4456 10407 1 SM
4456 10407 1 SM
4456 10407 1 SM
2, Oktober 2017
Abstract
This study aims to find out how effective social media is used as a means to promote products
among students.
The method used in this study is a qualitative method that is descriptive research and tends to
use analysis. There were eight students who were made as respondents.
Based on the research that has been done, social media is very effective as a promotion media
because of the eight students making social media the most frequently used promotional
media.
PENDAHULUAN
Pada era digital, media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi
pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial sebagai “sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan
yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content” (Kaplan & Haenlein,
2010). Ada beberapa media sosial yang sedang booming saat ini antara lain Whatsapp,
Instragam, Twitter, Line, Blackberry Messenger, Facebook, Youtube, dan lain-lain.
Seseorang pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media sosial. Sekedar untuk
berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan sesuatu, untuk berbagi
informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi trend saat ini yaitu menggunakan
media sosial sebagai bentuk eksistensi diri. Bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya
oleh masyarakat luas melalui media sosial biasanya akan menggunakan media sosial yang
bersifat terbuka seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter. Karena melalui medi sosial
212
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
disinilah tempat kita bisa secara bebas dan terbuka dalam berinteraksi. Sehingga banyaknya
update status serta postingan yang kita miliki adalah salah satu bentuk jika kita ingin dikenal
secara luas.
Keberadaan internet sedikit banyak telah mengubah pola interaksi masyarakat. Pola
interaksi dilakukan tanpa harus dalam satu ruang dan waktu bersamaan. Internet meleburkan
batas-batas yang menghambat seseorang untuk berinteraksi. Menurut Anthony Giddens
dengan adanya modernitas, hubungan ruang dan waktu terputus dan kemudian ruang
perlahanlahan terpisah dari tempat. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa manusia
menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu fisik yang salah satunya melalui internet
(social networking). Semakin berkembangnya penggunaan internet dan tingginya kebutuhan
untuk berinteraksi menjadikan social networking atau media sosial menjadi sesuatu yang tidak
tertolak terutama bagi semua kalangan khususnya generasi muda. Mempromosikan barang
tidak hanya dengan satu media saja. Untuk menarik konsumen perusahaan harus mempunyai
beberapa cara untuk menarik perhatian konsumen. Pada zaman ini, konsumen lebih banyak
yang menikmati berbagai produk dari media sosial. Perusahaan pada umumnya harus lebih
mengetahui keinginan konsumen pada saat ini. Perusahaan harus lebih mengembangkan media
untuk promosi sesuai dengan perkembangan zaman. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik
untuk meneliti tentang seberapa efektifitas media sosial sebagai sarana promosi.
TINJAUAN LITERATUR
Adapun definisi atau pengertian media sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut :
213
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
214
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
7. Pengertian Media Sosial Menurut Henderi, Muhammad Yusup, dan Yuliana Isma Graba
(2007: 3)
Menurut Henderi, dkk, bahwa pengertian media sosial adalah situs jaringan sosial
misalnya layanan berbasis web yang memungkinkan bagi setiap individu untuk
membangun profil publik ataupun semi publik dalam sistem terbatasi, daftar pengguna lain
dengan siapa mereka terhubung, dan melihat dan menjelajahi daftar koneksi mereka yang
dibuat oleh orang lain dengan suatu sistem.
Fungsi Media Sosial
Media sosial dalam perannya saat ini, telah membangun sebuah kekuatan besar dalam
membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Hal ini yang
membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapun fungsi media sosial diantaranya sebagai
berikut:
• Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia
dengan menggunakan internet dan teknologi web.
• Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searah media siaran dari satu
institusi media ke banyak audience (one to many) ke dalam praktik komunikasi dialogis
antara banyak audience (many to many).
• Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan juga informasi. Mentranformasi
manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
Selain itu, terdapat pendapat lain menurut Puntoadi (2011:5) pengguna media sosial berfungsi
sebagai berikut..
• Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media adalah tidak mengenal
trik atau popularitas semu, karena aduensilah yang akan menentukan. Berbagai sosial
media menjadi media untuk orang yang berkomunikasi, berdiskusi dan bahkan
menberikan sebuah popularitas di media sosial.
