CBR Kimia
CBR Kimia
CBR Kimia
MATERI
Disusun Oleh:
Kelompok kimia:
1.Yohana Agesty Ginting (4203111124)
2. Putri Anggraini (4203311066)
FEBRUARI 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan tuntunan-Nya
sehingga makalah yang berjudul Air (H2O) ini dapat diselesaikan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberi informasi dan pengetahuan
tentang ilmu sains dan manfaat air (H2O). Selain itu, makalah ini untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah kimia umum. Makalah ini juga bertujuan menambah
wawasan tentang air bagi para pembaca maupun penulis.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari beberapa pihak.
Oleh sebab itu, diucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen, Dr. M. Yusuf,
M.Si, selaku dosen mata kuliah kimia umum yang telah memberi tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua, teman, sahabat,
keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Penulis yakin bahwa
makalah ini kurang sempurna. Oleh karena itu, teguran, koreksi, perbaikan, dan
semua saran akan diterima dengan senang hati, dan untuk hal tersebut diucapkan
banyak terima kasih. Semoga makalah ini boleh bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Buku Tambahan 1
1
C. Buku Tambahan 2
1.2 Tujuan
2
BAB II
AIR (H20)
2.1 Karateristik Air
Air menutupi 70% permukaan bumi dengan jumlah sekitar 1.368 juta Km3
air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan dan salju. Air tawar
terutama terdapat di sungai, danau, air tanah, (ground water), dan gunung es
(glacier). Semua badan air didaratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui
siklus hidrologi yang berlangsung secara kontinyu. Air memiliki karakteristik yang
khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain yakni, memiliki kisaran suhu
yang sesuai bagi kehidupan, yaitu 0o (32oF) - 100o C, air berwujud cair. Suhu 0oC
merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 1000C merupakan titik didih
(boiling point) air.
Air adalah senyawa hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O
sehingga bisa disebut juga dengan hidrogen oksida. Walaupun sudah sangat
dikenal, air adalah benda yang sangat menarik dan merupakan suatu cairan
istimewa. Sifatnya sangat berbeda dengan hidrida-hidrida elemen lain seperti H2S,
HF, atau NH3. Salah satu keunikan air adalah kemampuannya untuk membentuk
ikatan hidrogen terutama dengan molekul air yang lain atau dengan ion atau
molekul elektronegatif dan elektropositif.
Panas spesifik adalah jumlah panas yang diperlukan (yang dinyatakan dalam kalori)
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1oC. Dengan kata lain, diperlukan 1 kalori
energi untuk menaikkan 1 gram air dari 14,5 ke 15,5oC. Sifat ini membuat air
menjadi benda yang baik untuk perlindungan panas, dan itulah yang menyebabkan
suhu darah manusia dan hewan tetap terjaga dengan baik.
4
Transpor nutrisi dan sisa pembakaran
Pelarut yang baik. dan limbah, memungkinkan terjadinya
proses biologis dalam medium air.
5
di bagian atas daripada air yang suhunya dingin. Di antara kedua lapisan
tersebut, terdapat wilayah peralihan tipis yang dinamakan termoklin. Air di
atas termoklin disebut epilimnion, sedang air di bawah termoklin disebut
hipolimnion.
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses-proses yang terjadi di dalam air.
Suhu pada air buangan (limbah) biasanya akan memiliki suhu yang lebih
tinggi dari pada suhu pada air murni. Hal ini disebabkan karena pada air
buangan (limbah) terjadi proses biodegradasi. Biodegradasi merupakan
proses pemecahan zat melalui aksi mikroorganisme (seperti bakteri atau
jamur) yang dapat menyebabkan kenaikan suhu pada air. Suhu pada air akan
mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik pada lingkungan luar maupun
di dalam tubuh ikan. Semakin tinggi suhu, maka reaksi kimia akan semakin
cepat, sedangkan konsentrasi gas akan semakin turun, termasuk kadar
oksigen dalam air. Suhu pada suatu ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan
udara sekelilingnya, dan ketinggian geografis (Letterman, 1999).
Kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa akibat sebagai berikut : (1)
jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun (2) kecepatan reaksi kimia
meningkat (3) kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (4) jika
batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya akan
mati (Fardiaz, 1992).
2. Kekeruhan dan transparansi
Mahida (1986) mendefinisikan kekeruhan sebagai intensitas kegelapan di
dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan
perairan umumnya disebabkan oleh adanya partikel-partikel suspensi
seperti tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton
dan organisme lainnya. Effendi (2003), menyatakan bahwa tingginya nilai
kekeruhan juga dapat menyulitkan usaha penyaringan dan mengurangi
efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air. Kekeruhan erat kaitannya
dengan nilai TDS dalam air. Semakin tinggi nilai TDS dalam air maka akan
semakin tinggi pula nilai kekeruhan dalam air.
6
Kekeruhan (turbidity) adalah keadaan dimana transparansi air berkurang
akibat kehadiran zat-zat tak-terlarut. Zat-zat ini dapat berasal dari bahan-
bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air. Kekeruhan
disebabkan oleh lumpur, partikel tanah, dan fitoplankton. Penembusan sinar
berkurang dalam air yang keruh dapat memengaruhi pertumbuhan flora air.
Kekeruhan diukur dengan spectrophotometer di laboratorium dari contoh
air yang diambil di lapangan. Kekeruhan dapat pula diukur langsung di
lapangan dengan alat yang disebut “Turbidity rod”. Pada peneltian ini
digunakan alat turbidimeter dengan satuan NTU (Nephlometere Turbidity
Units). Dalam nephelometri intensitas cahaya yang tersebar diukur,
sedangkan dalam turbidimetri, intensitas cahaya yang ditransmisikan
melalui sampel diukur (Mahida, 1986).
3. Arus dan aliran air
Aliran air penting dalam penyebaran organisme, gas terlarut, dan garam.
Kecepatan aliran berbeda-beda antara permukaan kedalaman tertentu dan
dasar. Arus yang dekat dengan dasar paling lambat alirannya. Jenis
organisme yang bisa hidup juga berbeda dan hal ini tergantung pada
kedalaman.
4. Warna air
Warna perairan dapat ditimbulkan karena adanya bahan-bahan organik
(keberadaan plankton atau humus) maupun anorganik (seperti ion-ion
logam besi, dan mangan). Adanya kandungan bahan-bahan anorganik
seperti oksida pada besi menyebabkan air bewarna kemerahan, sedangkan
oksida pada mangan menyebabkan air menjadi berwarna
kecoklatan/kehitaman. Kalsium karbonat yang berasal dari daerah berkapur
juga dapat menimbulkan warna kehijauan pada air. Bahan-bahan organik,
misalnya tanin, lignin, dan asam humus yang berasal dari proses
dekomposisi (pelapukan) tumbuhan yang telah mati menimbulkan warna
kecoklatan pada air (Effendi, 2003). Sementara itu, warna air pada
umumnya disebabkan oleh partikel koloid bermuatan negatif, sehingga
pemurnian warna pada air dilakukan dengan cara menambahkan bahan
koagulan yang bermuatan positif seperti alumunium dan besi (Gabriel,
7
2001). Warna perairan juga dapat disebabkan oleh peledakan (blooming)
Fitoplankton (algae) (Effendi, 2003). Warna berpengaruh terhadap
penetrasi sinar, sehingga memengaruhi pertumbuhan flora air. Satuan
ukuran warna air adalah warna yang dihasilkan oleh larutan yang dibuat dari
1,245 g K2 Pt Cl6; 1,000 g CoCl2. 6H20 dalam 100 ml HCl Peka.
