Teknik Pembuatan Pupuk Bokashi Padat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK BOKASHI PADAT & CAIR

CARA MEMBUAT BOKASHI (untuk 1 ton)

A. Bokashi Padat

Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam
2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak.
Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air
tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni
atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari
hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

Aplikasi:
Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk
dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam.

B. Bokashi Cair (untuk 200 liter)

Bahan:
- Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Hijauan daun (secukupnya)
- EM-4 1 liter
- Gula pasir 1 kg
- Terasi 1 kg
- Air bersih 200 liter
- Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi

Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan
2. Gula pasir – Terasi – EM-4 – NPK dilarutkan dalam air
3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik
kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.

Aplikasi:
1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar
tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.

Semoga bahan bacaan ini bermanfaat.

========================================================================

Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM

Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri
(microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat
meningkatkan kualitas tanah.

Beriikut langkah-langkah pembuatan pupuk menggunakan EM :

Pembuatan bakteri penghancur (EM).

Bahan-bahan :

* Susu sapi atau susu kambing murni.


* Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus.
* Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan
tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. 

Alat-alat yang diperlukan :

Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara pembuatan :

* Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang
tidak diperlukan mati.
* Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan.
* Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing.
* Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung.
* Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket.

Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang.
Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. 
Cara Pembiakan Bakteri
Untuk menghemat biaya, bibit bakteri EM4 yang dibeli di toko atau koperasi
Saprotan dapat dikembangbiakkan sendiri, sehingga kebutuhan pupuk organik
untuk luas lahan yang ada dapat dipenuhi. Adapun prosedur pembiakan bakteri
EM4 adalah sebagai berikut:

Bahan dan Komposisi:

1 liter bakteri
3 kg bekatul (minimal)
¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
¼ kg terasi
5 liter air
Alat dan Sarana:

Ember
Pengaduk
Panci pemasak air
Botol penyimpan
Saringan (dari kain atau kawat kasa)
Cara Pembiakan:

Panaskan 5 liter air sampai mendidih.


Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus
dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.
Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak
betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).
Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.
Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari
kurang lebih 10 menit.
Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan
dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap
mendapatkan oksigend ari udara).
Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos,
pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan
diuraikan dibawah ini.
Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan
air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.

Cara Membuat Pupuk Cair Organik

Bahan dan Alat:

1 liter bakteri
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun
dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang
sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
30 kg kotoran hewan
Air secukupnya
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat
Cara Pembuatan:
Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup
rapat.
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk
disimpan/digunakan.
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter,
tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10
hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian
seterusnya.
Kegunaan:

Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.


Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi
kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung
sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan
bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti
tembakau. 

Cara Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan
bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dapur.


10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.


Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga
rata.
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata,
kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

Demikian semoga bermanfaat dan Bangsa Indonesia cepat jaya Amiin

Bokashi Cair
Bahan:
30 kg Pupuk kandang (kotoran kambing, ayam, sapi, dll).
Hijauan daun (secukupnya).
1 liter EM-4
1 kg Gula pasir
1 kg Terasi
200 liter Air bersih
2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi
Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan.
2. Gula pasir,Terasi,EM-4,NPK dilarutkan dalam air.
3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian
ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
4. Drum ditutup rapat.
5. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
6. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.
Aplikasi:
1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar
tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.
b) cari, wadah kosong drum pertamina yang besar ukuran 200 liter, pastikan tidak bolong bawahnya.
siapkan bahan-bahannya : air, pupuk kandang, gula, EM4
isi drum dengan air hingga setengahnya. buatkan molase, yaitu campuran gula 250 g dilarutkan
dalam air 1 liter. tuangkan ke dalam drum molase tadi beserta EM4 1 liter. masukan ke dalam drum
pupuk kandang 30 kg. aduk sampai tercampur. isi drum dengan air lagi hingga hampir penuh, aduk
terus hingga merata lalu tutup rapat. setiap pagi akan muncul busa gelembung udara hasil proses
fermentasi, aduk terus 4 s/d 5 kali, lalu tutup lagi. lakukan hingga hari ke 5, bokashi siap digunakan
Bokashi Jerami I
Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)
Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila
adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan
karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari
50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.
Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi.
Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau
dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat
pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar,
semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman.
Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali
1. jerami 10 kg (bisa juga rumput/tanaman kacangan) (ukuran 5-10 cm).
2. dedak 0,5 kg dan sekam 10 kg.
3. EM4 2 sendok makan (10 ml).
4. Molase atau gula 2 sendok makan (10 g) dan air secukupnya.
Cara pembuatan :
1. dibuat larutan dari EM4, molase/gula dan air dengan perbandingan 1 ml: 1 g: 1 liter air.
Inkubasikan selama 48 jam.
2. bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3. bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan.
4. adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm, kemudian ditutup
dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. setelah 4 hari karung goni dapat dibuka.
6. bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan.
Bokashi jerami sangat baik untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di
lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.
selamat mencoba salam jaya
Suka ·  · Bagikan