215
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
• Media sosial memberikan sebuah kesempatan yang berfungsi interaksi lebih dekat dengan
konsumen. Media sosial menawarkan content komunikasi yang lebhi individual. Melalui
media sosial pula berbagai para pemasar dapat mengetahui kebiasaan dari konsumen
mereka dan melakukan suatu interaksi secara personal serta dapat membangun sebuah
ketertarikan yang lebih dalam.
Menurut Kotler dan Keller bahwa terdapat tiga macam platform yang utama untuk media
sosial..
• Online Communities And Forums. Komunitas online dan forum tersebut datang dalam
segala bentuk dan ukuran dimana banyak dibuat oleh pelanggan ataupun kelompok yang
pelanggan tanpa adanya bunga komersial ataupun dengan afiliasi perusahaan. Sebagian
216
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
hal ini disponsori oleh perusahaan yang anggotanya berkomunikasi dengan perusahaan
dan dengan satu sama lain yang melalui posting, instant, messaging, dan juga chatting
yang berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan dengan produk
perusahaan dan merek.
• Blogs. Terdapat tiga juta pengguna blog dan mereka yang sangat beragam, yang beberapa
pribadi untuk teman-teman dekat dan keluarga, lainnya dirancang untuk menjangkau dan
juga mempengaruhi khalayak luas.
• Social Networks. Jaringan sosial telah menjadi kekuatan yang penting baik dalam bisnis
konsumen dan juga pemasaran bisnis ke bisnis. Salah satunya dari facebook, messanger,
twitter dan juga Blackberry dll. Jaringan yang berbeda tersebut menawarkan manfaat yang
berbeda pula untuk perusahaan.
Selain itu, menurut Puntoadi (2011: 34) bahwa terdapat beberapa macam-macam media sosial
adalah sebagai berikut..
217
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
• Social Network. Aktivitas yang menggunakan fitur yang disediakan oleh situs tertentu
menjalin sebuah hubungan, interaksi dengan sesama. Situs sosial networking tersebut
adalah linkedin, facebook, dan MySpace.
• Creating Opinion. Media sosial tersebut memberikan sarana yang dapat berbagi opini
dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui hal tersebut, creating opinion, semua orang
dapat menulis, jurnalis dan sekaligus komentator.
Dengan penerapan satu set teori bidang riset media dan proses sosial, Kaplan dan Haenlein
yang diterbitkan di tahun 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein, bahwa jenis-jenis media sosial
adalah sebagai berikut.
218
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
219
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Personal Selling
Personal Selling merupakan usaha untuk memperkenalkan suatu produk melalui komunikasi
langsung (tatap muka) agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.
Sebagai salah satu variabel dari promosi personal selling memungkinkan penjual untuk :
• Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga penjual lebih dapat
mengamati karakteristik beserta kebutuhan pembeli.
• Memperoleh tanggapan dari calon pembeli.
• Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli baik dalam hubungan bisnis
maupun persahabatan yang erat. Jadi, dalam personal selling terjadi interaksi langsung,
saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual, sehingga dapat diketahui secara
langsuing keinginan, perilaku dan motif pembelian dari konsumen, sekaligus dapat
melihat reaksi konsumen. Dengan demikian perubahan dapat lebih segera mengadakan
penyesuaian penyesuaian.
Anda pernah didatangi salesman langsung ke rumah anda? secara eksklusif menerangkan
secara detail mengenai produk, mengajak anda terlibat didalamnya pada komunikasi dua arah.
Hal demikian disebut personal selling.
Publisitas (Publicity) – Public Relation (PR)
Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang
disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, ataupun tanpa pengawasan
dari sponsor. Bila dibandingkan dengan alat promosi yang lain, publisitas memiliki beberapa
kebaikan antara lain :
• Lebih dapat dipercaya, sebab berupa suatu berita bukan iklan.
• Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan.
• Jauh lebih murah, karena tanpa biaya.
• Dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang
menyolok.
