Ukbm Kerajinan KD 3.8-Kezia Karenina M S X IPA-6
Ukbm Kerajinan KD 3.8-Kezia Karenina M S X IPA-6
Ukbm Kerajinan KD 3.8-Kezia Karenina M S X IPA-6
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini dinyatakan bahwa Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) pada mata
Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Dengan Kode ........................ Berjudul Mari
menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari
daerah sekitar dinyatakan sudah layak dan sah digunakan di lingkungan SMA Negeri 10
Bandung sebagai bahan belajar penunjang pelaksanaan layanan pendidikan
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) pada semester 2 Tahun Pelajaran 2020
/2021.
i
UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI KODE UKBM
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatka kahadirat Allah SWT atas kesempatan dan kekuatan
yang diberikan hingga akhirnya Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Mohon maaf bila ada penyampaian uraian yang tidak berkenan dan tidak
sesuai dengan ketentuan yang belaku. Saran dan kritik membangun sangat
dinantikan guna meningkatkan terus kualitas sumber belajar ini dikemudian hari.
Penulis.
ii
UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI KODE UKBM
DAFTAR ISI
Identitas ....................................................................................................................................... xx
Peta Konsep ............................................................................................................................... xx
2. Pendahuluan .............................................................................................................. xx
3. Kegiatan Inti Pembelajaran .................................................................................. xx
4. Penutup ........................................................................................................................ xx
Refleksi ......................................................................................................................................... xx
iii
Mari menganalisis sistem MATAproduksi PELAJARAN berdasarkan daya dukung yang
dimiliki oleh daerah setempat untuk kerajinan dengan inspirasi
.........................................................................
artefak /objek budaya lokal dan material dari daerah sekitar
SEMESTER 2 (DUA)
KOMPETENSI DASAR
KD 3.8
Menganalisis sistem produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat untuk kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari
daerah sekitar
KD 4.8
Memproduksi kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari
daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
MATERI POKOK
Macam-macam kerajinan ,teknik produksi kerajinan , tahapan proses
produksi kerajinan ,teknik penyajian dan pengemasan berdasarkan inspirasi
artefak/ objek budaya lokal
ALOKASI WAKTU
180 menit ( 2 pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menganalisis sistem
produksi berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat, dan siswa dapat
memproduksi kerajinan dengan inspirasi artefak/objek budaya lokal dan material dari
daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
Petunjuk Penggunaan
1. Baca dan pahami terlebih dahulu buku teks Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X
Semester 2 mengenai Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
2. Buatlah kelompok kecil yang berisi 6 orang anggota agar kalian dapat berdiskusi
bersama teman-teman dalam mempelajari UKBM ini
3. Pelajari peta konsep yang tertera di awal UKBM ini.
4. Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
5. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar PKWU. kalian boleh sendiri atau mengajak
teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke UKBM berikutnya.
Simak Dulu
Daerah Jawa Barat terkenal dengan segala macam kerajinan menarik yang selalu
menjadi objek tujuan wisatawan lokal maupun luar. Salah satunya kerajinan batik
yang sangat bervariasi dari setiap daerah tertentu di Jawa Barat, dengan ciri khas
masing-masing tentunya. Oleh karena itu melalui pembelajaran ini, kalian juga
tentunya harus mengetahui dan memahami tentang keanekaragaman kerajinan
lokal Jawa Barat yaa .
Marilah kita mempelajari dulu tentang berbagai kerajinan yang merupakan hasil budaya
lokan Jawa Barat
1. Anyaman Rajapolah
Rajapolah merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Utara Kabupaten
Tasikmalaya. Rajapolah terkenal dengan aneka anyaman tradisionalnya yang berbahan
baku eceng gondok, bambu dan mendong.
Kerajinan anyaman dari bahan baku tersebut seperti tikar mendong, tempat tisu, sapu,
hiasan dinding dan lainnya.
Anyaman Rajapolah
2. Kelom Geulis
Kelom geulis merupakan kerajinan alas kaki yang dibuat dari bahan dasar kayu mahoni,
damar dan albasia. Sentra pengrajin kelom geulis terletak di Kecamatan Tamansari Kota
Tasikmalaya. Kelom geulis pada dasarnya adalah sandal yang terbuat dar kayu dan diukir
kemudian diberi motif-motif tertentu.
