Ebn Kelompok 2 Maternitas
Ebn Kelompok 2 Maternitas
Ebn Kelompok 2 Maternitas
Disusun Oleh :
1. Enda
2. Indah
3. Jajat
4. Samsiah
5. Srihati
6. Tatik
7. Zaenal
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan fisiologi yang normal dalam
persalinan berlangsung dengan aman, baik bagi ibu dan bayi yang
berbahaya. Penyebab dari luka perineum adanya robekan pada jalan lahir
daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam
Salah satu faktor penyebab terjadinya infeksi nifas bisa berasal dari
pada saluran kandung kemih ataupun jalan lahir yang dapat berakibat
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam
kesehatan.
tahun 2018 pada ibu bersalin di dunia terdapat 2,7 juta kasus, dimana
angka ini diperkirakan akan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. Di Benua
Indonesia
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu menganalisis jurnal tentang “Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Ibu Post Partum Tentang Perawatan Luka Perineum dengan
Penyembuhan Luka” serta mampu melihat peluang untuk dapat
diaplikasikan di tatanan nyata
2. Tujuan khusus
a. Mampu menganalisis jurnal sesuai judul yang diambil
b. Dapat mengambil suatu kesimpulan dari jurnal tersebut
c. Memberikan gambaran kemungkinan hasil analisis dapat
diaplikasikan ditatanan nyata , khususnya di lingkungan kerja
C. Manfaat
1. Bagi Pelayanan Keperawatan
Analisis jurnal berdasarkan Evedent Base Nusring ini diharapkan
menjadi referensi bagi perawat untuk mengetahui lebih dalam tentang
perawatan luka perineum dengan penyembuhan luka perineum
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam memberikan
asuhan keperawatan di seluruh tatana pelayanan kesehatan khususnya
RSUD Dr. Adjidarmo.
ANALISA JURNAL
A. JURNAL UTAMA
1. JUDUL ARTIKEL
Hubungan Pemenuhan Gizi Ibu Nifas Dengan Pemulihan Luka
Perineum
2. PENELITI
Nining Tyas Triatmaja
3. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional study
B. JURNAL PENDUKUNG
1. ARTIKEL PENDUKUNG PERTAMA
a. Judul Artikel
Hubungan Pola Makan Dengan Proses Penyembuhan Luka
PerineumPada Ibu Nifas di BPM Ny. Tutik Kholifah, Amd. Keb
b. Peneliti
Ratna Feti Wulandari
c. Hasil penelitian
Dengan hasil uji statistik Spearman Rankdidapatkan hasil r= 0,715,
t hitung= 2,503 >t tabel= 2,447 maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang dapat diartikan bahwa ada hubungan pola makan dengan
proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Dengan tingkat
hubungan kuat dan positif, berarti semakin sesuai pola makan
maka semakin baik proses penyembuhan luka perineum pada ibu
nifas
partum
C. ANALISA PICOT
1. Problem
Kurang nya pengetahuan ibu post partum terhadap luka perineum dan
penyembuhan luka perineum.
2. Intervention
Setelah ibu melahirkan terjadinya luka perineum dan di saat itu
mengetahui pengetahuan dan sikap ibu post partum terhadap
penyembuhan luka perineum
3. Comparison
a. Judul artikel Pembanding
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Penyembuhan Luka
Jahitan PerineumPada Ibu Nifas
b. Peneliti
Trisnawati
c. Hasil Penelitian
d. disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
4. Outcome
Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas dengan
penyembuhan luka jahitan perineum dengan nilai p value= 0,004. Ada
hubungan yang signifikan antara cara perawatan ibu nifas dengan
penyembuhan luka jahitan perineum dengan nilai p value = 0,001
5. Time
Penelitian di lakukan tahun 2021 di RSUD Dr. Adjidarmo
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. Masa Nifas
Pengertian Masa Nifas Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta
yang dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6 minggu (42 hari), namun
Masa nifas atau post partumdisebut juga puerperium yang berasal dari bahasa latin
yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” berarti
masa atau waktu sejak bayi dilahirkan fan plasenta keluar lepas dari rahim 7
dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan. Jadi masa nifas (puerperium)
seperti sebekum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian. Tujuan dari perawatan masa nifas ini
adalah :
1)Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal pengasuh anak.
4)Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
dan bayinya.
berdiri danberjalan-jalan.
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
pertama.
Fisiologis Pada Ibu NifasPerubahan fisiologi pada masa nifas dapat diperhatikan
persalinan, astium eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari tangan,
pada vulva dan vagina, yaitu terjadinya penekanan dan peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi. Selain itu, dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut vulva dan vagina tetap berada dalam keadaan kendur.
Setelah tiga minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan
tugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
perineumdalam kondisi terenggang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.
Pada post natalhari kelima, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
setelah persalinan. Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi pada
hari kedua atau hari ketiga setelah persalinan. Payudara menjadi besar dan keras
ASI yang merupakan makanan pokok terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah.
Bagi setiapibu yang melahirkan akan merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa
aman, tentram, hangat akan kasih sayang ibunya. Hal ini merupakan faktor
atau dehidrasi, kurang makan, hemoroid, laserasi jalan lahir. Rasa sakit di daerah
kembali teratur dapat di berikan diet atau makanan yang mengandung serat dan
edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin
dan tulang pubis selama persalinan. Urin dan jumlah yang besar akan dihasilkan
dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar
hormon estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang
program dan kebijakan yang lebih baru mengenai jadwal kunjungan masa nifas.
Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas. Dilakukan untuk menilai keadaan
ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah infeksi, mendeteksidan menangani
atau salah satu anggota keluarga, bagaimana mencegah perdarahan pada masa
dan bayi baru lahir.6)Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah terjadinya
hipotermi.
kepada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan cara merawat bayi
sehari-hari.
tanda-tanda penyulit.
Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan kepada bayi, tali pusat,
menjaga bayi agar tetap hangat dan cara merawat bayi sehari-hari.
sebagai adanya robekan pada jalan rahim maupun karena episiotomi pada saat
jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat
pertama dan tidak jarang juga terjadi pada persalina berikutnya. Pada proses
perineumantara lain :1)Derajat I : Robekan hanya pada mukosa vagina atau kulit
:Robekan yang lebih dalam dan luas ke vagina dan perineum dengan melukai
fasial serta otot-otot diafragma urognital. Jika robekan terjadi secara spontan,
jahitan.3)Derajat III : Robekan lebih luas dan dalam mengenai baik kulit lapisan
otot sampai mengenai spingter ani eksternal4)Derajat IV : Perlukaan yang lebih
luas dan lebih dalam yang menyebabkan muskulus spingter ani eksternal sampai
perineumakan merasa nyeri, sakit pada jalan lahir, karena adanya jahitan pada
kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya
kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang
kalori.
Budaya dan KeyakinanBudaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan
luka perineum misalnya, kebiasaan makan telur, daging ayam, ikan, akan
terkena lochea dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri dan
infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada
jalan lahir yang dapat berkaitan pada munculnya komplikasi infeksi kandung
1)Saat MandiPada saat mandi ibu post partumpasti melepas pembalut, setelah
terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertambung pada pembalut, demikian pula pada perineumibu, untuk itu diperlukan
kemunkinan besar akan terjadi kontaminasi air seni pada rectum, akibatnya dapat
luka perineum.3)Setelah buang air besarPada saat buang air besar, diperlukan
vagina.3)Bilas dengan air hangat atau cairan antiseptik area perineum setelah
buang air kecil atau besar. Keringkan dengan handuk yang kering.4)Jangan
dipegang sebelum area tersebut pulih.5)Rasa gatal pada area sekitar jahitan
merupakan tanda penyembuhan. Namun, untuk meredakan rasa tidak enak atasi
handuk.6)Bebaring pada sisi tubuh, hindari berdiri atau duduk lama untuk
mengurangi tekanan pada daerah tersebut.7)Ganti pembalut yang bersih 4-6 jam
perineum terdiri dari :1)CepatJika luka perineumsembuh dalam waktu 1-6 hari,
sembuh dalam waktu 7-14 hari, penutupan luka baik, jaringan granulasi tidak
tampak, pembentukan jaringan parut minimal, akan tetapi waktu lebih lama.
LamaJika luka perineum sembuh dalam waktu ≥ 14 hari, tepi luka tidak saling
merapat, proses perbaikan kurang, kadang disertai adanya pus dan waktu
reaksiatas terjainya luka tersebut. Reaksi yang terjadi yaitu melalui fase-fase yang
berikut :1)Fase inflamasi : berlangsung selama 1-4 hariFase inflamasi adalah fase
peradangan. Setelah terjadi luka, pembuluh dara yang terputus pada luka akan
setelah cidera, fibrolast melai meningkatkan luka. Jaringan parut tampak besar,
hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan. Sebagian besar
dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang
untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Hal ini mengingat bahwa
peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan dari non formal
untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
yang telah ada dipelajari dengan penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain, sperti dapat menggunakan rumus
suatu teori.
BAB IV
ANALISA
A. ANALISA RUANGAN
Di RSUD Dr. Adjidarmo saat ini kapasitas ruang bersalin ada 15 bed,
dengan ketenagaan saat ini 4 perawat pershift. dan di RSUD Dr.
Adjidarmo sudah dilakukan perawatan kepada ibu post partum serta
memberikan pendidikan kesehatan tentang ibu post partum dan luka
perineum.
B. ANALISA SWOT
1. Strength
Pengetahuan tentang ibu post partum dan pengetahuan tentang luka
perineum sangat di perlukan agar ibu post partum mengetahui cara
perawatan luka perineum dan mengetahui gizi yang baik untuk
penyembuhan luka.
2. Weakness
Intervensi tidak bisa dilakukan pada Ibu yang tidak mengalami luka
robekan/luka perineum.
3. Opportunity
Intervensi ini dapat dilakukan pada ibu post partum yang mengalami
luka perineum
4. Threath
Apabila tidak dilakukan proses perawatan luka perineum sehingga
resiko terjadinya infeksi semakin besar.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian artikel penelitian jurnal utama di dapatkan bahwa
terdapat hubungan antara sikap dan pengetahuan ibu post partum terhadap
penyembuhan luka perineum. Terdapat hubungan antara gizi seimbang
dengan penyembuhan luka perineum.
B. SARAN
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Dapat digunakan sebagai dalam pengembangan ilmu keperawatan
dalam penyembuhan luka perineum.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan
intervensi keperawatan yang lebih efektif dan aman.