Prosedur Tetap: Edukasi Diet Pasien Rawat Inap

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

RS BAITURRAHIM

JAMBI EDUKASI DIET PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian Memberikan penjelasan tentang diet khusus pada pasien adalah


memberikan penjelasan tentang aturan – aturan sampai dengan
pilihan makanan yang dianjurkan oleh Ahli Gizi dan Instalasi Gizi
Tujuan 1. Memberikan pelayanan gizi pasien rawat inap agar memperoleh
informasi yang jelas tentang maksud dan tujuan pemberian diet
kepada pasien.
2. Menyiapkan pasien untuk mengikuti aturan diet yang dianjurkan
dengan benar
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi rawat inap
Prosedur 1. Perawat melakukan pengkajian pengetahuan pasien saat ini tentang
diet yang ditentukan oleh DPJP / Dokter sesuai kondisinya dan
menentukan persepsi pasien tentang diet dan harapan tingkat
pemenuhan diet.
2. Ahli Gizi dan memberikan penjelasan yang meliputi :
a.Diet yang dianjurkan dan tujuan diet
b. Berapa lama diet yang harus dilakukan
c.Pilihan makanan yang harus dianjurkan sesuai diet dan
penggantian bahan makanan untuk mendapatkan resep
sesuai diet yang dianjurkan
d. Pentingnya mengikuti diet sesuai anjuran dari dokter
e.Memberikan penjelasan dan membantu pasien membuat
agenda makanan yang tepat secara tertulis
f. Memberikan brosur/leaflet tentang diet yang dibutuhkan
dan di jelaskan cara membaca brosur
3. Ahli Gizi melakuakan observasi pada pasien tentang ketaatan
mengikuti aturan – aturan diet selama dirawat
4. Libatkan keluarga pasien dalam pengaturan diet pasien.
Unit Terkait Ahli gizi/ Perawat DPJP

Nama :
No.RM :
Kamar :
FORMULIR PEMBERIAN EDUKASI GIZI

Tgl Materi Tanda Tangan/Nama Jelas

Pasien Keluarga AhliGizi

RS BAITURRAHIM PEMESANAN DAN PENCATATAN MAKANAN PASIEN


JAMBI RAWAT INAP

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian 1. Pemesanan makan pasien rawat inapa adalah kegiatan memesan


makanan untuk pasien yang sedang menjalani rawat inap dengan
memilih daftar menu yang tersedia berdasarkan assesment
kebutuhan dan rencana asuhan giziyang sesuai dari DPJP atau
ahli gizi RS.
2. Penyiapan produk nutrisi adalah proses mengolah atau meracik
produk nutrisi agar dapat segera diberikan pada pasien.
Tujuan Memberikan makanan atau diet yang tepat guna menunjang
kebehasilan terapi untuk kesembuhan pasien
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016
Prosedur 1. Petugas Gizi setiap hari mengisi Daftar Permintaan Makan Pasien
(DPMP)
2. Pasien diberikan menu untuk makan pagi, siang dan malam, sesuai
dengan daftar menu yang disediakan oleh bagian gizi, dan untuk
pasien dengan diet khusus sesuai dengan instruksi diet dari DPJP.
3. DPMP yang telah diisi lalu dicatat dalam lembar rekapitulasi menu
pasien.
4. Jika ada pasien baru atau terjadi perubahan diet pasien rawat inap
baik diet umum maupun diet khusus, perawat menginformasikan ke
bagian pengelolaan makanan. Informasi perubahan diet harus
disampaikan oleh perawat ke bagian pengelolaan selambat-
lambatnya jam 09.00 WIB untuk pemesanan makan siang dan jam
14.30 WIB untuk pemesanan makan sore.
5. Juru masak akan mengolah makanan sesuai dengan pesanan dan
petunjuk diet yang telah diberikan oleh Ahli gizi.
6. Makanan yang telah diolah, disajikan dan didistribusikan oleh
petugas distribusi sesuai dengan jadwal makan pasien.
Unit Terkait Bagian Rumah Tanggadan Tata Boga/ Ahli Gizi/Keperawatan

