002 - Merchandising & Pricing Policy
002 - Merchandising & Pricing Policy
002 - Merchandising & Pricing Policy
LOGO
Contents
1 Pengertian
2 Perencanaan Merchandising
3
3 Strategi menyeleksi Assortment
4 Category management
5 Pricing Policy
REVIEW The World of Retailing
• Retail Location
• Site Location
• Organization Structure
• HR Management
What is Retailing • Financial Strategy
Retailing • Information system
Strategy • Customer Relationship
Management
• Types of retailing
• Multi channel Retailing
• Customer Buying • Managing the store
Behavior • Store layout, design
• Customer service
Merchandise Store
• Professional services
Management Management
• Planning Merchandise
Assortments
• Buying system
• Buying merchandise
• Pricing
• Retail Communication Mix
3
APA ITU MERCHANDISING?
LOGO
www.themegallery.com
Definisi
1. Target market :
Siapa konsumen yang hendak dituju ?
Ragam segmen :
► usia, kelas sosial,perilaku,status,dan gaya hidup
Dari segmen dipersempit menjadi kebutuhan :
► makanan,pakaian,alat rumah tangga hingga masalah kenyamanan,nilai
dan kebutuhan bergaya
► motivasi konsumen,sehingga menyiapkan merchandise yang wide
(banyak jenis atau tipe) dan deep (banyak pilihan atas masing2 jenis/tipe)
2. Jenis gerai/toko:
√ Departement store : memiliki keragaman kategori produk
√ Hypermarket : gerai raksasa yang menawarkan kategori yang lengkap
√ convenience store : ragam kategori tidak banyak dan tidak banyak item
√ speciality store : sedikit kategori tapi banyak item (kualitas tinggi)
√ variety store : banyak kategori dengan banyak item tapi kualitas tidak tinggi
√ factory outlet : cukup banyak kategori produk tapi tidak dilengkapi dengan item
yang banyak dan kadang disisipi merchandise yang berbeda
MANAJEMEN MERCHANDISE
3.Lokasi Gerai :
Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk
Mis: Perumahan kelas menengah mempunyai selera dan kebiasaan belanja
yang berbeda dari perumahan kelas atas atau kelas bawah
4. Value Chain :
Peritel –peritel kecil dengan gerai minimarket yang bergabung dalam suatu
kelompok (chainstore) punya peluang lebih baik dibandingkan peritel-peritel
yang mandiri
5. Kemampuan pemasok:
kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi jenis barang yang
dijual oleh peritel
6. Biaya:
biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi komponen harga pokok
penjualan (HPP) peritel
7. Product Trend:
Antisipasi atas produk yang amat cepat berubah seperti pakaian atau
pola penyakit
PERENCANAAN MERCHANDISE
FAKTOR PENTING
INOVASI
ASSORTMENT
FORECAST Perencanaan
Merchandise
MEREK
TIMING
& ALOKASI
Faktor Penting dalam Perencanaan Merchandising
1
Jenis merchandise yang mempengaruhi
FORECAST : perencanaan perkiraan :
Perkiraan jumlah ♥ Staple merchandise ( barang kebutuhan
barang yang akan pokok ,bisa ditimbun dan fast moving)
disediakan ♥ assortment merchandise (pelengkap staple)
& terkait rencana ♥ fashion merchandise → seasonal dan
penjualan/tahun dipengaruhi iklan
♥ fad merchandise : booming sesaat
Key Strategic Yoyo,Barbie,Black Berry
Merchandising
ALOKASI:
4 ▪ kuantitas produk
yang akan diletakkan
Timing & Alokasi di selling area dan di
Persediaan barang harus disajikan stock room
dengan cepat setiap harinya ▪ jika terdapat
secara terencana. beberapa toko/gerai
perlu dipertimbangkan
Kapan dipesan jumlah di masing-
Pemasok yang mana masing toko
Kategori dari masing-masing pemasok ▪ bila ada central
warehouse,maka
Item produk yang dipesan
harus
Disimpan di mana?
dipertimbangkan
jumlah yang disimpan
Display harus lebih dari
kemampuan jual
Mis: mampu jual 10 botol/minggu
display : 12
PERENCANAAN MERCHANDISING
5
NATIONAL BRAND :
Merek (BRAND) Produk dengan merek yang sudah
dikenal masyarakat, didukung
Peritel dapat membuat merek sendiri dengan aktivitas promosi &
yang disebut : Private Label marketing oleh produsen sehingga
image akan kualitas yang tinggi
Misal :
Misal : Indomart Unilever
Kimia Farma
●Category :
Pengelompokan produk berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanaya produk dikelompokkan berdasarkan persepsi
pelanggan bahwa produk-produk itu saling berhubungan dan/atau
bisa saling menggantikan untuk memnuhi kebutuhan pelanggan
Retailing Marketing
Strategy • Buying
• Selling (Operation)
• Controlling
Customer need • Accounting
Merchandising
Merchandise
Process
Mix
Company need
Classification
Retailing Financial
Strategy Merchandise
Items data
Structure
Suppliers data
To decide a range that essentially optimize
the opportunity of coming up to consumers
needs,: without any extensive costs because
of overstocks; dead stocks = dead money
16
STRUKTUR MERCHANDISE
Merupakan pohon struktur dari semua assortment untuk keperluan :
1.Analisa (volume,profit,availability,dsb)
2.Category Management
3.Sebagai dasar struktur SKU code/PLU
•Kualitas atau harga: level harga manakah yang sesuai dengan target pelanggan
▪Lebar/Wide dari assortment:
banyaknya variasi kategori yang dijual
▪ Kedalaman/deep :
banyaknya item pilihan dalam masing-masing kategori produk
a. dalam : banyak pilihan (warna, ukuran, bahan dll)
b. dangkal : sedikit pilihan dalam setiap kategori produk
Keuntungan Kerugian
1.Keragaman produk
- penetapan kategori
2. Price and Quality
- health,beuaty and nutrition
3. Brands
Merek dagang yang dipilih harus terdaftar
4. Turnover (Perputaran barang)
apotek dengan volume penjualan tinggi dan harga rendah → TO tinggi
5. Gross Margin
gross margin antar prescription dan non prescription berbeda.
