Levia Azzahra - N1A120182 - E - Materi 1
Levia Azzahra - N1A120182 - E - Materi 1
Levia Azzahra - N1A120182 - E - Materi 1
DISUSUN OLEH :
NAMA : LEVIA AZZAHRA
NIM : N1A120182
DOSEN PANGAMPU :
Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Komunikasi Kesehatan ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Program Komunikasi kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk mengetahui tentang peran komunikator.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Ridwan, S.KM., M.P.H. selaku
dosen mata kuliah Program Komunikasi Kesehatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Levia Azzahra
DAFTAR ISI
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 5
C. Manfaat 5
D. Pertanyaan Kajian 5
A. Pengertian Komunikasi 7
B. Karakteristik Komunikasi 7
C. Unsur-unsur Komunikasi 10
D. Fungsi Komunikasi 12
E. Model Komunikasi 13
Bab IV Penutup 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
C. Daftar Pustaka 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk
menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi
bagian salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi
interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
public dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnnya
kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi
sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komuikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa
dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak
sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu factor yang
membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik
pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang
pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran
suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye
sosial dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi
kepentingan umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan
masyarakat.
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Pertanyaan Kajian
1. Apa itu komunikasi?
2. Bagaimana karakteristik komunikasi?
3. Apa saja unsur komunikasi?
4. Apa fungsi dari komunikasi?
5. Apa saja model komunikasi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kohler Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya, kurangnya atau
tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Komunikasi yang
efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pimpinan organisasi
dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan
kemampuan komunikasi mereka (dalam Muhammad, 2009:1).
Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok, atau organisasi. Begitu
juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi,
seorang kepala bagian, pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi
secara keseluruhan.
Menurut Onong Uchjana (dalam Bungin, 2008: 31) mengatakan komunikasi sebagai
proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan
oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan
gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa
berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian,
kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Menurut Louis Forsdale komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan
diubah. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang
mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang
menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari
signal yang diterimanya (dalam Muhammad, 2009:2).
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan pene-
rimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat, sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Stephen Littlejohn mengatakan: Communication
is difficult to define. The word is abstract and, like most terms, possesnumerous
meanings (komunikasi sulit untuk didefinisikan. Kata "komunikasi" bersifat abstrak,
seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti).
2. Karakteristik Komunikasi
a. Karakteristik Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles memiliki beberapa karakteristik, di antaranya yaitu:
3. Unsur Komunikasi
Komunikasi dapat berjalan baik dan lancar jika pesan yang disampaikan seseorang
yang didasari dengan tujuan tertentu dapat diterimanya dengan baik dan dimengerti.
Suksesnya suatu komunikasi apabila dalam penyampaiannya menyerta kan unsurunsur
berikut:
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi
bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau source, sender atau encoder.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa ilmu pengetahu
an, hiburan, informasi, nasihat ataupun propaganda. Sering disebut juga sebagai
message, content atau informasi.
3. Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima. Ter dapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.
Ada yang menilai bahwa media bisa bermacammacam bentuknya, misalnya dalam
komunikasi antarpribadi, pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Terma suk
juga telepon, surat kabar, dan media masa lainnya.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima biasanya terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,
partai bah kan negara. Sering juga disebut sebagai khalayak, sasaran, komunikan, atau
audience. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan
berbagai ma cam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apa kah pada
sumber, pesan atau saluran.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang di pikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebe lum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biasa
terjadi pada pegetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan
pesan.
6. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik
bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, mes ki pesan belum sampai
pada penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktorfaktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya
komunikasi. Faktor ini da pat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik,
lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu. (Cangara, 2004)
Aristoteles (Cangara, 2004), mengatakan bahwa suatu pesan akan terlaksana dengan
baik dan hanya cukup dengan tiga unsur saja yaitu sumber, pesan, dan penerima.
Adapun Claude E. Shannon dan Warren Weaver menyatakan, bahwa proses
komunikasi memerlukan unsur pengirim, transmitter, sinyal, penerima, dan tujuan.
4. Fungsi Komunikasi
Model komunikasi Aristoteles dikenal sebagai model komunikasi yang berpusat pada
speaker atau pembicara karena pembicara dipandang sebagai pihak yang aktif dan
berperan penting dalam proses public speaking yaitu mengirimkan pesan kepada
khalayak.
