Makalah Bakteriologi Klinik
Makalah Bakteriologi Klinik
Makalah Bakteriologi Klinik
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat
kesehatan, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat kelak.
Makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bakteriologi
Klinik yang berjudul “Klebsiella, Proteus, dan Pseudomonas Aeroginosa”. Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada ibu Maria Tuntun
Siregar S.Pd, M.Biomed selaku dosen mata kuliah ini yang telah memberikan tugas sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Saya mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Klebsiella
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma proteobacteria
Order : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Klebsiella
Spesies :
Klebsiella pneumonia
Klebsiella oxytoca
Klebsiella ozaena
Klebsiella rhinoscleromatis
Klebsiella sp. pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang
bernama Edwin Jklebs (1834 –1913). Klebsiella sp. merupakan bakteri gram negatif dari
famili Enterobactericeaeyang dapat ditemukan di traktus gastrointestinal dan traktus
respiratori. Beberapa species Klebsiella sp.antara lain Klebsiella pneumoniae, Klebsiella
oxytoca, Klebsiella ozaenae dan Klebsiella rhinoscleromatis. Pada manusia, K. Pneumoniae
hidup secara saprofit dalam sistem pernafasan dan tinja manusia normal sebesar 5%, dengan
1% dapat menyebabkan radang paru –paru. Berdasarkan kebutuhannya akan
oksigen,Klebsiella sp.merupakan bakteri fakultatif anaerob.Klebsiella sp. merupakan kuman
berbentuk batang pendek, tidak memiliki spora, dan tidak memiliki flagela. Klebsiella
sp.menguraikan laktosa dan membentuk kapsul baik invivo atau invitro dan koloninya
berlendir.Kapsul Klebsiella sp.terdiri dari antigen O yang merupakan liposakarida yang
terdiri atas unit polisakarida yang berulang. Polisakarida O-spesifik mengandung gula yang
unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alcohol dan bisa dideteksi dengan aglutinasi
bakteri. Antibodi terhadap antigen O terutama adalah IgM. Antigen kedua adalah antigen K.
Antigen K ini berada di luar antigen O dan merupakan suatu capsular polysacharida. Antigen
K dapat mengganggu aglutinasi melalui antiserum O dan berhubungan dengan
virulensi.Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella sp .
2) Identifikasi
a) Media Blood Agar Plate
Media ini merupakan media differensial yang berfungsi membedakan bakteri berdasar
kemampuan bakteri melisiskan sel darah merah. Ekspresi dari hemolisis bakteri dapat
diketahui ada atau tidaknya zona bening disekeliling koloni bakteri.
→koloni besar , abu-abu ,smooth, cembung, mucoid, anhemolisis
Media differensial adalah media yang dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan
dipakai untuk identifikasi bakteri berdasarkan sifat-sifat biokimia khusus dari bakteri yang
bersangkutan. Media yang dipakai untuk perbenihan bakteri adalah Mac Conkey, media ini
mengandung laktosa dan merah netral sebagai indikator, sehingga bakteri yang meragikan
laktosa akan tubuh sebagai koloni berwarna merah yang dapat membedakan dari bakteri yang
tidak meragikan laktosa yang tumbuh sebagai bakteri yang tidak berwarna.
→koloni besar, smooth, mucoid, cembung, berwarna merah muda – merah bata Jika diambil
dengan ose, maka akan tertarik karena pada koloni memiliki kapsul.
c) Media Endo Agar
e) Media Biokimia
Urea
Methyl red
Voges Proskauer
2.2 Proteus