Laporan Residensi
Laporan Residensi
Laporan Residensi
Oleh:
YUNE LAUKATI
NIM 20190309056
DAFTAR ISI..............................................................................................................i
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Tujuan Residensi...................................................................................................5
3. Manfaat Residensi.................................................................................................6
i
2. Laporan Indikator Pencapaian Mutu Departemen Farmasi Tahun 2020 RS
Hermina Tangerang...............................................................................................24
3. Penetapan Akar Masalah Instalasi Farmasi...........................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................46
ii
DAFTAR TABEL
1. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah Sakit harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan
peralatan.Pelayanan sediaan farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti standar
pelayanan kefarmasian (Undang-Undang RI nomor 44 tahun 2009).
Manajemen farmasi sebagai subsistem rumah sakit sangat penting karena
merupakan pelayanan penunjang sekaligus sumber pendapatan utama.Instalasi
Farmasi Rumah Sakit harus dikepalai oleh seorang Apoteker yang merupakan
Apoteker penanggung jawab seluruh Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit diutamakan telah memiliki
pengalaman bekerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit minimal 3 (tiga) tahun
(Permenkes nomor 56 tahun 2014).
Menurut Permenkes nomor 56 tahun 2014 dalam perhitungan beban kerja di
instalasi farmasi perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan
yang dilakukan, yaitu:
1. Kapasitas tempat tidur dan Bed Occupancy Rate (BOR);
2. Jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan (manajemen, klinik dan
produksi);
3. Jumlah Resep atau formulir permintaan Obat (floor stock) per hari; dan
4. Volume Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
1
pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian resep, penelusuran riwayat
penggunaan Obat, rekonsiliasi Obat, pemantauan terapi Obat, pemberian
informasi Obat, konseling, edukasi dan visite, idealnya dibutuhkan tenaga
Apoteker dengan rasio 1 Apoteker untuk 30 pasien. Penghitungan kebutuhan
Apoteker berdasarkan beban kerja pada Pelayanan Kefarmasian di rawat jalan
yang meliputi pelayanan farmasi menajerial dan pelayanan farmasi klinik dengan
aktivitas pengkajian Resep, penyerahan Obat, Pencatatan Penggunaan Obat (PPP)
dan konseling, idealnya dibutuhkan tenaga Apoteker dengan rasio 1 Apoteker
untuk 50 pasien.
Selain kebutuhan Apoteker untuk Pelayanan Kefarmasian rawat inap dan
rawat jalan, maka kebutuhan tenaga Apoteker juga diperlukan untuk pelayanan
farmasi yang lain seperti di unit logistik medik/distribusi, unit produksi
steril/aseptic dispensing, unit pelayanan informasi Obat dan lain-lain tergantung
pada jenis aktivitas dan tingkat cakupan pelayanan yang dilakukan oleh Instalasi
Farmasi. Selain itu diperlukan juga masing-masing 1 (satu) orang Apoteker untuk
kegiatan Pelayanan Kefarmasian di ruang tertentu, yaitu:
1. Unit Gawat Darurat;
2. Intensive Care Unit (ICU)/Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)/Neonatus
Intensive Care Unit (NICU)/Pediatric Intensive Care Unit (PICU);
3. Pelayanan Informasi Obat.
2. Tujuan Residensi
a. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu peserta residensi dapat melihat secara umum
gambaranpelayanan kefarmasian rawat jalan dan manajemen unit marketing di
RS Hermina Tangerang.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus adalah:
1) Memahami manajemen farmasi dan indikator mutu pelayanan farmasi
rawat jalan
2) Memahami manajemen dan kegiatan di unit marketing
3) Melakukan observasi pelaksanaan pelayanan di instalasi farmasi.
4) Melakukan identifikasi faktor-faktor penyebab pelayanan kefarmasian
rawat jalan tidak optimal
5) Melakukan kajian terhadap pelaksanaan kegiatan di unit pelayanan
sesuaiindikator mutu.
3. Manfaat Residensi
a. Bagi Rumah Sakit
1) Sebagai masukan bagi rumah sakit untuk memperbaiki kualitas unit
pelayanan.
