Laporan Kasus DM ICHA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERNAFASAN PADA KASUS DIABETES MILIETUS DI RUANG IRNA I
RS UNIVERSITAS MATARAM

OLEH :
HAERUNNISA
020.02.1111

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/2021
Nama mahasiswa : HAERUNNISA
Tempat praktek : RS UNIVERSITAS MATARAM
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

I. Identitas diri klien


Nama : Ny. S
Suku : Sasak/Bugis
Umur : 54 tahun
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Pejarakan Karya, Ampenan
Lama bekerja : 5 tahun
Tanggal masuk RS : 14 februari 2021
Status perkawinan : Menikah
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2021
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien, keluarga dan Rekam medik

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama : lemas, nyeri kaki sebelah kiri
 P (Provocatif) : Klien mengatakan penyebab nyeri kaki sebelah kiri
karena pemasangan infus jadi bengkak
 Q (Quality) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tusuk tusuk
 R (Region) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan terasa di area kaki.
 S (Servety) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan tergolong nyeri
sedang skala nyeri 5 dari skala (0-10)
 T (Time) : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada malam hari saat
BAK

2. Riwayat penyakit sekarang:


Klien mengatakan sebelum ke RS mengeluh demam, sesak nafas dan batuk, dan
setelah itu langsung memutuskan untuk ke RS, sampai di RS pasien di periksa
positif covid/tidak, setelah menunggu hasil Ny. S dinyatakan positif covid-19
akhirnya diputuskan untuk menjalani perawatan selama 14 hari yang lalu di
Ruang Isolasi. Setelah negatif covid Ny. S di pindahkan ke Ruang IRNA 1 untuk
mendapat perawatan selanjutnya karena setelah dicek darahnya gula darah Ny. S
tinggi 285 mg/dl karena selama di ruang isolasi Ny. S mengatakan bahwa sering
makan makanan manis dan makanan luar. klien baru mengetahui mempunyai
riwayat diabetes mellitus .
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu, baru pertama kali di rawat
di RS
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan:
Diagnosa medis : Covid-19 + DM +
Pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan : pemeriksaan Lab rapid, antibodi,
DL. GDS, Ro Thorax + EKG
1. Tindakan yang sudah diberikan : yaitu pemasangan infuse Rl 20 tpm, injeksi
omeprazole 40, paracetamol 500 gr , levofloaxacin 500 cc.
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : Klien mengatakan menganggap
kesehatan itu sangat penting akan tetapi klien tidak tahu bagaimana cara
memelihara kodisinya agar tetap sehat.
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS : Diet DM 1700 kalori
Intake makanan:
• Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3
kali sehari dengan 1 porsi sedikit dengan lauk, sayur dan buah tidak ada
pantangan.
• Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit nafsu makan
berkurang, makan tetap 3 kali sehari namun dengan porsi makan dari RS,
satu porsi habis.
Antropometri:
 Sebelum sakit : BB 60 Kg, TB 160 cm
 Saat sakit : BB 54 Kg, TB 160 cm
Intake cairan :
 Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit minum 5-6x/hari dengan
jumlah 1400 cc jenis minuman air putih
 Saat sakit : klien mengatakan saat sakit minum berkurang 3-4x/hari dengan
jumlah 1200 cc jenis minuman air putih

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien BAB 1-2 kali
dalam sehari. Konsistensi lembek, warna kuning tengguli dan baunya
khas.
 Saat sakit : Klien mengatakan sejak masuk RS BAB tidak teratur 1-2
kali dalam sehari. Konsistensi lembek , warna kuning baunya khas.
b. Buang air kecil
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit BAK klien 3-4x/hari,
jumlah 750 cc, warna kuning mudah jernih
 Sesudah sakit : klien mengatakan saat sakit 4-5x/hari, jumlah 1000 cc,
warna kuning mudah jernih.
4. Pola aktifitas dan latihan:

