Pedagogik Kejuruan
Pedagogik Kejuruan
Pedagogik Kejuruan
Pedagogik Kejuruan
Disusun oleh :
2020
Kata Pengentar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................ 2
Daftar Isi..................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang….............................................................. 4
B. Rumusan Masalah.......................................….................. 5
C. Tujuan............................................................................... 5
Bab II Pembahasan
A. Kompetensi Guru…...................................................... 6
A. Kesimpulan....................................................................... 15
Sumber
3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diberi
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Kompetensi Guru?
2. Apa saja Peran Guru Dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana Hakekat Suatu Guru Dalam Profrsi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini untuk mengungkapkan tentang :
1. Memahami Kompetensi Guru.
2. Mengetahui Peran Guru Dalam Pembelajaran.
3. Memahami Hakekat Suatu Guru Dalam Profrsi.
5
Bab II Pembahasan
A. Kompetensi guru
Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar
dan mendidik peserta didik harus memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang baik agar upaya dalam mengkondisikan
lingkungan belajar dapat merubah perilaku peserta didik
menjadi lebih baik secara efektif dan efisien. Menurut
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. Kompetensi merupakan syarat yang harus
dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas dengan
profesional sehingga mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Kompetensi dalam Bahasa Indonesia merupakan
serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti
kecakapan dan kemampuan (Musfah, 2015:27). Kompetensi
adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan
yang harus dimilki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan pendidikan. Kompetensi berarti kemampuan
mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada seseorang. Kompetensi juga terkait dengan standar
dimana seseorang dikatakan kompeten dalam bidangnya jika
pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil kerjanya
sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh
lembaganya/pemerintah. Musfah (2015:27) hakikat
kompetensi adalah kekuatan mental dan fisik untuk
melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui
latihan dan praktek. Dari hal ini maka suatu kompetensi dapat
diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan.
Dalam buku yang ditulis oleh Mulyasa (2013:38) dari
seorang tokoh bernama Gordon terdapat enam aspek yang
terkandung dalam konsep kompetensi yaitu pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat.
Pengetahuan yaitu suatu kemampuan dalam aspek kognitif,
contohnya guru mengetahui kebutuhan belajar dari peserta
didiknya. Pemahaman yaitu kedalaman aspek kognitif dan
afektif dimana seorang guru mengetahui pembelajaran yang
6
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan yaitu
dapat melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepada guru dengan disiplin. Nilai yaitu standar perilaku
yang diyakini dan tertanam dalam individu setiap guru. Sikap
yaitu refleksi dari adanya rangsangan yang datangnya dari
luar. Minat yaitu kecenderungan untuk melakukan suatu
kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi
merupakan kemampuan seseorang yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dapat
diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang dapat bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pengertian kompetensi guru berdasarkan Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah kompetensi guru dapat
dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Menurut Mulyasa (2013:27) Kompetensi guru merupakan
perpaduan antara kemampuan personalia, keilmuan,
teknologi, sosial, dan spiritual yang membentuk kompetensi
standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang
mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas.
Kompetensi guru lebih merujuk pada kemampuan guru untuk
mengajar dan mendidik sehingga menghasilkan perubahan
perilaku belajar dari peserta didik. Kemampuan guru yang
dimaksud adalah tidak hanya dari segi pengetahuan saja
tetapi juga dari segi kepribadian, sosial dan profesional
sebagai guru.
Kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor
14 Tahun 2005 yang selanjutnya diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, guru harus mempunyai
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Dimana masing-masing kompetensi sangat penting untuk
seorang guru dalam melakukan tugas dan kewajibannya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Guru dituntut untuk menguasai semua kompetensi guru agar
dapat menjadi panutan bagi peserta didik. Mushaf (2015:29)
membagi kompetensi guru dlam tiga bagian yaitu bidang
kognitif, sikap, dan perilaku yang ketiganya ini tidak dapat
7
berdiri sendiri karena saling berhubungan dan mempengaruhi
satu sama lain. Dari penjelasan tersebut maka dapat
disimpulkan kompetensi guru adalah perpaduan antara
pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang harus dimilki
oleh guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara
profesional.
8
didik, tidak menunggu perintah atasan atau kepala
sekolah. Sedangkan disiplin dimaksudkan bahwa guru
harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib
secara konsisten, atas kesadaran professional, karena
mereka bertugas medisiplinkan para peserta didik
disekolah, terutama dalam pembelajaran. Oleh karena
itu, dalam menanamkan disiplin guru harus memulai
dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan
perilakunya.
Membuat ilustrasi
Mendefinisikan
Menganalisis
Mensitesis
Bertaya
Merespon
Mendengarkan
Menciptakan kepercayaan
9
3. Guru sebagai pembimbing
10
5. Guru sebagai penasehat
11
sifat dasar kegiatan pemebelajaran, dan ketika seorang
guru tidak mau menerima atau menggunakannya secara
konstrutif maka telah mengurangi keefektifan
pembelajaran. Peran dan fungsi ini patut dipahami, dan
tidak perlu menjadi beban yang memberatkan,
sehingga dengan keterampilan dan kerendahan hati
akan memperkaya arti pembelajaran.
12
C. Hakekat Suatu Guru Dalam Profrsi
13
memerhatikan dan memikirkan kolerasi atau hubungan antara
mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan
sehari-hari.7) Guru harus tetap menjaga konsentrasi
belajar para peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan berupa pengalaman secara langsung,
mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang
didapatnya.8) Guru harus mengembangkan sikap peserta
didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas
maupun luar kelas.9) Guru harus menyelidiki dan
mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar
dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya
tersebut.Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta
menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan
kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan
pengembangan.Seiring dengan kemajuan teknologi informasi
yang begitu pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai
penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai
fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari
dan mengolah sendiri informasi. Dengan demikian, keahlian
guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada
penguasaan prinsip mengajar seperti telah diuraikan.
14
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan, dan sikap seorang guru yang
dilakukan secara sadar untuk melakukan tugas secara nyata di
lingkungan sekolah terhadap warga sekolah dan di masyarakat
terhadap warga masyarakat dengan memberikan teladan yang
baik.
Peran guru adalah kehadiran dan pola tingkah laku
seorang pendidik dalam memberikan pelayanan kepada siswa
agar menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah
dan juga mampu meningkatkan kemampuan dalam proses
pembelajaran
Guru merupakan seorang pendidik profesional dengan
tugas utama untuk mendidik, mengarahkan, dan melatih serta
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 istilah guru
dimasukkan dalam jenis pendidik. Padahal guru dan pendidik
merupakan dua hal yang berbeda. Kata pendidik (Bahasa
Indonesia) merupakan padanan kata educator. Dalam
kamus Webster kata educator berarti pendidik, spesialis di
bidang pendidikan atau ahli pendidikan. Kata guru (Bahasa
Indonesia) merupakan padanan kata teacher yang berarti guru
adalah seseorang yang mengajar, khususnya di sekolah.
15
Daftar Pustaka
Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M.Sc. 2007. Profesi Keguruan.
Jakarta: Rineka Cipta.
16