air 57%, lemak 20,8%, protein 17%, serta
mineral dan glikogen 6%. Ketika terjadi gangguan hemostatif, maka tubuh harus segera
mendapatkan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elektrolit larutan untuk infus
Infus merupakan metode pemberian cairan dan obat yang dilakukan langsung
melalui pembuluh darah. Cairan diberikan melaui infus dapat berfungsi sbeagai cairan
pemeliharaan ataupun cairan resusitasi. Cairan infus akan diberikan ketika psien melakukan
dialirkan mellaui selang menuji pembuluh darah. Jenis dan jumlah cairan yang digunakan
akan bergantung kondisi pasien, ketersdedian cairan, dan tujuan pemberian cairan infus.
Selain untuk memberikan cairan, pemberian infus jiga bisa dilakukan sebagai metode
Menurut Farmakope Indonesia edisi III halaman 12, infus intravena adalah sdiaan
steril berupa larutan emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat dengan volume
relative banyak. Kecuali dinyatkan lain, infus intravena tidak diperbolehkan mengandung
bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravena harus jernih dan prakris bebas
partikel.
B. Syarat-syarat infus
4. Sedapat mungkin isohidris, PH larutan sama dengan darah dan cairan tubuh lain yakni 7,4.
5. Sedapat mungkin isotonis, artinya mempunyai tekanan yang sama dengan darah, airmata,
6. Harus steril, suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme
hidup dan pathogen maupun non pathogen, baik dalam bentuk vegetative maupun dalm
7. Bebas pirogen, karena cairan yang mengandung pirogen dapat menimbulkan demam,
4. Obat dapat diberikan kepada penderita sakit keras atau dalam keadaan koma
1. Rasa nyeri saat disuntikkan apalagi kalau harus diberikan berulang kali
3. Kekeliruan pemberian obat atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki terutama sesudah
pemberian intravena
4. Obat hanya dapat diberikan penderita dirumah sakit atau ditempat praktek dokter oleh
5. Lebih mahal dari bentuk sediaan non steril dikarenakan ketatnya persyaratan yang harus
1. Dasar nutrisi, kebutuhan kalori untuk pasien dirumah sakit harus disuplai via intravena
2. Keseimbangan elektrolit digunakan pada pasien yang shock, diare, mual, muntah dan
F. Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara
tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran
dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah
istilah yang mempunyai ko otasi relative dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak
bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian
mikroba.
Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas,
penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas digunakan bersama-sma
dengan uap air maka disebur sterilisasi panas lembab atau sterilisasi panas basah.Bila tanpa
kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering.Sedangkan kimiawi dilakukan dengan gas
Pada umumnya metode sterilisasi digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan yang
dapat tahan terhadap temperature yang diperginakan dan penembusan uap air, tetapu tiadak
menimbulkan efek yang tidak dikehendaki akiabt uap air tersebut.Metode ini juga
dipergunakan untuk larutan dalam jumlah besar, alat gelas, pembalut operasi dan instrument.
Tidak digunakan untuk mensterilkan minyak-minyak, minyak lemak, dan sediaan lain yang
tidak adapt ditembus oleh uap air atau pnesterilan serbuk terbuka yang mungkin ruska oeleh
G. Glukosa
Glukosa atau dekstrosa yaitu suatu gula yang diperoleh dari hidrolisis
pati.Mengandung satu molekul air hidrat atau anhidrat.Pemberian : Hablur tidak berwarna,
serbuk hablur ataus erbuk granul putih, tidak berbau, rasa manis. Glukosa stabil dalm bentuk
larutan.Dekstrosa stabil dalam keadaan penyimpanan yang kering dengan pemanasan tinggi,
yang menagndung gula sederhana. Cairan ini sering digunakan untuk meningkatkan kadar
gula darah, ada seseorang yang mengalami hipoglikemia (gula darah rendah). Selain itu
cairan infus dekstrosa juga dapat digunakan untuk kondisi hyperkalemia (kadar kalium yang
tinggi)
H. Norit
Norit adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar,
Cairan infus tidak boleh digunakan secara sembarangan dan penggunaanya harsu
dibawah pengawasan dokter. Hal ini karena faktor resiko keomplikasi akibat pemberian infus
bisa saja terjadi.Selain itu, pemilihan jenis cairan infus juga harus disesuaikan dengan kondisi
I. Tinjauan Farmakologi
1. Indikasi
Glukosa adalah obat yang tersedia dalam cairan injeksi, biasanya digunakan melalui
cairan infus serta obat minum berupa tablet. Cara kerja obat ini adalah dengan cara
meningkatkan kadar glukosa di dalam darah. Kegunaan utama glukos aadalah untuk
mengobati kadar gula darah rendah (hipoglikemia) biasanya pada orang menderita DM.
namun, glukosa adalah obat yang juga digunakan untuk meningkatkan kadar asupan
karbohidrat pada orang yang tiadak bisa makan karena suatu penyakit, trauma, atau kondisi
media lainnya.
