Pengantar KWU - 202011281413 - Tugas 7 - 20042305 - M. Raden Alfi Bil Ufia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 7

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

OLEH :
M RADEN ALFI BIL UFIA
(20042305)

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
a) Bagaimana Berwirausaha Pada Era Industri 4.0
Dunia bisnis dan wirausaha khususnya industri dan manufaktur di banyak
negara sudah mempersiapkan dan menerapkan era revolusi industri 4.0. (industry
4.0). Revolusi industri 4.0 mengintegrasikan antara dunia online serta internet
dengan lini produksi pada suatu industri. Sejak tahun 2011 dunia internasional
dianggap telah memasuki Industri 4.0, yang ditandai dengan meningkatnya
interaksi, konektivitas, dan batas antara manusia, mesin, serta sumber daya
lainnya yang semakin konvergensi via komunikasi dan teknologi informasi.
Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun
2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang
(seperti bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan
kekuatan daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman
mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk 2020.
Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran lebih lanjut tentang
implementasi Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah transformasi digital dari manufaktur, memanfaatkan
teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics dan inovasi
akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT). Dan membutuhkan
konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional),
perangkat IoT, sensor dan aktuator, robotika, data, kecerdasan buatan dan proses
manufaktur untuk mewujudkan pabrik yang terhubung, manufaktur
terdesentralisasi pintar, sistem yang mengoptimalkan diri dan pasokan digital
rantai di lingkungan cyber-fisik informasi-driven revolusi industri ke-4 atau the
4th industrial revolution sehingga disebut 4IR.
Definisi singkat dari Industri 4.0 adalah transformasi intensif informasi
dari manufaktur dalam lingkungan yang terhubung dari data, orang, proses,
layanan, sistem dan aset produksi, pengungkit dan pemanfaatan informasi yang
dapat ditindaklanjuti sebagai cara dan sarana untuk mewujudkan pabrik dan
ekosistem manufaktur baru. Industry 4.0 juga disebut ‘industri pintar’ (smart
industry), ‘industri cerdas’ (intelligent industry), ‘pabrik pintar’ (smart factory),
atau ‘manufaktur cerdas’ (smart manufacturing). Dalam banyak hal itu terkait
dengan Industri Internet dan platform Konsorsium Industri Internet serta Industri
4.0 .
Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di
mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma
pada proses produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan
model bisnis yang kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi
dan kualitas produk lebih baik. Semua tahu, bisnis digital beberapa tahun
belakangan ini telah menjadi sebuah tren usaha yang cukup menggiurkan.
Meningkatnya penggunaan internet dan berbagai kemudahan yang ditawarkan
oleh smartphone adalah alasan mengapa bisnis ini memiliki peluang baik.
Bukan hanya itu, bisnis digital juga menjadi wadah bagi generasi muda
untuk menyalurkan kreativitas menjadi sebuah peluang usaha. Banyak juga
wirausahawan muda inovatif yang ikut berkontribusi dalam memberikan solusi
untuk masalah sosial yang ada melalui bisnis digital. Kecanggihan dalam men-
sinergikan internet, data dan mesin di era revolusi industri 4.0 telah melahirkan
berbagai terobosan brilian yang melahirkan efisiensi memudahkan masyarakat
dalam mengakses harga yang lebih terjangkau.
Sebut saja transportasi on line yang bisa meluluh lantahkan transportasi
dengan metode manual konvensional. Demikian hal nya dengan gerai-gerai
supermarket yang eksistensinya terancam oleh dahsyatnya online marketing yang
memmberi kesempatan luas bagi semua orang untuk berposisi sebagai penjual.
Tak ketinggalan financial technology (fintech) juga berpotensi ikut mengancam
eksistensi perbankan. Istilah “desrupsi” pun mendadak populer sebagai
penggambaran “perubahan radikal proses bisnis” dan luasnya dampak yang
ditimbulkan oleh era revolusi industri 4.0.
Digitalisasi ekonomi yang menjadi simbol revolusi industri 4.0 secara
nyata menjadi “ancaman” bagi pelaku usaha yang tetap ngotot menjalankan dan
mengelola bisnisnya dengan cara-cara konvensional. Ada 4 hal menarik yang
perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan berhubungan dengan
industri 4.0, yaitu :
 Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru
Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan
produsen. Maka jaman now memaksimalkan mesin dengan
menghubungkan ke internet adalah langkah maju. Namun dalam
kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam operasional wirausaha
atau manufaktur masih belum terhubung dengan internet.
 Standar terbuka = ekonomi terbuka
Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang
terbuka dan dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri
yang terhubung. Ini akan memungkinkan interaksi antara berbagai mitra
dalam internet of things (IoT) dan dalam Industry 4.0.
 Otomatisasi = peluang kerja baru
Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka
jalan bagi peluang kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga
kerja baru terampil di bidang-bidang seperti teknik mekatronika, mekanik
industri, dan teknik elektro untuk teknologi otomasi.
 Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen.
Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk
yang lebih baik, penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar
keamanan yang lebih baik. Inovasi ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka
adalah realitas manufaktur modern saat ini, terlepas dari skala dan
ukurannya.
Wirausahawan sepantasnya memanfaatkan era industri 4.0 sebaik
mungkin. Jangan sampai pelaku bisnis dan wirausaha di nusantara terlambat
mengantisipasi dan beradaptasi dengan gelombang revolusi industri 4.0.
Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi pelaku
wirausaha.