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

Oksigenasi : Nafas teratur, RR: 20x/menit, tidak menggunakan alat bantu


pernafasan.
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
a. Lama Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidur siang dan
nyenyak tidur saat malam hari ,tidur malam 6-8 jam/hari, tidur siang
kadang-kadang.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien kurang tidur 4-5 jam/hari
kualitas tidur nyenyak, tidur siang 3-4 jam/hari dengan kualitas
nyenyak.
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan
atau masalah tidur.
 Saat sakit : Klien mengatakan sering terbangun karena sering haus dan
nyeri sehingga tidur tidak nyenyak
c. Perasaan Saat Bangun Tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit saat bangun tidur
terasa segar
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit setelah bangun tidur tidak
terlalu bersemangat dan lemas
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
 Penglihatan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
penglihatanya. Bentuk mata simetris, kornea jernih, lensa keruh fungsi
penglihatan, penglihatan kurang jelas atau buram. tidak ada nyeri tekan
fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen
 Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pendengaranya. tidak ada nyeri tekan fungsi pendengaran baik, tidak ada
serumen

 Pengecap : Klien mengatakan tidak memiliki memiliki


masalah dengan pengecapanya. Replek menelan baik, lidah bersih warna
merah mudah
 Sensasi : Klien mengatakan tidak memiliki memiliki
masalah dengan pengecapanya.
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
 Pandangan klien tentang sakitnya :Klien mengatakan memandang
penyakitnya sebagai suatu ujian dari tuhan yang maha Esa dan
menerimanya dengan lapang dada.
 Kecemasan : klien mengatakan takut kalau penyakit yang di derita ini
tidak kunjung sembuh
 Konsep diri : Klien mengatakan pasrah akan kuasa tuhan

8. Pola seksualitas dan reproduksi


( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
 Fertilitas : klien mengatakan mempunyai anak 3
 Libido : Tidak terkaji
 Menstruasi : klien mengatakan menstruasi masih teratur
 Kontrasepsi : klien mengatakan menggunakan KB suntik

9. Pola peran hubungan


(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
 Komunikasi : Klien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi dengan
tetangga, keluarga maupun masyarakat sekitar rumahnya
 Hubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada masalah
dengan hubungan dengan orang lain, klien mengatakan selalu berusaha
menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
 Sumber keuangan keluarga : Klien mengatakan sumber keuangan
didapatkan dari hasil newmont yang didapatkan oleh suaminya dan
biasanya diberikan oleh anak-anaknya.
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
 Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini : Klien mengatakan
semenjak sakit merasa kesal dengan keadaanya karena tidak bisa
beraktivitas seperti biasanya
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan dll)
 Pandangan klien tentang agama : keluargan Klien mengatakan bahwa
percaya bahwa penyakit yang diderita sekarang adalah sebuah ujian dari
sang maha penciptanya
 Kegiatan keagamaan : Klien mengatakan jika dirumah selalu
melakukan kegiatan ibadahnya. Selama sakit pun ia tetap melakukan
shalat
 Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada klien Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 20 X/mnt dengan irama reguler

3. Gerakan Pernafasan
gerakan pernapasan klien normal
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : normal terasa pada saat dilakukan
pemeriksaan pada punggung bagian belakang

Perkusi :
perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas :terdapat suara ronchi di paru kiri
1. Alat Bantu Pernafasan
Klien tidak terpasang

Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra

Auskultasi :
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi : tidak terkaji

Palpasi : : tidak terkaji

Perkusi : : tidak terkaji


Frekuensi 89 x/menit reguler
1. Irama : reguler
2. Tekanan Darah 120/80 mmHg
3. Bunyi Jantung : Normal
4. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V

5. Pembesaran Jantung : Tidak ada pembesaran pada jantung Nyeri Dada


: Tidak serasa nyeri pada dada
6. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger

Persarafan
Tingkat Kesadaran :Compos Mentis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : baik
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : tidak

Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : simetris, konjungtiva anemis
b. Visus 5/6, klien mengeluh tidak bisa membaca tulisan dengan jelas
c. Pupil :Isokor
d. Reflek Cahaya : Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan Penglihatan :Normal
g. Buta Warna :tidak, klien masih bisa membedakan warna
h. Tekanan Intra Okuler : Tidak