Non Prescription biasanya lebih rendah
6.Inventory balance antara variatas,width and depth of stock
www.themegallery.com
Manajemen merchandising yg
efektif
PERENCANAAN
MERCHANDISING
UMPAN BALIK
IMPLEMENTASI
MERCHANDISING
MERCHANDISING
EVALUASI
MERCHANDISING
www.themegallery.com
VISUAL MERCHANDISING
www.themegallery.com
Wall display
www.themegallery.com
MERCHANDISING
meliputi kegiatan :
1. Prosedur
administrasi:
√ Surat Pesanan
√ Listing Fee
2. Layout dan ruang
yang tersedia
(space)
3. Publikasi Product
(Point Of Purchase
=POP)
4. Pengadaan barang
yang sesuai
5. Kegiatan penjualan www.themegallery.com
Island gondola &
end gondola
Island gondola
LOGO
www.themegallery.com
www.themegallery.com
APOTEK SEBAGAI RITEL FARMASI, KOMUNIKASI DARI
VISUAL MERCHANDISING DAPAT DIMANFAATKAN
SEBAGAI TEMPAT DISPLAY PROMO YG EFEKTIF
1.Floor display
2.end display
3.dump bins
4.area barang yg menarik
Impulse purchase Area (COC)
5.musiman
6.petunjuk harga dan lokasi produk
www.themegallery.com
Impulse buying product
PRICING POLICY
LOGO
Permasalahan Penting seputar Pricing
Dasarnya:
% PENAMBAHAN dari harga BELI tsb
Contoh :
Markup cost : 43%
HARGA JUAL : Rp.1000,- + (0,43 x Rp.1000,)
Rp.1000,- x 143%
= Rp.1430,-
MarkUP = MENAIKAN HARGA saja
LANDASAN HUKUM
Memutuskan :
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dicantumkan pada label
obat adalah Harga Netto Apotek (HNA) ditambah PPN 10%
ditambah margin apotik 25%
HARGA JUAL APOTEK = ( HARGA BELI + % MARGIN dari HJA) + PPN 10%
(X) = (Rp.1000,- + 25% dari X ) + PPN 10%
X – 0,25X = Rp.1000,- + PPN 10%
0,75 X = Rp.1000,-
X = Rp.1000,- = Rp.1333,33 = Rp.1333,33 + PPN 10%
0,75
HJA + PPN 10% = Rp.1466,66= Rp.1467
FAKTOR JUAL = Rp.1333,33 = 1,33
Rp.1000,-
Memutuskan :
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dicantumkan pada label
obat adalah Harga Netto Apotek (HNA incl PPN 10%)ditambah
Biaya Pelayanan Kefarmasian 28%
HARGA JUAL APOTEK = ( HARGA BELI + % MARGIN dari HJA) + PPN 10%
(X) = (Rp.1000,- + 28% dari X ) + PPN 10%
X – 0,28X = Rp.1000,- + PPN 10%
0,75 X = Rp.1000,-
X = Rp.1000,- = Rp.1388,89 = Rp.1388,89 + PPN 10%
0,72
HJA + PPN 10% = Rp.1527,78= Rp.1528,-
FAKTOR JUAL = Rp.1388,89 = 1,389
Rp.1000,-
MARK UP COST : Rp.1000,- x 128% =Rp 1280,-
Konversi ke Faktor Jual : 1280/1000 = 1,28
Margin : 1,28-1,00 x 100% = 21,87%
1,28
COGS (COST OF GOOD SOLD) = HARGA POKOK PENJUALAN:
PEMBELIAN + STOK AWAL – STOK AKHIR X 100 %
P E N J UALAN
MARGIN = PENJUALAN – HPP
atau MARGIN = Biaya operasional + Profit
28 % = 100 % - HPP
HPP = 72% → Faktor Jual : 100 = 1,389
72
Rencana Anggaran Perusahaan ( A )
100 =1,66
60
Margin (%) =
Penjualan - HPP
MARGIN OTC =
600.000 – 450.000
penjualan = HPP +
MARGIN
LABA = MARGIN – B.OPERASIONAL
MARGIN= PENJUALAN – HPP
LABA = PENJUALAN – HPP – B.OPERASIONAL
TUJUAN PRICING :
A. Peraturan Perundangan
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
kefarmasian
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.73/2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
3. Peraturan Menteri kesehatan RI No.98/2015 tentang Harga Eceran Tertinggi
A. Buku
1. Archambault, A, DPharm.,Bachynsky, J.A, PhD and Segal H.J,PhD. 1989.
Pharmacy in Canada, Grosvenor House Press Inc
2. Hasty, R and reardon, J. 1997. Retail management, International Edition, The Mc
Graw Hill Companies
3. Levy, M PhD and Wetz, B.A.PhD. 2004. Retailing Management, Fifth Edition, the
McGraw Hill Companies
4. Sopiah,Dr.,MM.,M.Pd.2008. Manajemen Bisnis Ritel,Edisi I,Penerbit Andi
Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA