Modul Biologi Kelas XI KD 3.13
Modul Biologi Kelas XI KD 3.13
Modul Biologi Kelas XI KD 3.13
13
DAFTAR ISI
EVALUASI .......................................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................32
BIOLOGI KELAS XI
PENYUSUN
Drs. MUNAWIR
SMA NEGERI 8 BEKASI
GLOSARIUM
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
B. Kompetensi Dasar
3. 13 Menganalisis penerapan prinsip reproduksi pada manusia dan pemberian ASI
eksklusif dalam program keluarga berencana sebagai upaya meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia (SDM)
4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan generasi terencana untuk
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam modul ini penulis berharap kalian
mampu menguasai kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Manfaat terbesar dari
kegiatan pembelajaran modul ini adalah kalian lebih dapat mensyukuri atas rahmat
yang telah diberikan Allah swt yang telah memberikan kita kesehatan dan terpelihara
dengan baik, mengingat banyak sekali penyakit yang dapat menyerang sistem
reproduksi pada manusia.
5. Pada bagian akhir dari modul ini disiapkan soal evaluasi untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi secara utuh tentang prinsip reproduksi pada manusia.
Diharapkan ketercapaian yang Anda peroleh minimal 80 %
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Prinsip Reproduksi pada Manusia
Kedua : Fungsi dan Tujuan Pemberian ASI
Ketiga : Program Keluarga Berencana
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Prinsip Reproduksi pada Manusia
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda dapat menganalisis penerapan
prinsip reproduksi pada manusia yang berhubungan dengan fertilisasi dan proses
kehamilan.
B. Uraian Materi
Sistem Reproduksi Manusia
Fertilisasi terjadi jika sel telur bertemu dengan sel sperma. Pada manusia, proses
tersebut didahului dengan proses senggama. Penis harus berada dalam keadaan tegak
(ereksi), agar dapat mengantarkan sperma ke dalam vagina. Penis ereksi disebabkan
oleh melebarnya arteri dan menutupnya pembuluh vena di penis. Dengan demikian ada
banyak aliran darah yang masuk dan sedikit darah yang dikeluarkan (ditahan dalam
pembuluh darah penis). Pembuluh darah juga akan memenuhi jaringan di dalam penis
sehingga penis mengalami pemanjangan dan berubah menjadi lebih keras. Jika penis
sudah ereksi, proses senggama dapat dilakukan. Pada saat penis memasuki vagina,
reseptor di penis akan menerima rangsangan sentuhan yang menyebabkan
dikeluarkannya semen yang berisi jutaan sel sperma. Proses keluarnya semen
tersebut dinamakan ejakulasi
Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300 juta – 400 juta sel
sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina dibantu oleh semen dan cairan pelicin
yang dihasilkan oleh cervix. Cairan pelicin tersebut akan disekresikan oleh kelenjar di
cervix jika seorang wanita telah siap melakukan senggama atau mendapat rangsangan
seksual. Sel sperma akan berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi tempat sel telur
berada setelah masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada
manusia
Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak mengandung
mitokondria penghasil ATP. Sel telur yang diovulasikan umumnya masih berada
pada tahap meiosis II dan belum sepenuhnya menjadi oosit. Dengan adanya peleburan sel
sperma, proses meiosis II dapat dipercepat. Sel telur yang telah siap dibuahi akan
membentuk zona pelindung yang dinamakan corona radiata di bagian luar serta sebuah
cairan bening di dalamnya yang disebut zona pelusida.
Sel sperma yang telah mencapai sel telur akan berlomba untuk dapat memasuki zona
pelusida Zona pelusida mempunyai reseptor yang bersifat "spesies spesifik", yaitu hanya
dapat dilalui oleh sel sperma dari satu species. Akrosom sperma mempunyai enzim litik
yang mampu menembus corona radiata dan zona pelusida.
Pada saat sel sperma menembus corona radiata, akrosom sperma akan meluluh. Sel
telur kemudian akan segera menyelesaikan tahap meiosis II menghasilkan inti fungsional
yang haploid. Bagian inti sel sperma ini kemudian bersatu dengan membran sel telur untuk
melakukan fusi materi genetik. Gerakan ini mirip dengan mekanisme endositosis pada sel.
Setelah terjadi peleburan atau fertilisasi ini, corona radiata akan menebal sehingga tidak
ada lagi sel sperma lain yang dapat masuk. Pada saat ini sel tersebut sudah dibuahi dan
berubah menjadi zigot. Zigot akan membelah secara mitosis menjadi morula.
