Skenario Komunikasi Terapeutik Anak & Orgtua
Skenario Komunikasi Terapeutik Anak & Orgtua
Skenario Komunikasi Terapeutik Anak & Orgtua
KOMUNIKASI KEPERAWATAN II
DOSEN PENGAMPU :
Ns. , S.Kep., M.Kep.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK DAN
ORANG TUA”.
penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN..................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
3
BAB I
PEMBAHASAN
Komponen-komponen komunikasi :
Pengirim pesan adalah seseorang atau sumber pesan yang memberikan informasi
atau ide yang disampaikan, dapat individu ataupun kelompok yang melaksanakan
komunikasi baik dengan individu ataupun kelompok lain. Orang yang
menyampaikan pesan harus berusaha merumuskan isi pesan yang akan
disampaikan. Kejelasan kalimat dan kemudahan bahasa untuk dimengerti akan
sangat mempengaruhi penerimaan pesan oleh komunikan.
2. Message (Pesan)
4
Pesan merupakan berita yang disampaikan oleh pengirim pesan melalui lambang
pembicara, gerakataupun sikap. Lambang suara berkaitan dengan intonasi suara.
Lambang gerak adalah ekspresi wajah dan gerakan tubuh, sedangkan lambang
warna tertentu yang mempunyai makna yang sudah dikenal sesara umum,
misalnya merah, kuning, hijau pada lampu lalu lintas.
Penerima pesan merupakan orang yang menerima berita atau lambang, dapat
berupa individu maupun kelompok. yang disampaikan. Penerima pesan harus
tanggap dengan pesan yang diterimanya dan harus dapat menafsirkan pesan
yang diterimanya.Ada satu hal penting yang harus siperhatikan adalah persepsi
komunikan terhadap pesan yang harus sama dengan persepsi komunikator.
4. Channel (Media)
Media merupakan sarana atau saluran dari komunikasi, dapat berupa media cetak,
audio, visual & audio-visual. Gangguan atau kerusakan pada media akan
mempengaruhi penerimaan pesan dari komunikan.
Reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan,
baik secara langsung maupun tidak langsung, merupakan bagian komunikasi yang
dapat digunakan sebagai alat evaluasi pencapaian pesan/informasi yang
disampaikan.
Komunikasi :
1. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang di mana individu berdialog dengan
dirinya sendiri.
5
2. Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi antara 2 org atau lebih melibatkan komunikasi verbal
dan non verbal.
a. Terjadi pada setiap pembicaraan antara berbagai orang sebagi teman atau
keluarga
b. Topik yang dibicarakan bervariasi
c. Karakteristik : kurang ketergantungan antar individu yang terlibat dan
hubungan bersifat superficial serta kadang-kadang tidak mengharapkan
bantuan.
2) Mengerti peran yang dimainkan klien dan orang orang yang berarti bagi klien
yang dapat membantu mengidentifikasi masalah.
1) Empati
6
a. Kemampuan mengerti sepenuhnya tentang kondisi atau perasaan orang
lain
b. Dapat terlihat secara non verbal
c. Seseorang yang mempunyai empati yang tinggi akan termotivasi secara
tinggi untuk menolong orang lain.
3) Validasi
4) Perhatian
1) Memanggil klien sesuai dengan nama atau panggilan yang disukainya
2) Memberitahu jadwal kegaiatan klien dan seberapa jauh perawat terlibat
dalam membantu klien
6) Menggunakan sentuhan pada saat yang tepat dan diperlukan sesuai dengan
budaya yang berlaku.
7
2. Gunakan bahsa yang jelas dan dapat dimengerti komunikan.
7. Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah dan harus terjadi umpan
balik antara komunikator dan komunikan.
b. Bayi > 6 bln berpusat pada diri dan ibunya : merasa takut terhadap orang
asing (stranger anxiety)
8
c. Belum fasih berbicara : gunakan kata-kata simpel, singkat yang dikenal;
beri pujian untuk hal-hal yang dicapai
3. Usia Sekolah
a. Bila menemui masalah hanya percaya terhadap apa yang dilihat dan yang
mereka ketahui tanpa memerlukan penjelasan secara mendalam. Anak
tertarik pada aspek fungsional dari semua prosedur, objek dan aktifitas.
Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan
b. Sangat memperhatikan keutuhan tubuhnya, oleh karena itu mereka peka
terhadap sesuatu yang mengancam atau menyakiti tubuhnya dan beri
pendekatan positif
Sudah mampu berfikir secara konkrit dan komunikasi mudah, beri contoh suntik
pada boneka
9
mengomentari tentang mainan, baju yang sedang dipakainya serta lainnya, dengan
catatan tidak langsung pada pokok pembicaraan.
2. Bercerita
Dengan cara ini, pesan yang akan disampaikan dengan mudah dapat diterima oleh
anak mengingat anak sangat suka dengan cerita, tetapi cerita yang disampaikan
hendaknya sesuai dengan pesan yang disampikan yang dapat diekspresikan
melalui tulisan atau gambar.
3. Memfasilitasi
4. Biblioterapi
Mengajukan pada situasi yang menunjukkan pilihan positif dan negatif sesuai
dengan pendapat anak.
7. Penggunaan skala
8. Menulis
Melalui tehnik ini anak dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah atau yang lainnyadan biasanya banyak dilakukan pada anak yang jengkel,
marah dan diam.
9. Menggambar
10
Menggambar juga dapat digunakan untuk mengungkapkan ekspresinya, perasaan
jengkel marah biasanya dapat diungkapkan melalui gambar dan anak akan
mengungkapkannya apabila ditanyakan tentang maksud dari gambarnya.