2) Rumah sakit dapat memanfaatkan kegiatan residensi sebagai evaluasi
pelaksanaan pelayanan.
3) Mendapat masukan untuk pengembangan pelayanan yang lebih maju.
4) Mempunyai sumber informasi tentang pendidikan MARS.
c. Bagi Mahasiswa
1) Mendapatkan pengalaman nyata pelaksanaan manajemen di RS.
2) Meningkatkan kemampuan bagi mahasiwa dalam melakukan pengkajian
masalah yang terjadi di pelayanan.
3) Mendapatkan pengalaman penerapan teori yang didapat selama kuliah di
rumah sakit.
4) Merupakan kesempatan meningkatkan kemampuan pribadi dalam bidang
manajerial.
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT
b. Rawat Jalan/Poliklinik:
1) Kebidanan dan Kandungan
2) Anak
3) Penyakit Dalam
4) Bedah Umum
5) Bedah Tulang
6) Bedah Digestive
7) Bedah Syaraf
8) Akupunktur Medik
9) THT
10) Rehabilitasi Medik
11) Kulit dan Kelamin
12) Onkologi
13) Penyakit Syaraf
14) Paru
15) Gigi Umum
16) Gigi Spesialis
17) Mata
18) Gizi Klinik
19) Psikiater
20) Psikolog
21) Jantung
22) Urolog
c. Rawat Inap:
1) Ruang Perawatan Umum
2) Ruang Perawatan Kebidanan
3) Ruang Perawatan Anak
4) Ruang Bersalin
e. Elektromedik
1) CT Scan
2) USG 3D/4D
3) EKG
4) CTG
5) OAE
6) Audiometri
7) Tympanometri
8) BERA
9) Spirometri
10) Kolposkopi
f. Pelayanan Khusus
1) Klinik Tumbuh Kembang
2) Hemodialisa
3) Kemoterapi
4) Kunjungan Rumah (khusus perawatan)
5) Senam Hamil dan Nifas
6) Kursus Pra Persalinan
7) Kursus Perawatan Bayi
8) Kursus Pijat Bayi
9) Pendampingan Khusus bagi Ibu Hamil oleh PMO (Personal Maternity
Officer)
10) Kontrol Hamil dan Melahirkan dengan Bidan
11) Medical Check Up (MCU)
Yang menjadi Pelayanan Unggulan Rumah Sakit Hermina Tangerang saat ini
yaitu: Perinatologi, Gigi Spesialistik dan Klinik Tumbuh Kembang Anak.
PT MEDIKALOKA
TANGERANG
DIREKTUR RS HERMINA
KOMITE MEDIK
SEKRETAR
IS RS
SPI
TI RS
BID.YANMED BID.KEPERAWATAN BID.JANGMED BID.MUTU&RISIKO BID. MARKETING BAG.PERSONALIA BAG. KEUANGAN BAG. RUMAH
KOMITE STAF
STAF YANMED Ur.
KEPERAWATAN JANGMED Ur.Front Ur. Ur. Gizi&Tata
Mutu&risiko Ur. Pembinaan
Office&CS Akuntansi Boga
KLINIS
STAF
IGD INS.FARMASI
KEPERAWATAN Ur.Mutu&risik Ur. Tata
Ur. Back Ur.
o Ur. Rekrutmen Graha&Keslin
Office&PMO Piutang
MANAJEMEN g
IRANAP INS.LAB
Ur. Diklat Ur. Pajak Ur. IPSRS
INS KAMAR
INS.RM
BERSALIN&KO Ur.
Ur. Kasir
Pem&Yanum
I. PELAYANAN
INS.REHAB
INTENSIF&PERIN
MEDIK&KTK
ATOLOGI
.
BAB III
ALUR PROSES INSTALASI FARMASI DAN UNIT MARKETING
RUMAH SAKIT HERMINA TANGERANG
13
Instalasi Farmasi Rumah Sakit diutamakan telah memiliki pengalaman bekerja di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit minimal 3 (tiga) tahun.