b) Keuntungan dan Penghalang Wirausahawan Dalam


Menjalankan Usahanya Pada Era Industri 4.0
Pada dasarnya, teknologi-teknologi cerdas tersebut dapat membantu
industri untuk bekerja lebih efisien dan efektif tanpa harus mengeluarkan budget
yang berlebihan, berbeda ketika era terdahulu yang masih menggunakan tenaga
kerja dan teknologi yang konvensional.
Pada dasarnya, perubahan seperti revolusi industri, dilakukan untuk
memperbaiki ataupun meningkatkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dalam
industri 4.0 terdapat tiga kunci keuntungan, yaitu:
 Optimasi
Dengan adanya revolusi industri 4.0, keuntungan yang paling
terasa adalah optimasi produksi. Berkembangnya Artificial Intelligence
membantu industri menjadi Smart Factory, dimana dalam proses
produksi menggunakan alat-alat pintar. Selain mempercepat proses
produksi, keberadaan alat-alat tersebut dapat meminimalkan
pengeluaran.
 Kustomisasi
Industri 4.0 mendorong kustomisasi untuk menciptakan market
yang fleksibel, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan target
market dengan cepat dan lancar. Hal ini akan membantu menutupi celah
antara perusahaan dengan calon pelanggan, karena komunikasi akan
lebih mudah dilakukan sehingga mempercepat proses penjualan dan
pemenuhan kebutuhan.
 Mengedepankan Penelitian
Tuntuan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan
zaman, akan mendorong kemajuan penelitian diberbagai macam bidang,
salah satunya adalah IT atau Teknologi Informasi. Hal tersebut akan
mendorong pendidikan untuk memastikan generasi selanjutnya dapat
ikut berkompetisi dengan skill yang sesuai dengan zamannya.
Kemudahan dan keuntungan yang ada dari revolusi 4.0 tidak menutupi
kekurangan-kekurangan yang ada. Ada berbagai tantangan yang harus siap
dihadapi perusahaan, berikut adalah contohnya:
 Keamanan
Keamanan adalah tantangan terbesar yang harus siap dihadapi
industri 4.0. Penggunaan Cloud Computing memiliki resiko terjadinya
pelanggaran keamaan atau security breaches dan kebocoran data atau data
leaks. Security breaches dan data leaks bisa menyebabkan kerugian,
bahkan merusak reputasi.
 Tenaga Kerja
Adopsi industry 4.0 dapat menyebabkan banyaknya tenaga kerja
manusia yang digantikan oleh mesin. Hal ini dapat memicu
meningkatnya pengangguran. Maka dari itu diperlukan pendidikan yang
dapat menompang generasi selanjutnya untuk dapat memenuhi skill yang
dibutuhkan di industri 4.0.
Industri 4.0 sudah jelas adalah kemajuan yang sangat membantu industri
untuk dapat mengoptimasi semua kebutuhan produksi sehingga mempermudah
perekonomian untuk berkembang. Tidak hanya itu, calon kostumer juga akan
merasakan banyakannya variasi sehingga mudah untuk mencari dan memilih
produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Revolusi industry 4.0 akan membawa banyak kemudahan, tetapi tetap
akan ada tantangan-tantangan yang harus siap dihadapi. Selain dari tantangan-
tantangan tersebut, secara garis besar industry 4.0 adalah sebuah kemajuan yang
revolusioner.

