Fondasi Dangkal-2-S1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 35

Contoh:

Sebuah kolom didukung


telapak setempat, dengan
penampang seperti tergambar,
Df = 1.40 m
Beban yang diperhitungkan :
Kombinasi Q (kN) My
beban (kNm)
Permanen 1000 160
Sementara-1 1000 550
Sementara-2 1500 280
Data lain: tanah = 18 kN/m3, beton = 22 kN/m3, qa = 150 kN/m2.
Rencanakan denah/ukuran fondasi
Penyelesaian:
a) Ukuran denah selalu direncanakan terhadap beban
permanen  sentris
Beban-beban:
Q = 1000 kN
M = 160 kNm
e = M/Q = 160/1000 = 0,16 m
q = 0,8x18+0,6x22= 27,6 kN/m2  sentris
qa = 150 kN/m2
Tegangan yang terjadi di dasar fondasi   qa
Dengan e = 0,16 m  pusat luasan dibuat 0,16 m di kanan
as kolom.
 = Q/A + q  150 ≥ 1000/A + 27,6
 A ≥ 1000/(150-27,6) = 8,17 m2
 bujur sangkar  B = L = A B = 2,86 m
 Digunakan 2,90 m x 2,90 m
 Dikontrol terhadap beban
sementara

b) Kontrol terhadap beban sementara-1


Q = 1000 kN  e = -0,16 m terhadap O
M = + 550 kNm
q = 27,6 kN/m2  dianggap gaya sentris
Q1 = 2,9 x 2,9 x 27,6 = 232,116 kN

ΣQ = Q1 + Q = 1232,116 kN
ΣM = 1000(-0,16) + 550 + (232,116 x 0) = 390 kNm
Beban : Σ Q = 1232,116 kN sentris
Σ M = + 390 kNm
 dianalisis : Σ Q = 1232,116 kN dengan eksentrisitas :
e = 390/1232,116 = 0,317 m di kanan O
e  B/6 (=0,483 m)   min > 0

 max={1232,116/(2,9x2,9)}[1+(6x0,317/2,9)]=242,59 kN/m2
 max > 1,5 qa (=225 kN/m2)
 dimensi perlu diperbesar

Misal : arah sumbu-Y tetap  L = 2,90 m


arah sumbu -X  B = 3,10 m
A = 8,99 m2  Q1 berubah
Q = 1000 kN
Σ M = +390 kNm
q = 27,6 kN/m2
 max = 1000/(8,99) + 390/(1/6 x 2,9 x 3,12) + 27,6
= 222,80 kN/m2  225 kN/m2  OK
 min = 1000/(8,99) - 390/(1/6 x 2,9 x 3,12) + 27,6
= 54,87 kN/m2 > 0  OK

c) Kontrol beban sementara-2


Q = 1500 kN dengan e = -0,16 m
M = + 280 kNm
q = 27,6 kN/m2
ΣM = 1500(-0,16) + 280 = 40 kNm
Tanpa fondasi dan tanah
e1 = 40/1500 = 0,0267 m

 max =[(1500/8,99) {1+(6x0,0267/3,1)}] + 27,6


= 203,07 kN/m2 < 225 kN/m2 OK
 min =[(1500/8,99) {1-(6x0,0267/3,1)}] + 27,6
= 185,83 kN/m2 > 0  OK
Jadi fondasi ukuran 2,90 m x 3,10 m dapat digunakan 
dengan posisi kolom eksentris 0,16 m di kiri pusat luasan
dasar fondasi O.
FONDASI GABUNGAN (COMBINED FOOTING)
 2 kolom atau lebih menjadi 1 fondasi
Penggunaan:
1. Jarak antar kolom dekat  dengan fondasi sendiri-
sendiri  overlapping
2. Ruangan terbatas  tidak bisa kaki sendiri  digabung
dengan yang lain
Penyelesaian:
 menggabung  membuat fondasi yang sentris
terhadap beban permanen
Bentuk-Bentuk:
a) segi empat siku-siku f) continuous footing
b) trapesium
c) bentuk T
d) strap footing
e) mat/raft footing
Prinsip Perancangan :
a) Denah sentris terhadap beban permanen
b) Dikontrol terhadap beban sementara dengan   1,5 qa
I. Telapak gabungan empat persegi panjang
Penggunaan: 2 kolom dengan beban kecil terbatas, beban
besar bebas.
o Q2 > Q1 (Q1, Q2  beban
permanen)
o R = resultante  dicari besar &
letak
o R di tengah-tengah denah  L/2
ke kiri, L/2 ke kanan dan di
tengah-tengah lebar (B)