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Pelayanan Farmasi Klinik
Pengelolaan Perbekalan Farmasi Pengawasan Mutu Instalasi Farmasi
Staf Farmasi
Staf Farmasi Staf Farmasi
16
3. Alur Pelayanan Resep Rawat Jalan
Pasien ke Kasir
Pengecekan obat
17
4. Gambaran Umum Unit Marketing RS Hermina Tangerang
Unit Marketing merupakan sebuah kebutuhan bagi organisasi agar segala
kegiatan berjalan terarah dan berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan dengan mengandalkan sumber daya yang ada dengan mengacu
pada target yang telah ditetapkan oleh direksi RS Hermina Tangerang. Kegiatan
unit marketingada yang bersifat tetap di setiap tahun (kegiatan rutin), ada juga
kegiatan yang bersifat lanjutan darikegiatantahun sebelumnya
karenabelumterselesaikan, jug ada kegiatan yang baruditahun yang sedang
berjalan.
a. Ruang Lingkup Unit Marketing meliputi:
1) Urusan Marketing
2) Marketing Internal
3) Optimalisasi dan Utilisasi ruang praktek dokter Poliklinik baik Poliklinik
BPJS ataupun
b. Poliklinik Eksekutif
1) Menyusun, memberikan usulan dan evaluasi regulasi standar pelayanan di
unit marketing
2) Melaksanakan standar kinerja mutu pelayanan dan laporannya di unit
marketing
3) Pembuatan Materi Promosi Produk Pelayanan
4) Pelaksanaan Sewa Open Table rekanan
5) Pelaksanaan Sosialisasi Tarif
6) Seminar Kesehatan untuk awam dan Dokter
7) Face to face pasien Rawat Inap dan Dokter
8) Kuesioner Pasien Rawat Jalan
9) Pelaksanaan Kursus dan Senam
10) Pelaksanaan Foto bayi
11) Digital Marketing
a) Pembuatan Artikel untuk pengisian Instagram dan Website
b) Target Follower IG
12) Pemasangan ornamen / hiasan Hari Besar Nasional dan Keagamaan
13) Bingkisan Hari Raya untuk Rekanan dan Dokter Spesialis Praktek
Poliklinik
14) Promosi internal fasilitas RS dan Dokter Spesialis dan Sub Spesialis
15) Meet Your Profesional/Meet Your Doctor/IG Live
16) Promosi Call Center, Mobile Aplikasi, Hallo Hermina
c. Marketing Eksternal
1) Kunjungan ke Asuransi dan Perusahaan untuk maintanance/enggage baik
itu perusahaan lama ataupun kerjasama baru
2) Kunjungan dan Pendekatan ke Agent Asuransi Individu
3) Kunjungan dan Pendekatan ke PIC Komunitas seperti Grab, Gojek, untuk
rujukan pasien kecelakaan lalu lintas
4) Kunjunganke Perusahaan/Asuransiuntukrujukan pasien
5) Kunjungan ke Perusahaan untuk rujukan BPJS Ketenagakerjaan
6) Pelaksanaan Customer Gathering Asuransi, Perusahaan, Puskesmas dan
Klinik PPK1 BPJS
7) Penyuluhan Kesehatan di lingkungan Perusahaan, Komunitas, Sekolah dll