RS BAITURRAHIM
JAMBI ASUHAN GIZI PASIEN BERISIKO NUTRISI

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP
Pengertian Asuhan gizi pasien berisiko nutrisi adalah rangkaian kegiatan
pelayanan gizi pada pasien yang dinilai malnutrisi atau berisiko
malnutrisi, yang diakibatkan oleh penyakit atau kondisinya
Tujuan 1. Untuk memberikan asuhan gizi yang sesuai dengan kebutuhan
pasien berdasarkan penyakit dan kondisinya
2. Memberikan rencana terapi nutrisi pada pasien untuk tindak
lanjut proses asuhan gizi
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1. Perawat dan dokter yang menerima pasien pertama kali baik di
IGD/poli/ruang perawatan melakukan skrining awal terhadap status
gizi pasien
2. Dari hasil skrining awal status gizi, ditentukan apakah masuk dalam
kelompok malnutrisi atau berisiko malnutrisi sehingga butuh tindak
lanjut terapi gizi
3. Di ruang perawatan DPJP dan atau ahli gizi melakukan pengkajian
tentang riwayat makan pasien dan melakukan tindak lanjut untuk
merencanakan terapi gizi yang sesuai dengan penyakit dan kondisi
pasien
4. Pasien yang terindikasi dilakukan rencana terapi nutrisi, yang
kemudian ahli gizi menerejemahkannya melalui pemberian
makanan.
5. Bagian gizi melakukan penyiapan, pengolahan, penyajian makanan
hingga pendistribusian makanan ke pasien
6. Selama dirawat pasien dievaluasi status gizi, intake-output, daya
terima makanan, hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium,
radiologi, dll), juga melakukan penimbangan BB
7. Semua proses asuhan gizi dicatat dalam catatan rekam medis pasien
Unit Terkait Ahli Gizi / Perawat

RS BAITURRAHIM
JAMBI TERAPI PASIEN BERESIKO NUTRISI

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian 1. Pemberian terapi nutrisi adalah rangkaian pengobatan untuk


pasien yang berisiko malnutrisi atau telah mengalami malnutrisi
saat menjalani perawatan di ruang rawat inap.
2. Pasien berisiko nutrisi adalah pasien yang berisiko tinggi
terjadi kekurangan asupan gizi akibat penyakit atau tindakan yang
dijalani, misalnya pasien di perawatan ICU, pasien luka bakar, gizi
buruk, dll
Tujuan Memberikan nutrisi atau diet yang tepat guna menunjang
keberhasilan terapi untuk kesembuhan pasien
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1 Setelah Dokter atau ahli gizi menentukan assesmen status nutrisi
berdasarkan pengkajian di pemeriksaan fisik dan penunjang yang
dilakukan sehingga ditentukan jenis, jumlah, jadwal dan cara
pemberian nutrisi termasuk oral, enteral atau parenteral, dokter
menentukan jumlah kalori dan akan diterjemahkan oleh ahli gizi.
2 Jika nutrisi enteral maka pembuatan nutrisi enteral dan
penyimpanan akan dilakukan oleh bagian pelayanan gizi, perawat
memberikan nutrisi enteral kepada pasien sesuai dengan prosedur.
3 Ahli gizi melakukan edukasi (pendidikan kesehatan) dengan
memberikan penjelasan kepada pasien tentang diet yang harus
dijalankan,termasuk makanan/minuman yang tidak diperbolehkan
dalam upaya mempercepat proses penyembuhan
4 Semua data dan hasil assesmen gizi pasien ditulis dalam catatan
medis pasien di kolom yang ditentukan
Unit Terkait Ahli Gizi / Perawat

RS BAITURRAHIM
JAMBI EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian Edukasi atau pendidikan nutrisi pada pasien dan keluarga adalah
suatu proses kegiatan untuk memberikan informasi khususnya bagi
pasien dan keluarga pasien tentang diet atau nutrisi selama
perawatan sesuai dengan penyakitnya.
Tujuan 1. Pasien dan keluarga mengerti tentang diet/nutrisi yang harus
ditaatinya
2. Pasien dapat melaksanakan anjuran diet/nutrisi di rumah
3. Keluarga pasien mampu memotifasi pasien agar pasien menaati diet
yang diberikan
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1 Kaji pengetahuan pasien saat ini tentang diet yang dianjurkan
2 Tentukan persepsi pasien tetntang diet dan harapan tingkat
pemenuhan diet.
3 Berikan penjelasan tentang diet yang ditentukan
4 Jelaskan tujuan diet
5 Berikan penjelasan tentang berapa lama diet harus dilakukan
6 Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang
bagaimana membuat agenda makan secara tepat
7 Instruksikan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dan
menghindari makanan yang merupakan pantangan.
8 Bantu pasien untuk mengakomodasi pilihan makanan dalam
diet yang ditentukan.
9 Bantu pasien dalam melakukan penggantian bahan makanan untuk
mendapatkan makanan favorit sessuai dengan diet yang dianjurkan
10 Observasi kemampuan pasien memilih makanan sesuai dengan
diet yang telah ditentukan
11 Berikan penjelasan tentang bagaimana cara mendapatkan waktu
makan yang sesuai
12 Semua penjelasan di tulis dalam formulir edukasi yang sudah
ditentukan. (Form Edukasi Terlampir)
Unit Terkait Ahli gizi/ Perawat DPJP