o Cara:
o R = Q1 + Q2
o letak R  statis momen ke Q1 
R.r1 = Q2.r + Q1.0  r1 = Q2.r/R
 Biasanya a1 ditetapkan/diketahui
 L/2 = r1 + a1  L = 2(r1 + a1)
 R sentris  luas fondasi: A
 A = R/{qa - (qfond+tanah)}
 Lebar fondasi B = A/L

Catatan:
 a (a1 atau a2)  B dan  r/2
 jika beban permanen ada My1 dan My2  digunakan
untuk mencari letak R:
- R = Q1 + Q2
- letak R  R.r1 = Q2.r + Q1.0 + (My1) + (My2)
r1 = (Q2.r + My1 + My2)/R  tanda momen disesuaikan
 Selanjutnya dikontrol terhadap beban sementara. Jika 
> 1,5 qa  dimensi ditambah ke arah B (arah L tetap agar
kondisi sentris beban permanen terjaga)
Contoh:
2 buah kolom, jarak 5,0 m, ukuran kolom 40 cm x 40 cm dengan
fondasi sebelah kiri terbatas pada tepi luar kolom kiri (fondasi
kolom kanan lahannya bebas). Tebal plat fondasi = 1,00 m (tanah
di atasnya diabaikan). qa tanah (permanen) = 150 kN/m2, beton =
23 kN/m3.

Beban Q1 (kN) Q2 (kN) My1 (kNm) My2 (kNm)


Permanen 700 1000 0 0
Sementara-1 1000 1100 0 0
Sementara-2 1000 1000 -200 -150
Penyelesaian:
a) Denah fondasi sentris terhadap beban permanen
R = Q1 + Q2 = 1700 kN
q = 1 x 23 + tanah diatas fondasi = 23 kN/m2
Letak R terhadap Q1 
r1 = (Q2.r+My1+My2)/1700=(1000x5+0+0) / 1700
r1 = 2,941 m
R di tengah-tengah denah  a1 + r1  = L/2
L/2 = 0,2 + 2,941 = 3,141 m
L = 6,282 m

Luas fondasi yang diperlukan


A = R/(qa-q) = 1700/(150-23) = 13,386 m2
B = A/L = 2,131 m
Digunakan ukuran denah fondasi
L = 6,30 m
B = 2,20 m
A = 13,86 m2
Letak pusat luasan O (baru):
- dari pusat kolom kiri r1’ = 6,3/2 - 0,2 = 2,95 m
- dari pusat kolom kanan r2’ = 5 - 2,95 = 2,05 m
b) Kontrol terhadap beban sementara-1
q = 23 kN/m2
Q1 = 1000 kN
Q2 = 1100 kN  R = 2100 kN
My1=My2=0
Letak R terhadap Q1  2100 x ri = 1100x5+My1+My2
 ri = 2,62 m
R di kiri O dengan e = 2,62 - 2,95 = - 0,33 m  |e| < L/6
 min > 0  (kanan)
 max  di kiri
max =(2100/13,86){1+(6x0,33/6,3)} + 23
= 222,13 kN/m2 < 1,5 qa (=225 kN/m2)  aman
c) Kontrol terhadap beban sementara-2
q = 23 kN/m2
R = (Q1+Q2) = 2000 kN
Letak R terhadap Q1
 ri = (5x1000 - 200 - 150)/2000
 ri = 2,325 m
R di kiri O dengan e = 2,325 - 2,95 = - 0,625 m  |e| < L/6
  max di kiri
 max =(2000/13,86){1+(6x0,625/6,3)} + q
= 253,19 kN/m2 > 225 kN/m2
Luas dasar fondasi perlu ditambah  ke arah B agar kondisi
sentris (mendekati sentris terpelihara)
Misal: B = 2,50 m
A = 6,30 x 2,50 = 15,75 m2
 max =(2000/15,75){1+(6x0,625/6,3)} + 23
= 225,57 kN/m2  225 kN/m2
 cukup aman
Jadi fondasi yang digunakan:
L = 6,30 m
B = 2,50 m
Fondasi Gabungan Bentuk Trapesium
Penggunaan: daerah terbatas pada kolom dengan beban
besar (kolom dg. beban kecil bisa bebas/terbatas)
Luas trapesium
A = 1/2 L (B1+B2)
Pusat luasan terhadap sisi B2
1 2 B1  B2
x L
3 B1  B2
atau thd sisi B1 :