Peluang Bisnis di Era 4.0


 Fintech (Finance Technology)
Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah Fintech.
Saat ini, istilah fintech pasti sudah sering terdengar di telinga masyarakat dunia,
termasuk Indonesia. Khususnya di kalangan menengah ke atas yang melihat
berbagai peluang bisnis dari urusan finansial. Para generasi milenial menjadi
salah satu target utama dari perusahaan fintech.
Hal tersebut dikarenakan ada banyak perusahaan fintech yang
memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan, salah satu hal yang
sebenarnya sulit untuk dilakukan oleh generasi milenial. Tidak hanya itu, fintech
juga memberikan kemudahan dalam urusan pembayaran di dalam transaksi jual-
beli. Hal inilah yang membuat fintech menjadi salah satu bisnis yang sangat
sukses di era revolusi industri 4.0.

 Software As a Service (SaaS)


Pada era industri 4.0 nanti, peluang bisnis yang akan banyak
digunakan digunakan adalah bisnis pengembangan software as a service.
Dimana Anda membuat dan mengembangkan sebuah software sebagai
pihak ketiga yang dapat membantu segala aktivitas usaha lain. bentuk
penjaulannya berupa business-to-business artinya klien utama Anda
adalah sama-sama pebisnis. Contoh bisnis software as a service adalah
aplikasi absensi, software payroll, software akuntasi, atau software
retensi konsumen atau CRM.
 Cloud hosting
Cloud adalah salah satu teknik penyimpanan database yang
ringan dan sangat mudah diakses. Pada dasarnya, masyarakat pasti sudah
pernah menggunakan cloud tetapi tidak tahu kalau itu adalah cloud.
Sebut saja Google Drive dan Dropbox, kedua cloud yang paling sering
digunakan di dalam industri saat ini. Itulah yang membuat cloud hosting
sangat laku di era industri 4.0 saat ini karena sangat berdekatan dengan
dunia industri dan proses bisnis.
 Bisnis jual-beli online
Bisnis jual-beli secara online semakin menjanjikan di era revolusi
industri 4.0. Promosi yang tidak harus digembar-gemborkan serta tidak
perlu menyediakan biaya operasional yang tinggi membuat bisnis jual-beli
secara online semakin besar di industri 4.0. Cara pembayaran yang lebih
mudah pun banyak ditawarkan pada saat ini. Tidak harus selalu pergi ke
ATM untuk melakukan transfer uang. Namun sistem pembayaran Cash on
Delivery, virtual account hingga berbagai pembayaran lewat perusahaan
fintech telah membuat bisnis jual-beli online terus berkembang.
 On-Demand service
Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah
on-demand service. Sebenarnya, on-demand service sering digunakan
oleh masyarakat, seperti aplikasi transportasi online. Pada dasarnya on-
demand service merupakan sebuah layanan jasa yang hanya muncul di
sekitar kita jika kita menginginkannya. Bisnis yang fleksibel inilah yang
membuat on-demand service semakin digemari di era industri 4.0.
 Online Marketing
Seiring dengan perubahan kiblat bisnis ke dunia maya, industri
pemasaran pun bergeser dari cara-cara yang konvensional ke arah digital.
Kini, online marketing telah dianggap begitu krusial sebagai bagian dari
pemasaran sebuah bisnis. Visibilitas di internet memberikan potensi yang
begitu luas kepada calon konsumen sehingga sebuah bisnis akan lebih
mudah memasarkan produk mereka.
Peluang tersebut membuat kesempatan untuk membuka ahensi untuk
pemasaran digital online marketing terlihat begitu menggiurkan. Apalagi, banyak
perusahaan yang berlomba-lomba mencari strategi terbaik untuk kampanye
digital mereka. Dengan kolaborasi bersama ahensi yang ahli, maka sebuah bisnis
akan meraup berbagai keuntungan yang baik untuk pertumbuhan bisnis mereka.
Saat ini dunia sudah memasuki suatu era dimana terjadi otomatisasi dan
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik yang mencakup sistem siber-fisik,
internet untuk segala hal, komputasi awan, hingga komputasi kognitif. Dunia
industri Indonesia harus mempersiapkan SDM, infrastruktur, teknologi media
telekomunikasi, regulasi dari pemerintah yang dapat melindungi industri dalam
negeri, serta menggeser orientasi industri dari manufaktur ke sektor jasa.
Beberapa hal penting tersebut wajib dipersiapkan secara matang, karena peluang
bisnis di era revolusi industri 4.0 sangat besar. Revolusi industri 4.0 akan
membuka peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk meraih keuntungan
yang nilainya dapat mencapai miliaran dolar
.

c) Contoh Usaha
 Bisnis Online
Bisnis online merupakan segala jenis kegiatan bisnis yang dilakukan
secara online (melalui internet). Setiap pelaku usaha yang sebagian aktivitasnya
ataupun semua aktivitas bisnisnya dilakukan melalui internet, bisa dikatakan
mereka menjalankan bisnis online. Aktivitas bisnis online ini bisa meliputi
kegiatan jual beli online, maupun menyediakan jasa secara online, dan banyak
jenis bisnis lainnya yang bisa kita temukan di online di berbagai bidang industri.
Intinya, jika Anda memiliki suatu ide bisnis maupun produk yang unik, Anda bisa
langsung memulai menjualnya lewat internet. Artinya, semua orang bisa saja
memulai bisnis online. Dan kalau saya boleh bilang, sebetulnya ini sama halnya
seperti kita melakukan transaksi jual beli secara tradisional, namun kantor atau
toko Anda berada di online, jadi nantinya kita juga harus memutuskan mau
dibikin seperti apa tampilan website bisnis kita ke depannya.

Jenis Bisnis Online :


Kegiatan bisnis online ini bisa diwujudkan dalam berbagai jenis (wujud tampilan
di internet). Antara lain berbentuk:
 Website
 Toko online atau marketplace
 Blog

 Akun sosial media


Manfaat Dan Tantangan Bisnis Online :
Potensi bisnis online memang menggiurkan, namun proses dan tantangan
yang harus kita hadapi pun bukan sesuatu yang ringan. Ada banyak hal yang bisa
kita pertimbangkan ketika hendak memulai bisnis online atau mengonlinekan
bisnis yang sudah ada, terutama jika Anda bukan seseorang yang familiar dengan
komputer, atau bahkan belum pernah membangun bisnis sebelumnya.
Beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan diantaranya yakni:
 Hemat biaya sewa tempat dan karyawan
 Produknya fleksibel, bisa banyak macam
 Kemudahan akses lewat internet, kapan saja dan dari mana saja, 24 jam
7 hari seminggu
Meskipun begitu, ada beberapa tantangan yang mau tidak mau harus kita hadapi,
antara lain :
 Membutuhkan kemampuan teknis mengenai website dan internet
 Pengeluaran biaya untuk gadget, perangkat komputer, dan software
pendukung
 Resiko penipuan online
 Pahami Teknologi
Memahami tentang cara menggunakan komputer dan beberapa
software pendukungnya, serta cara memanfaatkan internet dengan baik
dan benar, akan sangat membantu kita dalam menjalankan bisnis online.
Jangan berkecil hati jika Anda merasa kurang memahami teknologi, di
luaran sana banyak sekali informasi maupun kursus yang bisa kita
dapatkan untuk mendukung kita supaya lebih memahami tentang hal
seperti ini. Yang penting tetap belajar dan tetap berusaha.

