Hubungan Dukungan Pengetahuan Suami Tentang Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Hubungan Dukungan Pengetahuan Suami Tentang Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Hubungan Dukungan Pengetahuan Suami Tentang Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Oleh:
NAMA:NIA KURNIAWAN
NIM:01.2016.014
PALOPO
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
NAMA:NIA KURNIAWAN
NIM:01.2016.214
TANGGAL 2020
Mengetahui,
Disusun Oleh:
NIA KURNIAWAN
NIM : 01.2016.014
Tim Penguji :
Tim Pembimbing
Mengetahui,
Ketua STIKes Kurnia Jaya Persada Ketua Program Studi Profesi Ners
Palopo
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
Proposal ini dibuat dengan berbagai kajian literature dari berbagai sumber
jurnal yang diterbitkan secara online dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
proposal ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-
Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAPAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ASI Eksklusif merupakan nutrisi yang paling utama bagi bayi
diseluruh dunia. Prevalensi kejadian pemberian ASI Eksklusif yaitu
terdapat 136,7 juta bayi lahir di seluruh dunia pada tahun 2011 dan hanya
32,6% bayi yang disusui secara Eksklusif selama enam bulan pertama. Bayi
yang telah mendapatkan ASI Eksklusif sampai usia enam bulan hanya
29,5% pada tahun 2016, lalu meningkat pada tahun 2017 yaitu menjadi
35,73%. Walaupun mengalami peningkatan, akan tetapi pencapaian ASI
Eksklusif masih belum mencapai angka yang diharapkan yaitu 80%. (WHO
& UNICEF, 2017).
Manfaat ASI bagi bayi yaitu ASI sebagai nutrisi, zat pelindung atau
antibody yang dapat melindungi dari kuman maupun bakteri penyakit,
jumlah kalori yang terdapat dalam ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai
usia bayi enam bulan, memberikan ASI dapat mempengaruhi ikatan batin
antara ibu dan bayi. ASI dapat meningkatkan kecerdasan mempengaruhi
perkembangan psikomotorik lebih cepat dapat pula dipengaruhi dari faktor
genetik dan faktor lingkungan seperti pola asih bayi untuk pertumbuhan
fisik otak pola asih untuk mengetahui perkembangan emosional dan
spiritual pada bayi, pola asih untuk mengetahui perkembangan intelektual
dan sosialisasi pada bayi, menyusui sebenarnya tidak saja memberikan
kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secar fisik
dan tetap juga akan lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, seperti
perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih
baik (Mardiyyah A, 2017).
Manfaat ASI bagi keluarga yaitu tidak perlu uang untuk membeli
susu formula botol susu kayu bakar atau minyak merebus air, susu atau
peralatan. Sedangkan manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi keluarga yaitu
dapat menghemat pengeluaran keluarga karena tidak perlu membeli susu
formula yang mahal, selain itu ASI Eksklusif juga lebih sehat dan steril.
Bayi sehat berarti keluarga akan mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat)
dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
Manfaat ASI yang dapat diperoleh sang ibu yaitu untuk mempercepat
pengembalian berat badan seperti sebelum ibu hamil dan membantu
memperpanjang jarak kehamilan. Pemilihan ASI sebagai makanan utama
bayi akan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan
memberikan cukupan kalori, nutrisi, cairan, elektrolit, dan vitamin sehingga
dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan dapat menjadi pilihan dalam
meminimalkan resiko kematian bayi akibat dampak yang ditimbulkan jika
pemberian ASI Eksklusif tidak diberikan (Mardiyyah A, 2017).
Dampak positif pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu yaitu salah satunya
dapat membantu mengembalikan ukuran rahim seperti semula. Pemberian
ASI Eksklusif ke bayi dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin pada
tubuh sehingga rahim dapat kembali ke bentuk normal sebelumnya. Manfaat
menyusui bagi bayi akan menjamin bayi tetap sehat. Pemberian ASI
Eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan air putih atau susu
formula. Sedangkan dampak negatif jika bayi tidak diberi ASI Eksklusif
yaitu dapat menyebabkan bayi menderita gizi buruk dan gizi kurang padahal
kekurangan gizi pada bayi akan berdampak pada gangguan psikomotor,
kognitif dan sosial serta secara klinis terjadi gangguan pertumbuhan
(Haryono, 2014).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah “Apakah ada
hubungan dukungan suami tentang pemberian ASI Ekslusif terhadap
motivasi ibu dalam menyusui ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan dukungan pengetahuan suami tentang
pemberian ASI Eksklusif terhadap motivasi ibu dalam menyusui.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi dukungan suami mengenai pemberian ASI
Ekslusif terhadap dalam menyusui.
b. Mengidentifikasi motivasi Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif.
c. Menganalisa hubungan dukungan suami terhadap motivasi Ibu
dalam Pemberian ASI Eksklusif.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi
bahan acuan dalam pengembangan kesehatan masyarakat serta
memberikan pengetahuan dan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Bagi Peneliti
Merupakan bentuk dari pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh
selama perkuliahan dan memperoleh pengetahuan serta wawasan
mengenai hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI
Eksklusif terhadap motivasi ibu dalam menyusui.