3. Batik Tasik
4. Bordir Tasik
Salah satu produk kebanggan tasik lainnya adalah bordir tasik. Bordir sebenarnya
berasal dari Cina, akan tetapi dengan kreatifitas mojang-mojang Tasik, seni bordir ini
menjadi berkembang dan memiliki ciri khas tersendiri di Tasikmalaya.
5. Payung Geulis
Payung geulis merupakan ikon Tasikmalaya dan telah dibuat sejak zaman dahulu kala.
Payung ini dibuat dari batang kayu dan bambu halus kemudian penutupnya adalah
kertas yang dihias oleh pengrajin.
Penggunaan kerajinan payung geulis pada saat ini sering terlihat hanya saat upacara
adat.
Topeng adalah kerajinan khas Cirebon berupa ukiran kayu berbentuk wajah manusia
dengan karakter tertentu. Bagi masyarakat Cirebon, selain sebagai alat Bantu Tari
Topeng, topeng juga memiliki makna filosofis yang sangat mendalam dan merupakan
symbol dari karakter-karakter manusia pada umumnya dan berisi pesan-pesan
kehidupan yang arif dan bijak.
Topeng mempunyai ikatan histories yang kuat dengan masyarakat cirebon, sehingga
dapat dikatakan bahwa, Topeng merupakan salah satu jejak sejarah kota Cirebon, baik
itu dalam konteks social-budaya, agama maupun sejarah perjuangan kota Cirebon.
Angklung
Wayang Golek
Masih banyak lagi erbagai kerajinan lain dari daerah-daerah Jawa Barat yaa
Silahkan nanti lengkapi wawasannya dengan lebih banyak melakukan literasitentang
kerajinan Jawa Barat
2 Banyak variasinya,
Anyaman Mendong dan dapat dibuat Kab.
Rajapolah (rumput di menjadi apa saja, Tasikmalaya
rawa-rawa) juga banyak
dijadikan ciri khas
kabupaten tersebut.
3 Ukuran lehernya
yang tinggi dan
Gerabah Tanah Liat motif gerabah yang Purwakarta
bervariasi dan juga
fungsional.
4 Angklung
mempunyai nada
Angklung Bambu yang merdu serta Jawa Barat
unik hingga ritme
irama nya bisa di
nikmati semuanya
usia, kerajinan
tangan yang kreatif
makin buat
Setelah kalian melengkapi tabel di atas tentunya mulai memahami kalua setiap daerah
iru memiliki potensi sumber daya khas yang dapat dijadikan kerajinan khas daerah
tersebut
Sekarang coba kalian cermati ptensi sumber daya tempat kalian tinggal yang khas dan
menonjol dimiliki yaa
Kemudian,tuliskan rencana membuat suatu kerajinan sesuai dengan potensi sumber
daya setempat dimana kalian tinggal
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyyan erikut ini dengan benar !
1. Kerajinan berikut ini, yang merupakan khas dari budaya lokal daerah Tasik
adalah ….
A. Wayang golek
B. Tas akar wangi
C. Payung geulis
D. Batik mega mendung
E. Angklung
Nama kerajinan dan daerahnya yang benar untuk gambar di atas, adalah….
A. Kerajinan akar wangi , Lembang
B. Kerajinan gerabah, Garut
C. Kerajinan kayu, Subang
D. Kerajinan lukis kaca, Cirebon
E. Kerajinan patung, Sumedang
5. Kerajinan berikut ini yang berfungsi sebagai barang pelengkap upacara adat
adalah….
A. Gerabah
B. Payung geulis
Kegiatan Belajar 2
Setelah kita mempelajari berbagai kerajinan daerah Jawa Barat yang sangat bervariasi
dan menarik, sekarang pembelajaran kita lebih khusus tentang kerajinan batik dari
daerah Jawa Barat yaaa
Jawa Barat dengan banyak daerah di dalamnya, masing-masing memiliki keistimewaan
dalam kerajinan batik yang dihasilkan di daerah-daerah tersebut
Sering lihat batik Jawa Barat yang motifnya seperti awan dengan warna-warna cerah,
seperti biru, pink atau hijau? Motif itu bernama megamendung, khas dari Cirebon.
Sentra batik ini berada di kawasan Trusmi, Plered, Kabupaten Cirebon.
