Konsep Produksi Dan Biaya Produksi KLP 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Ekonomi Mikro lanjutan

“Konsep produksi dan biaya produksi”

DOSEN : Drs.I Ketut sutrisna,M.Si.

Kelompok 1 :

Ikomang agus prapta adiatma 1707512110

Keren Hapukh Frederica Sasabone 1707511125

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah sederhana ini dengan judul “ KONSEP PRODUKSI
DAN BIAYA PRODUKSI”, selesai tepat pada waktunya.

Makalah ini telah selesai, tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena pengalaman
yang kami miliki masih sangat kurang. Kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca untuk
dapat membangun makalah ini untuk mencapai kesempurnaan.

Denpasar, 16 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar isi ....................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................
Bab II Pembahasan
2.1 konsep produksi dan biaya produksi....................................................................................
2.2 Produksi jangka pendek dan produksi jangka panjang ..............................................
2.3Biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang .....................................................
2.4 Hubungan konsep produksi dengan biaya produksi ..................................................
2.5Perbankan Elektronik : Tantangan Baru Untuk Regulasi Bank .................................
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................
3.2 Saran ...........................................................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis. Konsep produksi menyatakan
bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya.
Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk
mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.

Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan produk dan harga
yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi. Pertama adalah jika permintaan atas produk
melebihi penawaran, seperti yang ada di Negara berkembang. Dalam situsi ini, konsumen lebih
tertarik untuk mendapatkan produk daripada keistimewaan produk tersebut, dan pemasok akan
memusatkan perhatian pada usaha untuk menigkatkan produksi. Situasi kedua adalah ketika
biaya produksi tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar.
1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep produksi dan biaya produksi?


2. Bagaimana produksi jangka pendek dan jangka panjang?
3. Bagaimana biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang?
4. Bagaimana hubungan konsep produksi jangka panjang dengan biaya produksi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui konsep produksi dan biaya produksi


2. Mengetahui produksi jangka pendek dan jangka panjang
3. Mengetahui biaya produksi jangka pendek dan jangka panjang
4. Mengetahui hubungan konsep produksi jangka panjang dengan biaya produksi

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan dari makalah ini yaitu diharapkan mampu menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan pihak-pihak yang membutuhkan termasuk penulis
sendiri, terkait konsep produksi dan biaya produksi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep produksi dan biaya produksi

A. Teori Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan
faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau
memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang
akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Fungsi produksi
adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan
manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan
menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa
dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Untuk memproduksi
dibutuhkan faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi.
[1]Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam rumus, yaitu seperti berikut:

Q= f(K,L,R,T)

Faktor-faktor produksi antara lain adalah manusia (tenaga kerja = TK), modal (uang atau alat
modal seperti mesin = M), SDA (tanah = T) dan skill (teknologi =T). Bila faktor produksi tidak
ada maka tidak ada juga produksi. Produksi yang dihasilkan tanpa penggunaan teknologi, modal
dan manusia disebut produksi alami, yaitu produksi yang dilakukan oleh proses alam, sedangkan
produksi yang dilakukan dengan menggunakan modal, teknologi dan manusia disebut produksi
rekayasa.

Produksi alami bersifat eksternal, efisiensi dan efektifitasnya tidak dapat dikontrol oleh manusia,
sehingga kelebihan atau kekurangan adalah merupakan hal yang harus diterima oleh pemakai.
Namun produksi yang paling utama adalah manusia dan tanah (SDA).

Kebutuhan produsen adalah bagaimana menghasilkan barang dengan menggunakan biaya yang
relatife kecil untuk mendapatkan output yang relatife besar (memuaskan).
B.Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen
untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk
menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga
kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi
yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

1. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi
(nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh:
biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.

2. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang
dimiliki oleh perusahaan.

Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

2.2 Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian input
yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat
dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi
perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi
dianggap tetap jumlahnya (fixed input). [2]

Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang
dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dll. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang perusahaan dapat melakukan
penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. [3]

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu
input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input
bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita
kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain
mungkin satu tahun. [4]

 Produksi Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga
kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga
kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.

 Produksi Dalam Jangka Panjang

Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10
tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi
bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

2.3 A. Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah
faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam biaya produksi jangka
pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu:

 Dalam hubungannya dengan tujuan biaya


 Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu
proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya
overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung
pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air
Conditioning pada suatu fasilitas.

 Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

 Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)

Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak
berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya : gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-
lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus
menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC

FC = TC – VC

Keterangan: TC = Biaya total (Total Cost)

FC = Biaya tetap (Fixed Cost)

VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya
jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakan mengalami kenaikan atau penurunan,
maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.

 Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)

Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya
tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang
diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

VC = TC – FC

 Biaya Total (Total Cost/TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap
dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga dimiliki
oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan berubah-
ubahnya jumlah output yang dihasilkan.

Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk
yang persis sama dengan bentuk kurva Variabel Cost (VC), serta antara keduanya terpisah oleh
suatu jarak vertikal yang selalu sama.

 Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus :

AFC = FC/Q

Keterangan: FC = Biaya Tetap Total

Q = Kuantitas

 Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.