5. Kedalaman
6. Hantaran Jenis
Adanya ion-ion dalam air menyebabkan air dapat menghantarkan arus
listrik. Satuan hantaran = µm ohm/cm. misal: larutan KCN ,01 N dan
hantaran jenisnya pada suhu 25oC adalah 1411 µm ohm/cm. Daya hantar
listrik adalah bilangan yang menyatakan kemampuan larutan cair untuk
menghantarkan arus listrik. Kemampuan ini tergantung keberadaan ion,
total konsentrasi ion, valensi konsentrasi relatif ion dan suhu saat
pengukuran. Makin tinggi konduktivitas dalam air, maka air akan terasa
payau sampai asin (Mahida, 1986). Besarnya nilai daya hantar listrik
digunakan sebagai indikator tingkat kesuburan perairan. Tingginya daya
hantar listrik menandakan banyaknya jenis bahan organik dan mineral yang
masuk sebagai limbah ke perairan. Pada kondisi normal, perairan memiliki
nilai DHL berkisar antara 20 - 1500 µS/cm (Boyd, 1982). Sementara itu,
alat yang digunakan dalam pengukuran daya hantar listrik adalah
Konduktivitimeter.
7. Ukuran partikel substrat
Susunan substrat penting bagi organisme-organisme yang hidup dalam air.
Ukuran partikel itu penting karena terkait dengan jenis fauna dan
substratnya. Cara penetapannya; sedimen dikeringkan, kemudian diayak,
dan selanjutnya ditentukan ukuran partikelnya.
8. Benda partikulat
Benda partikulat adalah partikel halus dan padat yang terdapat di dalam air.
Cara penetapannya: kertas saring yang berbobot konstan (dikeringkan pada
1040C selama 1 jam yang mana selisih bobot pada 2 kali penimbangan tidak
lebih dari 0,1 mg), digunakan untuk menyaring air dan setelah itu
8
dikeringkan sampai bobot konstan. Benda parikulat adalah selisih
penimbangan sebelum dan sesudah penyaringan.
Dalam kondisi biasa, air relatif stabil. Hal ini karena adanya dua keseimbangan
yang ada dalam air murni. Pertama, reaksi disproporsionasi sebagai berikut:
2𝐻 𝑂 ↔ 2𝐻 + 𝑂
Reaksi disproporsionasi tidak akan terjadi pada suhu biasa, bahkan pada 20000K.
dekomposisi air menjadi unsur-unsurnya kurang dari satu persen. Kedua, reaksi
disosiasi ionik, yang mana reaksi ini tidak signifikan, yang mana untuk air murni,
𝐾 = 1.008 𝑥 10 pada suhu 250C.
2𝐻 𝑂 ↔ 𝐻 𝑂 + 𝑂𝐻
Tetapan disosiasi air bervariasi secara langsung dengan suhu; peningkatan disosiasi
memberikan Kw mendekati 10-12 pada 1000C. Disebabkan oleh stabilitas relatifnya,
air menjadi zat yang stabil. Penggunaannya tergantung pada kemampuannya untuk
bertindak sebagai pelarut, sebagai ligan, sebagai pengoksidasi, sebagai reduktor,
dan sebagai asam atau basa. Sifat redoks air mempunyai arti yang kurang penting
dalam sistem farmasi. Air akan bertindak sebagai oksidator terhadap setiap elemen
yang mana air dapat menggantikan satu atau kedua protonnya sehingga terbentuk
gas hindrogen. Hal ini dapat terjadi dengan logan apa pun. Namun, pada suhu
kamar, reaksi ini dapat diabaikan untuk sebagian besar logam (misalnya, besi,
aluminium, seng). Elemen aktif (misalnya, lithium, natrium, kalsium) mampu
bereaksi dengan air pada suhu kamar, namun logam-logam tersebut jarang ditemui
9
dalam praktik farmasi, kecuali dalam pekerjaan sintetis. Contoh-contoh berikut
menunjukan reaksi logam dengan air:
2𝐻 𝑂 + 2𝐹𝑒 ↔ 2𝐻 𝐹𝑒 + 𝑂
10
𝐶 + 𝑂 ↔ 𝐶𝑂
4𝐻 + 𝑂 ↔ 2𝐻 𝑂
4𝑁 + 3𝑂 ↔ 2𝑁𝑂 + 2𝑁𝑂
3𝑆 + 4𝑂 ↔ 𝑆𝑂 + 2𝑆𝑂
4𝑃 + 5𝑂 ↔ 2𝑃 𝑂
3) Kebutuhan Oksigen Kimiawi
Kebutuhan oksigen kimiawi (chemical oxygen demand, COD)
adalah jumlah oksigen (mg 02) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
zat-zat organik yang ada dalam 1 liter air, yang mana digunakan
K2Cr2O7 sebagai pengoksidasi.
