Cara Coating
Cara Coating
Cara Coating
ABSTRACT
This study aimed to determine the efficiency of the use of propolis as a biocoating for post-
harvest bananas in order to extend shelf life. This study used local banana that typical in Indonesia,
Moss banana (Musa acuminata) and the propolis bee Trigona laeviceps, which is also produced by
local agriculture, with a concentration of application 5%, 10%, 15%, coating using 70% ethanol as
a positive control, and bananas without coating as a negative control. Observation parameters that
measured are weight loss, pulp to peel ratio, size, color, fruit temperature, cell death, fruit firmness,
total soluble solid (TSS), sucrose content, vitamin C, and potassium content on days 0, 3, 6, 9, 12,
15, 18 and 21 after coating. The results showed that coating using 5% propolis significantly extend
the shelf life compared to the control by slowing the increase in fruit maturity index (color), weight
loss, size loss, pulp to peel ratio, fruit temperature, pulp softening, and increased levels of vitamin C.
Treatment process itself does not have a significant effect on changes in the value of TSS and
sucrose during the storage period.
36
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
meningkatkan umur simpan buah pisang mengukur susut berat dan peel to pulp
adalah menurunkan pengaruh dari gas ratio, cutter untuk memotong sampel,
etilen, antara lain dengan menggunakan jangka sorong digital Mitulyo untuk
pelapis pada bagian kulit buah. Beberapa mengukur diameter pisang, firmness
senyawa alami memiliki potensi untuk tester N.O.W No 510-1 FHR-1 1kg
diaplikasikan, salah satunya adalah dengan tips diameter 12mm x 10 mm
propolis. Propolis merupakan produk kerucut, untuk mengukur kekerasan buah,
yang dihasilkan oleh lebah madu dari termometer tipe tusuk dan tipe
campuran madu, lilin, serbuk sari, dan infraredVinMed untuk mengukur
resin dari tumbuhan. Lilin yang terdapat temperatur buah, refraktometer
dalam propolis merupakan komponen Milwaukee ma871 untuk mengukur
lipid yang dapat dijadikan sebagai edible sukrosa, refraktometer Atago 0-95%
coating karena dapat mencegah untuk mengukur TSS, blender untuk
penguapan air, mengurangi kerusakan menghaluskan sampel, perangkat titrasi
permukaan, dan mengendalikan iodometri (buret, statif, labu Erlenmeyer,
komponen gas dalam buah (Corbo et al., gelas ukur, pipet), sinar UV merk UVP
2015). Propolis memiliki sifat sebagai B100AP 365nm untuk mengukur
perekat dan dapat mengisi bagian sarang pendaran, mesin shaker untuk maserasi,
lebah yang mengalami keretakan data logger recorder untuk merekam suhu
(Marcucci, 1995). Hal inilah yang harian ruang penyimpanan, dan mesin
kemudian dapat dimanfaatkan dimana rotavapor Buchi untuk ekstraksi.
propolis dapat menutupi pori-pori Bahan yang digunakan dalam
permukaan buah sehingga mengurangi penelitian ini adalah buah pisang ambon
laju respirasi buah. Selain itu propolis lumut M. acuminata, crude propolis,
merupakan antibiotik alami karena propilen glikol, etanol 70%, kertas saring,
kemampuan antimikrobanya. Senyawa alumunium foil, akuades, H2SO4 0,1 M,
aktif pinocembrin, galangin, asam kafeat, kertas saring, labu ukur 100 ml, amilum
dan asam ferulat dapat memberikan efek 1%, iodin 0.1 N.
antibakteri (Marcucci, 1995).
