Rangkuman Perkembangan Masa Bayi (0-24 Bulan) Versi Hurlock
Rangkuman Perkembangan Masa Bayi (0-24 Bulan) Versi Hurlock
Rangkuman Perkembangan Masa Bayi (0-24 Bulan) Versi Hurlock
MATERI:
Secara umum, masa bayi merupakan masa kehidupan pada usia 0-2 tahun. Namun, selama 2
minggu pertama setelah kelahiran diberi istilah tersendiri, yaitu masa bayi baru lahir (neonatal), karena
memiliki karakteristik tersendiri. Sedangkan masa bayi berlangsung pada usia 2 minggu setelah lahir
sampai dengan usia 2 tahun.
1. Perkembangan Fisik
▪ Pada masa ini, biasanya terjadi penurunan berat badan akibat kesulitan bayi baru lahir untuk
menyesuaikan diri secara cepat dengan lingkungan baru (luar rahim). Penyesuaian diri ini
mencakup perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernapas, dan pembuangan kotoran.
▪ Seringkali terdapat rambut-rambut halus di kepala dan punggung, tetapi yang di punggung
biasanya akan segera menghilang.
▪ Proporsi kepala dengan panjang tubuh kira-kira 1:4 (dibandingkan dengan pada orang dewasa
kira-kira 1:7).
2. Perkembangan Motorik
Gerakan-gerakan bayi baru lahir bersifat acak dan tidak berhubungan dengan kejadian-kejadian di
lingkungan. Secara umu, gerakan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:
▪ Gerakan menyeluruh.
Gerakan menyeluruh terjadi di seluruh tubuh bila salah satu bagian tubuh distimulasi,
walaupun gerakan yang paling menonjol terjadi pada bagian yang diberi stimulasi. Biasanya
gerakan menyeluruh semakin meningkat dan semakin sering terjadi dari hari ke hari. Gerakan
terbesar biasanya terjadi pada pagi hari setelah tidur yang relatif lama, sedangkan paling
sedikit di siang hari mungkin lelah karena dimandikan dan dikenakan pakaian pada pagi
harinya. Rasa lapar, sakit, dan perasaan tidak enak juga akan menimbulkan banyak gerakan.
▪ Gerakan khusus
Gerakan khusus meliputi bagian-bagin tubuh tertentu. Gerakan ini termasuk gerak refleks,
yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan indria khusus dan yang tidak berubah
dengan pengulangan rangsang yang sama.
3. Perkembangan Bahasa
Bahasa pada masa ini lebih tepat dikatakan sebagai vokalisasi, yang dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu suara tangis dan suara eksplosif.
▪ Menangis
Selama masa neonatal dan bulan-bulan pertama masa bayi, tangis merupakan bentuk suara
yang menonjol. Menangis pada waktu lahir merupakan gerak refleks yang terjadi ketika udara
masuk ke dalam tali suara yang meyebabkan tali suara bergetar, yang berguna memompa
paru-paru sehingga memungkinkan pernapasan dan memberikan oksigen yang cukup untuk
darah. Ostwald dan Peltzman menguraikan nilai sosial dari tangisan bayi, dengan mengatakan
bahwa tangisan bayi merupakan perilaku pertama yang mempunyai nilai sosial, yang
menandakan ketergantungan total pada satu makhluk – yaitu ibu hamil – pada kemungkinan
berkomunikasi dengan sekelompok manusia di dalam lingkungan.
Menangis dapat terjadi setiap saat, tetapi yang paling sering dan paling kuat terjadi adalah dari
pukul enam sore sampai tengah malam.
▪ Suara eksplosif
Kadang-kadang bayi baru lahir mengeluarkan suara eksplosif seperti napas yang berat. Suara
itu merupakan ucapan tanpa arti atau tujuan dan terjadi secara kebetulan kalau otot-otot suara
mengerut. Biasanya bunyi-bunyi itu disebut “dekutan”, “degukan”, atau “dengkuran”. Lambat
laun bunyi-bunyi tersebut diperkuat dan berkembang menjadi ocehan yang selanjutnya
menjadi bicara.
4. Perkembangan Kesadaran dan Emosi
Kesadaran bayi baru lahir masih kabur, artinya bayi baru lahir tidak menyadari sepenuhnya tentang
apa yang terjadi di sekitarnya. Reaksi emosional pun belum berkembang secara khusus. Reaksi
emosional hanya berkaitan dengan keadaan yang menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tenang)
dan tidak menyenangkan (ditandai oleh tubuh yang tegang).
4. Perkembangan Sosial
▪ Attachment (kelekatan, hubungan kasih sayang/mesra yang dibentuk seseorang dengan orang
lain) merupakan bentuk sosialisasi dini (early socialization). Biasanya, pengalaman pertama
sosialisasi bayi adalah dengan ibunya. Usia 2 bulan (social period), bayi responsif terhadap
manusia dan bukan manusia. Usia 7 bulan terjadi generalisasi pada semua orang
(indiscriminate attachment). Pada usia 7 – 12 bulan terbentuk specific attachment, dimana bayi
mulai takut terhadap orang asing dan attachment terarah kepada ibu (atau orang yang paling
dekat hubungannya).
▪ Sekitar usia 6 bulan, mulai muncul senyum sosial, yaitu senyum yang ditujukan pada
seseorang (termasuk kepada bayi lain), bukan senyum refleks karena reaksi tubuh terhadap
rangsang.
▪ Pada usia 9 – 13 bulan, bayi mencoba menyentuh pakaian, wajah, rambut bayi lain, dan
meniru perilaku dan suara mereka.
▪ Pada usia 16 – 18 bulan, bayi mulai menunjukkan negativisme, barupa keras kepala tidak mau
mengikuti perintah/permintaan orang dewasa.
▪ Usia 18 – 24 bulan, bayi berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan
permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
▪ Usia 22 – 24 bulan, bayi mau bekerjasama dalam sejumlah kegiatan rutin, seperti mandi,
makan, berpakaian.
5. Perkembangan Emosi
Reaksi emosional bayi selalu disertai dengan aspek fisiologis.
▪ Menangis, dilakukan dengan penuh semangat disertai ekspresi dari seluruh tubuh.
▪ Tertawa/tersenyum merupakan indikator dari rasa senang.
▪ Pada masa bayi mulai muncul rasa takut terhadap sesuatu yang asing atau tidak
menyenangkan, misalnya takut terhadap orang yang baru bertemu, takut jatuh, takut
mendengar suara dentuman yang keras.
▪ Kecemasan juga mulai muncul pada masa bayi ini, terutama kalau bayi harus menghadapi
situasi baru atau memenuhi tuntutan orangtua, misalnya cemas karena penyapihan dan toilet
training.
▪ Pada usia 1-2 tahun, anak mulai menunjukkan kemarahan dan agresi.
6. Perkembangan Mental/Intelektual
Kemampuan intelektual/kognitif berkaitan dengan thinking, perceiving, dan understanding. Untuk
mengenal lingkungan, bayi menggunakan sistem penginderaan dan gerakan motorik. Namun karena
saraf-saraf otaknya belum matang, maka pengenalan terhadap lingkungan tersebut (berpikir,
mempersepsi, memahami lingkungan) seringkali tidak logis dan tidak realistis.
BUKU SUMBER:
Hetherington, E.M., Parke, R.D. 2000. Child Psychology. California: Mc. Graw Hill College.
Hurlock, E. 1990. Developmental Psychology, A Life-Span Approach. 5th edition. (terj. oleh Istiwidayanti).
Jakarta: Penerbit Erlangga.