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian 1. Penyimpanan bahan makanan / minuman adalah cara untuk meletakan


bahan makanan yang akan diolah baik bahan makanan kering maupun
bahan makanan basah pada tempat (lemari / rak/ freezer / kulkas /
chiller) yang memenuhi standar (bersih, tertutup, aman, berfungsi,
terhindar dari sinar matahari langsung dan lain-lain).
2. Penyimpanan bahan makanan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu bahan
makanan basah dan bahan makanan kering.
Tujuan 1. Menjaga kualitas bahan makanan basah dan kering agar tetap dalam
kondisi baik
2. Terhindar dari kontaminasi, pencemaran dan pembusukan.
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1. Cek terlebih dahulu bahwa lemari es, freezer dan Chiller dalam kondisi
baik dan suhu sesuai. Untuk lemari es suhu dapat mencapai 1-4ºC, freezer
mencapai -5ºC dan Chiller antara 10-15ºC.
2. Jaga pintu lemari es / freezer / Chiller yang digunakan untuk menyimpan
bahan makanan tidak terlalu sering dibuka karena akan meningkatkan
suhu dan setelah membuka pastikan pintu dalam keadaan tertutup rapat
kembali.
3. Untuk bahan makanan kering ruangan harus dalam keadaan bersih, kering,
lantai dan dinding tidak lembab, plafon tertutup, rak berjarak minimal 20
cm dari lantai dan 60 cm dari langit-langit serta rak mudah dibersihkan
dan dipindahkan.
4. Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (first in
first out).
5. Pastikan ahan makanan yang akan disimpan dalam kondisi baik, tidak
rusak, tidak busuk dan belum expired.
6. Cuci terlebih dahulu bahan makanan basah yang akan disimpan (daging,
ayam, ikan).
7. Tempatkan setiap bahan makanan secara terpisah menurut jenis dalam
wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi bahan makanan serta
pemerataan suhu, sehingga manfaat penyimpanan dapat tercapai
8. Bahan makanan yang dapat menimbulkan bau tajam harus tertutup rapat
agar baunya tidak keluar dan mencegah penyerapan oleh bahan makanan
lain, seperti :udang, cumi dan lain-lain.
9.Bahan makanan mentah harus terpisah dengan bahan makanan matang

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 2/3

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

10. Petugas gudang harus melakukan stok terhadap semua bahan makanan
yang akan disimpan dan memberikan labelling pada wadah
penyimpanan makanan yang berisi tanggal pembelian.
11. Cara penyimpanan bahan makanan basah adalah sebagai berikut (sesuai
jenis bahan makanan) :
a. Daging, ayam, ikan dan olahannya
 Cuci terlebih dahulu bahan makan sebelum dimasukan ke dalam lemari
penyimpanan
 Letakan dalam wadah tertutup
 Simpan daging, ayam didalam freezer
 Menyimpanan sampai 3 hari pada suhu -5ºC sampai 0ºC
b. Telur
Jangan mencuci telur pada saat menyimpan, namun simpan telur dg
menggunakan wadah tertutup yang terbuat dari kardus atau kertas yang
tertutup rapat agar telur tidak pecah. Namun telur harus dicuci terlebih
dahulu pada saat akan digunakan (pada saat akan mengolah telur
tersebut)
 Penyimpanan sampai 3 hari pada suhu -5ºC sampai 7ºC
c. Susu dan hasil olahannya
 Simpan yoghurt di chiller pada suhu 4-6ºC, supaya bakteri yang
bermanfaat bagi pencernaan tetap hidup
 Susu atau yoghurt yang sudah dibuka sebaiknya dikonsumsi 2-3
hari sejak tanggal dibuka
 Jangan menyimpan susu dipintu kulkas karena karena cenderung
suhu dibagian tersebut lebih hangat.
 Untuk keju, bungkus dalam plastik atau foil yang kedap udara
lalu letakan di dalam lemari pendingin, jauhkan dari bahan
makanan yang berbau tajam atau bau yang mudah diserap karena
akan mempengaruhi rasa keju
d. Sayuran
 Pastikan sayuran dalam keadaan kering saat disimpan. Air yang
tersisa dibagian barang atau daun bisa mempercepat kebusukan.
Dapat juga dibungkus dengan menggunakan kertas kertas kering
atau kain ersih yang menyerap air, masukkan ke kantong plastik,
lalu masukan ke dalam lemari pendingin.
 Suhu penyimpanan adalah 7-10ºC