3. Manfaat Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai salah satu media pembelajaran, sumber informasi, wacana
kepustakaan terkait hubungan tingkat pengetahuan suami tentang
pemberian ASI Eksklusif terhadap motivasi ibu dalam menyusui.
4. Manfaat Bagi Pelayan Keperawatan
Manfaat penelitian ini bagi pelayanan keperawatan yaitu hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap program-
program di pelayanan keperawatan khususnya keperawatan maternitas,
keperawatan keluarga, dan keperawatan komunitas. Program yang
dapat dilakukan oleh perawat komunitas adalah mensosialisasikan
pentingnya pengetahuan suami tentang pemberian ASI Eksklusif
terhadap motivasi ibu dalam menyusui.
5. Manfaat Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan
dan pengetahuan bagi keluarga terkait pengetahuan suami yang dapat
mempengaruhi motivasi ibu dalam menyusui bayi sehingga nantinya
suami dapat melaksanakan peran secara tepat dan memberikan
dukungan antara lain dukungan informasional, dukungan instrumental,
dukungan emosional dan dukungan penilaian dengan optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. ASI eksklusif
a. Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan,
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
putih sampai bayi berumur 6 bulan. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi
ASI saja, tanpa ada tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih dan tanpa bahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, dan bubur nasi (Wiria Astuti,2017).
Air Susu Ibu Eksklusif yang dilanjutnya disebut sebagai ASI Eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa memberikan tambahan atau mengganti dengan makanan dan
minuman lain (Wiria Astuti,2017).
Pemberian ASI secara mutlak, penting dilakukan karena mengigat
manfaat yang akan diperoleh si bayi. Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO) hal ini bahwa untuk menghindari alergi dan menjamin kesehatan
bayi secara optimal. Karena di usia ini, bayi belum memiliki enzim
pencernaan sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lainnya.
Meski begitu kebutuhan sibuah hati dan zat gizi akan terpenuhi jika
mengonsumsi ASI. ASI Eksklusif adalah memberikan makanan dan
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berusia enam bulan
kecuali vitamin dan obat.
Adapun alasan pemberian ASI eksklusif adalah:
1) ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin
pertumbuh kembang anak sampai umur 6 bulan. Bayi yang
mendapatkan makanan lain, yaitu misalnya nasi lumut atau pisang
hanya akan mendapat karbohidrat sehingga zat gizi yang masuk tidak
seimbang.
2) Bayi dibawah usia 6 bulan mempunyai enzim pencernaan yang
sempurna, sehingga belum bisa mampu mencerna makanan dengan
baik. ASI mengandung beberapa enzim yang memundahkan
pemecahan makanan.
3) Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik.
Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung
banayak mineral yang akan dapat memberatkan fungsi ginjal yang
belum sempurna untuk meencerna susu sapi yang di berikan.
4) Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang
berbahaya bagi si bayi misalnya zat pewarna dan zat pengawet.
5) Makanan tambahan bagi bayi yang mudah menimbulkan alergi.
3. Jenis-jenis ASI
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi tiga, yaitu
kolostrum, foremilk, dan hindmilk. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai
narikut:
a. Kolostrum
Kolostrum adalah jenis ASI yang akan dikeluarkan pertama kali oleh
tubuh ibu, kolostrum ini diproduksi selama masa kehamilan hingga beberapa
hari setelah melahirkan. Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama
setelah bayi dilahirkan Kolostrum mengandung banyak protein dan antibodi.
Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit. Pada awal menyusui,
kolostrum yang keluar mungkin hanya seperti sendok teh. Meskipun sedikit
kolostrum mampu melapisiusun bayi dan melindunginya dari bakteri, serta
sanggup mencukupi kebutuhan nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya.
Secara berangsur-angsur produksi kolostrum berkurang saat air susu keluar
pada hari ketiga sampai kelima.
Kolostrum memiliki kandungan yang sangat luar biasa, seperti kaya
protein, vitamin dan larutan dalam lemak, mineral, dengan immunoglobulin.
Immunoglobulin adalah antibodi yang diberikan dari ibu ke bayinya sehingga
memberikan imunitas pasif pada bayi. (Muh, Syahran S, 2017).
Beberapa ciri penting yang menyertai produksi kolostrum adalah sebagai
berikut:
1) Komposisi kolostrum mengalami perubahan secara berangsur-angsur
setelah bayi lahir.
2) Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan, dan lebih kining
ketimbang ASI matur.