Nilai kebutuhan oksigen kimiawi merupakan ukuran bagi
pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat
dioksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan
berkurangnyua oksigen terlarut. Sebagian besar zat organik melalui
tes kebutuhan oksigen kimiawi akan dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7
setelah dididihkan dengan pendinginan terbalik.
Prinsip analisis:
Catatan:
* Digunakan katalisator Ag2SO4
11
suasana kegelapan. Nilai BOD-5 ini menggambarkan degredasi zat
organik secara biologis.
3) Gas Karbon Dioksida (CO2)
Asal gas karbon dioksida (CO2) adalah dari hasil peruraian zat organik oleh
bakteri, respirasi organisme tanah, peruraian garam dan batu-batuan serta
reaksi keseimbangan dalam air.
4) Senyawa Nitrogen (Nitrogen Compound)
Nitrogen dalam bentuk gas terdapat dalam udara, tapi hanya sedikit yang
terlarut dalam air. Bakteri dan ganggang dapat menangkap N yang larut dan
terjadilah fiksasi N.
Bakteri nitrifiksasi: 𝑁𝐻 → 𝑁𝑂 → 𝑁𝑂
Bakteri denitrifikasi: 𝑁𝐻 →𝑁
5) Silika
Dalam air, silika berada dalam bentuk koloid partikel atau sebagai silika
terlarut. Silika ini digunakan oleh Diatomae untuk memperkuat dinding sel.
Jumlah silika dalam badan air bervariasi yang dipengaruhi oleh kedalaman
dan strafikasinya.
6) Fosfat
Fosfat berfungsi sebagai sumber unsur untuk membuat asam nukleat,
fosfolida dan senyawa fosfat organik. Neutrien ini sangat berguna bagi
fauna dan flora air.
7) Klorida
Dalam air tawar, kadar klorida lebih kecil dibandingkan air laut. Jika kadar
klorida tinggi, hal ini kemungkinan disebabkan karena pencemaran.
Keberadaannya memengaruhi tekanan osmosis air dan berpengaruh pada
kehidupan air.
8) Senyawa organik terlarut
Sumber senyawa organik terlarut ini terletak pada limbah sisa tumbuhan air,
senyawa organik terlarut, dan eksresi hewan.
9) Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid, TDS)
TDS ditetapkan dengan cara sebagai berikut: cawan porselin dipanaskan
sampai diperoleh bobot konstan, lalu tambahkan 100ml sampel yang telah
12
disaring, dan kemudian panaskan suhu 104o selama 16 jam (sampai kering).
Kemudia timbang sampai bobot menjadi konstan. Selisih dari 2 kali
penimbangan adalah padatan terlarut total.
13
Sumber utama air banyak sekali. Sumber air dapat dipilah menjadi beberapa
kelompok, yaitu air angkasa (air hujan dan salju), air permukaan (air sungai,
resevoar), serta air tanah (air dari mata air, sumur dangkal, dan sumur
dalam)
A. Air Angkasa
Air hujan jumlahnya sangat terbatas dipengaruhi antara lain oleh
musim, jumlah, intensitas, dan distribusi hujan. Kualitas air hujan
sangat dipengaruhi oleh kualitas udara atau atmosfir di daerah
tersebut. Pencemaran yang mungkin timbul antara lain berupa debu,
dan gas juga memengaruhi kualitas air hujan.
Secara alami, kualitas hujan relatif baik, namun jarang mengandung
mineral dan sifatnya seperti air suling.