ara membuat nutrisi hidroponik sendiri :

Siapkan bahan - bahan yang diperlukan :

Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat larutan nutrisi hidroponik ini adalah sebagai berikut:

Pupuk Urea…………………………………………….1000 gr.

Pupuk KCL …………………………………………… 1000 gr.

Pupuk NPK …………………………………………… 1000 gr.

Pupuk daun Gandasil ( Growmore ) ……………. 50 gr.

Peralatan

 Peralatan yang digunakan untuk membuat larutan hidroponik ini adalah sebagai berikut:

 Ember bervolume 20 Liter.

 Drum plastik bervolume 100 liter

 Timbangan digital

 Alat pengaduk

 Air sumur, air sungai,

 Air PAM tidak diperkenankan kecuali yang sudah diendapkan selama 7 – 10 hari.

Cara Membuat

Cara membuat larutan nutrisi hidroponik ini pun sangat mudah, kalian bisa lihat caranya dibawah ini

 Masukkan semua bahan yang telah ditimbang ke dalam ember volume 20 liter.

 Tuangkan air sumur sebanyak 20 ltr ke dalam ember tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk –
aduk lanjutkan pengadukan hingga air mencapai volume 20 liter dan tidak ada lagi pupuk yang masih
mengkristal (tidak ada endapan)

 Tuangkan larutan pekatan tadi ke dalam bak penampungan volume 100 liter.

 Kucurkan air sumur kedalam bak penampungan sambil diaduk – aduk hingga penuh (mencapai
volume 100 liter).

 Larutan Nutrisi siap digunakan.

Sekian artikel dari saya semoga membantu anda sekalian.

Disini kami akan menjelaskan bagaimana cara membuat pupuk hidroponik organik sendiri. Dengan membuat
pupuk organik sendiri kita memiliki kelebihan hasil yang kita panen akan lebih alami atau organik karena pupuk
tidak mengandung bahan kimia.
Cara membuat pupuk hidroponik

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat nutrisi hidroponik


organik:

 300 kg kotoran kambing

 500 kg jerami

 100 kg arang sekam

 100 kg dedak/ bekatul

 300 gr belerang

 17 kg daun lamtoro/ kacang-kacangan

 6 kg daun sirsak

 2,5 kg tetes/ gula

 1 lt Em4/ mikroorganisme

 Air bersih secukupnya

Alat-alat yang digunakan :

 Water toren atau terpal sebagai wadah

 Aerator 45 lt/ menit dan selangnya

Cara Membuat nutrisi organik untuk hidroponik :

 Cincang daun lamtoro dan daun sirsak

 Masukkan semua bahan ke dalam water turen atau terpal yang sudah dibentuk bak

 Masukkan air bersih hingga kondisi macak-macak

 Beri udara dengan aerator hingga terjadi fermentasi aerob


 Biarkan selama 30 hari

 Ambil airnya dengan cara di saring


 Kekurangan POC :
1. Biasanya, POC hanya mengandung unsure hara mikro saja, atau mengandung juga hara makro dalam
jumlah yang sangat sedikit.
2. Membuat POC mesti menyediakan banyak bahan.
3. Membuat POC membutuhkan waktu yang relative panjang (lama).
4. Baunya ga terlalu enak.

Kelebihan POC :
1. Bahan yang dibutuhkan banyak tersedia di sekitar
2. Murah
3. Pemberian dalam jumlah berlebih,tidak membuat tanaman mati.
4. Mengurangi jumlah sampah rumah tangga.