Keuntungan Dalam Berbisnis Online :


1. Modal Relatif Kecil
Sudah bukan rahasia lagi, jika salah satu keuntungan menjalankan bisnis
online adalah karena modal yang diperlukan terbilang relatif kecil. Jauh berbeda
jika dibandingkan dengan bisnis offline yang harus memiliki tempat untuk
penyimpanan barang, kantor administrasi, dan toko penjualan, sedangkan apabila
Anda melakukan penjualan secara online Anda dapat berhemat dalam
penggunaan tempat. Selain itu, modal dalam berbisnis online hanyalah gadget
dengan fitur mendukung, kemampuan dan kuota internet.
2. Mudah Dilakukan
Hampir semua pelaku bisnis online, pada saat ditanya kenapa memilih
bisnis online dibandingkan bisnis konvensional? Rata-rata pelaku bisnis online
menjawab karena mudah dilakukan. Pernyataan tersebut memang tidak salah,
sebab bisnis online memang sangat mudah dilakukan karena Anda dapat
menjalankan bisnis online darimana saja dan kapan saja. Yang terpenting adalah
Anda memiliki koneksi internet yang stabil.
3. Biaya Operasional yang Lebih Efisien
Jika membuka toko offline, mungkin biaya operasional yang akan Anda
keluarkan sangat besar. Biaya operasional yang dimaksud seperti, sewa
bangunan, biaya tenaga kerja, biaya listrik, dan sebagainya yang akan
berpengaruh terhadap produksi Anda. Tetapi hal tersebut tidak ditemukan,
apabila Anda menjalankan bisnis online, maka biaya operasional yang akan
dikeluarkan relatif lebih efisien. Hal tersebut dikarenakan Anda cukup
mengeluarkan biaya operasional untuk biaya PLN, internet atau paket data, biaya
pengepakan saat barang akan dikirim, dan biaya karyawan jika Anda memiliki
karyawan. Inilah salah satu keuntungan dari bisnis online, yaitu hemat di biaya
operasional.
4. Menjangkau Konsumen secara Luas
Keuntungan bisnis online selanjutnya adalah Anda dapat menjangkau
konsumen secara lebih luas. Jika hanya mengandalkan berjualan secara offline,
Anda hanya dapat menjangkau konsumen yang ada di sekitar saja. Anda tidak
bisa menjangkau konsumen di luar wilayah. Hal ini tidak akan ditemukan dalam
berbisnis online. Karena dengan berbisnis online Anda bisa menjangkau
konsumen secara luas lagi. Tidak hanya satu kota, satu provinsi, bahkan satu
negara pun bisa Anda jangkau. Dikarenakan cakupan konsumen di bisnis online
tidak terikat dengan masalah geografis. Keuntungan tersebut hanya didapat dari
jika Anda menjalankan bisnis online.
5. Tidak Terikat Waktu
Salah satu hal yang paling menarik apabila menjalankan bisnis online
adalah tidak mengenal waktu, hal itu dikarenakan Anda dapat melakukan bisnis
online kapan saja sesuai dengan waktu luang yang dimiliki. Dikarenakan,
kegiatan-kegiatan bisnis online kebanyakan sifatnya otomatis tanpa harus
mengontrol, bisnis online akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bisnis
online juga tidak memiliki batasan waktu, baik pagi, siang, malam, detik, menit,
dan jam. Segalanya bersifat instan, mudah, dan ketersediaan Anda dalam
membalas pesan-pesan konsumen.
6. Pemasaran yang Lebih Murah
Apabila Anda menjalankan bisnis offline mungkin mengeluarkan cukup
