Rifky Gilang Saputra - 1810115055 - Latihan Soal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Latihan Soal

Nama : Rifky Gilang Saputra

NIM : 1810115055

Mata Kuliah : Ekonomi Regional (A)

Sebutkan dan Jelaskan Pengertian dari Teori Lokasi

Teori lokasi merupakan suatu teori yang dikembangkan guna memperhitungkan pola
lokasi kegiatan-kegiatan ekonomi yang termasuk didalamnya kegiatan industri dengan cara
yang konsisten dan logis.

Lokasi dalam ruang dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis
lintang dan garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati
pada peta.
2. Lokasi Relatif
Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-
wiayah lain yang ada di sekitarnya. Ada beberapa teori lokasi antara lain seperti teori
Teori Lokasi Industri (Theory of Industrial Location) dari Alfred Weber. 

Teori lokasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang
(spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang alokasi
secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau pengaruhnya
terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity). Secara umum, pemilihan
lokasi oleh suatu unit aktivitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti: bahan baku lokal
(local input); permintaan lokal (local demand); bahan baku yang dapat dipindahkan
(transferred input); dan permintaan luar (outside demand)

Sebutkan dan jelaskan 3 kelompok dari teori lokasi

Teori Lokasi dapat dikategorikan atas 3 kelompok utama yaitu:


1. Least Cost Theory (Webber)
Least Cost Theory merupakan teori lokasi yang menekankan analisa pada aspek
produksi dan mengabaikan unsur-unsur pasar serta permintaan.
Analisa least cost ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain
a. Lokasi pasar dan sumber bahan baku tertentu
b. Sebagian bahan baku merupakan localized materials
c. Tidak terjadi perubahan teknologi (fixed technical coefficients)
d. Ongkos transport tetap setiap kesatuan atau satuan produksi dan jarak.
Pada teori ini terdapat tiga faktor utama yang menentukan pemilihan lokasi
perusahaan industri antara lain yaitu biaya transportasi (diasumsikan berbanding lurus
terhadap jarak yang ditempuh dan berat barang), perbedaan upah buruh, dan kekuatan
aglomerasi.
Webber juga meyusun sebuah model yang dikenal dengan istilah segitiga lokasional
atau locational triangle yang didasarkan pada asumsi berikut:
a. Bahwa daerah yang menjadi obyek penelitian adalah daerah yang terisolasi.
Konsumennya terpusat pada pusat-pusat tertentu. Semua unit perusahaan dapat
memasuki pasar yang tidak terbatas dan persaingan sempurna.
b. Semua sumber daya alam tersedia secara tidak terbatas.
c. Barang-barang lainnya seperti minyak bumi dan mineral adalah sporadik tersedia
secara terbatas pada sejumlah tempat.
d. Tenaga kerja tidak tersedia secara luas, ada yang menetap tetapi ada juga yang
mobilitasnya tinggi.

2. Market Area Theory (Losch)


Berbeda dengan teori weber yang mengungkapkan teori lokasinya berdasarkan bahan
baku, di teori Losch ini mengungkapkan teorinya berdasarkan kemampuan sebuah
produksi untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Produsen/industri harus
memilih lokasi yang mempunyai jarak yang dekat dengan konsumen agar dapat
memperoleh keuntungan yang maksimal.
Berdasarkan teori market area yang dikemukakan oleh Losch, faktor permintaan lebih
penting artinya dalam pemilihan lokasi pasar. Bila permintaan suatu barang ialah elastis
terhadap harga, maka diperkirakan akan timbul berbagai pengaruh terhadap pemilihan
lokasi perusahaan.
Teori Market Area disusun atas beberapa asumsi utama yaitu:
a. Konsumen tersebar secara merata keseluruh tempat
b. Bentuk persamaan permintaan dianggap sama
c. Biaya transportasi untuk setiap satuan produksi dan jarak ialah sama.

Kesimpulannya, pemilihan lokasi perusahaan akan lebih banyak dipertimbangkan


oleh besarnya biaya transportasi untuk hasil produksi dan tingkat persaingan sesama
produsen di pasar,

3. Bid Rent Theory (Von Thunen)


Teori Bid Rent menjelaskan bahwa pemilihan lokasi perusahaan industri lebih banyak
ditentukan oleh kemampuan perusahaan yang bersangkutan untuk membayar sewa tanah.
Teori ini lebih banyak berlaku untuk pemilihan lokasi pada daerah perkotaan yang
dimana harga dan sewa tanah sangat tinggi sehingga hal tersebut termasuk bagian ongkos
produksi (biaya produksi) yang cukup menentukan.
Teori Bid Rent ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain:
a. Terdapat seluas tanah yang dapat dimanfaatkan dan mempunyai tingkat keseburuan
yang sama
b. Ditengah tanah tersebut terdapat sebuah pusat produksi dan konsumsi yang
menggunakan hasil pertanian yang diproduksi didaerah sekitarnya,
c. Ongkos angkut sama untuk setiap kesatuan jarak roduksi,
d. Harga barang produksi juga sama untuk setiap jenis produksi.
e. Tidak terjadi perubahan tehnologi ( fixed technical coefficient).

Sebutkan jelaskan variabel-variabel penentu lokasi

Beberapa variabel atau faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi antara lain:

1. Limpahan sumber daya (resources endowment)


Tersedianya sumber daya yang digunakan sebagai faktor produksi, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif di suatu wilayah
2. Pasar dan Harga
Tujuan diberdirikannya suatu perusahaan industri ialah untuk menghasilkan
keuntungan. Oleh karena itu, pengusaha harus bisa menjual barang yang dihasilkan
dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan biaya produksi.
Dalam hubungannya dengan masalah ini, maka pasar menjadi relevan. Luas
pasar ditentukan tiga unsur, yaitu jumlah penduduk, pendapatan perkapita, dan
distribusi pendapatan. Pasar mempengaruhi lokasi melalui 3 unsur yaitu: ciri-ciri
pasar, biaya distribusi dan harga yang terdapat dipasar yang bersangkutan.
3. Aglomerasi
4. Kebijakan Pemerintah dan Wiraswasta Kebijaksanaan
Pemerintah  dorongan, hambatan, larangan (kebijakan fiskal)
Kebijaksanaan Wiraswasta  pusat perusahaan, lokasi cabang

Anda mungkin juga menyukai