Perbandingan Analisis Unjuk Kerja Access Point Wifi 2,4 GHZ Dan 5Ghz

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2407-0807) Vol: 6, Nomor: 1, Mei 2018

PERBANDINGAN ANALISIS UNJUK KERJA ACCESS POINT WIFI 2,4


GHZ DAN 5GHZ
Yusuf Arreza F.1), Hendro Darmono2), Hadiwiyatno3)
1,2,3)
ProgramStudiJaringanTelekomuikasi Digital, JurusanTeknikElektro, PoliteknikNegeri Malang
Email : 1)[email protected]

Abstrak
Wifi merupakan sarana transmisi data tanpa menggunakan kabel. Dalamhal ini di maksudkan agar
memudahkan transmisi data dan penggunaannya. Sehingga user tidak harus menggunakan kabel tetapi hanya
dengan menyambungkan perangkat yang terintegrasi dengan WiFi tersebut. Dalam hasil pengukuran ini,
didapatkan beberapa parameter diantaranya : Delay, Throughput, dan pathloss. Dari masing-masing parameter
dapat diambil beberapa data diantaranya besaran delay pada kondisi LOSS dengan nilai tertinggi pada frekuensi
2,4 GHz adalah 0,0005ms pada packet data 4 MB. Sedangkan pada frekuensi 5 GHz sebesar 0,00003 ms pada
packet 3 MB.

Kata kunci : WiFi, Frekuensi Wifi.

Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura),


I. PENDAHULUAN QoS (Quality of Service) adalah teknologi yang
1.1 Latar Belakang diterapkan pada jaringan WAN (Wide Area Network)
Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk yang memungkinkan administrator jaringan untuk
mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya
untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. kemacetan congestion) pada lalu lintas aliran paket
Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi di dalam jaringan.
dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi a. Throughput
memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk Menurut Yanto (2), pada Analisis QOS
mengakses internet atau mentransfer data dari ruang (Quality Of Service) Pada Jaringna Internet (Studi
meeting, kamar hotel, kampus, dan kafe-kafe yang Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura),
bertanda Wi-Fi Hot Spot. Secara teknis operasional, Throughput adalah kecepatan rata-rata data yang
Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi diterima oleh suatu suatu node dalam selang waktu
komunikasi dan informasi yang bekerja pada pengamatan tertentu. Throughput merupakan
jaringan dan perangkat WLANs (Wireless Local bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang
Area Network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama
nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan dengan bandwidth yaitu bps.
kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang b. RSSI
bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi Pada WLAN rentang rssi berkisar antara -30
kualitas interoperability yang dipersyaratkan. Wi-Fi dBm sampai -100dBm. Untuk tiap vendor memiliki
dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. standar receive chipset tersendiri yang tetap
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: mengacu pada range nilai tersebut. Wireless router
802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi TL-WDR4300 menggunakan chipset atheros.
b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n Rentang nilai RSSI ditunjukkan pada tabel berikut.
merupakan salah satu produk yang memiliki Tabel 1. Rentang Nilai RSSI
penjualan terbanyak pada 2005. RSSI Link Speed
Karenaperangkatdenganstandarteknis (dBm) (Mbps)
802.11b diperuntukkanbagiperangkat WLAN yang -90 1
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang -80 6
lazimdisebutfrekuensi ISM (Industrial, Scientific -85 11
dan Medical). Sedangkanuntukperangkat yang -68 54
berstandar teknis802.11a dan 802.16 -68 108
diperuntukkanbagiperangkat WMAN atau juga -68 130
disebut Wi-Max,yangbekerja di sekitar pita -68 270
frekuensi 5 GHz.
2.1 EIRP
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Pathloss
2.1 QOS (Quality Of Service) Pathloss merupakan penurunan level daya
Menurut Yanto (1), pada Analisis QOS yang terjadi akibat adanya refraksi, difraksi, refleksi,
(Quality Of Service) Pada Jaringan Internet (Studi scattering dan absorpsi. Pathloss dipengaruhi pula