Zigot ini kemudian melakukan pembelahan sel selama perjalanannya di oviduk menuju
rahim. Pergerakan zigot menuju rahim (uterus) tersebut memakan waktu 4 hari. Dalam
waktu 1 minggu, zigot telah berbentuk seperti bola yang dinamakan blastula. Blastula
memiliki rongga yang disebut blastosol. Masa sel di bagian dalam blastosol, akan
menjadi bakal embrio. Bagian lengket dari blastosol tersebut kemudian akan
menempel di endometrium. Proses tersebut dinamakan implantasi.
Blastula selanjutnya berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini
disebut gastrulasi yang terjadi sekitar minggu ketiga.
Selanjutnya, ektoderm akan membentuk sistem saraf, kulit, mata, dan hidung.
Mesoderm membentuk otot, tulang, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan organ
reproduksi. Sementara itu, endoderm akan membentuk organ-organ serta kelenjar yang
berhubungan dengan sistem pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan organogenesis.
Organogenesis dimulai dari minggu keempat hingga minggu kedelapan dan
penyempurnaan pada minggu kesembilan
Perkembangan zigot hingga menjadi janin yang dimulai dari umur (a) 2 minggu,
(b) 5 minggu, (c) 9 minggu, dan (d) 20 minggu.
Sumber : BSE Biologi XI
Embrio akan melepaskan hormon corionic gonadotropin (hormon yang mirip
dengan LH) yang akan dibawa ke ovarium untuk mencegah luluhnya corpus luteum.
Dengan demikian, estrogen dan progesteron tetap dihasilkan sehingga dapat
mempertahankan persiapan kehamilan di rahim dengan mempertahankan
ketebalan endometrium. Dari manakah embrio memperoleh suplai makanan?
Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Pada manusia, rata-rata
kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau 40 minggu dari
siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi terjadi melalui serangkaian
kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa hormon, seperti estrogen, oksitosin,
dan prostaglandin berperan dalam proses ini.
Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap pembukaan cervix, tahap
pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta
C. Rangkuman
Sistem reproduksi yang terjadi antara pria dan wanita, memiliki sistem kerja yang
berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan juga memiliki
keunikannya masing-masing secara genetik.
Antara organ reproduksi pria dan wanita memiliki bagian internal dan eksternal. Untuk
pria, sistem reproduksi lebih dominan di luar tubuh, sedangkan wanita sistem
reproduksinya sebagian besar berada di dalam tubuh
Dalam prosesnya, reproduksi terjadi atas percampuran antara sel kelamin laki-laki
(sperma) dan sel kelamin perempuan (sel telur) jika tidak bercampur, maka reproduksi
tidak akan terjadi. Jika percampuran antara sel kelamin laki-laki dan perempuan sudah
terjadi, maka pembuahan akan terjadi.
Sistem reproduksi memiliki keunikannya masing-masing, hal ini tentu saja membuat
adanya perbedaan antara sistem reproduksi pria dan wanita. Untuk sistem reproduksi
pria sendiri, berfungsi sebagai alat produksi dan dan media penyimpanan. Selain dari
kedua hal tersebut, sistem reproduksi pria juga berguna untuk mengantarkan sperma
agar bisa membuahi sel telur
D. Latihan Soal
1. Lapisan ektoderm yang terbentuk pada fase gastrula, pada tahap selanjutnya
mengalami diferensiasi menjadi
A. otot dan rangka
B. kulit dan sistem saraf
C. usus dan hati.
D. kulit dan otot.
E. jaringan ikat dan alat reproduksi
3. Sperma tidak tahan terhadap suasana asam pada vagina wanita, untuk mengatasi hal ini
laki-laki memiliki kelenjar….
A. vesikula seminalis
B. pancreas
C. kelenjar prostat
D. bulbouretalis
E. ludah
4. Di dalam sepanjang tuba falopi terdapat banyak silia yang selalu bergetar, silia tersebut
berfungsi untuk…
A. Mempermudah perjalanan zigot
B. Mempermudah perjalanan sperma
C. Mempermudah perjalanan ovum
D. Mempermudah proses fertilisasi
E. Mempermudah proses ovulasi
5. Organ wanita yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
adalah….
A. tuba falopi
B. oviduct
C. uterus
D. ovarium
E. Vagina
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Fungsi dan Tujuan Pemberian ASI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Anda dapat menganalisis fungsi dan
tujuan pemberian ASI eklsklusif.