8) Pemantauan Pasien Jaminan Asuransi dan Perusahaan
9) Pemantauan Pasien rujukan Puskesmas dan PPK1 Jaminan BPJS
10) Promosi eksternalfasilitas RSHT dan dokter spesialis maupun sub spesialis
11) Promosi Eksternal untuk hallo hermina, website, CC dan Mobile Apps
e. Urusan PMO
1) Meningkatkan Jumlah Hamil Baru
2) Meningkatkan Kepatuhan ANC
3) Meningkatkan Jumlah Registrasi
4) Meningkatkan Jumlah Kelahiran
5) Kunjungan dan pemberian bingkisan untuk pasien lahiran di perawatan
6) Kunjungan ke Puskesmas bersama Marketing dalam kegiatan Resti
7) Kunjungan rumah untuk pasien potensial DO dan putus kontrol
8) Ikut Aktif dalam pembuatan paket ANC dan PNC
9) Ikut memaksimalkan pendaftaran melalui Mobile Aplikasi, Call Center
dan Hallo Hermina
Manajer Marketing
Kepala Urusan Front Office dan CS Kepala Urusan Back Office dan PMO
Produk
22
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL STANDAR SKOR
NO INDIKATOR TW I TW II TW III TW IV
Persentase kecepatan
pelayanan resep RWJ
(obat jadi dan obat
racik)
25
PENCAPAIAN
NO INDIKATOR TW I TW II TW III TW IV
Obat JKN 0.00 100 0.00 100 0.00 100 0.00 100
3
Obat Inhelath 0.00 100 0.00 100 0.00 100 0.00 100
27
Tabel 4. Hasil Observasi Lapangan
Jam
No Nama Status F Jam H H-F O O-H K/R K/R K/R - 0 P J
1 Tn. S BPJS 9.10 9.12 2 9.14 2 K 9.18 4 9.43 31
2 Ny. E BPJS 9.10 9.12 2 9.14 2 K 9.18 4 9.42 30
3 Ny. Y BPJS 9.23 9.25 2 9.27 2 K 9.33 6 9.41 16
4 Ny. O BPJS 9.30 9.33 3 9.33 0 K 9.35 2 9.40 7
1 Tn. M BPJS 13.29 13.31 2 13.33 2 K 13.40 7 13.42 11
2 Ny. A BPJS 14.40 14.58 18 15.00 2 K 15.20 20 15.45 47
3 Tn. S BPJS 14.27 15.08 41 15.10 2 K 15.25 15 15.46 38
14.
4 Ny. T BPJS 14.27 14.48 21 51 3 K+R 15.19 25 15.48 60
5 Ny. Y BPJS 14.27 14.54 27 14.56 2 K+R 15.21 25 15.55 61
28
Jam
No Nama Status F Jam H H-F O O-H K/R K/R K/R - 0 P J
1 Ny. D UMUM 15.07 15.11 4 15.13 2 K 15.14 1 15.18 7
2 An. Ai UMUM 15.08 15.11 3 15.12 1 K 15.13 1 15.15 4
3 An. Au UMUM 14.47 14.55 8 15.00 5 K 15.05 5 15.08 13
30
Gambar 6. FishBone Masalah Instalasi Farmasi RS Hermina Tangerang
Dari tiga masalah yang terdapat di atas dilakukan penetapan prioritas masalah
dengan menggunakan skoring dengan metoda Criteria Matrix Tehnique
berdasarkan prevalency (P), severity (S), rate of increase (Ri), technical
feasibility (T), dan resourches availability (R). Dalam menentukan tingkat dari
setiap parameter digunakan metode skoring 1 sampai 5, dengan nilai 1 adalah
level terendah dan 5 adalah level tertinggi.