Warna cerah dipengaruhi karena letak Cirebon yang dekat dengan pantai, membuatnya
masuk dalam golongan batik pesisir. Meski begitu, batik Cirebon juga masuk ke dalam
bagian batik keraton. Ini karena di sana terdapat tiga keraton yang juga memiliki motif
sendiri dari setiap keratonnya.
Motif batik Jawa Barat yang dihadirkan dari batik garutan sangat beragam dengan ciri
khas bentuk geometris dan flora fauna. Bentuk geometris umumnya mengarah ke garis
diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya didominasi oleh warna krem
dipadukan dengan warna-warna cerah yang menjadi karakteristik batik garutan. Saat ini
pengolahan batik garutan terkonsentrasi di kota Garut.
Untuk batik Jawa Barat dari Ciamis, tiga motif yang populer, ciung wanara, batu hiu dan
galuh pakuan merupakan gambaran dari kerajaan Galuh yang berjaya di Jawa Barat pada
masanya.
Motif ciung wanara diambil dari sejarah perebutan kekuatan di Ciamis oleh tokoh
bernama yang sama. Sedangkan motif galuh pakuan, diambil dari gagang keris Raja
Galuh. Sementara motif batu hiu diambil dari pariwisata di Pangandaran.
Ada pula motif parang sontak yang warnanya lebih lembut, hanya cokelat dan putih. Ini
karena motif tersebut cukup bersejarah dan dipengaruhi oleh orang-orang yang
berpindah dari Yogya dan Solo.
Bila diperhatikan lebih jeli, batik Jawa yang satu ini sangat khas dengan menggambarkan
hasil pertanian. Ini karena kehidupan masyarakat di sana yang agraris. Warna dan
motifnya sangat bernuansa tumbuhan, Seperti pemakaian warna hijau dengan motif
bulir padi.
Secara garis besar, batik Cianjur bisa digolongkan menjadi empat jenis yaitu motif padi
atau beasan, motif kecapi suling atau mamaos, pencak silat atau maenpo dan hayam
pelung.
Sekilas bila melihat batik asal Tasikmalaya seperti batik Madura dengan ragam hias dan
warna yang kontras. Tapi dari segi motif, akan sangat terlihat ciri khas dari dari selatan
Jawa Barat ini. Motif batik Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan,
seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif merak-ngibing, cala-culu,
pisang-bali, sapujagat, dan awi ngarambat.
Batik Tasik memiliki ciri warna-warna yang cerah karena pengaruh dari batik pesisiran.
Dari segi warna, hampir sama dengan batik Garut, bedanya, batik asal Tasikmalaya lebih
terang dan cerah. Ada tiga motif yang terkenal, yaitu batik sukapura yang menyerupai
batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna.
Memang, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang memiliki jenis batik terpopuler.
Tapi ada beberapa jenis-jenis batik yang masih kurang populer dibandingkan motif batik
lainnya. Seperti batik Sumedang satu ini.
Motif batik Jawa Barat yang satu ini terinspirasi dari kerajaan-kerajaan yang ada di
Sumedang. Motif batiknya pun dihadirkan dengan variasi yang menarik, seperti motif
lingga, motif kembang boled, hanjuang, klowongan tahu, mahkota (siger) binokasih, dan
pintu srimangganti.
Jika dilihat dengan seksama, batik Indramayu memiliki ciri khas tersendiri, yaitu motif
yang terinspirasi dari flora dan fauna. Batik Jawa ini memiliki satu motif yang paling
populer yaitu motif batik kembang betah.
Batik Jawa Barat ini juga memiliki perpaduan warna yang cerah, seperti hijau. Kembang
betah adalah jenis tanaman yang menjalar dan memiliki makna bahwa pentingnya
hubungan keharmonisan antara manusia dan alam agar bisa terjaga selama-lamanya.
Motif batik Jawa Barat yang satu ini juga memiliki motif yang terinspirasi dari tumbuhan.
Uniknya, motif dibuat lebih simetris dan menghasilkan pola-pola yang lebih rapi. Batik
Jawa yang satu ini memiliki ciri khas warna terang tetapi kalem dan tidak mencolok.
Sangat elegan, bukan?
Banyak sekali batik Jawa barat yang mengambil inspirasi dari bentuk flora dan fauna,
tapi daerah Indramayu mengambil inspirasi dari tanaman jahe yang lebih unik. Jahe
dinilai memiliki pola hidup yang bergerombol dan jahe pun banyak dimanfaatkan untuk
menjadi bahan dasar dalam membuat minuman yang menghangatkan tubuh.