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 163


Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2407-0807) Vol: 6, Nomor: 1, Mei 2018

oleh kontur medan, kondisi lingkungan, udara Jendela 3 8


sekitar, jarak antara Transmitter dan Receiver, juga Cubicle
tinggi dan lokasi antena. Level daya yang diterima 5 9
wall
antena penerima akan lebih kecil dari pada level Kayu 2.8 6.1
daya antena pemancar sehingga kualitas Plywood 1.9 1.8
telekomunikasi nirkabel menurun.
Nilai path loss pada ruang bebas dapat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dihitung dengan rumus: 3.1 Hasil Pengukuran Delay
PL = L0 + 10n log(d)
Dimana :
PL = Path loss (dB) 0,0006
Delay Kondisi LOSS
n = Rata-rata penurunan sinyal (dB) {LOS = 1,8;
NLOS = 4} 0,0004

ms
d = jarak antar pemancar dan penerima (m) 0,0002
L0 = referensi loss (dB) delay 2.4
0
delay 5
Nilai L0 dapat ditentukan dengan persamaan: 2 3 4 5 10 20
4 0
Lo = 20 log MB
Karena λ = c/f, maka persamaan tersebut dapat
ditulis menjadi : Gambar 1. Delay Kondisi Loss
. . 0
L0 = 20 log
Dapat diamati pada hasil grafik bahwa
Dengan : jumlah packet delay yang dapat direkam sangat
D0 = Jarak refrensi (m) kecil, pada kedua frekuensi. Namun jika
f = frekuensi Channel (MHz) dibandingkan maka jumlah packet delay di frekuensi
λ = panjang gelombang (m) 5 GHz lebih kecil dari pada frekuensi 2,4 GHz.
c = kecepatan cahaya (m/s) Puncak packet delay adalah di data dengan jumlah 4
MB, mempunyai packet delay sebesar 0.0005 ms
Untuk komunikasi indoor, jarak refrensi (D0) pada frekuensi 2,4 GHz, dan 0,0002 pada frekuensi
yang ditetapkan oleh Indoor Wireless 5 GHz.
Communication (IWC) adalah sebesar 1 Meter. Saat
kondisi lingkungan Indoor bersekat, yaitu terdapat Delay Dalam Kondisi NLOSS Dengan
Jarak 3 Meter
dinding pemisah antara pemancar dan penerima,
nilai path loss dapat dihitung dengan rumus: 0,000009
PL = L0 + 10n log(d) +kwLw delay 2.4
0,000008
Dengan:
PL = Path Loss (dB) 0,000007 delay 5
Lw = Rugi –rugi penembusan dinding (dB) 0,000006
Kw = Jjumlah dinding yang dilewati antara pemancar
dan penerima 0,000005
ms

n = Rata- rata penurunan sinyal (dB) {LOS = 1,6 dB; 0,000004


NLOS = 4}
d = Jarak antara pemancar dan penerima (m) 0,000003
L0 = Refrensi loss pada jarak 1 m (dB) 0,000002
Parameter Lw tergantung pada tipe konstruksi
0,000001
dinding antara pemancar dan penerima. Jika terdapat
lebih dari satu dinding, diperlukan perhitungan yang 0
lebih terperinci untuk mendapatkan nilai total 2 3 4 5 10 20
redaman dinding, tergantung dari material penyusun
dinding. Nilai loss beberapa material dapat dilihat MB
pada tabel berikut:
Tabel 2.Nilai Redaman Material Bangunan
Material Redaman 2,4 Redaman 5 Gambar 2. Delay Kondisi Nloss Jarak 3 Meter
GHz GHz
(dB) (dB) Dapat diamati pada hasil grafik bahwa
Pintu kayu 4 7 jumlah packet delay yang dapat direkam sangat
Bata 10 15 kecil, pada kedua frekuensi. Namun jika
dibandingkan maka jumlah packet delay di frekuensi
Beton 18 30
5 GHz lebih kecil dari pada frekuensi 2,4 GHz.
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 164
Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2407-0807) Vol: 6, Nomor: 1, Mei 2018