34
a. Plan
1) Penambahan tenaga apoteker
2) Peningkatan kompetensi untuk TTK dengan masa kerja < 1tahun
3) Pendidikan lanjutan bagi TTK lulusan SMF
4) Pemantauan alur pelayanan resep
5) Meningkatkan kesadaran staf farmasi akan pentingnya waktu tunggu
pelayanan resep
b. Do
1) Menambah tenaga apoteker
2) Menyelenggarakan pelatihan untuk TTK dengan masa kerja < 1tahun
3) Memberikan kesempatan dan bantuan untuk menempuh jenjang
pendidikan D3 bagi TTK lulusan SMF
4) Sosialisasi indikator mutu secara berkala pada staf farmasi
5) Melakukan pengawasan alur pelayanan resep rawat jalan secara berkala
c. Check
1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan
2) Memeriksa data yang diperoleh selama proses perbaikan
3) Melakukan audit terhadap rencana perbaikan yang telah dilakukan
d. Action
1) Mengadakan pertemuan berkala dengantimterkait
2) Melakukanfollowup
3) Melakukan koordinasi baik internaldaneksternal
4) Membuat laporan pencapaian terhadap tindakanperbaikan
3. Alternatif Pemecahan Masalah Unit Marketing
Sesuai dengan akar masalah di atas yang dianalisis dengan menggunakan
metode fishbone, maka untuk analisis pemecahan masalah sesuai dengan metode
PDSA sebagai berikut:
a. Plan
1) Perekrutan tenaga ahli untuk digital marketing
2) Meningkatkan kompetensi staf marketing di bidang digital
3) Pembelian peralatan untuk kegiatan digital marketing
4) Menyediakan anggaran untuk SDM dan peralatan digital marketing
5) Meningkatkan dukungan manajemen terhadap peningkatan digital
marketing rumah
b. Do
1) Merekrut tenaga ahli digital marketing
2) Mengikutsertakan staf marketing dalam pelatihan-pelatihan pembuatan
media promosi digital
3) Mengadakan peralatan dokumentasi video dan foto yang bagus
4) Me-review anggaran marketing agar menyiapkan dana untuk
pengembangan digital marketing rumah sakit
5) Meningkatkan koordinasi dengan manajemen rumah sakit
c. Check
1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan
2) Memeriksa data yang diperoleh selama proses perbaikan
3) Melakukan audit terhadap rencana perbaikan yang telah dilakukan
d. Action
1) Mengadakan pertemuan berkala dengantimterkait
2) Melakukanfollowup
3) Melakukan koordinasi baik internaldaneksternal
4) Membuat laporan pencapaian terhadap tindakanperbaikan
40
2. Rencana Kegiatan Unit Marketing
Tabel 9. Rencana Kegiatan Unit Marketing
Masalah Tindak Lanjut Target PIC Ket
Waktu
Staf digital a. Merekrut tenaga HRD
marketing masih ahli digital marketing 1 tahun
dirangkap oleh b. Pelatihan bagi staf Diklat
staf marketing marketing
yang tidak
memiliki keahlian
khusus di bidang 3 bulan
digital
Wa blast masih Koordinasi dengan 1 bulan Manager
manual bagian IT untuk Marketing
upgrade
Masih terbatasnya Mengadakan 6 bulan Unit Jika disetujui.
perlengkapan perlengkapan Pengadaan
dokumentasi dokumentasi dan video
terutama untuk
pembuatan video,
masih
menggunakan HP
pribadi sehingga
sering terhambat
karena memori
penuh
Membutuhkan Review anggaran 1 tahun Keuangan Jika disetujui.
anggaran untuk marketing
perekrutan SDM
dan pembelian
peralatan digital
marketing
Kurangnya Meningkatkan 3 bulan Manager
dukungan koordinasi dan Marketing
manajemen komunikasi
terhadap digital
marketing
BAB VII
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Instalasi Farmasi
1) Instalasi Farmasi RS Hermina Tangerang berada dibawah Bidang
Penunjang Medik.
2) Beberapa masalah yang ada di instalasi farmasi yaitu: Resep yang tidak
ditebus di rumah sakit, Obat yang tidak tersedia di farmasi, dan waktu
tunggu pelayanan resep rawat jalan belum mencapai target.
3) Waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan yang belum mencapai target
menjadi prioritas masalah. Dengan mencari akar masalah secara fishbone,
dilakukan analisa penyebab dengan beberapa parameter antara lain man,
machine, method, money, material,danmanagement.
4) Upaya menemukan pemecahan masalah yang ada di instalasi farmasi
dapat dilakukan dengan Metode siklus PDCA (plan, do, check,
andaction). Dari metode ini didapatkan alternatif pemecahan masalah
berupa pemantauan alur pelayanan resep, sosialisasi indikator mutu
kepada staf farmasi secara berkala, penambahan tenaga apoteker, pelatihan
bagi staf dengan masa kerja < 1 tahun, kesempatan mendapatkan
pendidikan D3 bagi staf dengan pendidikan SMF
5) Penentuan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan skoring Metode
Reinke, dari metode ini didapatkan prioritas pemecahan masalah adalah
pemantauan alur pelayanan resep.