2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : Normal
b. Gangguan PenPreceptoruman : Tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus : tidak
4. Perasa: Normal
5. Peraba: Normal

Perkemihan
Masalah kandung kemih: tidak ada
Produksi urine 1000 ml/hari Frekuensi - x/hari
Warna putih kekuningan Bau khas (pesing)

Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Lembab
b. Lidah :normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : kotor
Tenggorokan : tidak sakit menelan ataupun nyeri tekan
d. Abdomen Abdomen
Inspeksi : bersih, tidak ada bekas luka, dinding perut
sejajar dengan dada.
Palpasi : bising usus 18x/menit
Perkusi : timpani
Auskultasi : ada nyeri tekan
e. Pembesaran hepar : tidak terkaji
f. Pembesaran lien : tidak terkaji
g. Asites : tidak terkaji
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : Tidak Ada Masalah
Obat Pencahar : tidak
Lavemen : tidak

Otot, Tulang Dan Integument


1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): bebas terbatas
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
ROM kiri dan kanan mampu fleksi, ekstensi, abdukasi, adduksi dan rotasi,
kaki kanan dan kiri mampu menahan tahanan tetapi jatuh kembali.
Kekuatan otot skala (4/5)
5 5
5 4
2. Integumen
Warna kulit : normal Akral : hangat
Turgor :Elastik
Tulang Belakang :-

Reproduksi
Laki-Laki:
Kelamin
Bentuk : tidak terkaji
Kebersihan : tidak terkaji
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada
2. Pernah mendapat Imunisasi: tidak pernah
3. Kelainan endokrin
Program terapi
No Nama obat Jenis Sediaan Dosis
1 Inj. Sansulin Antiasmatik Cairan 0-16 unit
2 Inj. insulin Antibiotik Cairan 1x750 mg/
3 Levofloxacin Diuretik Cairan 2 x 1 gr
4 Ceftriaxone
5 paracetamol Antiemetic Cairan 3x500 mg
6 gabapentin - Cairan 1x300 mg
7 Vit. D Antibiotik Tablet 2x1

Hasil pemeriksaan laboratorium


Tanggal pemeriksa : 13 februari 2021
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
HGB 13.1 g/dl 11.5-16.5
RBC 4.91 10^3/uL 4.0-5.2
HCT 39.2 % 37.0-92.0
MCV 79.8 fl 82.0-92.0
MCH 26.7 pg 27.0-31.0
MCHC 33.4 g/dl 32.0-37.03
RDW-SD 36.1 fl 35-47
RDW-CV 12.9 % 11.5-14.5
WBC 7.37 10^3/uL 4.0-11.0
EOS% 0.3 % 0-1
BASO% 0.0 % 0-1
NEUT% 78.8 % 50-70
LYMPH% 15.9 % 25-33
MONO% 5.0 % 3-8
PLT 153 10^3/uL 150-400
PDW 13.4 fl 9.0-13.0
MPV 10.9 fl 7.2-11.1
P-LCR 32.5 % 15.0-25.0
PCT 0.17 % 0.150-0.400
KED/LED 25 g/dl 3.4-4,8
Protombine Time 11.5 Mm/jam L:0-15 P:0-20
INR 1.15 Detik 9.1-12.2
APTT 20.9 Detik 24.6-35.2
AST/SGOT 23 U/L <38

Pemeriksaan serum
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI
NORMAL
GLUKOSA 302 mg/dL 70-140
SEWAKTU
ANALISA DATA
No Data (sign/symton) Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Merokok Ketidakefektifan
 Klien mengatakan kurang lebih bersihan jalan nafas
sejak 3 hari yang lalu sebelum Banyak spesies O2 reaktif (radikal
masuk rumah sakit nafas terasa sesak bebas)
dan batuk berdahak
Hipertrofi mukosa bronkus
DO :
 Klien tampak sesak Hipersekresi mukus
 Terpasang nasal kanul
 Klien batuk berdahak Menyumbatsaluran nafas