1 B1  2 B2
x L
3 B1  B2
Q2 > Q1 dengan sebelah
kanan terbatas (biasanya tepi
kolom)
Kapasitas dukung tanah qa
Dengan beban sentris  luas fondasi
R
A ................................... (1)
qa  q f  s
Panjang fondasi ditetapkan:
L = r + a1 + a2 .......................................... (2)
Letak R terhadap Q2  r2 = Q1.r/R
Dituntut R melalui O
r2 + a2 = x ............................................ (4)
A = ½ L (B1+B2)  B2 = (2A/L) - B1 ......... (5)
Letak O:  1 2 B  B
x L 1 2
3x 2 A 2 A
3 B1  B2 B1  
A 2A
L L L
2 B1  2
 B B 
3x L 1 1
L 2 A  3x 
  B1    1 ...... (6)
A 2A L  L
L
B1  2  B1 
L L
Kriteria/batasan
a. Jika x  1/3 L  tak dapat digunakan
b. Jika B1 terlalu kecil (< lebar kolom)  tak dapat digunakan
c. Jika a/b terjadi  bentuk lain: T atau strap footing
Fondasi dikontrol terhadap beban sementara dengan  < 1,5 qa
Cara :
1. Dicari pusat berat luasan trapesium (O)
2. Dibuat salib sumbu di titik O
3. Beban-beban yang bekerja dianalisis
terhadap O
4. Tegangan ekstrim

ka = (R/A) + (My. Ẋ/Iy) + q  Ẋ(+), M(+/-)


ki = (R/A) - (My.(L-Ẋ)/Iy) + q
5. Penentuan Iy
O
B1 B2-B1

L L

Empat persegi panjang


o I terhadap O : Io = 1/12 .B L3
o I tepi kanan : I = 1/3 .B L3

Segi tiga :
o I terhadap O : Io = 1/36 .B L3
o I tepi kanan : I = 1/12 .B L3

Secara umum:
o I terhadap sembarang garis
o I = Io + A.x2 atau
o Io = I - A.x2
Io trapesium:
1/12 .B1L3+(B1L)x12+ 1/36 (B2-B1)L3+ ½(B2-B1)L.x22
x1 = jarak pusat luasan segi empat ke pusat trapesium
x2 = jarak pusat luasan segi tiga ke pusat trapesium

Atau :
I0-trap = I tepi kanan – Atrap.Ẋ2
= (1/3) B1L3 + (1/12) (B2-B1)L3 – A.Ẋ2
Fondasi Gabungan Bentuk T :

Q1 R Q2
 Dibuat garis kerja R berimpit
dengan pusat luasan fondasi
 Cara sama dengan trapesium
 3 variabel B1, B2, dan l2
O
 coba-coba  ditetapkan 2
r2 variabel  1 dicari
L  hasil bisa berbeda  dipilih
yang baik
O L, posisi R  x“, AT, statis
B1 * B2
momen luasan ke ka, coba 2 var,
1 var dihit  sket n evaluasi
l1 l2  cek thd beban sementara
Strap Footing
 Penggunaan: fondasi gabungan bentuk lain tak baik
(biasanya  beban relatif kecil dibandingkan qa  luas kecil)
 Penyelesaian: seolah-olah kolom dengan fondasi sendiri 
digabung dengan balok penghubung (strap beam) yang kaku
 fondasi bisa dianggap satu kesatuan.