B. Uraian Materi
Hallo bagaimana kabarnya……Berdasarkan rekomendasikan WHO agar proses
menyusui dimulai sedini mungkin hingga Bayi berusia 6 bulan. Selama masa ini, Si Kecil
hanya diperbolehkan minum ASI saja. Setelah 6 bulan, barulah Si Kecil boleh dikenalkan
dengan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Namun, WHO tetap menyarankan
pemberian ASI tetap diteruskan hingga Bayi berusia 2 tahun atau lebih. Begitu
banyak manfaat ASI bagi bayi, salah satunya adalah bahwa ASI mengandung kolostrum,
yaitu cairan bening keemasan yang sangat penting untuk imun pertama Bayi. Selain itu,
ASI juga mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan Bayi untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, khususnya di masa enam bulan pertamanya. Na mun, tahukah
Ibu bahwa ASI eksklusif berbanding lurus dengan tingkat
1. Laktasi
Adalah proses produksi, rekresi, dan pengeluaran ASI (Air Susu Ibu). Saat kehamilan,
estrogen merangsang perkembangan saluran kelenjar, dan progesteron merangsang
pembentukan alveoulus lobulus dalam payudara. HPL diproduksi plasenta untuk
pertumbuhan payudara, puting, dan areola. Prolaktin dan somatomammotropin
korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae. Penurunan estrogen dan
progesteron saat kelahiran akan memicu laktasi. Oksitosin merangsang pengeluaran
susu
2. Manfaat dan Kandungan Nutrien ASI
a. Manfaat ASI
Banyak ahli telah sepakat, tak ada satupun asupan yang lebih baik untuk bayi selain
ASI. Alasannya jelas, ASI mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bayi
dalam tumbuh kembangnya. Mulai dari vitamin, protein, lemak, karbohidrat, dan
berbagai mineral penting lainnya. Memenuhi kebutuhan ASI sesuai dengan
perkembangan usia memang sangat penting diperhatikan.
Beberapa manfaat dalam pemberian ASI, antara lain:
a) Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat
Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa
membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko
lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi
telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi
mendadak, dan meningitis. Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk
mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang
tidak diberikan ASI eksklusif
b) Tulang bayi lebih kuat
Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan
tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan
atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif berperan penting dalam
menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat
c) Mendapat limpahan kolesterol
Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat
ini banyak ditemukan pada ASI
No Kandungan Manfaat
Kolostrum Zat kekebalan untuk melindungi bayi
• Immunoglobulin A dan berbagai penyakit terutama
1 • Protein, vitamin A, diare.
karbohidrat, dan lemak Sesuai kebutuhan gizi bayi pada hari-
hari pertama kelahiran
ASI
• Taurin Asam amino, berfungsi sebagai
neurotransmiter dan proses
pematangan otak
C. Rangkuman
Semenjak bayi dilahirkan, ia tidak lagi diberi nutrisi melalui plasenta. Namun, sang ibu
masih dapat memberi makan bayi dengan memproduksi dan menyekresikan susu dari
payudaranya. Di dalam payudara, terkandung kelenjar mamae. Kelenjar mamae
(kelenjar susu) berada di lapisan kulit dan menyekresikan campuran lemak, protein, dan
karbohidrat yang dikenal dengan air susu. Berikut tabel kandungan nutrien dalam ASI.
Kelenjar mamae mengalami pematangan pada wanita sewaktu mengalami
pubertas. Namun, hanya setelah wanita melahirkan saja kelenjar mamae mengalami
perkembangan dan pematangan akhir menjadi kelenjar yang menyekresikan air susu.
Sekresi kelenjar mamae ini merupakan respons terhadap hormon progesteron dan
estrogen.
Pada bulan ke tiga atau ke empat kehamilan, kelenjar mamae mulai menyintesis dan
menyimpan cairan kuning yang disebut kolostrum, dalam jumlah yang sedikit.
Kolostrum akan menjadi makanan pertama bagi bayi
Kolostrum mengandung banyak antibodi ibu yang akan membantu bayi dari infeksi.
Selain itu, mengandung banyak protein yang dapat mencegah diare. Beberapa hari
setelah dilahirkan, bayi akan mulai disusui. Proses menyusui jika dikombinasikan
dengan hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis akan menstimulasi sintesis ASI.
Sewaktu plasenta dipisahkan antara bayi dan ibunya, progesteron dan estrogen dari
plasenta tidak dapat lagi menghambat pengeluaran prolaktin. Setelah produksi susu
dimulai, hubungan fisiologi dan psikologi antara ibu dan anak terjadi. Bayi secara insting
mengisap puting payudara, menyebabkan terjadinya pengiriman impuls kepada otak ibu
untuk menghasilkan prolaktin dan oksitosin dari kelenjar hipofisis. Prolaktin merangsang
produksi ASI lebih banyak, sedangkan oksitosin merangsang sekresi ASI
D. Latihan Soal
1. ASI eksklusif sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Hal tersebut
karena ASI mengandung ........
A. DHA dan AA