banyak uang untuk biaya pemasaran produk, seperti memasang iklan, mencetak
brosur, dan sebagainya. Sedangkan, ketika Anda memiliki bisnis online, Anda
dapat berjualan sekaligus mempromosikan produk dengan biaya yang lebih
murah dan dapat dijangkau secara luas, karena tidak dibatasi oleh letak wilayah.
Biasanya pelaku bisnis online, memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan
Facebook dalam memasarkan produk, karena kedua media sosial tersebut
memiliki banyak pengguna di seluruh penjuru dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Diandra, D. 2016. Strategi Membangun Bisnis Mandiri.Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Leffler, E,. 2009. The Many Faces of Entrerpreneurship: e
discursive battle for the school arena. European Educational Research Journal,
Vol.8, No.1:104-116.
Movanita, A,N,K. 2019. Era Industri 4.0 Mahasiswa Didorong Semangat
Berwirausaha. Diakses pada 30 Agustus 2019 dari
https://money.kompas.com/read/2019/03/12/141027926/era-industri-40-
mahasiswa-didorong-semangat-berwirausaha.
Nhan Dan Online. 2018. Entrepreneurship in the Fourth Industry
Revolution Era.Diakses pada 12 September 2019 dari
https://en.nhandan.org.vn/special_reports/item/6601302-entrepreneurship-in-the-
fourth-industry-revolution-era.html.
Osterwalder, A, & Pigneur Y. 2010. Business Model Generation: A
Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers. JWS. New Jersey.
Prause, G. 2015. Sustainable Business Models and Structures for Industry
4.0.Journal of Security and Sustainability Issues, Vol.5, No.2: 159-169.
Roblek, V, Mesko, M, Krapez, A,. 2016. A Complex View of Industry
4.0. The SAGE and Open Access pages (https://us.sagepub.com/en-us/nam/open-
access-at-sage).
Schwab, K,. 2017. The Fourth Industrial Revolution. Crown Publishing,
US.
Simorangkir, E,. 2018. Peran E-Commerce Dorong Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi Kreatif.Diakses pada 10 September 2019 dari
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4294602/peran-e-commerce-
dorong-percepatan-pertumbuhan-ekonomi-kreatif.
Supriyatna, I. 2019. Hadapi Revolusi Industri 4.0 Pos Indonesia Siap
Ganti Model Bisnis lama. Diakses pada 3 September 2019 dari
https://www.suara.com/bisnis/2019/07/25/140213/hadapi-revolusi-industri-40-
pos-indonesia-siap-ganti-model-bisnis-lama.
Vaidya, S, Ambad, P, Bhosle, S,. 2018. Industry 4.0 – A Glimpse, 2nd
International Conference on Materials Manufacturing and Design Engineering,
Published by Elsevier B.V, p.233-238. Wahl, M,. 2015. Strategic Factor Analysis
for Industry 4.0. Journal of Security and Sustainability Issues, Vol.5, No.2: 241-
247.
Wahyono,W, Kolopaking, L, Sumarti, T, Hubeis A.V,. 2019. Jaringan
Digital dan Pengembangan Kewirausahaan Sosial Buruh Migran Perempuan.
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 16, No.1: 57-76.
Yudianto, F. 2019. Kewirausahaan dan Revolusi Industri 4.0. Diakses
pada 30 Agustus 2019 dari https://duta.co/kewirausahaan-dan-revolusi-industri-4-
0.

Anda mungkin juga menyukai