220
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Public relation, membina hubungan baik dengan publik merupakan upaya branding yang
sangat efektif. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dengan memakai atribut perusahaan
juga produk memiliki nilai positif dimata masyarakat. Mereka (masyarakat) memberikan
penilaian positif terhadap perusahaan anda, yang terpenting dari itu semua “brand image”
perusahaan semakin bertambah kuat.
Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan
publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dengan menggunakan alat seperti
peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya, juga potongan harga seperti diskon
pembelian produk.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi yaitu suatu penelitian
kualitatif yang mengkhususkan pada fenomena atau realitas yang tampak untuk mengkaji
penjelasan didalamnya. Fenomenologi sendiri memiliki dua makna yaitu sebagai filsafat sains
dan juga metode penelitian, yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang ada
dalam kehidupan yang dialami oleh beberapa individu tentang konsep atau fenomena tertentu
dengan mengeksplorasi struktur kesadaran manusia. Sehingga peneliti menggunakan metode
ini, karena menggunakan penjabaran metode dan langkah-langkah yang dilakukan dengan
menguraikan secara eksploratif dengan menggunakan metode ini dengan pertimbangan bahwa
kasus yang diteliti merupakan kasus yang memerlukan pengamatan dan bukan model
pengangkatan. selain itu, penelitian kualitatif lebih mudah apabila dihadapkan dengan
kenyataan.
Konsep Dasar
Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-
kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. Sosiologi fenomenologis
pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh pandangan Edmund Husserl dan Alfred Schultz.
Pengaruh lainnya berasal dari Weber yang memberi tekanan padaverstehn, yaitu pengertian
interpretatif terhadap pemahaman manusia. Fenomoenologi tidak berasumsi bahwa peneliti
mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka.
221
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk mengungkap
pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Yang ditekankan oleh kaum fenomenologis adalah
aspek subjektif dari perilaku orang. Mereka berusaha untuk masuk kedalam dunia konseptual
para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaiaman
suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupannya
sehari-hari. Para fenomenolog percaya bahwa pada makhluk hidup tersedia pelbagai cara
untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain, dan bahwa
pengertian pengalaman kitalah yang membentuk kenyataan.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Serang.
Sasaran Penelitian
Sasaran Penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTIRTA dengan kisaran
umur antara 18 sampai 22 tahun yang sudah pernah melakukan promosi di media sosial.
Sumber Data
a. Data Primer
Data ini diperoleh langsung dari jawaban seluruh pertanyaan penelitian yang diajukan
kepada mahasiswa.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi literatur yang berkaitan dengan promosi dan
media sosial.
222
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini dengan membagikan angket kepada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UNTIRTA.
3. Wawancara
Sebelum melakukan penelitian yang lebih spesifik tentang efektifitas media sosial sebagai
media promosi, dilakukan wawancara awal yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UNTIRTA sehingga ditemukan sampel yang layak untuk dijadikan
responden.
223
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Sehingga dapat disimpulkan yaitu bahwa penggunaan media sosial dikalangan mahasiswa
sejumlah 7 mahasiswa menjawab sangat sering, sedangkan 1 mahasiswa menjawab sering.
Dengan begitu, mahasiswa sudah sangat terbiasa dengan media sosial bahkan mereka merasa
bahwa media sosial itu merupakan bagian dari hidupnya. Setiap hari tidak lupa untuk
membuka sosial media. Dengan membuka media sosial mereka manfaatkan untuk komunikasi
dan media promosi. Intentitas penggunaan media sosial dapat dilihat dari bagan dibawah ini :
7
6
5
4
3
2
1
0
Tidak Sering Sering Sangat Sering
224
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Responden 4 : Instagram, whats up, Line dan Youtobe, menggunakan instagram dan Whats up
karena teman dikampus semua mempunya media sosial ini, line karena ingin saja
menggunakan media sosial ini. Youtobe sebagai media favorit karena dapat melihat video apa
saja yang diinginkan responden ini.