43
b. Unit Marketing
1) Unit Marketing RS Hermina Tangerang berada dibawah Direktur Rumah
Sakit.
2) Beberapa masalah yang ada di unit marketing yaitu:
3) Keterbatasan digital marketing yang belum mencapai target menjadi
prioritas masalah. Dengan mencari akar masalah secara fishbone,
dilakukan analisa penyebab dengan beberapa parameter antara lain man,
machine, method, money, material,dan management.
4) Upaya menemukan pemecahan masalah yang ada di instalasi farmasi
dapat dilakukan dengan Metode siklus PDCA (plan, do, check,
andaction). Dari metode ini didapatkan alternatif pemecahan masalah
berupa pemantauan alur pelayanan resep, sosialisasi indikator mutu
kepada staf farmasi secara berkala, penambahan tenaga apoteker, pelatihan
bagi staf dengan masa kerja < 1tahun, kesempatan mendapatkan
pendidikan D3 bagi staf dengan pendidikan SMF
5) Penentuan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan skoring Metode
Reinke, dari metode ini didapatkan prioritas pemecahan masalah adalah
pemantauan alur pelayanan resep.
2. Rekomendasi
a. Rekomendasi untuk instalasi Farmasi
1) Melakukan pengawasan alur pelayanan resep rawat jalan secara berkala.
Berdasarkan observasi waktu tunggu yang lama terutama disebabkan
karena penumpukan resep atau penumpukan obat yang sudah
dikemas/diracik. Untuk itu hal yang harus dibenahi adalah:
a) Waktu jeda antara resep masuk ke farmasi dan diberi harga jangan
terlalu lama, petugas di bagian depan langsung memproses pemberian
harga resep agar tidak menumpuk. Pekerjaan administrasi lainnya
dilakukan diluar jam sibuk.
b) Resep yang sudah dioper ke petugas kemas/racik harus segera
dikerjakan dan jangan menumpuk. Obat yang sudah dikemas/racik
langsung dioperkan untuk dilakukan pengecekan, jangan
mengumpulkan sampai beberapa pasien baru dioperkan, karena hal
tersebut merugikan pasien yang resepnya sudah datang lebih awal.
c) Obat yang sudah dilakukan pengecekan agar segera diberikan kepada
pasiennya.
2) Sosialisasi indikator mutu secara berkala pada staf farmasi agar seluruh
staf memahami pentingnya mutu pelayanan, dalam hal ini waktu tunggu
pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien dan pasienpun
dengan senang hati menjadi pelanggan di RS Hermina apabila merasa
puas dengan setiap pelayanan yang didapat. Pasien yang puas juga dapat
menjadi alat marketing yang gratis, yang akan menyampaikan kualitas
pelayanan RS Hermina kepada orang lain di sekitarnya (word of mouth).
3) Menambah tenaga apoteker sebanyak 3 orang (sesuai dengan Permenkes
utk RSU tipe C). Dengan penambahan tenaga apoteker akan sangat
membantu dalam pengawasan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan resep
dan kegiatan lainnya.
4) Pelatihan/workshop bagi TTK yang masa kerja dibawah 1 tahun untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas kerjanya.
5) Melanjutkan pendidikan bagi staf yang masih berpendidikan SMF.
b. Rekomendasi untuk Unit Marketing
1) Merekrut tenaga ahli digital marketing untuk membuat aplikasi/media
promosi yang bagus dan menarik
2) Pelatihan bagi staf marketing agar dapat membuat media promosi digital
3) Koordinasi dengan bagian IT untuk upgrade wa blast menjadi otomatis.
4) Mengadakan perlengkapan dokumentasi dan video untuk menunjang
dokumentasi di lapangan
5) Review anggaran marketing agar ada alokasi untuk SDM dan
perlengkapan digital marketing.
6) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan manajemen untuk
mendukung peningkatan digital marketing.
DAFTAR PUSTAKA