10. Bermain
11
2.6 Pendekatan umum pada anak sebelum dilakukan pemeriksaan
2. Lakukan kontak dengan anak dengan bercerita atau tehnik lain agar anak
mau berkomunikasi.
12
2. Empathy (empati). “penerimaan” perawat pada apa yang dirasakan
oleh pasien
3. Warmth (kehangatan). Dengan kehangatan perawat dapat mendorong
pasien untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dalam bentuk perbuatan
tanpa ada rasa
takut disalahkan.
Mundakir, 2005 :
13
Pada tahap ini antara petugas dan pasien terjadi kontak dan pada tahap ini
penampilan fisik begitu penting karena dimensi fisik paling terbuka untuk
diamati.
2. Tahap lanjutan adalah tahap pengenalan lebih jauh, menurut
purwanto (1994: 25)
14
BAB II
SKENARIO ROLEPLAY
3. Pembagian peran :
Nama Pemain:
Fase Pra-Interaksi
Pada Rumah Sakit Abdul Manap kota jambi di kamar Mawar 5, terdapat
seorang pasien anak berusia 8 tahun yang bernama Ayu Komala Sari. Ia pagi
tadi dilarikan oleh kedua orangtuanya ke Rumah Sakit, karena demam tinggi.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata pasien menderita radang tenggorokan. Selain
suhu tubuhnya yang berada di kisaran 38,50C, pasien juga sering mengeluh sakit
pada tenggorokannya, pusing dan muntah.
Fase Orientasi
15
Perawat Assyafiah : “Assalamualaikum...” (sambil tersenyum)
Perawat Assyafiah : “Kalau begitu saya langsung saja bertanya kepada anak
ibu yah bu.”
Perawat Assyafiah : “Oh....Kalau begitu saya panggil dik Ayu saja ya...”.
(sambil tersenyum ramah)
Perawat Assyafiah : “Hmm.. nah begini kan kakak jadi enak manggilnya”
(sambil tersenyum)
Perawat Assyafiah : “Adek, saya mau bertanya sebelum adek masuk rumah
sakit apa keluhan-keluhan yang adek rasakan?” (Perawat
mulai mengintrogasi/menanyakan....).
16
Pasien : “Tenggorokanku sakit sekali, terus pusing, badanku panas
semua, sama rasanya pengen muntah”(menceritakan
dengan pelan dan seperti menahan rasa sakit)
Ibu Mita : “Iya ners, kemarin siang sepulang dari sekolah anak saya
mengeluh tenggorokannya sakit.”
Pasien : (wajah sedikit takut) “aku nggak makan apa apa kok
ners...”
Perawat Assyafiah : “Oh, begitu. Adik mau cerita nggak, kemarin adik ngapain
aja di sekolah?”
Perawat Assyafiah : “Wah, berarti mungkin adik sakit karena minum es”
Pasien :”Oh,”
Tak lama setelah office girl mengantarkan makan siang untuk pasien ayu,
datanglah ibu dan anak memasuki pintu kamar mawar 5 sambil membawa
17
bingkisan, dan ternyata ibu dan anak tersebut adalah tetangga pasien ayu dan
anak tetangga tersebut adalah teman dekat ayu disekolah.
Gumay : “Assalamualaikum...”
Bu Mita : “Belum tau bu, kata ners yang dateng kesini tadi,
katanya nanti dokternya datang kesini untuk
memeriksa keadaan nya ayu.”
Gumay : “Ayu cepat sembuh ya, biar kita bisa main lagi...”
Kemudian ibu Mita dan ibu Ayda serta bapak Dimas berbincang-bincang dan
Gumay dengan Ayu juga mengobrol. Setelah berbincang-bincang ibu Ayda dan
18
Gumay sudah berada disana sekitar satu jam, mereka pun berpamitan karena
sudah saatnya Ayu untuk beristirahat.
Fase Kerja
Selang beberapa waktu dokter Rika dan perawat Nurfajrindah pun datang ke
kamar mawar 5 untuk memeriksa kondisi pasien ayu
19
Bu Mita : “Iya ners silahkan”
Perawat Nurfajrindah : “Selamat sore adek, saya mendapat perintah dari dokter
untuk memeriksa kondisi adek. Untuk mengetahui keluhan-
keluhan yang adek rasakan, jadi saya disini akan
melakukan pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah adek
dulu ya” (Perawat menjelaskan tentang tindakan yang akan
dilakukan....)
Perawat Nurfajrindah : “Dek Ayu tenang saja yah , selama saya periksa”
(Perawat menyiapkan alat).“Permisi ya... dek saya mau
mengukur suhu tubuh adek dulu” (sambil tersenyum ramah
kepada pasien....). “Hmm.... baiklah dek ayu saya sudah
melakukan pengukuran suhu tubuh Adek”.
20
Fase Terminasi
Dokter : “jika kondisinya semakin baik, besok anak ibu sudah kami
izinkan pulang.”
SELESAI
BAB 3
PENUTUP
21
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Hubungan orang tua dan anak tidak terlepas dari adanya karakter diantara
keduanya. Diharapkan kepada para pembaca agar memperhatikan poin-poin
penting dalam makalah ini untuk menerapkan dalam keluarga, lebih khususnya
pada saat kita mendidik anak, agar mereka bisa berkembang menjadi individu
yang baik dikemudian hari. Tingkah laku yang baik yang ditunjukkan seseorang
mencerminkan kebaikan dari keluarga yang membesarkannya.
DAFTAR PUSTAKA
22
Arwani. (2002). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Yin, Robert K. (2006). Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta : Raja Grafindo
Persada
23