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

PROSEDUR No. Dokumen No. revisi Halaman


TETAP /P 3/3

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


Direktur

e. Buah-buahan
 Disesuaikan dengan jenis buanya. Penanganan buah berbeda
untuk masing-masing buah
 Tidak semua buah harus disimpan didalam lemari pendingin,
namun untuk buah yang sudah dibelah harus disimpan dalam
lemari pendingin dengan cara dibungkus palstik atau ditempatkan
dalam wadah tertutup
 Buah yang disimpan dalam lemari pendingin sebaiknya pada
suhu 7-10ºC
f. Santan
 Penyimpanan santan dapat dilakukan dalam keadaan mentah dan
keadaan matang
 Untuk keadaan matang, masukan santan dalam wadah plastik
yang tertutup rapat dan letakan di lemari es atau untuk waktu
lama bisa diletakan didalam freezer dengan suhu -5ºC
 Apaila santan yang ditaruh di freezer akan digunakan cairkan
terlebih dahulu dengan cara meletakan santan beku di dalam
lemari pendingin sampai semua mencair
 Apabila santan akan disimpan dalam keadaan matang caranya
adalah direbus dengan menggunakan garam sampai mendidih.
Setelah dingin masukan santan matang ke dalam kantong plastik
 tutup rapat, lalu letakan di lemari pendingin atau freezer
g. Tepung, biji-bijian
 Disimpan pada suhu kamar 25ºC
Unit Terkait Ahli gizi/ Petugas Gudang/Staf Gizi

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian 1. Pengolahan makanan adalah suatu proses atau cara untuk


mengolah bahan mentah makanan meliputi pemilihan, pencucian,
pemotongan, persiapan umbu bahan makanan siap untuk diolah
dan disajikan.
2. Petugas adalah Juru Masak dan helper (untuk proses persiapan
bahan makanan)
Tujuan 1. Menjamin ketersediaan makanan yang sesuai dengan standar menu
yang telah ditetapkan dan standar diet pasien.
2. Meminimalisir resiko kontaminasi dan pembusukan
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1. Siapkan bahan mentah makanan sesuai dengan menu yang akan
dimasak pada hari berjalan
2. Pilih bahan mentah makanan sesuai dengan SPO Pemilihan Bahan
Makanan (RUMGA-GIZI/JUKNIS/014). Untuk bahan mentah
makanan sayuran apabila ditemukan ada lubang bekas gigitan ulat
sebaiknya segera dipisahkan / dibuang. Jika temuan hal tersebut
jumlahnya banyak, harus segera dikembalikan ke rekanan dan
minta diganti dengan yang baru.
3. Perhatikan jenis potongan, potongan bahan makanan sesuai
dengan kebutuhan.
4. Untuk pengolahan makanan yang menggunakan santan, maka
santan harus dibuat minimal 3(tiga) jam sebelum makanan diolah.
Simpan terlebih dahulu kelapa/santan dilemari es (freezer)
penyimpanan dengan suhu dibawah 0ºC sebelum digunakan.
5. Masukan bahan mentah makanan yang sudah diracik atau
dipotong ke dalam tempat atau wadah yang bersih dan terlindung
dari serangga, hewan penggerat, bahan yang berbahaya dan debu.
6. Jika bahan makanan yang sudah diracik belum akan digunakan
tutup wadah dan simpan kedalam lemari penyimpanan
(kulkas/chiller/frezzer) sesuai dengan bahan makanan yang akan
disimpan.
7. Dahulukan memasak atau mengolah makanan yang tahan lama
seperti goreng-gorengan

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 2/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

8. Untuk masakan yang berkuah seperti sup atau cah sebaiknya


dimasak terakhir.
9. Makanan yang sudah matang ditempatkan pada wadah / tempat
yang tertutup dan diberi lubang, agar uap makana tidak sampai
mencair dan masuk ke dalam makanan yang dapat menyebabkan
kontaminasi (makanan basi).
10. Makanan yang sudah matang tidak boleh dijamah atau dipegang
dengan tangan secara langsung, tetapi harus menggunakan alat
seperti sendok, alat penjepit makanan atau menggunakan sarung
tangan.
11. Makanan yang sudah matang hanya dapat disimpan dalam waktu
maksimal 6 (enam) jam.
Unit Terkait Boga/ Staf Gizi