Puncak packet delay pada frekuensi 2,4 GHz di data 0 = 20 log 1,006 ∗ 10
dengan jumlah 4 MB, mempunyai packet delay 0 = 5,19 ∗ 10
sebesar 0,000008 ms, dan pada frekuensi 5 GHz
terdapat di data dengan jumlah 2 MB sebesar Maka didapatkan hasil pathloss saat kondisi LOSS
0,000003 ms. adalah 0,477 dB.
1) Pathloss 2,4 Ghz dengan Kondisi Nloss
Delay Dalam Kondisi NLOSS Dengan
Jarak 5 Meter Berjarak 3 Meter
Hasil dari pathloss saat kondisi NLOSS dan
0,000007 delay 2.4 frekuensi wifi 2,4 GHz. Dimana untuk menghitung
0,000006 pathloss digunakan rumus :
delay 5
0,000005 PL = L0 + 10n log(d) +kwLw
0,000004 PL = + 10.4.log3 + 2.18
ms

0,000003 PL = 55,08 dB
0,000002 Dengan:
0,000001
PL = Path Loss (dB)
0
Lw = Rugi –rugi penembusan dinding (dB)
2 3 4 5 10 20 Kw = jumlah dinding yang dilewati antara
MB pemancar dan penerima
Gambar 3. Delay Kondisi Nloss Jarak 5 Meter N= Rata- rata penurunan sinyal (dB) {LOS
= 1,6 dB; NLOS = 4}
Dapat diamati pada hasil grafik bahwa d = jarak antara pemancar dan penerima (m)
jumlah packet delay yang dapat direkam sangat L0 = refrensi loss(dB)
kecil, pada kedua frekuensi. Namun jika
dibandingkan maka jumlah packet delay di frekuensi Sedangkan L0 didapatkan dengan rumus :
5 GHz lebih kecil dari pada frekuensi 2,4 GHz. L0 = 20 log
Puncak packet delay adalah di data dengan jumlah 3 Dengan :
MB, mempunyai packet delay sebesar 0.0000065 ms D0 = Jarak refrensi (m) = 1m
pada frekuensi 2,4 GHz, dan 0,0000039 ms dengan f = frekuensi Channel (MHz)
jumlah data 4 MB pada frekuensi 5 GHz. λ = panjang gelombang (m)
c = kecepatan cahaya (m/s)
3.2 Hasil Pengukuran Pathloss Maka didapatkan hitungan sebagai berikut :
4 . 2400.1
a. Pathloss 2,4 GHz 0 = 20 log
Hasil dari pathloss saat kondisi loss dan 299792458
frekuensi wifi 2,4 GHz. Dimana untuk menghitung 0 = 20 log 1,006 ∗ 10
pathloss digunakan rumus : 0 = 5,19 ∗ 10
PL = L0 + 10n log(d) Maka didapatkan hasil pathloss saat kondisi
= 5,19 ∗ 10 + 10.1,8 3 NLOSS dengan jarak 3 meter dan berdinding beton
pada frekuensi 2,4 GHz adalah 55,08 dB.
= 5,19 ∗ 10 + 0,477
PL = 0,477 dB
Dimana : IV.PENUTUP
PL = Pathloss (dB) 4.1Kesimpulan
1. Topologi jaringan yang digunakan untuk
L0 = Refrensi Loss (dB)
melakukan penelitian ini menggunakan
n = Rata-rata penurunan sinyal (dB) {LOS
topologi jaringan Star, karena sesuai dengan
= 1,8; NLOS = 4}
kegunaannya. Wifi sebagai penghubung
d = jarak antar pemancar dan penerima (m)
antara client dan server, dimana client akan
mengakses server untuk mendapatkan data
Sedangkan L0 didapatkan dengan rumus :
. . 0 yang diinginkan, kemudian akan dicapture
L0 = 20 log oleh wireshark untuk menentukan nilai dan
Dengan : parameternya
D0 = Jarak refrensi (m) = 1m 2. Perbandingan dari QOS pada masing-masing
f = frekuensi Channel (MHz) jaringan memiliki simpulan secara umum
λ = panjang gelombang (m) bahwa lebih baik pada frekuensi jaringan 5
c = kecepatan cahaya (m/s) GHz daripada 2,4 GHz, namun untuk
cakupan range lebih baik pada frekuensi 2,4
GHz.
Maka didapatkan hitungan sebagai berikut : a. Pada hasil untuk Throughput dapat
4 . 2400.1 ditarik kesimpulan bahwa pada
0 = 20 log
299792458 frekuensi 2,4 GHz dengan jarak LOSS,
Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 165
Jurnal JARTEL (ISSN (print): 2407-0807 ISSN (online): 2407-0807) Vol: 6, Nomor: 1, Mei 2018