 Pada auskultasi jalan nafas terdapat


suara tambahan ronchi
TTV Dahak sukar dikeluarkan

 TD : 110/80 mmHg
 N : 89 x/menit
Ronkhi dan wheezing
 S : 36°c
 RR : 29 x/menit

Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
2 DS : Respon inflamasi Gangguan pola tidur
Klien mengatakan tidak bisa tidur,
paling lama tidur 1 jam, sering TBC aktif
terbangun karena sesak nafas dan batuk
Merangsang susunan saraf
DO : otot ROM mengaktifkan
 Tampak ada mata panda neropineprin
 Tampak lemas

REM menurun

Kesulitan memulai tidur

Gangguaun pola tidur

3 DS : Efek gi trak Intoleransi aktivitas


 Klien mengatakan lemas dan seluruh
aktivitas dibantu orang lain
DO : anoreksia
 Klien tampak semua aktivitas
dibantu oleh istrinya asupan nutrisi tak adekuat

TTV
cadangan energi menurun
 TD : 110/80 mmHg
 N : 89 x/menit
kelemahan otot
 S : 36°c
 RR : 29 x/menit intoleransi aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN
(minimal 3 diagnosa keperawatan)
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan Intervensi Rasional Paraf


Dx
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Adanya perubahan fungsi
keperawatan selama 2. Observasi kemampuan respirasi
2x24jam diharapkan mengeluarkan secret dan batuk 2. Kemampuan mengeluarkan
kebersihan jalan nafas secara efektif secret menimbulkan
efektif Kriteria hasil: 3. Berikan posisi semi fowler penumpukan secret
4. Ajarkan batuk efeektif berlebihan pada saluran nafas
 Klien mengatakan batuk 5. Kolaborasi dalam pemberian 3. Untuk memberikan
berkurang inhalasi nebulizer kesempatan para berkembang
 Tidak terdapat ronchi, 4. Untuk mempermudah
wheezing atau suara ekspektorasi muskuloskeletal
nafas tambahan 5. Untuk mengencerkan dahak
 Pernafasan teratur, RR
16-20X/menit

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Dukung tidur 1. Tidur merupakan kebutuhan


keperawatan selama 2. Batasi aktivitas klien yang yang dibutuhkan tubuh untuk
3x24jam diharapkan pola berat di luar ltihan pergerakan membantu mempercepat
tidur pasien terpenuhi (ROM) mulihkan sel-sel yang rusak
dengan 3. Latih dan anjurkan klien untuk 2. Lingkungan yang nyaman
Kriteria hasil : relaksasi (posisi tidur mampu membuat klien lebih
terlentang) cepat tidur
 Jam tidur dalam batas 4. Ciptakan lingkungan yang 3. Posisi yang nyaman akan
normal (6-8 jam/hari) nyaman dan tenang menjelang mempercepat tidur klien
 Pola tidur, kualitas dan selama klien tidur 4. Membantu klien untuk tetap
dalam batas normal 5. Manajemen lingkungan tenang sehingga tidur menjadi
 Perasaan segar sesudah 6. Teknik relaksasi lebih nyaman
tidur atau istirahat 7. Pengaturan posisi

3 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui keadaan umum


keperawatan selama 2. Ajarkan teknik ROM pasien
3x24jam diharapkan klien 3. Kompres hangat pada persendian 2. ROM dilakukan untuk
dpat mentoleransi aktivitas 4. Anjurkan aktivitas yang ringan mencegah kekakuan sendi
Kriteria hasil : 5. Kolaborasi dengan tim medis 3. Agar tidak terjadi kekauan
 Pasien mengatakan dalam pemberian fisoterapi sendi
badan tidak terasa lemas 4. Untuk melatih pasien supaya
 Aktivitas pasien dapat beraktivitas sendiri
dilakukan sendiri 5. Berfungsi untuk
mengoptimalkan/memulihka
n tenaga pasien supaya
dapat mentoleransi aktivitas
IMPLEMENTASI
Kamis , 11 Februari 2021
No.Dx Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Kamis , 11 1. Mengobservasi TTV S : klien mengatakan masih batuk berdahak dan
Februari 2021 2. Mengobservasi kemampuan sesak
mengeluarkan secret dan
O:
batuk secara efektif
3. Memberikan posisi semi
 Klien tampak terpasang oksigen nasal
fowler
kanul
4. Mengajarkan batuk efeektif
5. Kolaborasi dalam pemberian
 Tanda tanda vital
inhalasi nebulizer
TD : 120/90
N : 80x/menit
S : 36.5oC
RR : 36x/menit