Responden 5 : Instagram, whats up, Line, Facebook dan Youtobe, menggunakan media sosial
instagram karena biar gaul karena sedang tenar sampai ke dunia artis juga, menggunakan
whats up karena semua kalangan menggunakan media ini termasuk dosen, hampir semua
dosen komunikasi dengan media sosial Whats up. Menggunakan Line karena sudah terlanjur
terpasang di handphonenya. Menggunakan Facebook karena untuk memenuhi salah satu tugas
dosen dengan mewajibkan menggunakan media sosial Facebook. Menggunakan Youtobe
karena bisa melihat video music, pengajiaan, gosip dan lainnya.
Responden 6 : Instagram, whats up, dan Youtobe alasan menggunakan instagram dan whats
up untuk berkomunikasi dengan dosen, teman sejawat, saudara karena kebanyakan
menggunakan media sosial ini. Menggunakan youtobe agar tidak ketinggalan info yang
sedang jadi viral..
Responden 7 : Instagram, whats up, Line, dan Youtobe. Responden 7 menggunakan media
sosial instagram karena digunakan untuk promosi produknya agar lebih menarik iklannya
makanya menggunakan instagram, selain itu banyak teman yang menggunakan instagram.
Selain itu menggunakan whats up karena hampir semua orang sudah menggunakan media
sosial yang satu ini. Responden 7 juga menggunakan line dan Youtobe karena senang aja akan
media sosial ini.
Responden 8 : Instagram, whats up, Line, dan Youtobe. Alasan dari responden 8
menggunakan instagram dan whats up karena media sosial ini sedang ngetrend. Selain kedua
media tersebut responden 8 juga menggunakan Line karena sudah lama menggunakan Line
walaupun sekarang ga terlalu ngetrend tapi masih tetap saja menggunakan Line. Menggunakan
Youtobe karena tidak ingin ketinggalan informasi yang sedang menjadi viral dikalangan
masyarakat. Dari alasan para responden dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial yang
dipakai pada kalangan mahasiswa antara lain Instagram, Whats up, Line, Facebook dan
Youtobe. Dimana Instagram, Whats up dan Youtobe sebagai media yang paling banyak
digunakan, selebihnya Line dan Facebook. Responden rata-rata menggunakan media sosial
tersebut sebagai sarana berbagi informasi, berita, sebagai alat komunikasi, dan untuk
225
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
melakukan promosi dengan masyarakat luas. Selain itu mereka menganggap media sosial
sebagai tempat untuk membuang kejenuhan karena dimanapun berada media sosial dapat
diakses sehingga mereka bisa mobile dimanapun berada asal ada jaringan internetnya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan 2 sebagai berikut.
0
Instagram Whatsup Line Facebook Youtobe
Pertanyaan ketiga yaitu lebih sering melihat promosi di media televisi, media cetak atau media
sosial?
Responden 1 : menurut jawaban dari responden 1, sering juga melihat di televisi,alasannya
hanya sekedar melihat ditelevisi karena terpaksa melihat iklan sambil menunggu acara yang
sedang ditontonnya, tetapi untuk ketertarikannya di televisi menurutnya tidak menarik minat,
hanya sekedar dilihat saja.
Responden 2 : lebih sering melihat di media sosial karena jarang nonton televisi dan hampir
tidak pernah buka majalah, Koran.
Responden 3 : lebih sering di media sosial karena jarang nonton televisi dan tidak pernah liat
iklan dikoran maupun majalah.
Responden 4 : lebih sering di media sosial karena lebih menarik untuk dilihat.
Responden 5 : lebih sering di media sosial karena lebih sering membuka media sosial.
226
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Responden 6 : lebih sering di media sosial karena yang selalu dapat dilihat dimanapun.
Responden 7 : lebih sering di media sosial, karena tidak pernah membuka media cetak dan
jarang juga menonton televisi.
Responden 8 : lebih sering media sosial, karena jarang menonton tv, dan tidak pernah
membaca media cetak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
0
Televisi Media Cetak Media Sosial
Pertanyaan keempat yaitu apakah saudara sudah pernah membeli produk yang diiklankan di
media sosial?