Dalam model ini, khalayak digambarkan bersifat pasif dalam menerima pesan. Itulah
mengapa proses komunikasi dalam model Aristoteles berlangsung secara satu arah
yakni dari pengirim ke penerima. Dalam menyampaikan pesannya, pembicara harus
menyiapkan pesan sedemikian rupa yang disesuaikan dengan target sasaran dan
situasi sehingga khalayak dapat dengan mudah dilakukan persuasi maupun
pengaruh melalui pesan yang disampaikan.
2. Pesan (Message)
Pesan adalah hal substansif yang dikirimkan oleh pengirim pesan kepada
penerima pesan. Pesan dapat berbentuk suara, teks, video atau lainlain.
Faktorfaktor yang memengaruhi pesan, yaitu:
1. Isi pesan. Merupakan sesuatu yang terdapat dalam pesan.
2. Elemen pesan. Elemen pesan merupakan halhal yang berkaitan dengan
pesan nonverbal yang melekat dalam isi seperti gesture, tanda, bahasa
sebagai alat komunikasi, dan lainlain.
3. Perlakuan. Cara pesan dikirimkan kepada penerima pesan yang
menimbulkan efek berupa umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan.
4. Struktur pesan. Pola pembentukan pesan dapat memengaruhi efektivitas
pesan.
5. Kode. Bentuk di mana pesan dikirimkan bisa berupa teks, video, dan lainlain.
3. Media (Channel)
2. Sikap. Sikap yang dimiliki oleh penerima pesan untuk menerima pesan.
4. Sistem sosial. Sistem sosial (nilai, kepercayaan, hukum, aturan, agama, dan
lainlain) memengaruhi cara menerima pesan yang menyebabkan perbedaan
dalam menerima pesan.
1. Cues. Tanda untuk melakukan sesuatu. Terdapat tiga macam cues, yaitu public
cues, private cues, dan behavioral cues.
b. Private cues. Dikenal dengan orientasi objek pribadi, dapat berupa verbal
dan nonverbal.
Model komunikasi Schramm diadaptasi dari teori yang dikemukakan oleh Ryan A.
Osgood, karenanya model komunikasi ini disebut dengan Model Komunikasi Osgood
dan Schramm atau Model Komunikasi EncodeDecode. Melalui model ini, Osgood
mengganti model komunikasi linear dengan model proses komunikasi sirkular dan
Schramm menambahkan konsep field of experience kedalamnya. Yang dimaksud
dengan field of experience adalah halhal yang memengaruhi pemahaman dan
menginterpretasi pesan yang umumnya meliputi budaya, latar belakang budaya,
kepercayaan, pengalaman, nilainilai, dan peraturan.
5. Receiver. Orang yang menerima pesan yang melakukan proses decoding dan
menginterpretasikan pesanpesan aktual.
6. Message. Data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi yang
diterima oleh penerima pesan.
8. Medium. Media atau saluran yang digunakan oleh pengirim pesan untuk
mengirim pesan.
Menurut Schramm, latar belakang individu yang terlibat dalam proses komunikasi
memainkan peranan yang sangat penting dalam komunikasi. Sebagaimana
diketahui, setiap orang memiliki latar belakang pengetahuan, pengalaman, serta
budaya yang berbeda satu sama lain. Perbedaan latar belakang ini memengaruhi
setiap individu dalam menginterpretasi pesan yang diterima.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan pene-
rimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat,
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi merupakan kegiatan
manusia untuk berhubungan satu dengan yang lain secara otomatis. Sehingga
sering terlupakan bahwa keterampilan berkomunikasi adalah merupakan hasil dari
belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada
hakekatnya naluri manusia itu selalu hidup berkawan atau berkelompok serta
bersosialisasi. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau
kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikan pula
sebagai saling tukar menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan
kontak antara manusia baik individu maupun kelompok.
Fungsi komunikasi menurut William I. Gorden (dalam deddy mulyana, 2005) dibagi
menjadi empat kategori yaitu: sebagai komunikasi social, sebagai komunikasi
Ekspresif, Sebagai komunikasi ritual, sebagai komunikasi instrumental.
B. Saran
Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai materi yang menjadi uraian makalah
ini, tentu banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan
rujukan atau referensi yang saya peroleh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis pada umumnya dan pembaca pada khususnya.
C. Daftar Pustaka
file:///C:/Users/TOSHIBA/AppData/Local/Temp/Buku%2520Ajar%2520Komunilasi
%2520Kesehatan-ok.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/6505/
http://repository.uinsu.ac.id/8240/1/Buku%20Ajar%20Komunilasi%20Kesehatan-
ok.pdf
http://repository.unpas.ac.id/30283/4/BAB%20II%20%284%29.pdf