B. Air Permukaan
Air permukaan dapat berupa air yang tergenang atau air mengalir,
misalnya air laut, air danau, dan air sungai. Air permukaan pada
hakekatnya banyak tersedia di alam. Kondisi tersebut sangat
beragam karena dipengaruhi oleh banyak hal yang berupa elemen
meteologi, dan elemen daerah perairan. Kualitas air permukaan
tergantung dari daerah yang dilewati oleh aliran air. Pada umumnya,
kualitas air permukaan tidak terlalu baik karena banyak
mengandung lempung dan substansi organik. Atas dasar kandungan
bahan terendapkan dan bahan tersuspensi maka kualitas air sungai
relatif lebih rendah dari pada kualitas air danau (pond), rawa, dan
sedervoar.
C. Air Tanah
Air tanah adalah air permukaan yang meresap dalam tanah sehingga
mengalami penyaringan oleh tanah, batu-batuan, maupun pasir.
Ciri-ciri air tanah yaitu memiliki suspended solids tinggi.
Permasalahan pada air tanah yang mungkin adalah tingginya angka
kandungan total dissolved solid (TDS), besi, mangan, dan kesadahan
air tanah. Air tanah dapat dimanfaatkan setelah mengalami proses
menggalian atau pengeboran, misalnya sumur gali, sumur bor.
14
2.5 Manfaat Air
Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup. Semua makhluk hidup
memerlukan air. Manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan dalam
kehidupannya. Misalnya untuk minum dan sebagaian hewan hanya dapat hidup
dalam air. Hewan memerlukan air untuk minum. Sedangkan, tumbuhan
memerlukan air untuk mengangkut zat hara dari akar ke daun selain dalam proses
fotosintesis. Tidak ada kehidupan di Bumi ini tanpa air. Air merupakan substansi
yang memungkinkan adanya kehidupan di Bumi.
15
BAB III
RANGKUMAN
Bagian terbesar dari seluruh permukaan bumi adalah air. Air penting sekali
bagi makhluk hidup. Tanpa Air tidak ada kehidupan di dunia ini. Proses-proses
yang berlangsung di alam semesta pun hampir semuanya berhubungan dengan air.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Di atas permukaan bumi, air
ada di mana-mana, dalam bentuk Samudra, Padang es, danau, sungai, air bawah
tanah, dan berbentuk uap air di atmosfer. Oleh karena itu, lebih tepat sebenarnya
jika bumi disebut planet air. Diperkirakannya, banyaknya air di bumi sekitar
326.358. 380 mil kubik. Dari keseluruhan massa air sebanyak itu 97,5% berupa air
laut. Sebanyak 1,75% berupa salju dan gunung gunung es di Kutub. Air darat yang
berupa air bawah tanah, di danau-danau, sungai-sungai, dan sebagainya sebesar
0,73%. Sisanya sebesar 0,02% berupa air di atmosfer.
Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O, artinya satu molekul air
tersusun atas 2 atom hidrogen, yang terikat secara kovalen pada 1 atom oksigen.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar,
yaitu pada tekanan 100 kPA (1 bar) dan temperatur 273,5 Kelvin (0OC). Air juga
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas,
dan banyak macam molekul organik.
16
Kalor jenis : 4.184 J/kg.K (cairan pada 20° C)
Air adalah pelarut yang kuat sehingga melarutkan banyak jenis zat kimia.
Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam)
disebut sebagai zat hidrolik (pencinta air), dan zat yang tidak mudah tercampur
dengan air (misalnya lemak dan minyak) disebut sebagai zat hidrofobik (takut air).
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol) antara
molekul-molekul air. Air menempel pada persamaannya atau kohesi karena air
bersifat polar. Tegangan permukaan,air memiliki tegangan permukaan yang besar
disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antarmolekul-molekul air. Hal ini dapat
diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak
dapat terbasahi atau terlarutkan, air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah
tetesan. Contoh lain dari adanya tegangan dilihat pada hewan anggang-anggang air
yang tidak tenggelam meskipun berada di atas permukaan air. Permukaan air di
sekitar kakinya ini melengkung ke bawah. Karena permukaannya saling tarik, air
mengelilingi serat atau butiran batu yang bersentuhan dengannya. Jika sebuah
tabung kapiler ditaruh tegak di atas permukaan air, air akan naik ke dalam tabung.
