UTS Budaya Media Baru - Sayla Advani A - 1810411219
UTS Budaya Media Baru - Sayla Advani A - 1810411219
UTS Budaya Media Baru - Sayla Advani A - 1810411219
DISUSUN OLEH:
2021
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Media sosial memegang peran yang sangat besar pada zaman modern ini. Semua
menggunakan media sosial, mulai dari alat berkomunikasi, pekerjaan, hiburan,
bahkan sampai bentuk untuk berkarya seni. Penelitian ini ingin mengeksplorasi
tentang budaya media baru bagi masyarakat Indonesia dikalangi masa pandemic
COVID-19 ini. Manfaat penelitian ini dapat mengkritisi fenomena yang terjadai saat
ini dalam penggunaan media baru. Lebih lanjut, penelitian ini turut mengidentifikasi
bagaimana media mempengaruhi masyarakat dan dengan melibatkan komunikasi
media massa dalam berkarya seni visual secara virtual. Metode Penelitian yang
digunakan adalah studi kasus dari jurnal terdahulu dengan mengumpulkan informasi
dan secara deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan suatu peristiwa dan
melelitinya. Dalam kasus ini yaitu mengetahui virtual dan visual dalam berkarya seni
di media sosial selama masa pandemi. Hasil penelitiannya adalah menunjukkan
bahwa media sosial telah menjadi kebutuhan manusia untuk bisa tetap
mempertahankan faktor sosial agar bisa saling terhubung untuk melakukan
komunikasi, faktor psikologis sebagai pemuasan diri dari kehidupannya yang dirasa
membosankan serta faktor ekonomi dimana manusia tidak bisa lepas dari transaksi
jual beli untuk memenuhi kebutuhan setiap diri individu selama pandemi virus
corona. Hal ini juga dilihat berdasarkan intensitas tinggi penggunaan media sosial.
Tanpa adanya media sosial, sulit untuk memperoleh informasi dan menjaga
eksistensi diri sendiri. Terutamanya dalam tetap berkarya walau sedang di masa
pandemi sekarang.
LATAR BELAKANG
Media sosial adalah sebuah media daring dengan penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum
dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.1 Andreas Kaplan dan
Michael Haeniein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Menurut Michael Cross (2013), Media sosial adalah sebuah istilah yang
menggambarkan bermacam-macam teknologi yang digunakan untuk mengikat
orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi
melalui isi pesan yang berbasis web. Dikarenakan internet selalu mengalami
perkembangan, maka berbagai macam teknologi dan fitur yang tersedia bagi
pengguna pun selalu mengalami perubahan. Hal ini menjadikan media sosial lebih
hypernym dibandingkan sebuah referensi khusus terhadap berbagai penggunaan
atau rancangan.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang paling banyak penggunanya,
dan biasa menjadi tempat untuk berkarya;
- YouTube adalah salah satu media sosial dengan situs web yang
menyediakan berbagai macam video mulai dari video clip sampai film, serta
videovideo yang dibuat oleh pengguna YouTube itu sendiri. Aplikasi ini cocok
untuk orang yang ingin berkarya dalam bentuk video.
- Instagram adalah salah satu media sosial yang tengah digandrungi banyak
orang. Penggunannya pun sangat beragam, mulai dari anak-anakl hingga
orangtua. Mulai dari pelajar hingga pebisnis. Media sosial yang fokus pada
platform berbagi foto dan video. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi
foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil
video, menerapkan filter digital, dan aktivitas berjejaring lainnya.
- Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis
teks hingga 140 karakter akan tetapi pada tanggal 07 November 2017
bertambah hingga 280 karakter yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).
Twitter didirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey, dan situs jejaring
sosialnya diluncurkan pada bulan Juli. Sejak diluncurkan, Twitter telah
menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di Internet,
dan dijuluki dengan "pesan singkat dari Internet."
Pendekatan uses and gratifications mulai digunakan oleh para peneliti media
pada awal 1940’an walaupun istilah uses and gratifications sendiri belum digunakan
saat itu. Herta Herzog (1944) yang memulai kajiannya mengenai uses and
gratifications dengan melakukan klasifikasi beberapa alasan mengapa masyarakat
memilih media yang khusus. Definisi Teori Penggunaan dan Pemenuhan
Kebutuhan (bahasa Inggris: Uses and Gratification Theory) adalah salah satu teori
komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu
pemilihan pesan dan media.
Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung
jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana
memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan
kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan
mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain.
Dalam kasus ini kita kaitkan dengan terjadinya masa pandemic, masyarakat tidak
bisa bertemu secara langsung untuk menampilkan hasil karya mereka. Oleh karena
itu mereka mencari cara lain untuk tetap berkarya, walau hanya secara virtual
melalui media social.
Menurut saya pribadi, sebenarnya banyak sisi positif yang perlu diperlihatkan
dalam berkarya di tengah pandemi ini, antara lain; lingkungan mengerjakan yang
lebih santai dan fleksibel, tidak ada gangguan atau tekanan dari orang lain, lebih
cenderung memiliki banyak penikmat karya (karena pandemic, mayoritas
masyarakat meggunakan waktunya di rumah menggunakan media social yang
sama).
PENUTUP
KESIMPULAN
Putri dkk. (2018). Literasi Media Baru dan Budaya Baru di Masyarakat Indonesia.
Diakses 1 Juli 2021, dari Universitas Negeri Jakarta Research Gate.
Syafrida dkk. (2020). Sosial & Budaya : Syar-I, 7(6). 1-16.
MS, Darwadi. (2017). Media Baru Sebagai Informasi Budaya Global :
Membudayakan Literasi Media Internet pada Anak dan Remaja, 9(1). 1-25.