3) Kolostrum bertindak sebagai laksafit yang memberikan dan melapisi
mekonium usus bayi yang baru lahir, serta mempersiapakan saluran
pencemaran bayi untuk menerima makanan selanjutnya.
4) Kolostrum lebih banyak mengandung protein (sekitar 10% protein)
dibandingkan ASI mature (kira-kira 1% protein).
5) Pada kolostrum terdapat beberapa protein, yakni immunoglobulin A
(IgA), laktoferin, dan sel-sel darah putih.
6) Total energi (lemak dan laktosa) berjumlah sekitar 58 kalori/100 ml
kolostrum.
7) Kolostrum lebih banyak mengandung vitavin A, mineral natrium (Na),
dan seng (Za).
8) Lemak dalam kolostrum lebih banyak mengandung kolesterol dan
lecithin dibanding ASI mature.
9) Pada kolostrum terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein
dalam usus bayi menjadi kurang sempurna, yang menyebabkan
peningkatan kadar antibody pada bayi.
10) Volume kolostrum sekitar 150 – 300 ml/24 jam (Muh, Syahran S,
2017).
b. Foremik
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal (foremik). Air susu
ini hanya mengandung sekitar 1 – 2% lemak dan terlihat encer, serta tersimpan
dalam saluran penyimpanan. Kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta
tinggi laktosa yang mampu membantu perkembangan otak bayi sehingga
membantu untuk menghilangkan rasa haus pada bayi.
c. Hindmilk
Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin, sebagaimana
hidangan utama setelah sup pembuka. Air susu ini memberikan sebagian besar
energi yang dibutuhkan oleh bayi (Muh, Syahran S,2017).
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Sulaiman (2015) tingkatan pengetahuan terdiri dari 4 macam,
yaitu pengetahuan deskriptif, pengetahuan kausal, pengetahuan normatif dan
pengetahuan esensial. Pengetahuan deskriptif yaitu jenis pengetahuan yang dalam
cara penyampaian atau penjelasannya berbentuk secara objektif dengan tanpa
adanya unsur subyektivitas. Pengetahuan kausal yaitu suatu pengetahuan yang
memberikan jawaban tentang sebab dan akibat (Daryanto dalam Yuliana 2017.
a. Pengetahuan (Knowledge )
Tahu diartikan hanya sebagai recall (ingatan). Seseorang dituntut untuk
mengetahui fakta tanpa dapat menggunakannya.
b. Pemahaman (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu,
tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan
secara benar tentang objek yang diketahui.
c. Penerapan (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah
memahami objek tersebut dapat menggunakan dan mengaplikasikan
prinsip yang diketahui pada situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk
menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara
komponenkomponen yang terdapat dalam suatu objek.
e. Sintesis (synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Sintesis
menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki.
f. Penilaian (evaluation) Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu didasarkan pada suatu
kriteria atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Manfaat ASI
Manfaat menyusui ternyata tidak hanya untuk bayi, tetapi juga
bermanfaat bagi ibu.adapun manfaat yang diperoleh dengan menyusui untuk ibu
menurut (Sri Astuti, 2015):
a. Menyusui membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula
dan mengurangi perdarahan setelah kelahiran. Karena itu isapan bayi pada
payudara dilanjutkan melalui saraf ke kelenjar hipofise di otak yang akan
mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin selain bekerjaserta
mengkontraksikan saluran ASI pada kelenjar air susu juga merangsang
uterus untuk berkotraksi sehingga mempercepat proses involusio uteri.
b. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan secara bertahap
karena pengeluaran energi untuk ASI dan proses pembentukan akan
mempercepat seorang ibu kehilangan lemak yang ditimbun selama
kehamilan.
c. Bagi ibu, pemberian ASI mudah karena dalam keadaan segar dengan sahu
selalu siap jika diperlukan pada malam hari.
d. Menyusui dapat meningkatkan kedekatan antara ibu dan bayi. Bayi yang
sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih
sayang ibunya. Bayi juga akan merasa aman dan tentram,terutama karena
masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah dikenal selama
dalam kandungan. perasaan terlindung ini akan menjadi dasar
perkembangan emosi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan
dasar spritual yang baik.
e. Pemberian ASI secara eksklusif dapat menunda proses menstruasi dan
ovilasi selama 20 sampai 30 minggu atau lebih karena isapan bayi
merangsang hormon prolaktin yang akan menghambat terjadinya ovulasi
dan pematangan telur sehingga menunda kesubuhan.
f. Menyusui menurunkan resiko kanker ovarium dan kanker payudara
pramenopause, serta penyakit jantung pada ibu hamil. Hasil penelitian (The
Lancet Medical Journal,2012) menentukan bahwa resiko kanker payudara
turun 4,3% pada ibu yang menyusui, menyusui juga dapat menurunkan
osteoporosis.
g. Wanita menyusui yang tidak memiliki riwayat diabetes gestasional akan
kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami diabets tipe 2 di kemudian
hari.