Permukaan air yang menyentuh tabung akan membentuk lengkungan ke atas.
Semakin kecil tabung tersebut, semakin tinggi air yang masuk ke dalamnya.
Demikian juga jika kita melihat lampu minyak tanah. Satu ujung sumbu
direndamkan ke dalam minyak tanah, sedang ujung lainnya tidak. Jika kita
menyala- kan ujung yang tidak terendam itu, ia akan terbakar. Hal tersebut dapat
terjadi karena minyak tanah dapat naik ke sumbu yang memungkinkannya terbakar.
Peristiwa-peritiwa di atas disebut dengan kapilaritas atau gerak kapiler. Gerak
kapiler sangat penting, misalnya dalam proses penyerapan air oleh tumbuh-
tumbuhan. Air didapatkan hampir di mana-mana. Di daerah yang terkering di dunia
sekalipun selalu ada air di udara meskipun sedikit. Kita tidak dapat melihat atau
merabanya, jika air itu menjadi bagian dari udara.Air di lautan, danau, dan disungai,
berbentuk cair. Air di udara tidak cair tetapi berbentuk gas, yang kita namakan uap
air. Awan juga terbentuk dari air. Awan terjadi dari bintik-bintik air yang kecil-
kecil. Awan dapat pula tersusun dari kristal salju. Kristal- kristal salju adalah
kristal-kristal kecil. Es juga terbuat dari air. Es adalah air yang membeku atau air
17
yang menjadi padat. Jadi, air bisa dalam bentuk padat, cair, atau gas. Jika padat, air
bisa sekeras batu. Jika merupakan cairan, kita dapat memindah-mindahkannya ke
berbagai tempat. Dalam bentuk gas, kita tidak dapat melihat atau merabanya. Dari
satu bentuk ke bentuk lainnya air melalui peristiwa yang berbeda. Air yang berubah
menjadi es disebut peristiwa membeku. Es yang kembali menjadi air disebut
peristiwa mencair. Air yang berubah menjadi uap mengalami peristiwa penguapan.
Sebaliknya, uap air yang kembali menjadi cair disebut peristiwa mengembun. Air
Mengalami Siklus ,Air di bumi tidak diam melainkan dinamis. Air melakukan
sirkulasi terus menerus. Secara singkat, sirkulasi air meliputi penguapan (evaporasi)
presipitasi, dan pengaliran keluar. Proses pejalanan air seperti itu disebut siklus air
atau siklus hidrologi. Siklus air bermula dari penguapan air laut dan air pemukaan
tanah ke udara. Penguapan air juga terjadi dari tumbuh-tumbuhan dan pernapasan
hewan, serta manusia. Pelepasan air lewat tumbuhan disebut transpirasi. Di udara,
uap air berkumpul (mengalami kondensasi) sehingga menjadi awan. Awan di
atmosfer kemudian jatuh ke permukaan laut atau daratan dalam bentuk air hujan
atau salju atau partikel-partikel es. Peristiwa jatuhnya air dari atmosfer tersebut
dinamakan presipitasi.
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk
adanya kehidupan. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup
dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam
fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk
memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk
membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara untuk digunakan dalam
proses pernapasan makhluk hidup. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, kita
tidak dapat lepas dari air. Air tidak hanya kita perlukan saat kita haus. Kita juga
membutuhkan air untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, seperti untuk
mencuci, mandi, atau memasak. Air juga penting dalam pertanian, peternakan,
transportasi, olahraga, dan rekreasi. Di dalam industri, air juga dibutuhkan antara
lain sebagai bahan pengolah, pendingin, dan pembangkit tenaga.
18
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I. (2016). Kimia Medisinal Anorganik (1st ed., pp. 1-11). GADJAH
MADA UNIVERSITY PRESS.
19