Tujuan penelitian ini adalah Tahapan Penelitian
menentukan efisiensi penggunaan Penyiapan buah pisang
propolis sebagai edible coating pada buah Sebanyak 140 jari buah pisang
pisang ambon lumut (M. acuminata) guna Ambon Lumut dengan indeks
memperpanjang umur simpan buah kematangan 1 (hijau) dipilih dari sisir ke
berdasarkan sekuens perubahan parameter 1 dan 2 dari setiap pangkal tandan
berat susut, ukuran, warna, temperatur kemudian dibagi kedalam beberapa
buah, kematian sel, kekerasan buah, pulp kelompok pengujian. Kelompok pertama
to peel ratio, total soluble solid, sukrosa, (A) untuk kelompok kontrol negatif,
vitamin C, dan kalium buah pisang kelompok kedua (B) untuk perlakuan
selama masa simpan. coating dengan propolis 5% w/v,
kelompok ketiga (C) untuk perlakuan
METODE PENELITIAN coating dengan propolis 10% w/v,
kelompok keempat (D) untuk perlakuan
Alat dan Bahan coating dengan propolis 15% w/v, dan
Alat yang digunakan dalam kelompok perlakuan terakhir (E) untuk
penelitian ini adalah kamera digital sony perlakuan coating dengan etanol 70% v/v
DSC-H200 untuk mendokumentasikan masing-masing terdiri atas 21 buah.
perubahan warna kulit pisang sebagai Dipersiapkan pula 15 buah pisang untuk
pengukuran indeks kematangan, pengujian parameter awal, 5 buah pisang
timbangan digital analitik untuk untuk pengujian kadar kalium awal, dan
37
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
15 buah pisang untuk pengujian kadar maupun etanol. Buah yang telah dilapis
kalium akhir dengan pembagian 3 buah kemudian disimpan dalam kotak buah
pisang setiap perlakuan. Setiap buah berrongga pada temperatur ruang yaitu
kemudian diberi label. 25-27oC. Total lama penyimpanan adalah
21 hari dimana setiap 3 hari dilakukan
Ekstraksi propolis pengamatan dan pengukuran parameter
Metode ekstraksi yang digunakan fisika-kimia.
adalah ekstraksi maserasi (Margaretha et
al., 2012) dengan sedikit modifikasi. Rancangan Percobaan
Propolis mentah dicuci dengan air Penelitian ini menggunakan metode
mengalir kemudian dipotong hingga Rancangan Acak Lengkap (RAL).
menjadi bagian-bagian kecil dalam Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan
bentuk dadu lalu dicuci kembali untuk uji yaitu uji control, uji coating propolis
membersihkan polen, jasad lebah, dan 5%, 10%, 15%, dan uji kontrol positif.
pengotor lainnya. Propolis yang telah Ulangan yang dilakukan sebanyak 3 kali
dibersihkan kemudian dilarutkan bersama pada setiap perlakuan yang dilakukan
etanol 70% (v/v) dengan perbandingan selama 7 hari uji selama 21 hari (1 kali uji
propolis:etanol 1:10 (w/v). Larutan yang setiap 3 hari) sehingga terdapat 105 unit
diperoleh, sebanyak 150 ml, kemudian percobaan.
dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer Pengolahan data dilakukan dengan
250 ml dan dimaserasi diatas shaker 200 software SPSSuntuk analisis varians One-
rpm selama ± 72 jam. Hasil maserasi way ANOVA dengan tingkat signifikansi
kemudian disaring dengan kertas saring P< 0.05. Uji dilanjutkan Tukey HSD
Whatmann no.1. Supernatan yang didapat dilakukan bila terdapat perbedaan
kemudian di evaporasi dengan Rotavapor signifikan pada data yang diperoleh.
Buchi R kemudian rendemen yang
dihasilkan diambil, dikumpulkan, dan
disimpan dalam freezer. Sedangkan pellet Metode Analisis
yang didapat dari proses penyaringan Pengukuran susut bobot
kembali dilarutkan bersama etanol Pengukuran susut bobot dilakukan
dengan proses yang sama berulang hingga dengan melakukan penimbangan awal
menghasilkan supernatan dengan warna pada setiap pisang pada semua perlakuan
yang tidak pekat. dengan timbangan analitik sesaat setelah
dilakukan coating dan diberi label.
Pembuatan larutan propolis coating Selanjutnya setiap 3 hari sekali diambil 3
Rendemen propolis ditimbang buah pisang dari setiap perlakuan untuk
sebanyak 25g untuk larutan propolis 5% kemudian ditimbang kembali dengan
w/v, 50g untuk larutan propolis 10% w/v, timbangan analitik. Nilai setiap
dan 75g untuk larutan propolis 15% w/v. pengukuran kemudian dicatat.