dan NLOSS dengan jarak 3 meter


kurang baik, namun pada pengukuran DAFTAR PUSTAKA
NLOSS dengan jarak 5 meter Mailoa, Blidsi. (2013).Kinerja Sistem Wireless
didapatkan bahwa lebih baik frekuensi Printer Menggunakan Wireless Router
2,4GHz daripada frekuensi 5GHz. 802.11N. Jakarta: Indonesia.
b. Pada hasil penelitian untuk Delay, Kurniawan, Uke.(2008).Pengantar Ilmu
dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Telekomunikasi.Penerbit
semua hasil pengukuran baik LOSS Informatika.Bandung.
maupu NLOSS, frekuensi dengan Sugeng, Winarno.(2014).Jaringan Komputer Dengan
nilai Delay terendah adalah frekuensi TCP/IP. Bandung.
5GHz. Lazuardi, Dimas, Analisa Kinerja Implementasi
3. Perbandingan Link Budget secara umum pada Wireless Distribution System Pada Perangkat
masing-masing frekuensi dapat diambil Access Point 802.11 G Menggunakan
kesimpulan bahwa pengukuran dengan OpenWRT, Politeknik Negeri Surabaya.
menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz, Surabaya,
lebih baik untuk link budget menggunakan Yanto.(2013). Analisis QOS (QUALITY OF
frekuensi 5GHz. SERVICE) Pada Jaringan Internet (Studi
a. Hasil pengukuran parameter link Kasus: Fakultas Teknik Universitas
budget dangan parameter EIRP dapat Tanjungpura), Universitas Tanjungpura.
ditarik sebuah kesimpulan bahwa Pontianak.
tidak semua frekuensi ukur jika di
bandingkan lebih unggul. Seperti pada
pengukuran EIRP dengan keadaan
NLOSS pada jarak 3 meter, akan lebih
baik frekuensi ukur 5 GHz daripada
frekuensi 2,4 GHz. Berbeda pula pada
saat pengukuran dengan Kondisi
LOSS dan NLOSS dengan jarak 3
meter, akan lebih unggul frekuensi 2,4
GHz daripada frekuensi 5 GHz. Hal
tersebut berhubungan dengan
frekuensi kerja yang digunakan.
b. Hasil pengukuran Link budget dengan
parameter Pathloss dapat ditarik
kesimpulan bahwa nilai Pathloss pada
kondisi LOSS mempunyai nilai 0,47db
pada frekuensi 2,4 GHz, dan 0 db pada
frekuensi 5 GHz. Sedangkan pada
kondisi NLOSS dengan jarak 3 meter
mempunyai nilai 55,08 db pada
frekuensi 2,4 GHz, dan 55,08 db pada
frekuensi 5 GHz. Sedangkan pada
kondisi NLOSS dengan jarak 5 meter
mempunyai nilai 99,05 db pada
frekuensi 2,4 GHz, dan 99,95 db
pada frekuensi 5 GHz. Dari hasil yang
didapatkan maka nilai pathloss kedua
frekuensi hampir sama dengan nilai
perbedaan yang sangat tipis.

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital ~ Politeknik Negeri Malang 166

Anda mungkin juga menyukai