A. Ramuan Pupuk Organik Cair ( N )

Bahan :
1. Urine kelinci 5 liter
2. Kotoran kelinci 2 kg
3. Tanaman kipahit (tithonia diversifolia) ½ karung
4. Air kelapa 5 liter
5. Gula merah 2 batang
6. Bawang merah ¼ kg
7. Dekomposer 20 cc

Cara buat :
1. Kipahit dan bawang merah dan gula merah dihaluskan.
2. Campur semua bahan, masukan ke gentong.
3. Tambahkan air bersih 20 liter.
4. Tutup gentong,simpan ditempat teduh.
5. Proses ini sekitar 7-8 hari,lama juga ga apa.

B. Ramuan Pupuk Organik Cair ( P )

Bahan :
1. Daun-daun kering (yang sudah jatuh) 1 karung
2. Air bersih 20 liter
3. Mol tape/ dekomposer 100 cc/ 10 cc
4. Gula merah 1 batang

Cara buat :
1. Haluskan daun kering dan gula merah.
2. Masukkan ke dalam gentong,tambah air yang tadi.
3. Biarkan selama 10 hari.
4. Siap digunakan.

C. Ramuan Pupuk Organik Cair ( K )

Bahan :
1. Batang pisang 50 cm
2. Air bersih 10 liter
3. Mol tape/ dekomposer 100 cc/ 10 cc
4. Gula merah 1 batang

Cara buat :
1. Haluskan bonggol pisang (bagian dalam yang berwarna putih dan yang paling deket bonggolnya) dan gula
merah.
2. Campur semua bahan, masukan ke dalam gentong.
3. Biarkan selama 10 hari.
4. Kalo udah jadi, campur ketiga bahan yang tadi ½ liter : ½ liter : ½ liter dengan air 20 liter
5. Siap diaplikasikan pada tanaman.

Catatan :
1. Jika membuat mesti 3 gentong dianggap ribet, cukup buat yang A aja, Karena sayuran hijau
biasanya cukup dengan pupuk yang N-nya tinggi.
Dalam pupuk ini, telah tersedia pula kandungan hara mikronya.
2. Mol Tapai ditambah air didiamkan selama 10 hari.
3. Tanaman kipahit dapat diganti dengan tanaman kacang-kacangan, alga, dadap.
4. Mula-mula, terjadi defisiensi tanaman (tanaman menjadi bule, daun kuning atau putih) karena
kekurangan unsur Nitrogen.Tapi, dengan perawatan dan dosis yang tepat, hal tersebut dapat
diperbaiki
5. Siap diaplikasikan pada tanaman.

1. PUPUK UREA
  

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. 
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea 
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, 
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
 air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. 
Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg 
urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kegunaan pupuk Urea Unsur hara Nitrogen yang 
dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi 
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1 Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun 
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
2 Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3 Menambah kandungan protein tanaman
4 Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, 
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan

Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen :
6 Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
7 Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung da
un menjalar ke 
tulang daun
8 Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun 
bagian bawah terus ke bagian atas
9 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
10 Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum 
waktunya

2. SP 36

merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang ditambang.Kandungan 
unsur haranya dalam bentuk P2O5( phospat) adalah 36 %.Artinya setiap 100 kg SP36
didalamnya terkandung 36 kg unsur hara P dalam bentuk P2O5(Phospat).

3. Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang 
mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium.[1] Pupuk 
NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Fungsi setiap komponen
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga 
cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
· N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun[2]
· P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
· K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan
Pemeringkatan NPK
Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada 
pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, 
dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan 
berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk 
P2O5 dan K2O.[3]
Metode pengubahan nilai NPK menjadi komposisi aktual
Faktor untuk mengubah nilai P2O5 dan K2O menjadi P dan K dalam bentuk 
unsur adalah sebagai berikut:
· P2O5 terdiri dari 56.4% oksigen dan 43.6% fosfor dalam bentuk unsur. 
Persentasi (fraksi massa) dari unsur fosfor adalah 43.6% sehingga jumlah
 unsur P adalah, P = 0.436 x P2O5