Pemakaian:
- satu sisi terbatas
- kedua sisi terbatas
strap beam

Catatan:
Luas dasar strap beam tak
diperhitungkan pada luas
strap beam
fondasi, A
Prinsip hitungan :
 membuat denah fondasi dengan pusat luasan gabungan
(2 kaki) berimpit dengan resultante beban (sentris).
r
Q1 Q2
R

O1 O O2
r1
s

B1 O B2

B1 L

 Fondasi  luas total = A = A1 + A2


A1 = B12 A2 = B2L
 Pusat luasan O, R di O  sentris   merata
R = Q1 + Q 2 = R/A + q  A = R/(qa-q)
 Letak R dari Q1
r1 = Q2.r/R  jika ada momen diperhitungkan
 Pusat luasan gabungan (A1+A2) dari O1 juga = r1
A.r1 = A2.s + A1.0  s = jarak O1 - O2
 B1,B2, dan L  coba-coba (berbeda)
misal: L ditetapkan, O2 bisa dicari, s bisa dicari
A2 = A.r1/s  B2 = A2/L
 A1 = A - A2  B1 = √A1

Catatan: Bentuk yang baik mendekati bujur sangkar 


jika tak baik bisa diulang
Contoh :
Dua kolom, jarak antar pusatnya = 6,0 m. Kolom kiri 40
cm x 40 cm, kolom kanan 60 cm x 60 cm, fondasi kiri
terbatas pada tepi luar kolom kiri.
Tebal plat fondasi 0,80m (tanah diatasnya diabaikan)
beton = 23 kN/m3, qult = 450 kN/m2, SF min = 3
Pembebanan Q1 Q2 My1 My2
Tetap/permanen 700 1100 0 0
Sementara 1000 1200 -150 -100
Q1 6,0 Q2
R
Rancang denah/ ukuran
fondasi
O1 O O2
r2
s

B1 O B2

L B2
Penyelesaian :
a) Beban tetap/permanen
R = 700 + 1100 = 1800 kN
letak R terhadap Q2 :
700.6
r2   2,333 m
1800
qa = qult/3 = 450/3 = 150 kN/m2
q = 0.8 x 23 = 18.4 kN/m2
Luas fondasi : A = 1800/(150-18.4) = 13.68 m2
Dicoba L = 2.50 m  s = 6 + 0.2 – 2.50/2 = 4.95
Statis momen luasan fondasi terhadap O2:
A.r2 = A1.s  13,68 x 2,333 = A1 x 4,95
A1 = 6,45 m2  luas fondasi kiri
B1 = 6,45/2,5 = 2,58 m
Luas fondasi kanan : A2 = A - A1 = 7,23 m2
bentuk bujur sangkar, B2 = √7.23 = 2,69 m
Digunakan:
• fondasi kiri = 2,60 m x 2,50 m
• fondasi kanan = 2,70 m x 2,70 m
 A1 = 6,50 m2
A2 = 7,29 m2  Total A = 13,79 m2
Cari O baru !!!!  sb-x & sb-y
b) Kontrol terhadap beban sementara
R M y x
  q
A Iy
A = luas total = A1 + A2
I = gabungan dari A1 dan A2  terhadap O baru
O baru dicari dari A1 dan A2 yang digunakan
qa = qult/2 = 225 kN/m2  max < 225 & min > 0
Mat Footing (Raft Footing)
 3 kolom (dinding) atau lebih yang tidak satu deret  1
fondasi plat yang lebar (sering-sering seluruh kolom + dinding
dari satu gedung  1 plat fondasi).
Penggunaan:
- tanah mempunyai qa relatif rendah
- jika dengan fondasi sendiri-sendiri  luas fondasi total > 1/2
luas bangunan
Jenis-jenis:
- plat datar rata atas dan bawah
- plat dengan pertebalan di bawah kolom
- beams dan slab  balok-balok dua arah saling berpotongan
dan kolom-kolom ditempatkan pada pertemuan balok-balok
tersebut
- plat dengan dinding-dinding basement (dinding basement
sebagai pengaku)