RS BAITURRAHIM
JAMBI PENDISTRIBUSIAN MAKANAN

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian Pendistribusian makanan adalah kegiatan membawa makanan yang


telah diolah untuk diantar kepada Pasien atau dokter dengan
menggunakan kereta pengangkut makanan/ trolly pemanas.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya penyakit yang mungkin ditularkan melalui
makanan
2. Mencegah terjadinya kontaminasi dan pencemaran
3. Mempercepat pendistribusian makanan
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1 Makanan yang akan diantar kepada pasien, dokter dan karyawan
harus ditata dan ditutup dengan plastik penutup sebelum dimasukkan
kedalam trolly/ trolly pemanas makanan/ kereta pengangkut makanan
dengan rapi dan hati-hati
2 Setiap makanan harus mempunyai wadah atau tempatnya masing-
masing terpisah dan tertutup.
3 Pengangkutan makanan dilakukan dengan hati-hati agar posisi
makanan tetap tertata dan trolly pemanas makanan tidak mudah rusak
4 Setelah sampai ditempat tujuan lakukan prosedur penyajian
makanan.
5 Buat edaran/ pemberitahuan kepada pasien dengan tulisan “ agar cita
rasa makanan tidak berubah, mohon makanan disantap selambat-
lambatnya setengah jam setelah disajikan”
(Jadwal Pemberian makanan terlampir)
Unit Terkait Staf Gizi/ Perawat DPJP

RS BAITURRAHIM
JAMBI MONITORING DAN EVALUASI TERAPI NUTRISI

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian Monitoring dan evaluasi makanan pasien dengan diet khusus adalah
kegiatan yang dilakukan untuk memantau makanan pasien dengan
menggunakan formulir asuhan makanan pasien.
Tujuan 1. Memantau ketepatan keberhasilan diet pasien
2. Mengetahui perkembangan proses penyembuhan pasien
3. Mengetahui daya terima pasien terhadap makanan yang diberikan.
Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor
422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur 1. Siapkan formulir asupan makanan pasien sebelum melakukan
pendataan sisa makanan pada formulir catatan asupan makanan
pasien ( terlampir )
2. Petugas pantry dan ahli gizi secara bersama – sama melakukan
pengambilan sisa makanan pasien sesuai dengan jenis dengan
jumlah porsi makanan pasien. Wwancara dengan pasien untuk
memastikan bahwa makanan benar dimakann oleh pasien atau tidak
di makan.
3. Catat hasil asupan makanan pasien sebanyak 3 ( tiga ) kali dalam
sehari ( makan pagi, siang, malam )
4. Apabila hasil monitor banyak makanan yang tidak dimakan oleh
pasien, tanyakan kepasien penyebabnya, kemudian di tindaklanjuti
apabila berhubungan dengan citra rasa atau variasi. Penyebabnya
karena belum mau makan karena ada rasa mual dan lain – lain,
informasikan keperawat atau dokter ruangan.
5. Laporkan hasil perkembangan hasil asupan makanan tersebut
kepada DPJP atau dokter untuk dilakukan tindak lanjut diet.
Unit Terkait Staf Gizi/ Perawat / Ahli Gizi

JADWAL DISTRIBUSI MAKANAN

INSTALASI GIZI RS BAITURRAHIM JAMBI

Jadwal distribusi makan pasien di instalasi gizi:

o Makan pagi jam 06.30-07.30 WIB (sarapan + air putih)

o Snack jam 08.30-09.30 WIB (untuk semua kelas)

o Makan siang jam 11.30-12.30 WIB (makan siang + air putih)

o Snack jam 14.00-15.00 WIB (untuk VIP dan VVIP)

o Makan malam jam 17.00-18.00 WIB (makan malam +air putih)


Batas waktu pemberian makan:

o Makan pagi jam 07.30 WIB


o Makan siang jam 13.00 WIB
o Makan malam jam 18.30 WIB

Clear Up

o Makan pagi jam 08.30 WIB

o Makan siang jam 13.00 WIB

o Makan malam jam 19.00 WIB

RS BAITURRAHIM
JAMBI PILIHAN DAN VARIASI MENU VIP/VVIP

No. Dokumen No. revisi Halaman


/P 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh:


PROSEDUR Direktur
TETAP

Pengertian 1. Penyusunan diet pasien merupakan kegiatan untuk mangatur


syarat, jenis, jumlah makanan yang akan diberikan kepada pasien

Tujuan

Kebijakan Sesuai dengan keputusan direktur RS BAITURRAHIM Nomor


422/RSBR/SK/VIII/2016 tentang kebijakan pelayanan gizi
Prosedur
Unit Terkait Staf Gizi/ Perawat / Ahli Gizi

Anda mungkin juga menyukai