Untuk itu, masyarakat dulu menganggap batik Jawa Barat ini memiliki makna atau pesan
bawha jika berkeluarga sebaiknya bergerombol dan menjalin kebersamaan yang hangat
diantara sesama seperti tanaman Jahe. Motif batik Jawa Barat ini banyak dihadirkan
dengan latar belakang warna putih namun diberikan sentuhan warna biru, ungu, hingga
hijau pada bagian motifnya.
Kota Bogor kini sudah memiliki jenis-jenis batik yang menjadi bintang utama. Antara lain
adalah motif batik istana, motif baju batik kebun raya dan motif batik kujang. Warnanya
pun cukup beragam dan dihadirkan dalam warna cerah yang tampak diberikan sentuhan
modern.
Melihat ada nanas di dalam motif batik tersebut? Yup, jika kamu melihat nanas ada
dalam salah satu motif batik Jawa Barat, sudah bisa dipastikan batik Jawa Barat tersebut
adalah batik Sumedang. Jenis-jenis batik Sumedang biasanya memang menampilkan
berbagai ciri khas dari kota tersebut.
Seperti batik ganasan yang terinspirasi dari buah nanas yang merupakan khas dari
daerah Sumedang. Selain itu juga ada jenis-jenis batik lainnya, seperti motif sisingaan,
daun teh, kupu kupu dan masih banyak lagi yang menampilkan berbagai keindahan flora
dan fauna yang menjadi ciri khas Sumedang.
Makna yang mendalam ini juga karena motif batik yang dihadirkan diambil dari sejarah
leluhur kota tersebut. Ada tiga gambar yang paling merajai, yaitu kujang, mahkota dan
buah maja yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Ada satu motif batik asal Purwakarta yang telah menjadi baju batik resmi bagi para
pegawai di daerah ini, yaitu batik Kahuripan. Motif batiknya memiliki warna dasar hitam,
namun pada motifnya terdapat warna-warna kontras seperti pink, merah, dan kuning
emas yang membuatnya tampak mewah dan hidup.
Batik Jawa Barat yang satu ini memiliki tiga makna dalam motifnya yaitu iman, islam dan
ikhsan. Makanya terdapat dua pilar pada bagian motif batik Jawa tersebut yang
dianggap melambangkan dua kalimat syahadat.
Motif batik ini cocok jika dijadikan gaun atau bawahan berupa rok simpul untuk
kondangan. Selain motif batik Ganasan, kota Subang juga memiliki motif batik lain
seperti motif sisingaan, daun teh, dan kukupu.
Batik Majalengka telah menetap lima motif khas daerahnya, salah satunya yang ikonik
adalah motif batik mangga gedong gincu. Motif buah gedong gincu adalah simbol
pengharapan yang besar dari pemerintahan Majalengka supaya tetap diberi karunia
alam yang subur.
Motif batik ini digambarkan dengan motif buah gedong gincu yang bergaris lingkaran
tiga buah. Sedangkan gambaran berbentuk sayap, ukel, akar dan garis kotak
melambangkan tujuan masyarakat beserta pemerintah Majalengka untuk terus menerus
berkesinambungan dan tak kenal lelah menuju cita cita luhur bersama.
Naah banyak sekali kan kerajinan batik yang dimiliki oleh Jawa Barat dengan
karakteristiknya masing-masing
Oleh karena itu, berikutnya kalian tuliskan ringkasan perbedaan karakteristik kerajinan
batik Jawa Barat itu, dengan melengkapi table berikut ini yaaa
Evaluasi 2
1. Sebutkan macam-macam batik Jawa Barat yang memiliki motif berupa buah-
buahan ! ( batik ganasan, batik Lembang, batik Purworejo)
2. Jelaskan filosofi batik kerajinan daerahmu , dilengkapi dengan menggambarkan
motifnya ! (batik Bandung memiliki filosofi motif yang unik dan berbeda dengan
motif batik daerah lain. Filosofinya saat zaman sebelum kemerdekaan batik
Bandung dibuat oleh pengrajin di pinggiran sungai Cikapundung)
Kegiatan Belajar 3
Pengertian Batik
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam sehingga
membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Batik berasal dari kata
amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau
jaman dulu disebutnya ambatik.