Mat footing bisa dikombinasi dengan fondasi tiang


Prinsip-prinsip analisis :
 diusahakan resultante beban permanen  sentris ?
Jika sentris  = ƩQ/A  qa
Jika tak sentris  dicari min > 0 dan max  qa
 min dan max tidak jauh beda
 dikontrol terhadap beban-beban sementara
max  1,5 qa ; min > 0
 tegangan di sembarang titik di dasar fondasi

Q M y . x M x . y
   q
A Iy Ix
Contoh:
Mat footing mendukung 9 kolom tergambar
semua kolom: 50 cm x 50 cm

A Y B
1 2 3 o beban-beban:
Q1 = Q3 = 400 kN
7,50
Q4 = Q5 = Q6 = 600 kN
4 5 6
X Q2 = Q9 = 450 kN
Q7 = Q8 = 500 kN
7,50 o tebal plat 1,50 m, c =
7 8 9 23 kN/m3
C D Tentukan tegangan di
5,0 5,0 sudut-sudutnya
Penyelesaian :
Pusat luasan O di tengah-tengah, B = 10,50 m
L = 15,50 m  A = 10,50 x 15,50 = 162, 75 m2
Koordinat: A(-5,25;7,75), B(5,25;7,75), C( -5,25;-7,75), D(5,25;
-7,75)

R = 2(400) + 3(600) + 2(450) + 2(500) = 4500 kN


My = -5(400 + 600 + 500) + 0 + 5(400 + 600 + 450) = -250 kNm
Mx = -7,5(500+500+450) + 0 + 7,5(400+450+400) = -1500 kNm

Iy = (1/12) (15,5)(10,5)3 = 1495,27 m4


Ix = (1/12) (10,5)(15,5)3 = 3258,39 m4

Q M y . x M x . y
Tegangan yang terjadi :
   q
A Iy Ix
4500 2505,25 15007 ,75
A     34 ,5  59 ,46 kN / m 2
162 ,75 1495,27 3258,39
4500 2505,25 15007 ,75
B     34 ,5  57 ,70 kN / m 2
162 ,75 1495,27 3258,39
4500 2505,25 15007 ,75
C     34 ,5  66,60 kN / m 2
162 ,75 1495,27 3258,39
4500 2505,25 15007 ,75
D     34 ,5  64 ,84 kN / m 2
162 ,75 1495,27 3258,39

Catatan :
q = 1,5(23) = 34,5 kN/m2
ANALISIS PENULANGAN TELAPAK SETEMPAT
1. Dicari tegangan netto pada tanah dasar (qnet)
Untuk beban sentris qnet = qa – q (fondasi & tanah)
2. Luas dasar fondasi, A = (D+L)/qnet  panjang dan lebar
fondasi ditetapkan
3. Beban terfaktor
U = 1.4 D + 1.7 L
4. Tegangan terfaktor dari tanah :
qs = U/A
Catatan : Selimut beton minimum = 50 mm

Tegangan geser :
 Gaya geser lintang (satu arah) :
Vu = qs.A = qs.B.x < φ.Vc
 Gaya geser dua arah (pons) :
Vu = qs.(B.L – a22) < φ.Vc
a1

45o

qs
x

d/2

B a2

a2
L
Momen  penulangan tunggal
1. Tulangan utama  arah memanjang
 L  a1 
2

qs B  
Mu   2 
2

2. Tulangan bagi arah pendek


 B  a1 
2

qs L  
Mu   2 
2
Pemasangan tulangan :
o Tulangan utama arah memajang  merata
o Tulangan bagi arah pendek
 Bagian tengah selebar B  2/(βc +1) dg βc = L/B
 Bagian sisa  disebar rata tetapi perlu dicek
terhadap tulangan minimum

Anda mungkin juga menyukai