Biasanya glukosa juga diberikan kepada orang yang sakit karena terlalu banyak
mengonsumsi alcohol. Glukosa juga bisa digunakan untuk mengobati hyperkalemia atau
kondisi dimana kadar kalium di dalam darah terlalu tinggi. Obat ini tergolong obat resep
2. Efek samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena glukosa ?semua obat dapat
menyebabkan efek smaping, tetatpi banyak orang tidak mengalami, atau sedikit merasakan
efek samping. Periksa dengan dokter anda jika salah satu efek samping yang paling umum
secara terus-menerus terjadi atau kondisi anda semakin memburuk. Berikut adalah efek
b. Nyeri
c. Kulit kemerahan, atau bengkak ditempat suntikan, jika terjadi efek samping serius, cari
d. Reaksi alergi parah (ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas, sesak dada, pembengkakan
f. Otot berkedut
g. Kejang
3. Kontraindikasi
Peringatan dan perhatian obat glukosa, sebelum menggunakan glukosa, ada beberapa
a. Jangan menggunakan glukosa tanpa sepengetahuan dokter, terutama jika anda memiliki
penyakit diabetes
b. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah aman menggunakna glukosa jika anada
c. Tanyakan kepada dokter apakah aman menggunakan glukosa jika anda memiliki kondisi
kesehatan tertentu termasuk asma, alergi terhadap makanan, kecanduan alcohol, cedera di
d. Tanyakan kepada dokter apakah aman menggunakan obat ini jika anda sedang hamil atau
menyusui
4. Dosis glukosa
a. Dosis glukosa untuk hipoglikemia (dewasa). Cairan injeksi : 10-25gm (40-100ml) sebagai
b. Dosis dlukosa untuk depresi cairan pada orang dewasa. Cairan injeksi 5% cairan yang
diberikan pada pembuluh darah. Dosis ini ditentukan berdasarkan kondisi masing-masing
pasien.
c. Dosis glukosa untuk depresi karbohidrat pada dewasa. Cairan injeksi >5% cairan yang
diberikan pada pembuluh darah. Dosis ini ditentukan berdasarkan kondisi masing-masing
pasien.
d. Dosis untuk tes toleransi glukosa pada dewasa. Oral 75gm digunakna sebagai dosis tunggal
e. Dosis glukosa untuk anak. Cairan injeksi 0,5-1gm/kgbb. Dosis max. 25gm/dosis
Gel : 15gm
Larutan intravena /suntikan : 2,5%, 5%, 10%, 20%, 25%, 30%, 40%, 50%, 70%
a. Gunakan glukosa seperti yang diarahkan oleh dokter anda. Periksa label pada obat
dirumah, hati-hati dalam mengikuti prosedur injeksi yang diajarkan kepada anda
c. Jika anda menggunakan sediaan tablet yang bisa dikunyah, kunyah terlebih dahulu
d. Jika anda menggunakan obat ini untuk mengatasi hipoglikemia setidaknya anda
hanya perlu menunggu 10menit setelah menggunakan obat ini hingga kondisi anda
membaik. Jika tidak, gunakan dosis yang sama satu kali lagi
6. Farmakologi glukosa
Dekstrosa akan diserap secara cepat pada traktus intestinal, didistribusikan ke seluruh tubuh,
7. Farmakodinamik
Dekstrosa atau glukosa merupakan monosakarida yang umum ditemukan dalam
energy.
8. Komposisi
Norit 0,1%
METODE KERJA
a. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah aluminium foil, batang pengaduk, botol
infus, kaca, corong gelas, Erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, kaca arloji, kapas, karet
penutup, kertas perkamen, kertas saring, PH universal, pipet tetes palstik, sendok besi,
b. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah asam bikarbonat, glukosa monohidrat,
2. Formula
Norit 0,1%
3. Prosedur kerja
c. Glukosa monohidrat yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam beker gelas yang sudah
dikalibrasi dan fitambahkan WFI streil kira-kira 450ml diaduk hingga larut. Larutan
dicampur kemudian di cek pH (5), apabila PH belum sesuai maka adjust dengan HCl 0,1
N atau Naoh 0,1 N. ditambahkan WFi pada larutan hingga mencapai 500ml, diaduk
hingga homogen.
d. Ditimbang norit 500mg digelas arloji.Larutan glukosa dipanskan hingga mencapai
80derajatC. Saat suhu mencapai 80derajatC. Tambahkan norit yang sudah ditimbnag,
e. Larutan disaring dengan corong dan kertas saring rangkap 2. Filtrate ditampung dalam
labu Erlenmeyer 1000m, tandai batas atas permukaan larutan. Disaring dengan corong
dan kertas saring 2 rangkap dengan membrane filter 0,45mm untuk pembebasan sisa norit
f. Botol infus dibilas dengan sediaan alu tutup rapat, diikat dengan tali champagne, di
autoklaf pada suhu 115derajatC selama 30menit. Botol infus dikeluarkan dari autoklaf dan
didinginkan
4. Evaluasi sediaan
5,5-6,5
b. Pengujian bahan partikulat dalam sediaan, bahan partikulat merupakan zat asing, tidak
larut dan melayang, kecuali gelembung gas dalam pengujian ini dilakukan secara visual
yang dilakukan oleh seseorang untuk mencek larutan bebas bahan partikulat. Tujuannya
c. Uji kejernihan bertujuan untuk mengetahui kejernihan sediaan yang dibuat. Diperiksa
dengan melihat wadah pada latar belakang hitam putih. Meletakkan wadah sediaan
didalam kotak hitam putih dibagian dalamnya. Sinari wadah dari samping sinari dari arah
samping, lihat apakah masih ada kotoran yang berwarna hitam atau berwarna muda.