Untuk lebih memahami apa itu batik, kita bisa memperbaiki pendapat para ahli berikut:
Ambatik mengacu kepada teknik melukis titik-titik yang serba rumit. Jadi ngga heran kan
kalau anda sering melihat batik dengan motif-motif rumit? Walaupun banyak juga batik
dengan motif-motif yang lebih simple, bahkan modern.
Ada juga definisi lain yang bilang kalau sebenarnya kata batik itu asalnya dari kata titik,
yang lalu ditambahkan kata mba sehingga menjadi mbatik. Sehingga batik itu diartikan
sebagai seni membuat titik, atau menitik. Dengan kata lain, batik itu adalah sebuah
metode pembuatan kain.
Mengapa titik? Alat yang digunakan untuk membuat motif batik adalah canting. Garis
dan motif yang dihasilkan oleh canting selalu terdiri dari sebuah titik.
Jenis-Jenis Batik
Batik dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut penjelasan tentang makna batik,
adapun beberapa jenis batik adalah:
Batik tulis Batik yang dilukis dengan tangan adalah kain dan motif batik yang
didekorasi dengan tangan. Jenis batik ini membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan.
Batik cap adalah kain yang diolah dengan tekstur batik dan di buat dengan
cap. Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari.
Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan melukis langsung pada kain
putih.
Batik printing adalah batik printing atau disebut juga batik sablon karena
pembuatan batik ini lebih mirip dengan batik printing. Untuk mewujudkan
pencetakan batik secara offset atau serigrafi.
Batik jumputan batik yang dibuat dengan menerapkan teknik ikat dan celup.
Teknik pembuatan
Proses pembuatan batik jumputan juga tidak membutuhkan malam layaknya batik pada
umumnya. Untuk mendapatkan berbagai warna pada kain hanya dibutuhkan teknik
pengikatan yang dengan media dan benang khusus. Kemudian dilakukan tahapan
pewarnaan. Pengikatan harus dilakukan dengan kencang, kuat dan rapat. Dengan
begitu, hasil kain jumputan akan jauh lebih menarik.
Aktifitas 3
Sekarang kalian mengetahui dan memahami kan tentang batikjumputan dan cara
pembuatannya yaa
Silahkan buat perencanaan untuk pembutan motif batik jumputan
Mulailah dengan menginventarisir alat-alat dan bahan yang akan kalian pergunakan yaa
Buatlah perencanaannya seperti format berikut ini
Evaluasi 3
Setelah melakukan perencanaan dan praktek membuat batik jumputan, jelaskan hal-hal
berikut ini :
1. Jelaskan perbedaan batik jumputan dengan batik modern lainnya !
2. Apakah kelebihan motif batik jumputan dari batik lainnya ?
3. Adakah kendala saat pembuatan batik jumputan yang dapat mempengaruhi kwalitas
hasil ahir ?
REFLEKSI DIRI
Seielah kalian mengikuti proses belajar pada UKBM ini, coba ukur pencapaian
belajar yang dirasakan dengan memberi jawaban “Ya” atau “Tidak” atas pertanya-
an di bawah ini.
Jika menjawab “Tidak” pada salah satu atau lebih pertanyaan di atas, maka
tampaknya kalian harus mempelajari ulang UKBM ini pada materi yang
terkandung dalam pertanyaan yang dijawab “Tidak” secara lebih teliti dan penuh
dengan kesungguhan. Cobalah bertanya pada guru atau temanmu saat
dihadapkan dengan kesulitan memahami konsep tertentu.
Dan, bila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan di atas, tampaknya sudah
saatnya meminta penilaian harian pada guru kalian.
Bila diukur dalam rentang 0 – 100, berapa kira-kira nilai yang akan kalian berikan
pada diri sendiri sesuai dengan tingkat penguasaan materi yang dirasa telah
kalian miliki. Tulis nilai itu pada kotak di bawah ini.
UJI KEMAMPUAN
2. .............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
A. ..........................................................
B. ..........................................................
C. ..........................................................
D. ..........................................................
E. ..........................................................
3. .............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
A. ..........................................................
B. ..........................................................
C. ..........................................................
D. ..........................................................
E. ..........................................................
4. .............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
A. ..........................................................
B. ..........................................................
5. .............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
A. ..........................................................
B. ..........................................................
C. ..........................................................
D. ..........................................................
E. ..........................................................
3. Refferensi lainnya
a. .....................................................................................................................................................
b. .....................................................................................................................................................
c. .....................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................