Responden 1 : sudah pernah, alasannya karena harga produk yang ditawarkan di media
sosial murah dan promosinya menarik. Responden ini tertarik dan akhirnya
membeli produk yang ditawarkan melalui Instagram dan Line.
Responden 2 : sudah pernah, alasannya karena produk yang dibutuhkan sesuai dengan
promosi yang ada di media sosial. Responden ini melihat promosi pada
Facebook dan Instagram.
Responden 3 : sudah pernah, alasannya karena harganya murah dan produknya bagus.
Responden ini tertarik pada produk yang diiklankan melalui Line.
227
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Pernah Tidak Pernah
228
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Pertanyaan kelima, Media sosial apa saja yang pernah digunakan sebagai media promosi?
Dari kedelapan responden media sosial yang digunakan sebagai sarana promosi antara lain
Instagram, Facebook, Whats Up, dan Line. Tetapi setelah melakukan wawancara mendalam
dari kedelapan responden, media sosial yang sering digunakan sebagai media promosi yaitu
Instagram karena instagram lebih menarik untuk mempromosikan seperti memberikan demo
melalui video singkat. Selain itu, alasan responden karena banyak teman, saudara yang
menggunakan Instagram sehingga lebih memudahkan menyebar secara luas promosi yang
telah dibuatnya. Ada 8 responden lebih tertarik menggunakan Instagram sebagai media
promosi, 7 responden menggunakan Whats Up, 4 responden menggunakan Line dan 4
responden menggunakan Facebook. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan 5 dibawah
ini.
0
Instagram Whats Up Line Facebook
Pertanyaan keenam, efektif apa tidak promosi melalui media sosial yang pernah dilakukan
selama ini?
229
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Dari kedelapan responden menjawab efektif, karena setelah dilakukan wawancara mendalam
dan dapat diambil kesimpulan bahwa apabila promosi menggunakan media sosial itu gampang
diakses dimana saja dan kapan saja, setiap hari handphone dibawa kemana-mana dan selalu up
date. Dapat promosi tidak berbayar dan lebih luas untuk market sharenya. Barang yang mereka
promosikan bermacam-macam antara lain alat-alat kecantikan, dan paling banyak yaitu pada
produk makanan ringan.
KESIMPULAN
Mahasiswa sudah sangat terbiasa dengan media sosial bahkan mereka merasa bahwa media
sosial itu merupakan bagian dari hidupnya. Media sosial yang dipakai pada kalangan
mahasiswa antara lain Instagram, Whats up, Line, Facebook dan Youtobe. Dimana Instagram,
Whats up dan Youtobe sebagai media yang paling banyak digunakan, selebihnya Line dan
Facebook. Mahasiswa lebih tertarik promosi melalui media sosial terutama Instagram,
dibandingkan televisi dan media cetak. promosi menggunakan media sosial itu gampang
diakses dimana saja dan kapan saja, setiap hari handphone dibawa kemana-mana dan selalu up
date. Dapat promosi tidak berbayar dan lebih luas untuk market sharenya. Jadi promosi
melalui media sosial itu sangat efektif dikalangan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, A dan Haenlein, M. 2010. Users of the World, unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media" Business Horizons 53. Hlm: 59-68.
Kotler, Philip. & Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Sofyan Assauri, 2009, Manajemen Pemasaran, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Penerbit Alfabeta. Bandung.
Nur hasanah. Lukito Edi Nugroho. Eko Nugroho. Analisis efektivitas iklan jejaring sosial
sebagai media promosi menggunakan EPIC model. Scientific Journal Of
Informatics. Vol. 2 No.2 November 2015
230
Tirtayasa EKONOMIKA Vol. 12, No. 2, Oktober 2017
Tita Gracela Ham. 2014. Pengukuran efektivitas media promosi dengan pendekatan EPIC
model. Yogyakarta.
Internet
http://eprints.ums.ac.id/52762/3/BAB%20I.pdf
http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-media-sosial-fungsi.html
https://thidiweb.com/bauran-promosi/
https://garputriani.wordpress.com/2011/12/08/media-sosial-menurut-kaplan-dan-haenlein/
231