· K2O terdiri dari 17% oksigen dan 83% kalium dalam bentuk unsur. 
Persentasi (fraksi massa) dari unsur kalium adalah 83% sehingga jumlah 
unsur K adalah, K = 0.83 x K2O
· Nilai nitrogen sudah mewakili kadar nitrogen sehingga angkanya tidak 
perlu dikonversi
Menggunakan faktr konversi ini, dapat ditentukan bahwa pupuk dengan 
penomoran 18−51−20 mengandung:
· 18% nitrogen
· 22% fosfor, dan
· 17% kalium
Nilai NPK dari berbagai jenis bahan campuran pupuk NPK
Nilai NPK untuk berbagai jenis bahan buatan:[4]
· 15-00-00 Kalsium nitrat
· 21-00-00 Ammonium sulfat
· 30-00-00 hingga 40-00-00 Urea berlapis sulfur (slow release)[5]
· 31-00-00 Isobutilidena diurea (slow release)[5]
· 33-00-00 hingga 34-00-00 Ammonium nitrat
· 35-00-00 Urea (slow release, terkadang dalam wujud ureaformaldehida) 
[5]
· 40-00-00 Metilena urea (slow release)[5]
· 46-00-00 Urea
· 82-00-00 Anhydrous ammonia
· 10-34-00 hingga 11-37-00 Ammonium polifosfat
· 11-48-00 hingga 11-55-00 Monoammonium fosfat

· 18-46-00 hingga 21-54-00 Diammonium fosfat
· 13-00-44 Potassium nitrat
· 00-17-00 hingga 00-22-00 Superfosfat (Monokalsium fosfat monohidrat 
dengan gipsum)
· 00-44-00 hingga 00-52-00 Triple superfosfat (Monokalsium fosfat 
monohidrat)
Nilai NPK untuk bahan mineral:
· 11-08-02 hingga 16-12-03 guani
· 00-3-00 hingga 00-8-00 batu fosfat (menjadi 00-34-00 jika dalam 
bentuk dapat dilarutkan)
· 00-00-22 Kalium magnesium sulfat
· 00-00-60 Kalium klorida
Nilai NPK untuk bahan biosolid
· 01-00-00 kotoran sapi dari peternakan susu
· 01-00-01 kotoran kuda
· 03-02-02 kotoran unggas
· 04-12-00 makanan tulang
· 05-05-06 tulang dan darah ikan 
· 06-02-00 milorganit

4.Pupuk KCl
Kaliumklorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk
pupuk tunggal.Kandungan unsur hara dalam pupuk KCl adalah 60% K2O.Artinya setiap
 100 kg pupuk KCl didalamnya terkandung 60 kg unsur hara K2O dari total kandungan.

5. PUPUK ZA

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi 
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah 
singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang 
berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di 
 lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak 

sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air 
sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH 
 tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam 
penyimpanan dan pemakaiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 
21% (dalam bentuk amonium). Kandungan nitrogennya hanya separuh dari 
urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok
hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, 
pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok hara nitrogen bagi  
tebu budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula (
 rendemen). Pemberian urea memperbesar ukuran fisik tebu tetapi 
menurunkan kadar gula dalam cairan batang tebu [1].

6.PUPUK ZK

MENGENAL PUPUK ZK

Penulis : Nurman Ihsan, SP ( THL TBPP DEPTAN di BANTEN )
Apa itu pupuk ZK?
Selama ini kita mungkin belum mengenal pupuk ZK. Pupuk ZK adalah pupuk 
tunggal dengan kandungan K2O sebesar 50 %.
Pupuk ZK : Saudara dari Pupuk KCL
Jadi, pupuk ZK ini adalah “saudara” pupuk KCL. Kalau pupuk ZK 
kandungan K2O nya 50 % maka KCL kandungan K2Onya 60 %.
Pupuk ZK diproduksi ?
Pupuk ZK  dibuat oleh PT Petrokimia dng Spesifikasi sbb :
· Kalium ( K2O) : 50%
· Sulfur (S) : 17%
· Kadar Klorida (Cl) maksimal 2,5%
· Kadar air maksimal 1%
· Bentuk powder/serbuk
· Warna putih
· Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg 
Sifat-Sifat Pupuk ZK
· Tidak higroskopis

· Mudah larut dalam air
· Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi
· Dapat dicampur dengan pupuk lain
· Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
· Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit
Jadi bila di toko tak ada KCL maka pupuk ZK bisa menjadi subsitusinya 
(baca penggantinya).
Perbandingan Pupuk Sejenis
Dengan mengetahui kandungan hara K2Onya maka suatu pupuk dapat dicari 
perbandingan beratnya.
Untuk 100 kg pupuk KCL sebanding dengan 120 kg ZK
Jadi misalkan dosis pupuk padi adalah

= 250 kg urea + 120 SP36 dan 75 kg KCL
= 250 kg urea + 120 SP36 dan 90 kg ZK

Anda mungkin juga menyukai