Rendemen 25 g dilarutkan bersama 475
ml propilen glikol, rendemen 50 g Pengukuran pulp to peel ratio
dilarutkan bersama 450 ml propilen Pengukuran pulp to peel ratio
glikol, dan rendemen 75 g dilarutkan dilakukan dengan melakukan
bersama 425 ml propilen glikol. penimbangan yang dilakukan terpisah
antara kulit dan daging buah pada awal
Perlakuan dan Pengamatan perlakuan dan setiap 3 hari hingga hari
Buah dicelupkan satu persatu ke ke-21.
dalam larutan pelapis kemudian
mengangkatnya setelah seluruh bagian
buah terselimuti oleh larutan propolis
38
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
39
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
40
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
Krautler, 2011). Warna hijau pada kulit ini dapat diartikan bahwa penggunaan
buah pisang berangsur berubah menjadi propolis lebih dari 5% tidak memberi
kuning cerah dan dilanjutkan dengan pengaruh pada perubahan warna kulit
munculnya bintik coklat yang semakin pisang.
meluas dan bertambah jumlahnya hingga
mencapai kebusukan (Muller dan Pengukuran Susut Bobot
Krautler, 2011). Selama masa simpan, penyusutan
Berdasarkan data pada Tabel 1, berat buah pisang terus terjadi seiring
perbedaan rata-rata yang signifikan dengan lamanya masa simpan yang
(p<0.05) terdapat pada hari ke-9 s.d. 15 disebabkan oleh dirombaknya susunan
pengamatan. Pada hari ke-9, perbedaan kimia pada pisang. Pada masa ini pula
rata-rata indeks terdapat pada perlakuan terjadi proses transpirasi dan respirasi
kontrol (A) dan perlakuan coating dengan yang mendegradasi glukosa menjadi CO2
propolis 15% (D). Pada hari ke-12, dan H2O yang mudah menguap sehingga
perlakuan B, C, dan D memiliki buah mengalami penyusutan bobot
perbedaan nilai yang signifikan dengan (Broto, 2009). Peningkatan signifikan
kontrol (A). Pada perlakuan coating dari nilai susut bobot antara perlakuan
dengan propolis 5%, 10%, dan 15% tidak dan kontrol mulai terlihat setelah hari ke-
memiliki perbedaan yang signifikan, hal 9 yaitu dimulai pada pengamatan hari ke-
41
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
43
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
Temperatur (OC)
mengalami penurunan yang lebih rendah 27,50
dibandingkan kelompok lain. Sedangkan 27,00
pada kelompok lainnya yaitu B, C, dan D 26,50
hingga hari ke-12 masih menunjukkan
26,00
kecenderungan peningkatan temperatur
25,50
meskipun mengalami fluktuasi (Tabel 5).
Hal serupa terjadi pada pengukuran 25,00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
temperatur kulit buah (Tabel 6). Namun
tidak terdapat perbedaan nilai yang Hari penyimpanan
signifikan pada semua pengukuran. Pola
pada temperatur kulit buah dan daging Gambar 1. Grafiktemperatur ruang simpan
buah memiliki kemiripan pola dengan
grafik temperatur ruangan pada Gambar Kekerasan Daging Buah (Pulp
1 yang menunjukkan bahwa temperatur Firmness)
yang terukur pada buah tersebut Kekerasan daging buah (pulp
dipengaruhi oleh temperatur ruang. firmness) mengalami penurunan seiring
dangan lamanya masa simpan (Tabel 7).
Buah pada kelompok perlakuan B, C, dan
D mengalami penurunan kekerasan yang
relatif lebih lambat dibandingkan dengan
perlakuan lainnya. Kelompok A dan E
mengalami penurunan kekerasan yang
relatif lebih cepat.
44
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
45
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
46
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
47
Efikasi Propolis Lebah Trigona sp. Sebagai Bahan Edible Coating...
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No.01 (2016)
48