Pengantar KWU - 202011281413 - Tugas 7 - 20042305 - M. Raden Alfi Bil Ufia
Pengantar KWU - 202011281413 - Tugas 7 - 20042305 - M. Raden Alfi Bil Ufia
Pengantar KWU - 202011281413 - Tugas 7 - 20042305 - M. Raden Alfi Bil Ufia
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
OLEH :
M RADEN ALFI BIL UFIA
(20042305)
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
a) Bagaimana Berwirausaha Pada Era Industri 4.0
Dunia bisnis dan wirausaha khususnya industri dan manufaktur di banyak
negara sudah mempersiapkan dan menerapkan era revolusi industri 4.0. (industry
4.0). Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet
dengan lini produksi pada suatu industri. Sejak tahun 2011 dunia internasional
dianggap telah memasuki Industri 4.0, yang ditandai dengan meningkatnya
interaksi, konektivitas, dan batas antara manusia, mesin, serta sumber daya
lainnya yang semakin konvergensi via komunikasi dan teknologi informasi.
Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun
2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang
(seperti bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan
kekuatan daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman
mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk 2020.
Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran lebih lanjut tentang
implementasi Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah transformasi digital dari manufaktur, memanfaatkan
teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics dan inovasi
akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT). Dan membutuhkan
konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional),
perangkat IoT, sensor dan aktuator, robotika, data, kecerdasan buatan dan proses
manufaktur untuk mewujudkan pabrik yang terhubung, manufaktur
terdesentralisasi pintar, sistem yang mengoptimalkan diri dan pasokan digital
rantai di lingkungan cyber-fisik informasi-driven revolusi industri ke-4 atau the
4th industrial revolution sehingga disebut 4IR.
Definisi singkat dari Industri 4.0 adalah transformasi intensif informasi
dari manufaktur dalam lingkungan yang terhubung dari data, orang, proses,
layanan, sistem dan aset produksi, pengungkit dan pemanfaatan informasi yang
dapat ditindaklanjuti sebagai cara dan sarana untuk mewujudkan pabrik dan
ekosistem manufaktur baru. Industry 4.0 juga disebut ‘industri pintar’ (smart
industry), ‘industri cerdas’ (intelligent industry), ‘pabrik pintar’ (smart factory),
atau ‘manufaktur cerdas’ (smart manufacturing). Dalam banyak hal itu terkait
dengan Industri Internet dan platform Konsorsium Industri Internet serta Industri
4.0 .
Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di
mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma
pada proses produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan
model bisnis yang kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi
dan kualitas produk lebih baik. Semua tahu, bisnis digital beberapa tahun
belakangan ini telah menjadi sebuah tren usaha yang cukup menggiurkan.
Meningkatnya penggunaan internet dan berbagai kemudahan yang ditawarkan
oleh smartphone adalah alasan mengapa bisnis ini memiliki peluang baik.
Bukan hanya itu, bisnis digital juga menjadi wadah bagi generasi muda
untuk menyalurkan kreativitas menjadi sebuah peluang usaha. Banyak juga
wirausahawan muda inovatif yang ikut berkontribusi dalam memberikan solusi
untuk masalah sosial yang ada melalui bisnis digital. Kecanggihan dalam men-
sinergikan internet, data dan mesin di era revolusi industri 4.0 telah melahirkan
berbagai terobosan brilian yang melahirkan efisiensi memudahkan masyarakat
dalam mengakses harga yang lebih terjangkau.
Sebut saja transportasi on line yang bisa meluluh lantahkan transportasi
dengan metode manual konvensional. Demikian hal nya dengan gerai-gerai
supermarket yang eksistensinya terancam oleh dahsyatnya online marketing yang
memmberi kesempatan luas bagi semua orang untuk berposisi sebagai penjual.
Tak ketinggalan financial technology (fintech) juga berpotensi ikut mengancam
eksistensi perbankan. Istilah “desrupsi” pun mendadak populer sebagai
penggambaran “perubahan radikal proses bisnis” dan luasnya dampak yang
ditimbulkan oleh era revolusi industri 4.0.
Digitalisasi ekonomi yang menjadi simbol revolusi industri 4.0 secara
nyata menjadi “ancaman” bagi pelaku usaha yang tetap ngotot menjalankan dan
mengelola bisnisnya dengan cara-cara konvensional. Ada 4 hal menarik yang
perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan dengan
industri 4.0, yaitu :
Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru
Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan
produsen. Maka jaman now memaksimalkan mesin dengan
menghubungkan ke internet adalah langkah maju. Namun dalam
kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha
atau manufaktur masih belum terhubung dengan internet.
Standar terbuka = ekonomi terbuka
Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang
terbuka dan dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri
yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra
dalam internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0.
Otomatisasi = peluang kerja baru
Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka
jalan bagi peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga
kerja baru terampil di bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik
industri, dan teknik elektro untuk teknologi otomasi.
Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen.
Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk
yang lebih baik, penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar
keamanan yang lebih baik. Inovasi ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka
adalah realitas manufaktur modern saat ini, terlepas dari skala dan
ukurannya.
Wirausahawan sepantasnya memanfaatkan era industri 4.0 sebaik
mungkin. Jangan sampai pelaku bisnis dan wirausaha di nusantara terlambat
mengantisipasi dan beradaptasi dengan gelombang revolusi industri 4.0.
Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi pelaku
wirausaha.
c) Contoh Usaha
Bisnis Online
Bisnis online merupakan segala jenis kegiatan bisnis yang dilakukan
secara online (melalui internet). Setiap pelaku usaha yang sebagian aktivitasnya
ataupun semua aktivitas bisnisnya dilakukan melalui internet, bisa dikatakan
mereka menjalankan bisnis online. Aktivitas bisnis online ini bisa meliputi
kegiatan jual beli online, maupun menyediakan jasa secara online, dan banyak
jenis bisnis lainnya yang bisa kita temukan di online di berbagai bidang industri.
Intinya, jika Anda memiliki suatu ide bisnis maupun produk yang unik, Anda bisa
langsung memulai menjualnya lewat internet. Artinya, semua orang bisa saja
memulai bisnis online. Dan kalau saya boleh bilang, sebetulnya ini sama halnya
seperti kita melakukan transaksi jual beli secara tradisional, namun kantor atau
toko Anda berada di online, jadi nantinya kita juga harus memutuskan mau
dibikin seperti apa tampilan website bisnis kita ke depannya.