A : Masalah tidak teratasi

P : Intervensi dilanjutkan 1-5

2 Kamis , 11 1. Dukung tidur S : klien mengatakan lebih nyenyak tidurnya


Februari 2020 2. Manajemen nyeri O:
3. Pengaturan posisi  Klien tampak segar
4. Teknik relaksasi  Masih terdapat mata panda

A : masalah teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan 1-4

3 Kamis , 11 1. Mengobservasi TTV S:


Februari 2021 2. Mengajarkan teknik ROM
3. Kompres hangat pada  Klien mengatakan masih lemas dan belum

persendian bisa melakukan aktivitas sendiri

4. Menganjurkan aktivitas
O:
yang ringan
5. Kolaborasi dengan tim  Klien tampak semua aktivitas masih dibantu
medis dalam pemberian oleh istrinya
fisoterapi TD : 130/90
N : 80x/menit
S : 36.5oC
RR : 36x/menit

A : Masalah tidak teratasi


P : Intervensi dilanjutkan 1-5

Jum’at, 12 februari 2021


No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
Dx
1 Jum’at, 12 1. Mengobservasi TTV S : Klien masih mengeluh batuk berdahak dan sesak
februari 2021 2. Mengobservasi kemampuan O :
mengeluarkan secret dan batuk
secara efektif  Klien tampak terpasang oksigen nasal

3. Memberikan posisi semi fowler kanul

4. Mengajarkan batuk efeektif  Tanda tanda vital

5. Kolaborasi dalam pemberian TD : 110/90

inhalasi nebulizer N : 88x/menit


S : 36oC
RR : 30x/menit

A : Masalah tidak teratasi

P : Intervensi dilanjutkan 1-5


2 Jum’at, 12 1. Dukung tidur S:
februari 2021  Klien mengatakan sering terbangun dan
2. Manajemen nyeri dapat tidur sedikit-sedikit
3. Pengaturan posisi
O:
4. Teknik relaksasi
 Klien tampak lemah
 Suhu 36◦c

A : Masalah tidak teratasi


P : Intervensi dilanjutkan 1-4

3 Jum’at, 12 1. Mengobservasi TTV S : Klien mengatakan masih lemas


februari 2021 2. Mengajarkan teknik ROM
O:
3. Kompres hangat pada
persendian
 Klien tampak belum bisa melakukan aktivitas
4. Menganjurkan aktivitas
TTV
yang ringan
TD : 100/90
5. Kolaborasi dengan tim
N : 84x/menit
medis dalam pemberian
S : 36oC
fisoterapi
RR : 30x/menit

A : Masalah tidak teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan 1-5


EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
1 Sabtu, 13 S : Klien mengatakan batuk berkurang
Februari 2021
O:

TD : 120/90 mmHg
S : 36,5°c
N : 80x/menit
RR : 28x/menit

A : Masalah tidak teratasi

P : Intervensi dilanjutkan 1-5


2 Sabtu, 13 S : klien mengatakan dapat lebih lalma tidur dari biasanya walaupun sering
Februari 2021 terbangun

O:
 Klien tampak lebih bertenaga
 Masih terdapat mata panda

A : masalah teratasi sebagian


P : intervensi dilanjutkan 1-4

3 Sabtu, 13 S:
Februari 2021
 Klien mengatakan lemas berkurang

O:

 Pasien dapat beraktivitas sendiri

TTV
TD : 140/90 mmHg
S : 36,5°c
N : 80x/menit
RR : 28x/menit
A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan 1-5

Anda mungkin juga menyukai