Rumusnya: AVC =

keterangan: VC = Biaya Variabel Total

Q = Kuantitas

 Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)

Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya
jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:

AC= TC /Q atau (VC+FC)/Q


AC= AVC+AFC

Kurva AFC merupakan sebuah garis lengkung yang mengarah ke kanan bawah. Hal itu
dikarenakan kedua ujung kurva AFC tidak pernah menyinggung ataupun memotong sumbu-
sumbunya. Semakin tinggi jumlah output, semakin rendah nilai AFC.

Biaya variabel rata-rata adalah biaya per satuan output. Bentuk kurvanya menyerupai huruf U.
Kurva AVC akan menurun karena tergantung kepada besar kecilnya output(Q).

Biaya total rata-rata adalah biaya total per satuan output. Bentuk kurvanya juga menyerupai
huruf U, namun memiliki perbedaan dengan biaya variabel. Bedanya adalah AC turun dengan
cepat tetapi naik dengan perlahan-lahan, atau dengan perkataan lain, bagian kiri kurva itu lebih
curam dibanding dengan bagian kanannya.

 Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)

Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang
diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:

MC = dTC/dQ

Atau

MC = TCn – TCn-1

Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah ataumengurangi biaya
produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal iniakan menambah biaya variable total
(VC).

 Hubungan Antar Kurva-Kurva Biaya

Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata maupun
dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan itu adalah
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC dibawah kurva
AVC, maka kurva AVC sedang menurun).

2. Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC diatas
AVC, maka kurva AVC sedang menaik).

Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh
kurva MC dititik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa
kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.

B. Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan
biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang
relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan
biaya marjinal.

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia
harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya
produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata.
(AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya
dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.

Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang
akan dicapaiserta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

a) Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/LAC)

Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q

Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang

Q = Jumlah output

Kurva LAC menunjukkan biaya produksi per-unit terendah untuk setiap output pada
setiap skala pabrik yang dapat dibangun. LAC menyinggung semua kurva biaya rata-rata jangka
pendek Short-run Average Cost (SAC) yang mencerminkan semua alternatif perencanaan skala
yang dapat dibangun oleh nperusahaan dalam jangka panjang.

Kurva LAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi berdasarkan
kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Oleh karena kurva AC banyak jumlahnya maka
kurva LAC adalah suatu kurva yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. Kurva LAC
tersebut merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik-titik
persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk
berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha didalam jangak panjang.

b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)

Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak
satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal
jangka panjang dapat dihitung dengan rumus:

LMC = ∂LTC/ ∂Q

Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang

∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang

∂Q = Perubahan output.

Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya total jangka panjang
(LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap tingkat output dapat diperoleh dengan
mengalikan output dengan LAC untuk setiap tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-
nilai LMC pada pertengahan antara tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-
titiknya, maka akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan mencapai titik minimum
sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya. Disamping itu, bagian kurva LMC yang
menarik akan melalui titik terendah kurva LAC tersebut..

c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)

Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output
dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

LTC = LVC

Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang

LVC = Biaya Variabel jangka panjang

LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output dengan biaya rata-
rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan menerakan nilai LTC untuk berbagai
tingkat output dan menghubungkan titik-titiknya, maka akan didapat kurva LTC. Kurva LTC
menunjukkan biaya total minimum guna memproduksi tiap tingkat output pada skala operasi
yang diinginkan. Kurva LTC juga dinyatakan oleh kurva yang menyinggung semua kurva biaya
total jangka pendek (STC).

2.4 Hubungan Produksi dan Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “beban“ yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.

BiayadalampengertianProduksiialahSemua“beban”yang
harusditanggungolehProdusenuntukmenghasilkansuatuProduksi.
Biayaproduksiadalahsemuapengeluaranyang dilakukanolehperusahaanuntukmemperolehfaktor-
faktorproduksidanbahan-bahanmentahyang akandigunakanuntukmenciptakanbarang-barangyang
diproduksikanperusahaantersebut.

Konsep Produksi dengan Biaya Produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

b) Bahan-bahan pembantu atau penolong

c) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

d) Penyusutan peralatan produksi.

e) Uang modal, sewa.

f) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi

g) Biaya pemasaran seperti biaya iklan

h) Pajak

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Produksi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan
faktor-faktor produksi kapital, tenaga kerja, teknologi, managerial skill. Produksi atau
memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang
akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula.Fungsi produksi
adalah hubungan teknis antara input dan output. Produksi merupakan usaha untuk meningkatkan
manfaat dengan cara mengubah bentuk (form utility), memindahkan tempat (place utility), dan
menyimpan (store utility). Hubungan teknis yang dimaksud adalah bahwa produksi hanya bisa
dilakukan dengan menggunakan faktor produksi yang dimaksud. Biaya dalam pengertian
Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu
produksi. Biaya produksiadalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan barang
atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi sepertibahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian
pengusaha. Semua faktor-faktorproduksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari
proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang

3.2 SARAN
Diharapkan melalui makalah yang membahas mengenai konsep produksi dan biaya
produksi mampu dijadikan bahan referensi untuk menambah wawasan para pembaca, penulis,
serta pihak lainnya yang membutuhkan. Makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mohon saran yang dapat meningkatkan dan membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Atas saran dan masukannya kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai