Pada Jaringan Lunak Yang Dapat Diperiksa Yaitu Pemeriksaan Resesi Gingiva Dan Poket Periodontal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Pada jaringan lunak yang dapat diperiksa yaitu pemeriksaan resesi gingiva dan poket

periodontal. Poket periodontal yaitu sulkus (ruang sempit berbentuk V) yang bertambah dalam
secara patologis. Pembentukan poket yang progresif menyebabkan destruksi jaringan periodontal

pendukung dan kehilangan serta ekspoliasi gigi. tanda klinis :

 Marginal gingiva membesar, merah kebiruan dengan tepi menggelung serta terpisah dari
permukaan gigi.

 Daerah vertical merah kebiruan meluas dari marginal gingiva kadang mencapai mukosa
alveolar.

 Zona vertical biru kemerahan meluas dari gingiva margin ke attached gingiva bahkan kadang
– kadang sampai ke mukosa alveolar.

 Rusaknya kontinuitas interdental gingiva dalam arah fasio – lingual


 Gingiva membesar berubah warna dan mengkilat, akar terbuka
 Gingiva mudah berdarah
 Eksudat purulenta dari marginal gingiva
 Gigi terasa longgar, ekstrusi, migrasi gigi
 Diastema sebelumnya tidak ada.
Gejala klinis yaitu Rasa sakit terlokalisir, perasaan tertekan setelah makan yang lama kelamaan
akan berkurang. Rasa bau busuk pada daerah tertentu. Rasa sakit menyebar yang dalam pada
tulang. Perasaan yang perih / gatal pada gusi. Keinginan menusuk – nusuk gigi dengan menggunakan
alat yang tajam terasa lega bila darah sudah keluar. Keluhan ada makanan melekat diantara gigi –
gigi terasa longgar / cenderung mengunyah sebelah sisi. Sensitif terhadap panas dan dingin, sakit
pada gigi tanpa dijumpai karies.

Klasifikasi poket periodontal :


Berdasarkan morfologi dan hubungan dengan struktur terdekat dibagi atas 2 yaitu :
1. Gingival pocket / relative pocket / false pocket / pseudo pocket :Poket dibentuk oleh
pembesaran gingiva dan tidak terjadi kerusakan jaringan pendukung dibawahnya. Sulcus gingiva
menjadi dalam karena bertambahnya ukuran gingiva.

2. Absolute pocket / periodontal pocket / true pocket :Poket yang terjadi karena kerusakan
jaringan periodontal pendukung. Jenis poket ini terdiri atas:
a. Suprabony pocket / supra crestal / supra alveolar
Dasar poket berada pada daerah koronal dari puncak tulang alveolar. Di bawahnya belum
terjadi destruksi tulang alveolar.
b. Infrabony pocket / intra bone / subcrestal / intra alveolar
Dasar poket berada pada daerah apikal dari puncak tulang alveolar yang terdekat. Dinding
poket bilateral terletak antara kedua permukaan gigi dan tulang alveolar.
Berdasarkan jumlah permukaan yang terkena, poket periodontal dapat dibagi atas:

a. Simple pocket: hanya mengenai permukaan gigi.


b. Compound pocket: poket yang hanya mengenai 1 atau lebih permukaan gigi, dimana besar
poket berhubungan langsung dengan marginal gingiva masing-masing permukaan yang
terkena poket : bukal, distal, mesial, lingual pada satu gigi.
c. Complex pocket / spiral pocket / multiple pocket: berasal dari satu permukaan gigi dan
sekelilling gigi meliputi 1 atau lebih permukaan tambahan.
Resesi gingiva merupakan bergeraknya margin gingiva ke arah apikal yang dapat
disebabkan oleh faktor anatomis (misalnya malposisi gigi), patologis yang dapat disebabkan
oleh periodontitis dan fisiologis misalnya resesi gingiva yang disebabkan oleh faktor usia. 1
Penyebab terjadinya resesi yaitu faktor usia, kesalahan teknik sikat gigi, malposisi gigi,
inflamasi gingival, perlekatan frenulum yang abnormal, trauma oklusi. Kolom resesi dibagi
empat masing-masing untuk permukaan mesial (m), distal (d), dan liangal/palatal (l/p).
Klasifikasi resesi gingiva menurut Miller :
 Kelas I, resesi jaringan marginal yang tidak mencapai mucogingival junction, tidak
terdapat kehilangan tulang alveolar atau jaringan lunak pada area interdental.
 Kelas II, resesi jaringan marginal mencapai atau melebihi mucogingival junction,
tidak ada kehilangan tulang alveolar atau jaringan lunak pada area interdental
 Kelas III, resesi jaringan marginal mencapai atau melebihi mucogingival junction,
kehilangan tulang alveolar dan jaringan lunak dibawah CEJ pada area interdental
namun masih lebih koronal dibandingkan perluasan apikal dari resesi jaringan
marginal
 Kelas IV, resesi marginal gingiva mencapai atau melebihi mucogingival juntion,
dengan kehilangan tulang alveolar dan jaringan lunak pada area intedental setinggi
perluasan apikal dari resesi jaringan marginal.