E. Kerangka teori
Asi eksklusif:
Ibu menyusui:
1. Klostrum
2. Foremik 1. Keadaan gizi baik
3. hirdemik 2. Makanan seimbang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Dukungan suami:
dukungan suami:
1. Informasi
1. Tingkat pendidikan 2. Penilaian
2. Pendapatan 3. Instrumental
3. Budaya 4. Emosional
4. Status perkawinan
5. Status sosial ekonomi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desaian penelitian yang digunakan adalah Narrative riview ulasan naratif adalah
tipe mahasiswa tahun pertama yang sering dipelajari oleh siswa sebagai pendekatan
umum. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi beberapa studi yang menggambarkan
masalah yang menarik. Ulasan naratif tidak memiliki pertanyaan penelitian yang telah
ditentukan atau strategi pencarian tertentu, hanya topik yang menarik. mereka tidak
sistematis dan tidak mengikuti protokol yang ditentukan. tidak ada standar atau
protokol yang memandu riview. Meskipun pengulas akan belajar tentang masalah
tersebut, mereka tidak akan sampai pada pemahaman komprehensif tentang keadaan
sains yang terkait dengan masalah tersebut. sirip dan kolega memberikan contoh riview
naratif dalam hospice dan paliative cere. (George Demiris dan Karla T. Washington,
2019).
2. Kata kunci
Kata kunci dari penelitian ini diambil berdasarkan judul penelitian yang telah
ditentukan peneliti yaitu:
a. Hubungan
b. Pengetahuan suami
c. ASI Eksklusif
3. Kualifikasi dan Jumlah Jurnal
a. Kualifikasi
Tabel 3.1 Kualifikasi Penelitian
Kriteria Inklusi Eksklusi
Jangka waktu Rentang waktu Jurnal yang terbit
Penerbit jurnal 2014 kebawah
2015-2020
Bahasa Indonesia bahasa inggris
b. jumlah jurnal
jumlah artikel yang ditemukan sebanyak 5 artikel jurnal baik nasional
maupun jurnal internasional, dan 6 artikel jurnal yang diambil sesuai dengan
topic penelitian.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulah sejak diterapkannya judul penelitian yang akan
diteliti, dimulai dengan waktu persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan yaitu
sejak Bulan Mei-Agustus 2020 atau berkisar selama 4 bulan.
D. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam metode penelitian Narrative Riview yaitu
melalukan menganalisis pada artikel jurnal yang telah memenuhi kriteria inklusi yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis PICO/PICOT/PICOS.
DAFTAR PUSTAKA
Abidjulu dkk, 2015. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kemauan Ibu Memberikan Asi
Eksklusif Di Puskesmas Tuminting Kecamatan Tuminting. ejournal Keperawatan (e-
Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015.
Afifah Diana Nur. Faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif
(Studi Kualitatif di Kecematan Tembalang, Kota Semarang Tahun 2007). Universitas
Diponegoro; 2007.)
Daryanto dalam Yuliana. Hubungan Ibu Bekerja Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi
Usia 6 Bulan Di Puskesmas Cimahi Selatan Tahun 2017.JKBL, Volume 11 Nomor 1
Bulan Januari 2018.
Haryono, 2014. Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah Hati Anda. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2010. Indonesian Pediatric Society. Nilai Nutrisi
Air Susu Ibu [internet]. c 2013 ; cited 2014 jan13] Avaliable from http://idai.or.id.
Hidayat. 2009. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Mardhiyyah, Annisa. 2017. Analisa Peran Keluarga Terhadap Perilaku Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Halim Kota
Bandar Lampung: Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Maryunani, 2012 Inisiasi menyusui dini, ASI Eksklusif dan manajemen laktasi. Jakarta:trans
info media.
Novira Kusumayanti, 2017. Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif
Di Daerah Perdesaan Media Gizi Indonesia, Vol. 12, No. 2 juli –
Desember2017:hlm.98-106.
Noer Etika Ratna, Siti Fatimah-Muis, Roni Aruben. Praktik Inisiasi Menyusui Dini dan
Pemberian ASI Eksklusif Studi Kualitatif pada Dua Puskesmas, kota Semarang Media
Indonesia. Volume 45, Nomor 3, Tahun 2011.
Rukiyah, Yeye. 2011. Asuhan kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info Media.
Rinawati, 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Tindakan Pemberian Asi
Eksklusif Di Puskesmas Rambung Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai.Jurnal Riset
Hesti Medan, Vol. 3, No. 1 Januari-Juni 201.
Sri Astuti, 2015.Gambaran Karakteristik Ibu Menyusui Tidak Memberikan ASI Eksklusif di
Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2015: JSK, Volume
3 Nomor 1 September Tahun 2017.