SK THR Lalu Muh Furqon Ali Hidayat 1810301056

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN STATUS KLINIK

PROGRAM STUDI PROFESI FISIOTERAPI


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
NAMA MAHASISWA : Lalu Muh Furqon Ali Hidayat
N.I.M. : 1810301056
TEMPAT PRAKTIK : Klinik Unisa
PEMBIMBING : Andry Ariyanto

Tanggal Pembuatan Laporan : 8 – 01 - 2021


Kondisi/kasus :Post Op THR

I. KETERANGAN UMUM PENDERITA


Nama : Tn. X
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Nogotirto RT 02
No. CM 1829813

II. DATA DATA MEDIS RUMAH SAKIT


(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, foto ronsen, dll)
SEGI FISIOTERAPI
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

1. KELUHAN UTAMA DAN RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(Termasuk didalamnya lokasi keluhan, onset, penyebab, factor-2 yang memperberat
atau memperingan, irritabilitas dan derajad berat keluhan, sifat keluahan dalam 24
jam, stadium dari kondisi)

Pasien mengeluhkan nyeri pada panggul kanannya setelah operasi arthroplasty 1


hari yang lalu, nyeri semakin memberat apabila di gerakan dan terasa nyaman
apabila dalam keadaan istirahat.

2. RIWAYAT KELUARGA DAN STATUS SOSIAL


(Lingkungan kerja, lingkurang tempat tinggal, aktivitas rekreasi dan diwaktu
senggang, aktivitas sosial)

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat badan)
TD : 120/80 mmHg
RR : 18 X/menit
HR : 75 X/menit
Suhu : 35,5C

2. INSPEKSI/OBSERVASI

Inspeksi Statis :
a. Pasien terlihat menahan nyeri luka incisi
b. Pasien masih terbaring di bed
c. Adanya balutan incisi,terpasang drynase pada luka incisi.
d. Terlihat adanya pembengkakan pada daerah incise

2. Inspeksi Dinamis :
a. Pasien belum untuk duduk dan berdiri
b. Pasien terlihat menahan nyeri ketika digerakan

3. PALPASI

 Adanya nyeri tekan pada daerah incise


 Adanya panas local di sekitar
 Adanya penurun tonus otot pada otot tungkai kanan

4. AUSKULTASI

Tidak dilakukan

5. PERKUSI

Tidak dilakukan

6. JOINT TEST

Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif/pasif fisiologis)

Test gerak akttif : adanya keterbatasan ROM dan nyeri pada gerakan fleksi,
ekstensi, adduksi, abduksi, internal rotasi dan eksternal rotasi pada hip
Test gerak pasif : adanya keterbatasan ROM dan rasa nyeri pada gerakan fleksi,
ekstensi, adduksi, abduksi, internal rotasi dan eksternal rotasi hip dan adanya elastic
endfeel

Pemeriksaan Gerak Pasif accessory

7. MUSCLE TEST
(kekuatan otot, kontrol otot, panjang otot, isometric melawan tahanan/provokasi
nyeri, lingkar otot)

Nilai kekuatan otot dari tiap gerakan didapati nilai 3 (baru bisa melawan gravitasi )

8. NEUROLOGICAL TEST
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tes, Straight Leg Raising, dll)
9. KEMAMPUAN FUNGSIONAL

Pasien belum bisa miring kiri dan kanan, duduk dan berjalan

10. PEMERIKSAAN SPESIFIK

Pengukuran :

 Nyeri dengan menggunakan VAS/VDS :


 Nyeri diam : 4
 Nyeri tekan : 6
 Nyeri gerak : 7
 Pengukuran LGS dengan menggunakan Goneometer
 Pengukuran kekuatan otot dengan menngunakan MMT
 Pemeriksaan kemampuan fungsional menggunakan Oxford Hip Score
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Impairment

 Adanya nyeri pada daerah incise


 Adanya penurunan LGS pada sendi hip dekstra
 Adanya penurunan kekuatan otot iliopsoas, grup otot gluteal, otot abductor,
otot adductor, otot hamstring dan quadricep

Functional Limitation

Adanya keterbatasan aktivitas duduk, berdiri dan berjalan.

Disability/Participation restriction

Tidak dapat bermain bersama anak-anak, rekreasi bersama keluarga

D. PROGRAM FISIOTERAPI
(Tujuan jangka panjang dan Pendek, Teknologi Intervensi FT)

Tujuan jangka pendek:


1. Mengurangi nyeri.
2. Meningkatkan LGS.
3, meningkatkan kekuatan otot.

Tujuan jangka panjang :


1. Melanjutkan tujuan jangka pendek
2. Mengembalikan aktivitas fungsional pasien

Intervensi :

1. Ankle exercise
- Gerakan ankle ke atas, ke bawah dan memutar, dilakukan 5 – 10 kali
2. Isometric quadricep contraction
- Mengontraksikan otot quadricep sambil kaki diarahkan ke atas ditahan selama 10 detik
3. Inner range quadricep contraction
- menggunakan bantalan dibawah lutut sehingga lutut terangkat setinggi 30
- kemudian kontraksikan quadricep dengan kaki mengarah ke atas ditahan selama 10 detik
4. Hip and knee bending
- latihan menekuk lutut dan hip tetapi tidak boleh melebihi 90 dilakukan 5 – 10 kali
5. Hip abduction
- Latihan abduksi hip
- tidak boleh menggerakan kaki melebihi garis tengah tubuh
6. Bridging
- tekuk kedua lutut
- dorong kaki dari bed sambil pantat di angkat dari bed
7. Latihan transfer di bed
8. Latihan transfer ambulasi
9. Latihan penggunaan walker

E. RENCANA EVALUASI

Evaluasi dilakukan setiap hari mengikuti perkembangan pasien dan mengukur kembali
nyeri, LGS, kekuatan otot dan kemampuan fungsional pasien

F. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam baik

sanam

2. Quo ad sanam

sanam

3. Quo ad funcionam

sanam

4. Quo ad cosmeticam

Sanam

G. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Pengukuran nyeri menggunakan VAS


Pungukuran kekuatan otot menggunakan MMT
Pengukuran LGS dengan menggunakan Goneometer
Pengukuran kemampuan fungsional menggunakan oxford hip score

H. EDUKASI

Menginstruksikan kepada pasien untuk menghindari melakukan fleksi HIP lebih dari 90,
gerakan adduksi tiidak boleh melebihi garis tengah tubuh, dan gerakan internal rotasi yg tidak
berlebihan.
…………………, …………………………

Pembimbing,

NIP.

Anda mungkin juga menyukai