Cara pengukuran resesi gingiva dengan menggunakan probe UNC 15 sejajar dengan sumbu
gigi. Pemeriksaan poket / resesi dan hilangnya perlekatan dapat diperiksa secara bersama sama dan
langsung dicatat dalam kolom-kolom yang disepakati sbb: Kolom resesi dibagi empat masing-masing
untuk permukaan mesial (m), distal (d), dan liangal/palatal (l/p). Cara pemeriksaan dengan
menggunakan poket probe. Probe periodontal digunakan jika terdapat resesi gingiva. Apabila poket
probe dimasukkan dalam poket di bagian bukal misalnya, yang perlu dicatat adalah : Kedalaman
poket (Pb) adalah jarak antara puncak gingival sampai dasar poket. Bersamaan dengan mengukur
kedalaman poket diukur sekaligus hilangnya perlekatan adalah jarak antara cemento enamel junction
(CEJ) ke dasar poket. Bila pada permukaan gigi diperiksa terdapat resesi terbuka (bukan terselubung)
CEJ dapat dilihat dengan mudah tetapi apabila CEJ tidak dapat dilihat, perkiraan posisi CEJ
didasarkan atas pengetahuan anatomi gigi.Hasil (+) bila terdapat poket. Resesi gingival yang dicatat
adalah resesi yang terbuka bukan yang terselubung. Resesi diukur dari CEJ ke puncak tepi gingival.
Resesi gingival diklasifikasikan berdasarkan Miller

Torus Palatinus merupakan suatu eksostosis jinak pada palatum durum sepanjang

suturapalatal yang melibatkan prosesus maksila dan palatina, pertumbuhannya

sangat lambat dan dianggapsebagai gambaran anatomi normal. Cara pemeriksaan

dengan melihat dan dibantu perabaan/palpasi. Pada torus palatinus dilihat pada palatum

durum tampak penonjolan dengan palpasi keras dan berwarna sewarna dengan mukosa

sekitar atau pucat di tengah palatum durum.2 Torus Mandibularis merupakan tonjolan tulang di

sisi lingual mandibula, di dekat akar caninus gigi dan gigi premolar. Torus mandibularis tampak

penonjolan dengan palpasi keras dan berwarna sewarna dengan mukosa sekitar atau pucat

dilihat pada prosesus alveolaris sisi lingual di region rahang bawah dekat dengan gigi P2 dan

C. Cara pemeriksaan dengan melihat dan dibantu perabaan/palpasi.2,3

Palatum ( dalam / sedang / dangkal)

Cara pemeriksaan dengan kaca mulut no.4 yang diletakkan di daerah

palatum durum kemudian dilihat seberapa banyaknya bagian dari kaca

mulut yang tertanam dibandingkan dengan tinggi servikal gigi atau

prosesus alveolaris.

palatum dalam apabila lebih dari ½kaca mulut tertanam, palatum

sedang apabila ½dari kacamulut tertanam, palatum dangkal apabila

kurang dari ½kaca mulut tertanam.


1.

2. Idham, Thalib B. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Dengan Penyulit Torus

Palatina. Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin,

Makassar. 2015:1 – 7 .

3. Auskalnis A, Rutkunas V, Bernhardt O, Sidlauskas M, Salomskiene L,

Baseviciene N. Multifactorial Etiology Of Torus Mandibularis : Study Of Twins. J

Baltic Dent And Maxillofacial. 2015; 17: 35 – 40.

Anda mungkin juga menyukai