d. Uji kebocoran dilakukan dengan cara membalik botol infus yang amsih tertutup rapat
diatas kerta ssaring yang steril. Dilihat apakah ada rembesan air yang kleuar dari botol
infus dan membasahi kertas saring. Tujuan dari evaluasi ini agar sediaan benar-benar
1. Hasil Praktikum
b. Berdasarkan uji kejernihan yang dilakukan, didapatkan larutan percobaan yang sangat
jernih
c. Uji bebas partikulat yang dilakukan pada larutan percobaan, didapatkan hasil larutan yang
bebas partikulat, tidak ada kotoran, maupun bahan asing dan sudah dilakukan sterilisasi
d. Uji kebocoran yang dilakukan pada larutan hasil percobaan didapatkan hasil larutan yang
2. Pembahasan
a. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan sterilisasi terhadap alat-alat yang akan
digunakan pada praktikum. Meliputi botol infus, tutup botol infus, gelas ukur, beker gelas,
Erlenmeyer, batang pengaduk, kertas saring. Sterilisasi dilakukan dengan autoklaf dengan
suhu 121derajatC selama 15menit, kecuali tutup botol infus. Tutup botol infus disterilisasi
b. Setelah semua alat disterilisasi, membuat aquadest bebas pirogen yang bertujuan agar
pasien tidak mengalmai demam, setelah disuntikkan infus glukosa , karena pirogen
Aquadest bebas pirogen dibuat dengan cara melarutkan karbo adsorben dalam aquadest
sebanyak 0,1% dari volume air lalu dipanaskan pada suhu 60-70derajatC selama 15 menit
3. Kesimpulan
a. Infus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai 100ml yang diberikan melalui
b. Uji yang dilakukan pada pembuatan infus adalah uji kejernihan, uji volume, uji PH, uji
kebocoran
c. Sediaan yang dibuat memnuhi syarat uji kejernihan, dikarenakan tidak terdapat partikel
e. Sediaan memenuhi uji kebocoran, karena tidak terjadi kebocoran pada sediaan infus
DAFTAR PUSTAKA
Al Rasyid, M. 2018. Laporan Resmi Praktikum Formualsi Teknologi Sediaan Steril Praktikum
III. Infus D5. Laboratorium Kimia Farmasi. Sekolah Tinggi Faramsi Muhammadiyah
Tangerang
Dr. Pane, Merry. D. C. 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jenis Cairan Infus dan
Kegunaanya https://www.alodokter.com/dasar-dasar-prosedur-memanfaatkan-cairan-
infus
Hapsari, Annisa., dr. Upahita, Damar. 2021. Kementerian kesehatan Republik Indonesia . Hello
Sehat. Glukosa https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/glucose/
Kristianingsih, Linda. 2016. Laporan Resmi Praktikum Formulasi Steril Larutan Parenteral.
Laboratorium Teknologi Farmasi. SEkolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang
https://www.academia.edu/25792947/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKUM_FORMULA
SI_SEDIAAN_STERIL
Nurdiansyah, Dicky. 2015. Laporan Praktikum Teknologi Formulasi Sediaan Steril Sediaan
Infusa Glukosa. Program Studi S-1 Farmasi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti
Tunas Husada Tasikmalaya
https://www.academia.edu/12111520/laporan_sediaan_steril_infusa_glukosa
Pretest.
1. Tuliskan fungsi dan mekanisme norit dalam sediaan infus!
2. Berdasarkan formula berapakah jumlah glukosa dan norit yang perlu ditimbang?
Jawab
1. Norit adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar, norit
digunakan untuk menyerap kontaminan. Mekanisme norit yaitu dengan mengadsorpsi gas
dan senyawa-senyawa kimia tertentu, tergantung pada volume pori-pori dan luas
permukaannya. Gugus fungsi dapat terbentuk pada norit ketika dilakukan aktivasi, yang
disebabkan terjadinya interaksi radikal bebas pada permukaan karbon dengan atom-atom
seperti oksigen dan nitrogen yang berasal dari proses pengolahan ataupun atmosfer.
Penimbangan bahan:
550 ml
Glukosa 5% = x 5 g = 5,5 g
500 ml
550 ml
Norit 0,1% = x 0,1 g = 0,11 g
500 ml